GANGGUAN PANIK
ETIOLOGI
Biologik
Abnormalitas struktur dan fungsi otak
Gangguan fungsi serotonin, GABA,
dan norepinefrin
Peningkatan tonus simpatetik dalam
sistem otonomik
Respon terhadap rasa takut yg
ditampilkan dari amigdala, korteks
prefrontal dan hippokampus.
Genetik
Psikososial
Pola ansietas akan sosialisasi masa
kanak, hub. Dengan orang tua tidak
mendukung, perasaan tertangkap
atau terjebak
Ada kesulitan mengendalikan rasa
marah
Teori kelekatan (attachment) =
perpisahan dan kelekatan merupakan
sesuatu yang mutually exclusive
kehilangan rasa aman dan kehilangan
kebebasan.
PERJALANAN PENYAKIT
Umumnya mulai pada akhir
masa remaja, awal masa dewasa
atau usia pertengahan
Tidak ditemukan stresor saat
awitan
Kronis dan bervariasi
Serangan pertama atau kedua
sering diabaikan dan baru
disadari setelah frekuensi dan
intensitas bertambah
Dapat dipacu oleh konsumsi
kafein dan nikotin yang
berlebihan
Sering disertai depresi,
perubahan perilaku, perubahan
interaksi keluarga, hasil
akademis dan pekerjaan
memburuk.
GANGGUAN PANIK
GANGGUAN PANIK
DIAGNOSIS BANDING
TATALAKSANA
Farmakoterapi
PREVENSI
Psikoterapi
Terapi relaksasi = melatih
pernafasan, mengendurkan
seluruh otot tubuh, dan
mensugesti pikiran ke arah
konstruktif atau diinginkan
akan dicapai
Terapi kognitif perilaku =
bentuk kembali pola perilaku
(daftar pengalaman)
Psikoterapi dinamik = diajak
untuk lebih ,memahami diri
dan pribadinya
FOBIA
Ketakutan irasional yg jelas,
menetap, dan berlebihan terhadap
suatu objek spesifik, keadaan atau
situasi.
Dibedakan jadi 3 jenis berdasarkan
jenis objek atau situasi ketakutan =
agorafobia, fobia spesifik, dan
fobia sosial
ETIOLOGI
Biologis = disfungsi
dopaminergik pada fobia sosial
Genetik
Psikososial = stresor
lingkungan
FOBIA SPESIFIK
Ketakutan yg jelas dan menetap
dan tak beralasan pada objek atau
situasi spesifik dan terbagi dalam
tipe:
Hewan, lingkungan, darah, injeksi,
luka, situasional
FOBIA SOSIAL
Ketakutan terhadap situasi sosial
atau tampil didepan orang yg
belum dikenal/ situasi yg
memungkinkan dia dinilai oleh
orang lain/ menjadi pusat perhatian
Fobia sosial terbatas (performance
anxiety) dan fobia sosial
menyeluruh
PPDGJ III
FOBIA
AGORAFOBIA
Semua kriteria harus dipenuhi:
Gejala psikologis, perilaku
atau otonomik yg timbul
harus merupakan manifestasi
primer dari anxietasnya dan
bukan sekunder dari gejala
lain seperti waham atau
pikiran obsesif
Anxietas yg timbul terbatas
pada setidaknya dua dari
situasi berikut:
Banyak orang/ keramaian,
tempat umum, berpergian keluar
rumah, dan berpergian sendiri
FOBIA SOSIAL
PPDGJ III
FOBIA
FOBIA SPESIFIK
TATALAKSANA
Psikologik:
Terapi pemaparan
(exposure), imaginal
exposure, participennt
modelling
Psikoterapi berorientasi
tilikan
Hypnotherapy, psikoterapi
suportif, terapi keluarga
Farmakoterapi:
SSRi = terutama untuk
fobia sosial umum
Benzodiazepine,
venlafaxine, buspirone,
MAOI, antagonis badrenergik reseptor = dpt
diberikan 1 jam sebelum
terpapar dengan stimulus
fobia
GANGGUAN CEMAS
Kecemasan sebagai struktur kognitif-afektif yang melibatkan
emosi negatif tinggi yang tidak terkontrol, fokus diri dan
keasyikan diri.
Gangguan cemas menyeluruh merupakan salah satu jenis
gangguan kecemasan dengan karakteristik kekhawatiran yang
tidak dapat dikuasai dan menetap, biasanya terhadap hal-hal
yang sepele/ tidak utama.
GEJALA-GEJALA GANGGUAN CEMAS :
GANGGUAN CEMAS
MENYELURUH
Diagnostik (PPDGJ III):
Penderita menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang
berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai
bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan
situasi khusus tertentu saja (sifatnya free floating atau
mengambang)
Gejala mencakup unsur-unsur berikut :
hari),
tidak
fobik,
yang
GANGGUAN CEMAS
MENYELURUH
Penanganan :
Terapi psikologis
(psikoterapi) hubungan
pasien dokter yang baik,
sehingga dapat membantu
mengurangi farmakoterapi
yang tidak dibutuhkan.
Farmakoterapi
Venlafaksin XR
Benzodiazepin sebelum tidur
Pasien dgn gejala otonomik
akan membaik dengan beta
bloker (propanolol 80-160
mg/hari)
Prognosis :
Sukar diperkirakan
Hal negatif
meningkatkan
kemungkinan
terjadinya
gangguan
Terdapat gejala anxietas maupun depresi, dimana masingmasing menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk
menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa
gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terusmenerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.
Bila ditemukan anxietas berat + depresi ringan, dipertimbangkan
kategori anxietas lain atau gangguan anxietas fobik.
Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas cukup berat untuk
menegakkan masing-masing diagnosis, maka kedua diagnosis
harus dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak
dapat digunakan. Jika karena suatu hal hanya dapat dikemukakan
1 diagnosis, maka gangguan depresif harus diutamakan.
Bila gejala berkaitan dengan stres kehidupan yang jelas, maka
dikategorikan sebagai gangguan penyesuaian.
GANGGUAN OBSESIFKOMPULSIF
Gejala obsesif dan atau kompulsif, harus ada hampir
setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturutturut sumber penderitaan / mengganggu aktifitas
penderita.
Gejala gejala obsesif :
Harus disadari sebagai pikiran / impuls diri sendiri.
Sedikitnya ada satu pikiran / tindakan yang tidak berhasil
dilawan.
Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut bukan hal yang
memberikan kepuasan / kesenangan. Hal itu dilakukan agar
timbul perasaan lega dari ketegangan atau anxietas.
Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls harus mengalami
pengulangan yang tidak menyenangkan.
GANGGUAN OBSESIFKOMPULSIF
Penderita obsesif- kompulsif juga
sering menunjukkan gejala depresif.
Diagnosis ditegakkan apabila tidak
ada gangguan depresif pada saat
gejala obsesif-kompulsif timbul.
Bila kedua gejala tidak ada yang
menonjol, lebih baik mengganggap
depresi sebagai diagnosis primer.
GANGGUAN OBSESIFKOMPULSIF
Predominan pikiran obsesif atau pengulangan
Berupa : gagasan , bayangan pikiran, atau impuls (dorongan
perbuatan) bersifat mengganggu.
Isi pikiran bisa berbeda-beda tetapi semua menyebabkan penderitaan.
Faktor ketiga harus jelas dan bukti kuat bahwa gangguan tsb tidak akan terjadi
seandainya tidak mengalami hal tersebut.
Manifestasi dari gangguan bervariasi, dan mencakup afek, depresif, anxietas,
campuran anxietas-depresif, gangguan tingkah laku, disertai adanya disabilitas
dalam kegiatan rutin sehari-hari
Onset dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang stressfull dan gejala
biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan , kecuali depresif berkepanjangan.
GANGGUAN SOMATOFORM
Keluhan gejala fisik yg berulang-ulang disertai
pemeriksaan medik yg tidak mendapatkan
kelainan yg mendasari keluhan.
Dapat ditemukan gejala-gejala anxietas dan
depresi
Terbagi:
Ggg somatisasi
Ggg somatoform tak terinci
Ggg hipokondrik
Disfungsi otonomik somatoform
Ggg nyeri somatoform menetap
Gangguan Somatisasi
Kelainan keluhan fisik bermacammacam paling sedikit 2 tahun
Tidak mau menerima penjelasan dari
beberapa dokter
Disabilitas dalam fungsinya di
masyarakat dan keluarga
Gangguan Hipokondrik
Sekurangnya 1 keyakinan penyakit
fisik yang serius yang mendasari
keluhan ataupun ada preokupasi
yang menetap tentang deformitas
atau perubahan bentuk badan (tidak
sampai waham)
Tidak mau menerima nasehat dari
beberapa dokter bahwa tidak
ditemukan penyakit atau
abnormalitas fisik
Disfungsi Otonomik
Ada gejala bangkittan otonomik seperti palpitasi,
berkeringat, tremor, muka panas/flushing, yang
menetap dan mengganggu
Gejala subjektif tambahan pada sistem atau
organ tertentu (khas)
Preokupasi mengenai kemungkinan adanya
gangguan yang serius dari sistem atau organ
tertentu
Tidak terbukti adanya gangguan yang cukup
berarti pada struktur/fungsi dari sistem atau
organ tertentu
Amnesia Disosiatif
Hilangnya daya ingat, biasanya kejadian
penting yang baru terjadi (selektif)
Diagnosis pasti:
Amesia total atau parsial mengenai kejadian
stressful yang baru terjadi
Tidak ada gangguan metal organik, intoksikasi,
kelelahan berlebihan
Fugue Disosiatif
Diagnosis pasti:
Ada ciri amnesia disosiatif
Melakukan perjalanan tertentu diluar
kebiasaan
Mampu mengurus diri yang dasar dan
dapat berinteraksi sosial sederhana
dengan orang baru
Stupor Disosiatif
Diagnosis pasti:
Stupor berkurangnya atau hilangnya
gerakan volunter dan respon normal
terhadap rangsangan dari luar
Tidak ada gangguan fisik atau gangguan
jiwa yang dapat menjelaskan stupor
Adanya kejadian baru yang stressful
Konvulsi Disosiatif
Nama lain pseudo seizure
Sangat mirip dengan kejang epileptik
Jarang disertai dengan lidah tergigit,
luka serius karena jatuh saat
serangan, ngompol
Tidak dijumpai kehilangan kesadaran
(stupor/trans)
TRIKOTILOMANIA
Kerontokan rambut kepala yang tampak jelas
(noticeable) karena kegagalan menahan diri
terhadap impuls dalam mencabut rambut
Biasanya didahului dengan ketegangan yang
meningkat dan diikuti kelegaan/kepuasan
setelah mencabut
Tidak boleh ada peradangan kulit kepala
sebelumnya atau mencabut rambut karena
halusinasi/waham. Tidak termasuk pada
gangguan gerakan stereotipi dalam mencabut
rambut