Reza Rahmadinata
Konsulen: dr. Hj. Effa Triani, SpA
KEPANITERAAN KESEHATAN ANAK & REMAJA
RSUD Dr. M. Yunus BENGKULU
2014
IDENTITAS
Nama
: An. Vi
Jeniskelamin : Perempuan
Umur
: 10 tahun
Alamat : Pasar ikan, Kota Manna
Masuk RS
: 4- 10- 2014 jam 16.00 WIB
No CM : 666202
Nama Ayah : Tn Her
Umur : 41 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Nama Ibu : Ny. D
Umur : 37 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
ANAMNESIS
Keluhan utama : Badan terasa lemas sejak 1 minggu SMRS
Kepala
Normocephali,
dicabut.
rambut
hitam
tidak
mudah
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Thorax
Pulmo
Cor
Abdomen
Extrimitas
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
HB
Haematokrit
37 %
Leukosit
6100
Trombosit
401.000 sel/mm3
256 mg/dl
331 mg/dl
13,1
g/dl
mm3
DIAGNOSIS
TATALAKSANA
Terapi Farmakologi
IVFD RL kocor 1 kolf
Dilanjutkan IVFD RL gtt X / menit makro
Insulin 3 X 8 Unit
Terapi Non Farmakologi
Tirah Baring
PLAN
Gula darah Puasa, gula darah post
prandial, keton urin, reduksi urin, dan
gula darah sewaktu rutin tiap 6 jam
dengan GDS stik.
S: Badan terasa lemas, kepala terasa pusing, demam tidak ada, sesak tidak
ada
O: Tanda vital
Nadi
: 86 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernapasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,6 C (aksila)
Kepala
Normocephali,
dicabut.
rambut
hitam
tidak
mudah
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Thorax
Pulmo
Cor
Abdomen
Extrimitas
Laboratorium
: 360 mg/dl
O: Tanda vital
Nadi
: 92 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernapasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5 C (aksila)
Kepala
Normocephali,
dicabut.
rambut
hitam
tidak
mudah
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Thorax
Pulmo
Cor
Abdomen
Extrimitas
Laboratorium
: 322 mg/dl
S: Badan terasa lemas, kepala tidak terasa pusing, demam tidak ada,
sesak tidak ada
O: Tanda vital
Nadi
: 82 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernapasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5 C (aksila)
Kepala
Normocephali,
dicabut.
rambut
hitam
tidak
mudah
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Thorax
Pulmo
Cor
Abdomen
Extrimitas
Laboratorium
: 322 mg/dl
S: Badan terasa lemas, kepala tidak terasa pusing, demam tidak ada,
sesak tidak ada
O: Tanda vital
Nadi
: 85 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernapasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5 C (aksila)
Kepala
Normocephali,
dicabut.
rambut
hitam
tidak
mudah
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Thorax
Pulmo
Cor
Abdomen
Extrimitas
Laboratorium
: 270 mg/dl
S: Badan terasa lemas, kepala tidak terasa pusing, demam tidak ada,
sesak tidak ada
O: Tanda vital
Nadi
: 88 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernapasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,6 C (aksila)
Kepala
Normocephali,
dicabut.
rambut
hitam
tidak
mudah
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Thorax
Pulmo
Cor
Abdomen
Extrimitas
Laboratorium
: 379 mg/dl
: 426 mg/dl
: 212 mg/dl
S: Badan terasa lemas, kepala tidak terasa pusing, demam tidak ada,
sesak tidak ada
O: Tanda vital
Nadi
: 92 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernapasan
: 22 x/menit
Suhu
: 36,5 C (aksila)
Kepala
Normocephali,
dicabut.
rambut
hitam
tidak
mudah
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Thorax
Pulmo
Cor
Abdomen
Extrimitas
Laboratorium
: 212 mg/dl
: 238 mg/dl
: 379 mg/dl
: negatif
O: Tanda vital
Nadi
: 90 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernapasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5 C (aksila)
Kepala
Normocephali,
dicabut.
rambut
hitam
tidak
mudah
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Thorax
Pulmo
Cor
Abdomen
Extrimitas
Laboratorium
: 283 mg/dl
: 205 mg/dl
: 287 mg/dl
S: Badan tidak terasa lemas, kepala tidak terasa pusing, demam tidak ada,
sesak tidak ada
O: Tanda vital
Nadi
: 94 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernapasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5 C (aksila)
Kepala
Normocephali,
dicabut.
rambut
hitam
tidak
mudah
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Thorax
Pulmo
Cor
Abdomen
Extrimitas
Laboratorium
: 274 mg/dl
TINJAUAN PUSTAKA
Diabetes melitus secara definisi adalah keadaan hiperglikemia kronik.
