Anda di halaman 1dari 44

Laporan Kasus

HIPERTENSI KRISIS
Oleh : Suci Martha Dani
Pembimbing : dr. Juwanto, Sp.Pd-KKV FINASIM

Latar belakang
Hipertensi krisis ditandai dengan
peningkatan TD secara akut/mendadak
Kegawatan di bidang KV
JNC VII, hipertensi krisis dikategorikan
dalam pembahasan tersendiri (khusus dan
memerlukan tatalaksana yang lebih
agresif)

Definisi
HT EMERGENSI
(DARURAT)
Peningkatan TD
sistolik > 180 mmHg
atau diastolik >120
mmHg
Mendadak
Disertai kerusakan
organ target
Harus ditanggulangi
dalam sesegera
mungkin-1 jam
Th/ dengan IV

HT URGENSI
Peningkatan TD
(MENDESAK)
sistolik > 180 mmHg
atau diastolik >120
mmHg
Mendadak
Tanpa disertai
kerusakan organ
target
Segera diturunkan
dalam 24 jam
Th/ dengan peroral

Etiologi
Masih

belum jelas
Diduga peningkatan tekanan darah
secara cepat disertai resistensi
vaskuler

Faktor pencetus
1.

Peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba pada


pasien dengan hipertensi esensial

2.

Hipertensi renovaskular

3.

Glomerulonefritis akut

4.

Eklampsi

5.

Feokromositoma

6.

Antihipertensi withdrawl sindrom

7.

Cedera kepala

8.

Tumor mensekresi renin

9.

Ingesti dari prekursor katekolamin pada pasien yang


menkonsumsi MAO inhibitors

Patofisiol
ogi

Manifestasi klinis
Gejala

HIPERTENSI EMERGENSI

GEJALA KLINIS

Hipertensi ensefalopati

Nyeri kepala, gangguan


penglihatan, muntah,
penurunan kesadaran

Hipertensi berat dengan


stroke/ perdarahan serebral
Hipertensi dengan
Kegagalan ventrikel kiri

Defisit neurologi, penurunan


kesadaran
Batuk, dispneu, ortopneu,
dispneu yang akut progresif

Accelerated-hipertensi
maligna

Gangguan penglihatan,
nyeri kepala, gagal
ginjal, oliguria,
hematuria

HIPERTENSI EMERGENSI

GEJALA KLINIS

Hipertensi dan diseksi aorta Nyeri dada dan/ nyeri perut


hebat, tanda perfusi yang
buruk
Hipertensi dengan sindrom
koroner akut

Nyeri dada

Penggunaan obat-obatan:
Takikardi, berkeringat,
amfetamin, LSD, kokain, dll. perubahan emosi atau
tingkat kesadaran
Preeklampsi berat atau
eklampsi

Oliguria, mikroangiopati
anemia

Penatalaksanaan
Berapa

cepat dan berapa rendah


tekanan darah harus diturunkan.

Tujuan

pengobatan Hipertensi
emergency adalah memperkecil
kerusakan organ target akibat
tingginya tekanan darah.

Setelah

target tercapai harus diikuti


program terapi Hipertensi jangka

Penatalaksanaan hipertensi emergensi


Pasien

sebaiknya dirawat di ICU agar dapat


dimonitor secara kontinyu tekanan darahnya dan
di berikan OAH yang sesuai secara parenteral
Tujuan terapi awal adalah untuk menurunkan
tekanan darah arteri rata-rata tidak lebih dari 25%
(dalam menit-1jam).
Apabila keadaan stabil, 160/100-110 mmHg
selama 2-6 jam berikutnya.
Penurunan tekanan darah yang signifikan dapat
menyebabkan komplikasi berupa precipitate renal,
serebral, atau arteri koroner yang sebenarnya
dapat dihindari

OBAT HIPERTENSI
EMERGENSI

OBAT HIPERTENSI
URGENCY

Komplikasi
Perubahan status mental seperti

kebingungan atau koma (ensefalopati).


Perdarahan ke dalam otak (stroke).
Gagal jantung.
Nyeri dada (angina).
Serangan jantung.
Oedem paru.
Aneurisme.
eklampsia (terjadi selama kehamilan).

Pencegahan
Disiplin

minum obat anti hipertensi.


