Anda di halaman 1dari 42

Arif Rahman Sadad, dr, SpF, Msi.

Med, SH, DHM

( PERSI DERAH JAWA TENGAH )

Globalisasi dan liberalisasi


dalam bidang pelayanan kesehatan

Kompetisi bagi industri


rumah sakit di Indonesia

aspek mutu sangat penting

BEBERAPA ISSUE
MENYANGKUT TANAGA MEDIS/RS

Perpres

no 19 / 2016 tentang JKN

Fraud
Gratifikasi
Putusan MK

Putusan yang
membawa efek bola
salju
MK Putuskan Dokter
Bisa Dipenjara Tanpa
Rekomendasi MKDKI

Gedung Mahkamah Konstitusi (ari saputra/detikcom)

Jakarta - Impian para dokter untuk tidak mudah dipidana


seperti yang dialami oleh dr Ayu pada tahun 2014 lalu
kandas. Mahkamah Konstitusi (MK) mengunci rapat-rapat
keinginan dokter supaya bisa dipidana berdasarkan
rekomendasi dewan etik kedokteran.
"Menolak permohonan untuk seluruhnya," ujar Ketua
MK, Arief Hidayat saat membacakan putusan dalam
sidang terbuka untuk umum di Gedung MK, Jl Medan
Merdeka Barat, Jakarta, Senin (20/4/2015).

Kasus Gresik ( tanpa SIP dan Surat Ijin RS


yg habis )
Kasus Makasar ( dr. Spesialis Ortopedi )
Kasus beberapa RS ( ijin Alkes dan IPAL )
dan masih banyak yang lain

MUTU PELAYANAN YANG KURANG BAIK AKAN


MENYEBABKAN TERJADINYA :

pemborosan waktu dan sumber daya


meningkatkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan
pelayanan
meningkatkan resiko untuk terjadinya kesulitan lain
( termasuk sengketa medis )

TATA KELOLA RUMAH SAKIT

UU NO 44 TH 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

Pasal 33 ayat (1)

Pasal 36

PASAL 33 AYAT (1 )
Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi
yang efektif, efisien, dan akuntabel.

Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk


mencapai visi dan misi Rumah Sakit dengan menjalankan
tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good
Clinical Governance).

PASAL 36

Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata kelola Rumah


Sakit dan tata kelola klinis yang baik.

Tata kelola rumah sakit yang baik adalah :


Penerapan fungsi-fungsi manajemen Rumah Sakit yang
berdasarkan prinsip-prinsip :
tranparansi,
akuntabilitas,
independensi dan responsibilitas,
kesetaraan dan kewajaran.

Tata kelola klinis yang baik adalah :


Penerapan fungsi manajemen klinis yang meliputi :
kepemimpinan klinik,
audit klinis,
peningkatan kinerja,
pengelolaan keluhan,
mekanisme monitor hasil pelayanan,
pengembangan profesional, dan akreditasi rumah sakit.

TANTANGAN RUMAH SAKIT


1. MUTU PELAYANAN KLINIK
2. EFFISIENSI
3. SUASANA KONDUSIF, AMAN, NYAMAN, TANPA GUGATAN

ASPEK MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT

1. SUMBER DAYA MANUSIA (KOMPETENSI, ETIK, DISIPLIN PROFESI,


LEGALITAS)
2. MANAJEMEN (SYSTEM MANAJEMEN MUTU, SOP, AKREDITASI,
ISO, MANJ. KEUANGAN, DLL)
3. SARANA PRASARANA PHISIK (HARDWARE/PERANGKAT KERAS:
GEDUNG, ALAT : KESEHATAN, NON MEDIK, TRANSPORT,
PENUNJANG, DLL )

PEMILIK RS

GOVERNING
BODY
THREE LEGGED STOOL MODEL

CEO

STAF MEDIK

DIRECTING
GOVERNING
BODY

DIREKSI

STEERING:

MEDICAL
STAFF

ROWING:

Tugas Dewan Pengawas


Dewan Pengawas berfungsi sebagai governing
body Rumah Sakit dalam melakukan pembinaan
dan pengawasan nonteknis perumahsakitan secara
internal.
Sebagai Governing body Dewas bukan
merupakan wakil Pemilik Rumah Sakit Namun
secara organisasi bertanggung jawab kepada
Pemilik Rumah Sakit
(UU No. 44 Tahun 2009 Ttg Rumah Sakit & Permenkes No. 10 Tahun
2014 Ttg Dewan Pengawas RS)

Tugas Dewas melakukan


pengawasan pengelolaan
BLU yang
dilakukan oleh pejabat
pengelola BLU terhadap
pelaksanaan :
RSB
RBA
RKA K/L
Dipa dan Kepatuhan
Peraturan Undang-Undang
(PMK No. 109 Tahun 2007
tentnag Dewas BLU)

Tugas Dewas :

1)Menentukan arah kebijakan Rumah Sakit


2)Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan
rencana strategis
3)Menilai dan menyetujui pelaksanaan
rencana anggaran
4)Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan
kendali biaya
5)Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban
pasien
6)Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban
Rumah Sakit, dan
7)Mengawasi kepatuhan penerapan etika
Rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan
perundang-undangan.
(Undang-Undang Nomor 44 tentang
Rumah Sakit dan Permenkes No. 10 Tahun 2014 tentang
Dewan Pengawas Rumah Sakit)

Uraian Tugas Dewan


Pengawas
Menentukan arah kebijakan Rumah Sakit.
Uraian Tugas :

Uraian Tugas
antara
lain:disebutkan
antara
lain :strategis.
Menyetujui
danbersama
mengawasi
pelaksanaan
rencana
Ikut
terlibat
Direksi
menentukan
visi,
misi,
Uraian
Tugas antara
lain:mendapatkan informasi, sehingga perlu
a.Pasien
berhak
(pasal
29 dan pasal
UU No. 44 tahun
2009 tentang
Rumah Sakit)
strategi,
dan30
kebijakan
Rumah
Sakit.
pengawasan
terhadap
kelengkapan
pengisian
rekam
Hak Rumah Sakit antara lain :
medik
Mendapatkan
imbalan
jasa sesuai
dengan tarif layanan
Uraiandan
Tugas
antara
lain: pelaksanaan
Menilai
menyetujui
rencana anggaran.
Uraian
Tugas
antara
lain:
Maka
tugas dewas antara
lain: RS dan proses penagihan piutang RS
b.Memantau
piutang
a)Adanya pengesahan/tanda tangan Dewan Pengawas pada Renstra
1. 1.Memantau
Memantau legalitas
kebijakan
tarif
etika
Rumah
Sakit dan etika profesi melalui
atau
Revisi
Renstra
2. Memantau
realisasi
pendapatan
Rumah
Uraian
Tugas
antara
lain: SakitSakit
laporan
komite
etik
Rumah
b)Memantau
pencapaian
indikator
sesuai
proyeksi
yang
dicantumkan
(Pasal
31
dan
pasal
32
UU
44 tahun
2009
tentang
Kewajiban
Rumah
Sakit
antara
lain
: No.
Mengawasi
pelaksanaan
kendali
mutu
dan
kendali
a) Adanya pengesahan/tanda
tangan Dewan
Pengawas
padabiaya.
2.Memantau
tindak
lanjut
temuan
BPK,
Itjen/APIP
atas
:
Memberikan
pada
RSB
remunerasi
kepada
pegawai
Rumah
Sakit
)
RBA
atau
Revisi
RBA
Maka c)Adanya
tugas
dewas
antara lain
:
pendapat
Dewan
Pengawas
terhadap
implementasi
a.
Kepatuhan
terhadap
peraturan
perundangb) Memantau
kesesuaian
pelaksanaan
anggaran
dengan
Memantau
implementasi
remunerasi
sesuai
dengan
KMK
remunerasi
Renstra.
undangan
rencana
pada
dan
pedoman
pelaksanaan
remunerasi
di Rumah
Mengawasi
dan RBA
menjaga
hak
dan Sakit
kewajiban pasien.
b.
Pelaksanaan
sistem
pengendalian
intern
Adanya
pendapat
Dewan
Pengawas
terhadap
implementasi
c)
Uraian
Tugas
kendali
mutu
antara lain:
RBA.
a) Memantau
pencapaian indikator medik dan indikator
manajerial
Mengawasi
dan menjaga hak dan kewajiban rumah sakit
b) Memantau program kendali mutu
Uraian Tugas
kendalietika
biaya rumah
antara lain:
Mengawasi kepatuhan
penerapan
sakit,
Memantau
pencapaian
kinerja keuangan
etika profesi,a)
dan
peraturan
perundang-undangan.
b) Memantau program kendali biaya

INDIKATOR KINERJA BLU (1)


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
08/10/16
16

Indikator
Area Klinis
Kepatuhan thd Clinical Pathway
% kejadian pasien jatuh
Kepatuhan dalam Pelaksanaan
Penerapan keselamatan operasi
Standar Pelayanan
Kepatuhan penggunaan FORNAS
Tidak adanya kejadian salah sisi
Dekubitus
ISK
Pengendalian Infeksi di RS IDO
VAP
Phlebitis
NDR
Kematian pasien di IGD
AKI
Capaian Indikator Medik
Medication Error
Waktu lapor hasil tes kritis radiologi
Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium
Kategori

INDIKATOR KINERJA BLU (2)


No

Kategori

17
18
19
20
21
22
23
24
25

Utilisasi
Kepuasan pelanggan

Ketepatan waktu pelayanan

26
27
28
29
30
31
32
08/10/16

SDM
Sarana prasarana
IT
Pendidikan*
(*khusus RS Pendidikan)

Indikator
Area Manajerial
BOR
Kepuasan pelanggan
Kecepatan respon thd komplain
ERT 2
Waktu tunggu rawat jalan
Waktu tunggu operasi elektif
Waktu tunggu pelayanan radiologi
Waktu tunggu pelayanan laboratorium
Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi
Pengembalian rekam medis lengkap dalam
1x24 jam
% staf di area kritis yang mendapat
pelatihan 20 jam/orang per tahun
% tingkat kehandalan Sarpras
Tingkat penilaian Proper
Level IT yang terintegrasi
Jumlah penelitian yang dipublikasikan
Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

INDIKATOR KINERJA BLU (3)

08/10/16

Organ lain selain Dewas


dalam mengawal Mutu RS
Prinsip : Semua komponen RS terlibat
Komite Medik
Komite Etik
Komite Mutu
Komite Keperawatan, dll

UPAYA MENJAGA MUTU


INPUT :
SDM
Kredensial
Kompetensi

PROSES
:
Standard
SPO

OUT PUT :
Asuhan
Medis

MEMANTAU KUALITAS :

-Morning report
-Study kasus
-Audit medis
TINDAK LANJUT :
-Pendidikan
-Pelatihan
-Proctoring

Bagaimana kualitas layanan


dalam JKN ?

MUTU DAN BIAYA

MUTU

BIAYA

EFISIENSI MUTU PELAYANAN TURUN?


MUTU BIAYA DERET HITUNG DERET UKUR
ADA HARGA ADA RUPA

MASALAH
INA-CBG
Standard
sumber daya
(input)

Standard
proses

Standard biaya
pelayanan
(fixed price)

Tarif rendah
Tidak terbayar
Mutu pelayanan jelek

Standar output

TIGA DIMENSI
1. Tatakelola Korporat dan Tatakelola
Klinis (clinical governance)
2. Mutu dan Kesinambungan
Peningkatannya (Continuous Quality
Improvement)
3. Keselamatan pasien (Patient Safety)

Patient Safety

EXAMPLE OF CLASSIC HIGH RELIABILITY INDUSTRY:

AVIATION INDUSTRY
THE CHANCE OF A AEROPLANE
ACCIDENT:
1 IN 3,000,000
Source: WHO

ISU KESELAMATAN PASIEN

25 % dapat
dicegah

SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN

14/12/2013

32

KESELAMATAN PASIEN
(PMK 1691/2011)
Keselamatan
Pasien

Asesmen
Risiko

Identifikasi &
Pengelolaan
Risiko

Akibat Melakukan
suatu tindakan
SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN

Sistem

Pelaporan &
Analisa
Insiden

Mencegah Cidera

Belajar dari
Insiden

Implementasi
Solusi

Akibat tidak
Melakukan suatu
tindakan
14/12/2013

33

PENGERTIAN

Keselamatan pasien rumah sakit


adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman.

TUJUAN
Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah
sakit
Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap
pasien dan masyarakat
Menurunnya kejadian tidak diharapkan
( KTD ) di rumah sakit
Terlaksananya program program pencegahan
sehingga tidak terjadi pengulangan KTD

ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN


Ketua Tim Keselamatan
Pasien
Sekretaris

Sub Tim Pencatatan dan


Pelaporan

Sub Tim Manajemen


Risiko

Sub Tim Implementasi dan


Evaluasi

Sekretaris

Sekretaris

Sekretaris

Anggota

Anggota

Anggota

INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

Setiap kejadian yang tidak disengaja dan


tidak
diharapkan,
yang
dapat
mengakibatkan
atau
berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien.

DIMANA IKP TERJADI ?

Insiden keselamatan pasien


dapat terjadi dimana saja,
selama pasien mendapatkan
pelayanan kesehatan.

Insiden Keselamatan Pasien


1.Kejadian Sentinel : KTD yg mengakibatkan kematian atau cedera yg
serius
2.KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) Adverse event : insiden yang
mengakibatkan pasien cedera
3.KTC (Kejadian Tidak Cedera) No harm incident : insiden sudah
terpapar ke pasien, tetapi pasien tidak timbul cedera
4.KNC (Kejadian Nyaris Cedera ) Near miss, Close call : terjadinya
insiden yg belum sampai terpapar ke pasien ( pasien tidak cedera)
5. KPC (Kondisi Potensial Cedera) Reportable circumstance:
kondisi / situasi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera,
tetapi belum terjadi insiden. Contoh :Alat defibrilator yg standby di IGD, tetapi kmd diketahui rusak ;
ICU yg under staff

KTD Tidak dapat dicegah (Unpreventable AE)


KTD Dapat dicegah/Tidak seharusnya terjadi

(Preventable AE)

BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN

14/12/2013

40

UPAYA PENERAPAN STANDAR DAN


PENINGKATAN MUTU DI RS

AKREDITASI RS

VISITASI RS sesuai yang digariskan dalam


PERMENKES 56 / 2014

KONTROL PENGAWASAN DARI DEWAS

Optimalisasi peran Komite Medik, Komite


Keperawatan, Komite Mutu, dll

KOMITMEN SEMUA KOMPONEN DI RS

Anda mungkin juga menyukai