Hiperglikemia ini dapat disebabkan oleh beberapa keadaan, di antaranya
adalah gangguan sekresi hormon insulin, gangguan aksi/kerja dari hormon
insulin atau gangguan kedua-duanya ( ADA, 2005)
Diabetes melitus DM tipe-1 adalah kelainan sistemik akibat terjadinya
gangguan metabolisme glukosa yang ditandai oleh hiperglikemia kronik.
Keadaan ini diakibatkan oleh kerusakan sel- pankreas baik oleh proses
autoimun maupun idioptaik sehingga produksi insulin berkurang bahkan
terhenti( IDAI, 2009).
Epidemiologi
Insidens tertinggi terdapat di Finlandia yaitu
43/100.000 .
insidens yang rendah di Jepang yaitu 1,52/100.000 .
Insidens DM tipe-1 lebih tinggi pada ras kaukasia
dibandingkan ras-ras lainnya.
80 % penderita DM tipe-1 tidak mempunyai
riwayat keluarga dengan penyakit serupa.
Sering terjadi pada anak kembar.
Poliuria
Polidipsi
Polifagia
Hiperglikemia
Perjalanan penyakit
Periode pra-diabetes.
Periode honey-moon.
PEMBERIAN INSULIN
PEMBAHASAN
Pada kasus ini diabetes melitus mengarah kepada diabetes melitus tipe 1 karena terjadi
pada pasien yang merupakan seorang anak-anak dan memiliki gejala untuk diabetes tipe
1 antara lain poliuria (peningkatan frekuensi kencing), polidipsia (peningkatan rasa
haus), polifagia (peningkatan nafssu makan) dan berat badan yang cepat menurun yang
merupakan gejala khas penderita daibetes melitus tipe 1 (IDAI, 2009).
Anak usia 10
tahun
-Polidipsi
-Poliuria
-Polifagia
-Kesemutan
-Badan
lemas
-Pusing
-Penurunan
Berar badan
Tatalaksana DM
tipe 1:
- insulin
- Pengaturan diet
- Olah raga
- Pemantauan
mandiri
Diabetes Melitus
Diabetes Melitus
tipe 1
Gula darah
terkontrol
American Diabetes Association. Physical activity/exercise and diabetes: position statement. Diab
Care 2005;27:S58-62.
Aslander-van Vliet E, Smart C, Waldron S. ISPAD clinical practice consensus guidelines 20062007: nutritional management in childhood and adolescent diabetes. Pediatric Diabetes
2007:8:323-39.
Brink S, Laffel L, Likitmaskul S, Liu L, Maguire AM, Olsen B, dkk.ISPAD clinical practice
consensus guidelines 2006-2007: sick day management in children and adolescents with
diabetes. Pediatric Diabetes 2007: 8:401-7.
Bangstad H-J, Danne T, Deeb LC, Jarosz-Chobot P, Urakami T, Hanas R. ISPAD clinical practice
consensus guidelines 2006-2007: insulin treatment. Pediatric Diabetes 2007:8:88-102
Craig ME. ISPAD clinical practice consensus guidelines 2006-2007: definition, epidemiology,
and classifi cation. Pediatric Diabetes 2006: 7: 343-51
Guyton & Hall. 2000. Fisiologi Kedokteran. EGC.Jakarta
IDAI. 2009. Konsensus Tatalaksana Diabetes Melitus tipe 1. Jakarta
Rewers M, Pihoker C, Donaghue K, Hanas R, Swift P, Klingensmith GJ. ISPAD clinical practice
consensus guidelines 2006-2007: assessment and monitoring of glycemic control in children
and adolescents with diabetes. Pediatric Diabetes 2007:8:408-18.
Moelyo A.G. 2011. Mengenal Diabetes Melitus Tipe 1. FK UNS
Gilberto.V & Jean J.2002. Maturity- Onset Diabetes of the Young (MODY): Genetic and
Clinical caracteristic.Karger.AG, Basel.