Berhenti merokok, berolahraga.
Penurunan berat badan pada penderita hipertensi yang gemuk
melalui perubahan pola makan dan olah raga.
Pembatasan intake garam hingga 4 6 gram per hari, makanan yang
mengandung soda kue, bumbu penyedap dan pengawet makanan.
Meningkatkan komsumsi lemak tak jenuh dan mengurangi konsumsi
lemak jenuh (daging sapi, kerbau, kambing, babi, susu, keju, dan
kelapa).
Mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi (jeroan,
kuning telur, cumi-cumi, kerang, kepiting, coklat, mentega, dan
margarin)
Meningkatkan intake makanan yang berserat tinggi seperti buahbuahan (jambu biji, belimbing, jambu bol, kedondong, jeruk, pisang,
nangka masak, markisa, dan lain-lain),
Hindari ketegangan mental dan stres

ILUSTRASI KASUS
Identitas

Pasien
Nama
: Ny. S
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur
: 57 tahun
Pekerjaan : IRT
Masuk RS : 8 Januari 2014
Tgl. Periksa : 13 Januari 2014

Anamnesis : Auto anamnesis


Keluhan

Utama

Nyeri kepala hebat disertai nyeri dada

yang semakin memberat sejak 3 jam


SMRS

Riwayat

Penyakit Sekarang

3 jam SMRS pasien tiba-tiba mengeluhkan nyeri kepala.

Nyeri dirasakan diseluruh bagian kepala, terutama di bagian


dahi. Nyeri terasa berdenyut-denyut, terus menerus, dan
tidak hilang dibawa beristirahat. Riwayat migrain, nyeri
kepala berputar dan riwayat trauma kepala disangkal pasien.
Pasien juga mengeluhkan tengkuk terasa berat seperti
memikul beban berat.
Pasien mengaku menderita hipertensi sejak 5 tahun yang
lalu tapi tidak rutin berobat ke dokter. Saat keluhan nyeri
kepala ini muncul pasien mencoba minum obat yang
dibelinya diwarung, namun keluhannya tidak berkurang. Lalu
pasien dibawa berobat ke IGD RSUD Arifin Achmad dan
didapatkan tekanan darah 190/100 mmHg.

Pasien

jg mengeluhkan nyeri dada kiri. Nyeri dirasakan


seperti ditekan dan hilang timbul. Nyeri timbul terutama
ketika pasien melakukan aktivitas berat seperti berlari
dan naik turun tangga, nyeri hilang ketika pasien
beristirahat. Nyeri juga dirasakan menjalar ke lengan
kiri. Keluhan ini dirasakan pasien 3 kali sehari selama
kurang lebih 1-2 menit setiap kali serangan.
Sesak nafas, dada berdebar-debar, dan berkeringat
dingin. Pasien juga mengeluhkan sering pusing, tengkuk
terasa berat (-). mual (-), muntah (-), demam (-),
bengkak pada
ekstremitas (-). BAK dan BAB
tidak ada keluhan. Pasien mengaku tidak berobat ke
dokter untuk mengurangi keluhan.

Riwayat

Penyakit Dahulu

Riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang

lalu.
Riwayat penyakit jantung dan DM tidak
diketahui.

Riwayat

Penyakit Keluarga

Riwayat hipertensi tidak diketahui


Riwayat sakit jantung tidak diketahui
Riwayat DM tidak diketahui

Riwayat

Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan


Kebiasaan
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga, suku

minang, suka makan-makanan berlemak dan


bersantan.
Merokok (-), minum minuman beralkohol (-)

Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran
: Composmentis
Keadaan gizi : Baik
Berat badan : 72 kg
Tinggi badan : 160 cm
IMT
: 28,125 kg/m2

Vital sign
DI IGD

Tekanan darah :
190/100 mmHg
Nadi
: 92
kali/menit
Pernapasan : 26
kali/menit
Suhu
: 36,80C

DI RUANGAN

Tekanan darah :
130/80 mmHg
Nadi
: 80
kali/menit
Pernapasan
: 22
kali/menit
Suhu
: 36,60C

Pemeriksaan Fisik

Kepala dan leher


Mata
: Konjungtiva
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), diameter
pupil (3mm/3mm), refleks cahaya (+/+).
Leher
: Peningkatan JVP
(-), pembesaran KGB (-).

