Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
Miftachul Laili
Muyasyaroh
Wulandari
Krisna
Defini
si
1.
Adhesi
2.
Hernia
8.
Intussusceptio
n
7.
Volvulus
3.
Karsinoma
Etiolo
gi
4. Massa
makanan
yang tidak
dicerna
5.
Sekumpula
n cacing
6. Tinja
yang
keras
Pathway
Manifestasi
Klinis
Obstruksi Usus Halus :
-Mual
-Muntah
-Nyeri seperti kram
pada perut
-Abdominal distention
-BAB darah dan lendir
tapi tidak adanya
flatus
Komplika
si
1.
2.
3.
4.
Peritonitis
Perforasi
Sepsis
Syok
hipovolemik
Penatalaksan
aan
Puasa
Selang nasogastrik harus dipasang,
untuk dekompresi usus, mengurangi
muntah, dan mencegah aspirasi.
Cairan parenteral dengan elektrolit,
untuk perbaikan keadaan umum.
Bedah(laparatomy), dilakukan apabila
sudah tercapai rehidrasi.
Analgetik
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan Utama
b.Riwayat Kesehatan
Sekarang
c. Riwayat
Kesehatan Masa Lalu
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Laboratorium : BUN, hematokrit, berat jenis urin meningkat,
penurunan kadar serum natrium, klorida dan kalium, leukosit
meningkat, terdapat penurunan sodium dan potassium.
Enema barium membantu menentukan bila obstruksi didalam
kolon.
Pemeriksaan radiologis abdomen, foto rontgen bisa menunjukan
lingkaran usus yang melebar, yang menunjukkan lokasi dari
penyumbatan dan juga bisa menunjukkan adanya udara di sekitar
usus di dalam perut yang merupakan tanda adanya perforasi.
Skan CT, MRI (magnetic resonance imaging), atau ultrasound
membantu memastikan diagnosis.
Proktosigmoidoskopi membantu menentukan penyebab obstruksi
bila didalam kolon klien setelah laparotomi dibutuhkan
pemeriksaan penunjang
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan
dengan distensi
abdomen
2. Kekurangan volume
cairan berhubungan
dehidrasi akibat
muntah
3. Ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh
4. Resiko infeksi
berhubungan
dengan
kemungkinan
nekrosis
INTERVENSI