Anda di halaman 1dari 18

PARKINSONS DISEASE

Ganglia basalia adalah bagian sistem motorik yang nuklei utama td.:
1. Nukleus kaudatus
2. Putamen
3. Globus palidus.

terletak di substansia alba


subkortikalis telensefali

- efek inhibitorik dan eksitatorik pada korteks


motorik.
- peran inisiasi dan modulasi pergerakan serta
pada kontrol tonus otot

Gambaran Ganglia Basalia

Hubungan Ganglia Basalia


Jaras aferen
Jaras eferen

Interpretasi fungsional proyeksi aferen dan eferen ganglia basalia


memerlukan zat neurotransmitter dan reseptor yang terlibat
sehingga jenis defisit neurologis yang dihasilkan ketika jaras
tertentu tidak berfungsi secara normal.

PERAN GANGLIA BASALIA


Pada jaras kortiko-striato-palido-talamo-kortikalis,
korteks motorik dan sensorik mengirimkan proyeksi
ke striatum yang menggunakan neurotransmiter
eksitoris, glutamate.
Setelah striatum, sirkuit ganglia basalia terbagi
menjadi dua bagian yang dikenal sebagai jaras
langsung dan tidak langsung.

JARAS LANGSUNG
Jaras langsung bersifat GABAergik dan berjalan
dari striatum ke globus palidus medialis.
Substabsia P digunakan sebagai ko-transmiter.
Dari palidum jaras tersebut berlanjut ke proyeksi
neuron glutamatergik thalamus yang melengkapi
lengkung ke korteks serebri.

JARAS
TIDAK
LANGSUNG
Jaras tidak
langsung
yang menggunakan

neurotransmitter GABA
dan enkefalin, berjalan dari striatum ke globus palidus lateralis.
Dari tempat ini, proyeksi GABA berlanjut ke nukleus subtalamikus,
yang kemudian mengirimkan proyeksi glutamatergik ke globus
palidus medialis.
Perjalanan jaras tidak langsung selanjutnya identik dengan jaras
langsung yaitu dari thalamus kembali ke korteks serebri.
Efek stimulasi jaras langsung korteks serebri adalah eksitatorik
sedangkan stimulasi jaras tidak langsung adalah inhibitorik.
Proyeksi dopaminergik dari substansia nigra memiliki peran yang
memodulasi sistem ini.

a. Situasi normal b. Situasi pada penyakit Parkinson (tidak diobati) c. Situasi pada
penyakit Parkinson selama pengobatan dengan stimulasi subtalamikus

FUNGSI & DISFUNGSI GANGLIA BASALIA


Berfungsi: proses motorik, termasuk ekspresi emosi serta integrasi impuls
motorik, sensorik dan proses kognitif.
Fungsi utama ganglia basalia menyangkut inisiasi dan fasilitasi gerakan
volunter dan supresi stimulant pengaruh involunter yang dapat
mengganggu gerakan halus dan efektif.
Lesi pd ganglia basalia: gangguan gerakan kompleks, gangguan kognitif
tergantung lokasi & luasnya, defisiensi pergerakan atau hipokinesia atau
gerakan berlebihan atau hiperkinesia, korea, atetosis, balismus.
Abnormalitas tonus otot umumnya menyertai abnormalitas tetapi dapat
pula menjadi manifestasi tunggal atau dominan pada disfungsi ganglia
basalia (distonia)

PATOGENESIS
- Multifaktorial: faktor lingkungan = usia
- Parkinson Idiopatik: proyeksi nigrostriatal dopaminergik berdegenerasi
mengakibatkan aktivitas GABAergik neuron striatal diperkuat, sehingga terdapat
kelebihan aktivitas di lengkung ganglia basalia tidak langsung.
- Pada saat bersamaan, nukleus subtalamikus juga menunjukkan peningkatan
aktivitas sehingga menghambat neuron glutamatergik thalamus secara berlebihan.
Efek keseluruhan adalah inhibisi bersih pada keluaran lengkung ganglia basalia
yang menyebabkan penurunun aktivasi area motorik kortikal. Tanda
neuropatologis yang khas pada penyakit ini adalah badan inklusi intrasitoplasmik
yang disebut Lewys body.
- Pada bentuk familial, penyakit Parkinson disebabkan karena mutasi beberapa gen
yang berbeda.