Paru
Inspeksi
Palpasi

: gerakan dada simetris


: fremitus kanan = kiri.
Perkusi
: sonor kedua lapangan paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIK V LMC

sinistra
Perkusi : Batas jantung dalam batas
normal
Auskultasi : Suara jantung normal, gallop
(-), murmur (-)

Abdomen
Inspeksi

scar (-)
Auskultasi
Perkusi
abdomen
Palpasi
hepar dan

: Tampak datar,venektasi (-),


: Bising usus (+) 7x/menit
: Timpani di seluruh
: supel, nyeri tekan (-),
lien tidak teraba

Ekstremitas
Inspeksi : Edema (-/-), sianosis (-),

deformitas (-),
Palpasi : Akral hangat (+), CRT < 2
detik, turgor kulit normal.

Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin (8 Januari 2014)
Leukosit : 9100/ul
Hemoglobin : 12,5 gr/dl
Hematokrit : 37,1 %
Trombosit : 212.000/ul
Kimia darah (8 Januari 2014)
Glukosa : 122 mg/dl
URE
CRE
AST
ALT
BUN

:
:
:
:
:

47 mg/dL
1.02 mg/dL
40,2 U/l
58 U/L
22,0

Elektrolit (9 Januari 2014)


Na
: 139,6 mmol/L
K : 3,49 mmol/L
Cl : 105,6 mmol/L

EKG

Sinus

takikardi, HR=120x/menit, axis :


deviasi ke kanan, Q patologis V1,V2 dan V3

Rontgen

thorax

Resume
Ny.S,

57tahun datang ke RSUD Arifin Achmad dengan keluhan nyeri kepala


hebat disertai nyeri dada sejak 3 jam SMRS diseluruh bagian kepala,
terutama di bagian dahi, berdenyut-denyut, terus menerus, dan tidak
hilang dibawa beristirahat. Riwayat migrain, nyeri kepala berputar dan
riwayat trauma kepala disangkal pasien.

Tengkuk

terasa berat seperti memikul beban berat, Pasien jg mengeluhkan


nyeri dada kiri. Nyeri dirasakan seperti ditekan dan hilang timbul. Nyeri
timbul terutama ketika pasien melakukan aktivitas berat seperti berlari
dan naik turun tangga, nyeri hilang ketika pasien beristirahat. Nyeri juga
dirasakan menjalar ke lengan kiri. Keluhan ini dirasakan pasien 3 kali
sehari selama kurang lebih 1-2 menit setiap kali serangan.

Sesak

nafas, dada berdebar-debar, dan berkeringat dingin. Pasien juga


mengeluhkan sering pusing, tengkuk terasa berat (-). mual (-), muntah (-),
demam (-), bengkak pada
ekstremitas (-). BAK dan BAB tidak ada
keluhan.

Riwayat

hipertensi sejak 5 tahun yang lalu


tapi tidak rutin berobat ke dokter. Tekanan
darah di IGD 190/100 mmHg, namun di
ruangan 130/80 mmHg, ini dikarenakan
pasien telah diberikan captopril dan
amlodipin.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan dalam
batas normal.
Dari hasil pemeriksaan penunjang darah
rutin, kimia darah, rontgen thoraks
didapatkan dalam batas normal.

Diagnosis
Hipertensi

urgensi dengan UAP

Rencana
Penatalaksanaan
IVFD

RL 20 tpm
Captopril 3 x 25 mg
ISDN 3x5 mg
Bisoprolol 1 x 2,5 mg
Aspillet 1 x 80 mg
Amilodipin 10 mg
Ranitidin 2 x 50 mg

PEMBAHASAN
Berdasarkan

anamnesis, pemeriksaan fisik,


dan pemeriksaan penunjang pasien diduga
mengalami krisis hipertensi yakni hipertensi
urgensi.
Nyeri kepala secara tiba-tiba, tidak ada
riwayat migrain, tension, cluster headache,
dan trauma kepala sebelumnya.
Dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang didapatkan dalam batas normal.

Nyeri kepala

Primer

Sekunder

Migrain
Tension
Cluster

Tumor kepala
Infeksi
Trauma
Gangguan
vaskularisasi

Diagnosis

angina pektoris tak stabil ditegakkan


berdasarkan keluhan yang dialami pasien yaitu
nyeri dada semakin memberat, lebih sering, timbul
ketika pasien sedang beristirahat, dimana
sebelumnya nyeri dada dirasakan timbul ketika
pasien melakukan aktivitas berat dan hilang ketika
pasien beristirahat

Hipertensi

pada pasien dengan adanya riwayat


hipertensi pada ayah pasien juga merupakan salah
satu faktor resiko terjadinya angina pektoris tak
stabil. Hipertensi yang terjadi dalam waktu lama
dapat mendukung terbentuknya plak di arteri
koroner.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai