Hipotiroid Kongenital Dan Implementasinya

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 46

Implementasi dan Evaluasi

Skrining Hipotiroid
kongenital
Dr. Vivekenanda Pateda, SpA(K)
Divisi endokrin RSUP Prof.R.D.Kandou Manado

Contoh Kasus

KASUS HIPOTIROID KONGENITAL


Perempuan, umur 9 tahun
Dengan global delayed
Pucat
Konstipasi
Hipoaktif
Hipotoni
Kulit kering
Lidah menjulur
BB ; 8 kg, TB : 74 cm, LK : 44 cm

Masalah

Diagnosis terlambat

Terapi terlambat

Short stature

Global delay development

Setelah diterapi 1 bulan

Hipotiroid
Hipotiroid kongenital
kongenital ::

Suatu

sindrom klinik yang disebabkan


kekurangan hormon tiroid (HT) atau
karena kelainan reseptor HT, dengan
segala akibatnya
Salah
satu penyebab cacat fisik dan
mental yang akan berdampak pada
kualitas sumber daya manusia
Dampak
merugikan ini bisa dicegah
dengan deteksi dan terapi dini melalui
skrining neonatal

Bayi HK

Anak 3 tahun dengan


hipotiroid kongenital

HIPOTIROID KONGENITAL

Kekurangan hormon tiroid (hormon kelenjar gondok)


sejak dalam kandungan
Pada bayi baru lahir gejala tidak jelas, karena dalam
kandungan bayi terlindungi oleh hormon tiroid ibu
Bila ditunggu sampai tampak gejala, sudah terjadi
hambatan perkembangan otak mental terbelakang
dan retardasi pertumbuhan
Uji saring/skrening mudah dilaksanakan
Fasilitas diagnosis dan pengobatan tersedia

Insiden
Berbagai negara rata-rata :
1 : 3500-4000
Pada sinrom down insiden :
1 : 141
Perempuan : laki-laki = 2 :1

Fisiologi

Sumber: http://www.apcweb.com/copyright.html

Peranan HT terhadap pertumbuhan,

Merangsang sintesis dan sekresi GH


Potensiasi GH terhadap sintesis dan daya kerja IGF
Merangsang produksi faktor pertumbuhan (growth factor)
Epidermal growth factor
Nerve growth factor
Erythropoetin
Merangsang pertumbuhan dan metabolisme tulang
Respons tulang rawan terhadap IGF-1
Osteoblastic/osteoclastic bone remodeling

FUNGSI HORMON TIROID PADA


PERKEMBANGAN OTAK
Embriogenesis

Hormon
Tiroid
&

Umur 3 thn

Proliferasi
Migrasi sel Neural
Diferensiasi neuron
Pertumbuhan dendrit
axon
Pembentukan Synaps
Myelinisasi
Neurotransmitter

THYROID AXIS
Hypothalamus

TERTIER

TRH

TSH
Thyroi
d

T3 T4

SECONDAR
Y
PRIMAR
Y

Etiologi
Primer
Primer
(tiroid)
(tiroid)

Sekunder
Sekunder
(hipofisis)
(hipofisis)

Tersier
Tersier
(hipotalamus)
(hipotalamus)

Agenesis
Agenesis
Disgenesis
Disgenesis
Dishormonogenesis
Dishormonogenesis

Tumor
Tumor hipofisis
hipofisis

Craniopharyngiom
Craniopharyngiom
a
a

Penyebab Hipotiroid
Kongenital
Dibedakan yang menetap dan sementara
(transien)
HIPOTIROID NEONATAL MENETAP
- Primer (kelainan di kelenjar tiroid)
Disgenesis tiroid: Agenesis
Ektopik
Hipoplasia
Gangguan sintesis hormon tiroid
- Sekunder (kelainan di otak)
Kelainan perkembangan otak tengah
Aplasia hipofisis kongenital
Idiopatik ( trauma lahir, hipoksia )

Manifestasi klinik

Bayi baru lahir tidak


spesifik
Manifestasi

klinik
dideteksi pada umur
6-12 minggu

Perhatikan

( satu
atau kombinasi)
Ikterus

memanjang
Transient hypothermia
Pembesaran
fontanelle
Masalah makan

Signs & Symptoms


Umur 1-3 bulan

%age

Constipation

65

Feeding problems

60

Lethargy

55

Respiratory

30

Umbilical hernia

68

Macroglossia

65

Facial

25

Prolonged jaundice

28

Hoarse Cry

23

(Raiti,Newns Arch Dis Child1971;46:592-6)

Manifestasi klinik

Bayi baru lahir tidak


spesifik
Manifestasi

klinik
dideteksi pada umur
6-12 minggu

Perhatikan

( satu
atau kombinasi)
Ikterus

memanjang
Transient hypothermia
Pembesaran
fontanelle
Masalah makan

Signs & Symptoms


Umur 1-3 bulan

%age

Constipation

65

Feeding problems

60

Lethargy

55

Respiratory

30

Umbilical hernia

68

Macroglossia

65

Facial

25

Prolonged jaundice

28

Hoarse Cry

23

(Raiti,Newns Arch Dis Child1971;46:592-6)

Manifestasi klinis

Ikterus memanjang, letargi, hipotermi,


mottled

Wajah dismorfik: miksedema, hidung


pesek, hipertelorisme, makroglosia

Ubun-ubun posterior & sutura melebar,


serak,

Kesulitan makan, konstipasi, distensi


abdomen, hernia umbilikalis

Manifestasi klinis

Kulit kering, retardasi mental,


perawakan pendek, gangguan
pendengaran, anemia

Kelainan jantung: denyut nadi


lemah, bising jantung, kardiomegali
dan efusi perikard asimtomatis

Gambaran klinis

DIAGNOSIS
Klinis :
Pada neonatus gejala minim, sering luput
tidak terdiagnosis
Bila sudah ada gejala khas, berarti
sudah ada kerusakan ssp defisit IQ
SKRINING NEONATAL PENTING

Neonatal Hypothyroid
Index
Clinical signs &
symptoms

Score: CH 4; normal <2


If score > 2 check fT4 &
TSHs
Not applicable for infants
age > 6 months

Score

1.Feeding problems

2.Constipation

3.Lethargic

4.Hypotonia

5.Umbilical hernia (>0.5cm)

6.Macroglossia

7.Cutis marmorata

8.Dry skin

1.5

9.Large fonatanelle

1.5

10.Characteristic face

Total

13
(Letarte, Garagorri,1989)

THYROID FUNCTION TEST


DISORDER

SCREENING

CONFIRM

T4

TSH

fT4

T4

T3R
U

TSH

-N

Transient hypothyroidism

Secondary
hypothyroidism

TBG deficiency

Primary Hypothyroidism
Subclinical
hypothyroidism

Tata laksana

Natrium levotiroksin (seumur hidup)

Tujuan:
mencapai kadar T4 10-16 g/dL & kadar TSH
yang normal

Dosis L tiroksin
Umur
0-3 bln
3-6 bln
6-12bln
1-5thn
6-12thn
>12 thn

dosis(g/kg)
10-15
8-10
6-8
5-6
4-5
2-3

Definisi skrining neonatal


(SN)

SN adalah suatu istilah yang


menggambarkan berbagai tes yang
dilakukan pada beberapa hari pertama
kehidupan bayi (neonatus)
Skrining memisahkan bayi-bayi yang
mungkin menderita kelainan dari bayibayi yang tidak menderita kelainan

Tujuan skrining neonatal


Mengetahui kelainan sedini mungkin,
sebelum gejala klinis muncul

Secepatnya memberikan intervensi(obat, diit


khusus, dll), untuk mencegah kecacatan atau
kematian bayi
Mengoptimalkan potensi tumbuh kembang
anak

SEJARAH SKRINING
NEONATAL (SN)
1960 an : Robert Guthrie SN untuk
1960 an : Robert Guthrie SN untuk

Phenylketonuria
(PKU).
Phenylketonuria (PKU).
Insidens
Insidens11: :15.000
15.000bayi
bayi

1970 an : Dussault SN untuk Hipotiroid


1970 an : Dussault SN untuk Hipotiroid

Kongenital
Kongenital(HK)
(HK)
Insidens
Insidens11: :3000
3000bayi
bayi

Kelainan yang biasa dideteksi melalui


SN

PKU ( 1: 19.000; di Asia jarang, 1 : 50.000)


Hipotiroid kongenital (1 : 3000)
CAH (1 : 15.000)
MSUD (1 : 200.000)
G6PD def (1 : 65, tinggi pada etnis Tionghoa)
Galactosemia ( 1 : 50.000)
Cystic fibrosis ( banyak pada orang kulit putih,
1 : 2000)
Defisiensi biotinidase ( 1 : 60.000)
Penyakit sickle cell, thalassemia
Lain-lain kelainan metabolisme (inborn error of
metabolism), lebih dari 20 kelainan

SKRINING HK DI ASIA
TIMUR
Country

Pilot Study
Since

National
Program

Incidence

Singapore
Hong Kong
Korea
China
Malaysia
Thailand

1981
1978
1988
1986
1991

1990
1984
1991
?
1998
1996

Philippines
Bangladesh

1992

2000
-

1 : 2007
1 : 2923
1 : 4300
1 : 6469
1 : 3029
1 : 1792
! : 900 (ID)
1 : 3257
1 : 2457
! : 200 (ID)
1 : 2500
1 : 1000 (ID)
1 : 3469

Viet Nam

1996
2000

Indonesia

1998
2000

Newborn Screening in Asia


Country

Year of beginning

Types of screening

Japan

1977

PKU, MSUD,
homosistinuria, galaktosemia,
CH, CAH

Korea

1991

CH, PKU

Phillipines

1996

CH, CAH, galactosemia,


PKU, G6PD

Singapore

1965

G6PD, CH

Taiwan

1981

CH.PKU, homosistinuria,
galaktosemia, G6PD

MENGAPA HARUS DI SKRINING?


Saat

lahir bayi tampak normal, kalaupun ada


gejala tidak khas (ikterus, feeding problems,
hernia umbilikalis), karena dalam kandungan
bayi terlindungi oleh hormon tiroid ibu
Bila ditunggu sampai tampak gejala, sudah
terjadi hambatan perkembangan otak
mental terbelakang dan retardasi pertumbuhan
Masa bayi merupakan periode kritis
perkembangan otak (defek perkembangan otak
irreversible)
Terlambat terapi 1 bln satu IQ hilang

IQ values in patients with CH

When infants received treatment:


- before 3 months of age : 85% achieved IQ >85
- 03 months : 78% achieved >85
- 3 -6 months : 19 % achieved IQ >85
- After 7 months : 0% achieved IQ >85
( Klein AH. J Pediatr 1996)

When infants were treated before the age of 1 month:


At the age of 3 and 5 the children with CH were generally
in the normal range for intelligence
( Murphy G et al. Arch Dis Child, 1985)

Neonatal screening is important

Skrining HK di Indonesia
Proyek bantuan IAEA / UNDP :
Tahun 2000 : Studi kelayakan
mass screening SHK bisa
dilaksanakan
Program pendahuluan / Pilot study
- Bandung (FK Unpad / RSHS), thn
2000
- Jakarta (FKUI / RCSM), thn 2001

PERLUNYA SHK DI
INDONESIA
Undang-undang

kesehatan
Konvensi hak anak
Undang2 perlindungan anak no.23/th 2002
Kebutuhan masyarakat (NKKBS)
Penurunan angka kematian bayipeningkatan
kelangsungan hidup, harus dibarengi dg perbaikan
kualitas hidup
(better quality of life/ intact survival)

Informed Consent

Keysa umur 3 bulan


Sebelum terapi Hipotiroid

Keysa umur 2 tahun


Setelah terapi

Anak 2 tahun perempuan


Tidak ada kelenjar tiroid,
tidak di skrining

Anak 2 tahun perempuan


Tidak ada kelenjar tiroid,
diskrining dan di obati
sebelum usia 1 bulan

Skrining hipotiroid kongetinal di RSUP


Prof. Kandou Manado

Pelaksanaan tahun 2012 dan 2013


Skrining pada 1100 bayi baru lahir
Ditemukan 3 bayi positif

Masalah

Dalam pelaksanaan skrining


Orang tua menolak
Partus fisiologis hari kedua sudah pulang
sedangkan pemeriksaan terbaik >48 jam
Ketersediaan kertas saring dan needle
Bayi positif menolak untuk diambil serum kembali
dan menolak untuk diterapi
Biaya untuk konfirmasi serum tidak tersedia

KESIMPULAN

Skrining Neonatal (SN) merupakan tindakan


preventif untuk mengoptimalkan tumbuh
kembang anak dan memperbaiki kualitas
hidup generasi penerus

Penataan sistem skrining neonatal HK


merupakan entry point memasuki era
newborn screening di Indonesia

terimakasih

Anda mungkin juga menyukai