210131006
21o131012
210131018
210131024
Spesifikasi
Daya yang dihasilkan
motor
P = 0, 42 / 0, 75 kW
Rpm yang dihasilkan
motor
n = 860 / 1400 rpm
Mesin digunakan 8 jam /
hari
Jarak antar sumbu dari
motor ke spindel
e = 558 mm
Panjang belt standar
yang digunakan
LWST = 1520 mm
Konstruksi Pulley
dan Belt
Spesifikasi RPM
72,5
SA=242,16 N
FrB
4
7
FrA
A
C = 12700 N
Perhitungan Umur
Bearing
Bearing A
Bearing B
= 1290661,74 jam
8776,14
= 288214,77 jam
Spindle
Pada bagian spindle ini tedapat 3 jenis bearing
yang digunakan untuk menyangga poros spline,
yang mendapatkan daya dari motor melalui
pulley dan belt dan akan diteruskan untuk proses
pemotongan melalui mata bor. Yaitu :
Deep Groove Ball Bearing
Thrust Ball Bearing
Needle Roller Baring
Namun gaya yang dihasilkan saat proses
pemotongan adalah hanya gaya dengan arah
axial saja.
Fz = C2 . dm . fn
No
( untuk baja
f = 0, 1 .
( untuk besi
tuang )
f = 0,084 . = 0,19 mm / r
Fz = C2 . dm . fn
Jenis benda
kerja
feed
F [mm/r]
diameter
mata bor
gaya tekan
Fz [N]
( SAE - DIN )
C2
1020 - C22
575
0,78
0,19
13
2046,62
1035 - C35
605
0,78
0,19
13
2153,40
1112 - 9S20
3150 -
720
0,78
0,19
13
2562,73
Besi tuang
376
0,6
0,19
13
1804,60
Kuningan
187
0,6
0,19
13
897,50
Alumunium
200
1,2
1,1
0,19
13
698,86
Deep Groove
Ball Bearing
P = F = 2153, 40 N
0 = Fz Fab
Fz = Fab = 2153, 40 N
juta putaran
FAB
B
=26310,47 jam
FZ
umur bearing
Faktor life
bearing untuk
mesin perkakas
fL = 3
Dari
hasil
perhintungan,
ternyata semua bearing yang
terdapat
pada
mesin
ini
memiliki umur yang lebih lama
dari umur standar / minimal.
Terima kasih