Lanj. Patogenesis
Kondisi neurodegeneratif terdapat parkinsonisme bentuk
simptomatik yang disebabkan oleh lesi struktural atau inflamasi
susunan saraf pusat atau pengaruh toksik.
Parkinsonisme dapat terjadi misalnya pada terapi seperti
neuroleptik, antiemetik, antagonis kalsium, obat antihipertensi yang
mengandung reserpine serta pada ensefalitis, lesi iskemik,
intoksikasi dan gangguan metabolik.

MANIFESTASI KLINIS
Sindrom klinik dari Parkinsons disease dihasilkan dari degenerasi
idiopatik sel dopaminergik di pars kompakta Substansia Nigra
Hilangnya aferen dopaminergik pada striatum menyebabkan
- penurunan gerakan volunter (hipokinesia)
- tonus otot yang terus meningkat dan tegang (rigiditas)
- gerakan osilasi pada frekuensi 4-6 Hz saat ektremitas pada
keadaan istirahat (tremor).

Berdasarkan manifestasi motorik predominan, tiga subtipe klinis :


Tipe penyakit Parkinson rigiditas-akinetik dapat dikenali pada fase awal
sebagai penurunan gerakan yang semakin memberat termasuk
hilangnya gerakan tambahan pada lengan, perlambatan gaya jalan,
berkurangnya ekspresi wajah (hipomimia) dan stooped posture yang
khas.
Tipe penyakit Parkinson dominan-tremor t.u. mengalami tremor
istirahat berfrekuensi rendah umumnya unilateral pada onset penyakit.
Penyakit Parkinson tipe gabungan menunjukkan manifestasi yang
kurang lebih sama antara akinesia, rigiditas dan tremor.

FAKTOR RESIKO PARKINSON


Faktor genetik
Usia
Ras
Faktor lingkungan

DIAGNOSIS PARKINSON
Kriteria diagnosis klinik
Didapatkan 2 dari 3 tanda kardinal gangguan motorik: tremor,
rigiditas, bradikeinesia atau;
3 dari 4 tanda motorik: tremor, rigiditas, bradikinesia,
ketidakstabilan postural

Untuk menentukan berat ringannya penyakit, digunakan penetapan stadium


klinis Parkinson berdasarkan Hoehn dan Yahr, sebagai berikut:

STADIUM
I

Unilateral, ekspresi waah berkurang, posisi fleksi lengan yang terkena, tremor,
ayunan lengan berkurang

II

Bilateral, postur membungkuk kedepan, gaya jalan lambat dengan langkah kecilkecil, sukar membalikan badan

III

Gangguan gaya berjalan menonjol, terdapat ketidaksatbilan postural

IV

Distabilitasnya jelas, berjalan terbatas tanpa bantuan, lebih cendrung jatuh

Hanya berbaring atau duduk di kursi roda, tidak mampu berdiri atau berjalan
meskipun dibantu, bicara tidak jelas, wajah tanpa ekspresi, jarang berkedip.

Penatalaksanaan
Dopaminergik yang bekerja sebagai prekursor dopamin seperti levodopa
(+karbidopa atau benzerazide), pelepasan dopamin (amantadin), agonis dopamin
derivat ergot (bromokriptin, pergolid, kabergolin) dan, agonis dopamin derivat non
ergot (ropinirol, pirampexol)
Inhibitor Monoamin Oksidasi B (MAOB) yang bekerja menghambat MAO B yang
menghasilkan efek inibisi terhadap penguraian dopamin seperti seleglin
Inhibitor Katekol-O-Metiltransferase (COMT) bekerja menghambat metabolisme
L-Dopa melalui jalur COMT dan mencegah konversi perifer levodopa inaktif
(perifer) menjadi 3-O-metildopa seperti entakapon
Antagonis Muskarinik bekerja menekan efek eksitasi dari neurotransmitter
kolinergik (asetilkolin) misalnya benzatropin, prosiklidin, orfenadrin. Obat ini
berguna dalam mngendalikan tremor yang merupakan salah satu gejala parkinson.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai