Anda di halaman 1dari 13

MUH ISA ANSHORI

MUH ARUNALDI
JABRUT
MARKARMAN
MUH KHUSNUL

SMAN 09 MAKASSAR

2014

TAMPILAN MENU

SRIWIJAYA

STRUKTUR PEMERINTAHAN

MAJAPAHIT

ERA DEMOKRASI PARLEMENTER

PEMBAGIAN WILAYAH ZAMAN MAJAPAHIT


MATARAM
RAJA MAJAPAHIT

ERA ORDE BARU

ERA PERJUANGAN KEMERDEKAAN


ERA DEMOKRASI TERPIMPIN

CONT

Kerajaan Melayu Sriwijaya


Palembang juga merupakan tempat yang terpenting, karena di sinilah pusat Kerajaan
Sriwijaya yang dibangun dalam kurun ketujuh.
Ahli-ahli sejarah Barat menyebutnya sebagai "the Great Malay Kingdom of Sriwijaya".
Kerajaan Melayu Sriwijaya menjadi begitu gagah sehingga menguasai selama 600 tahun
bukan sahaja kerajaan-kerajaan lain di Sumatra malahan keseluruhan bahagian Barat
Gugusan Pulau-pulau Melayu.
Di kemuncak kuasanya, wilayah yang dikuasainya begitu luas: mulai dari perairan Vietnam
Utara ke timur dan sampai ke pulau Madagascar (Malagasy) di barat. Sebahagian penting
penduduk dan bahasa Malagasy menunjukkan kaitan yang jelas dengan Melayu. Penuntutpenuntut di Thailand mempelajari bahawa "Sriwichai" adalah sebuah empayer dalam sejarah
Siam walau pun tidak diberitahu bahwa empayer Sriwijaya ini sebenarnya Melayu.
Kota-kota seperti Trang dan Surat Thani sudah wujud di zaman Sriwijaya dan merupakan
pusat-pusat kuasa Kerajaannya. Asas kejayaan Sriwijaya adalah kekuatan maritim (lautan)
dengan menguasai perairan internasional dan pelabuhan-pelabuhan yang strategis
termasuklah di Semenanjung Tanah Melayu sendiri. Kemajuannya juga berdasarkan sistem
perdagangan dan percukaian.

Majapahit adalah suatu kerajaan yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M
dan berpusat di pulau Jawa bagian timur. Kerajaan ini pernah menguasai sebagian besar pulau
Jawa, Madura, Bali, dan banyak wilayah lain di Nusantara. Majapahit dapat dikatakan sebagai
kerajaan terbesar di antara kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara dan termasuk yang terakhir
sebelum berkembang kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Nusantara.

Sumber catatan sejarah

Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan adalah Pararaton ('Kitab Raja-raja') dalam
bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa Kuna. Pararaton terutama
menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian
pendek mengenai terbentuknya Majapahit.

Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuna yang ditulis pada masa
keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu, hal yang terjadi
tidaklah jelas.[2] Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuna maupun
catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.

Keakuratan semua naskah berbahasa Jawa tersebut dipertentangkan. Tidak dapat disangkal
bahwa sumber-sumber itu memuat unsur non-historis dan mitos. Namun demikian, garis besar
sumber-sumber tersebut sejalan dengan catatan sejarah dari Tiongkok. Khususnya, daftar
penguasa dan keadaan kerajaan ini tampak cukup pasti

Struktur pemerintahan

Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur pada masa
pemerintahan Hayam Wuruk, dan tampaknya struktur dan birokrasi tersebut tidak banyak
berubah selama perkembangan sejarahnya [12]. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di
dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi.
Aparat birokrasi

Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan, dengan para
putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja biasanya diturunkan
kepada pejabat-pejabat di bawahnya, antara lain yaitu:

Rakryan Mahamantri Katrini, biasanya dijabat putra-putra raja

Rakryan Mantri ri Pakira-kiran, dewan menteri yang melaksanakan pemerintahan

Dharmmadhyaksa, para pejabat hukum keagamaan

Dharmma-upapatti, para pejabat keagamaan

Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang pejabat yang terpenting yaitu Rakryan
Mapatih atau Patih Hamangkubhumi. Pejabat ini dapat dikatakan sebagai perdana menteri yang
bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu, terdapat
pula semacam dewan pertimbangan kerajaan yang anggotanya para sanak saudara raja, yang
disebut Bhattara Saptaprabhu.

Pembagian wilayah

Di bawah raja Majapahit terdapat pula sejumlah raja daerah, yang disebut Paduka Bhattara.
Mereka biasanya merupakan saudara atau kerabat dekat raja dan bertugas dalam
mengumpulkan penghasilan kerajaan, penyerahan upeti, dan pertahanan kerajaan di
wilayahnya masing-masing. Dalam Prasasti Wingun Pitu (1447 M) disebutkan bahwa
pemerintahan Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan, yang dipimpin oleh seseorang
yang bergelar Bhre.
Daerah-daerah bawahan tersebut yaitu:

Daha

Jagaraga

Kabalan

Kahuripan

Keling

Kelinggapura

Kembang Jenar

Matahun

Pajang

Singhapura

Tanjungpura

Tumapel

Wengker

Wirabumi
7

Berikut adalah daftar penguasa Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat periode kekosongan
antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana yang mungkin
diakibatkan oleh krisis suksesi yang memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi dua
kelompok.

Raden Wijaya, bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309)


Kalagamet, bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328)
Sri Gitarja, bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
Hayam Wuruk, bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
Wikramawardhana (1389 - 1429)
Suhita (1429 - 1447)
Kertawijaya, bergelar Brawijaya I (1447 - 1451)
Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II (1451 - 1453)
Purwawisesa atau Girishawardhana, bergelar Brawijaya III (1456 - 1466)
Pandanalas, atau Suraprabhawa, bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
Kertabumi, bergelar Brawijaya V (1468 - 1478)
Girindrawardhana, bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498)
Hudhara, bergelar Brawijaya VII (1498-1518)[rujukan?]

Kerajaan Mataram (Hindu-Buddha), sering disebut dengan Kerajaan Mataram Kuno sebagai
pembeda dengan Mataram Baru atau Kesultanan Mataram (Islam), adalah suatu kerajaan yang
berkuasa di Jawa Tengah bagian selatan antara abad ke-8 dan abad ke-10. Kerajaan Mataram
terdiri dari dua dinasti, yakni Wangsa Sanjaya dan Wangsa Syailendra. Wangsa Sanjaya yang
bercorak Hindu didirikan oleh Sanjaya pada tahun 732. Beberapa saat kemudian, Wangsa
Syailendra yang bercorak Buddha Mahayana didirikan oleh Bhanu pada tahun 752. Kedua
wangsa ini berkuasa berdampingan secara damai. Nama Mataram sendiri pertama kali disebut
pada prasasti yang ditulis di masa raja Balitung.

Nama
Kabinet

Awal masa
kerja
2 September
Presidensial
1945
14 November
Sjahrir I
1945

Akhir
Pimpinan
Jabatan
masa kerja
Kabinet
14 Novembe
Ir. Soekarno Presiden
r
1945
12 Maret
Sutan Syahrir Perdana Ment
1946
eri
2 Oktober
Sjahrir II
12 Maret 1946
Sutan Syahrir Perdana Ment
1946
eri
2 Oktober
Sjahrir III
3 Juli 1947 Sutan Syahrir Perdana Ment
1946
eri
11 Novembe
Amir Sjarifu 3 Juli 1947
Amir Sjarifud Perdana Ment
r
ddin I
din
eri
1947
11 November 29 Januari
Amir Sjarifu
Amir Sjarifud Perdana Ment
1947
1948
ddin II
din
eri
29 Januari
4 Agustus
Hatta I
Mohammad H Perdana Ment
1948
1949
atta
eri
19 Desember
Darurat
13 Juli 1949 S. Prawiraneg Ketua
1948
ara
4 Agustus
20 Desembe
Hatta II
Mohammad H Perdana Ment
1949
r
atta
eri
1949

Jumlah
personil
21 orang
17 orang
25 orang
32 orang
34 orang
37 orang
17 orang
12 orang
19 orang

10

Era Demokrasi Parlementer

Nama Kabinet
RIS

Awal masa
kerja

Akhir masa
kerja

Pimpinan
Kabinet

Jabatan

Jumlah
personil

20 Desember
1949
20 Desember
1949

21 Januari 1950 Mohammad Hatt Perdana Menteri 17 orang


a
Pjs
Susanto
21 Januari 1950 Susanto Tirtoprod
10 orang
Perdana Menteri
jo
6 September
Halim
21 Januari 1950
Abdul Halim
Perdana Menteri 15 orang
1950
6 September
Natsir
27 April 1951
Mohammad Natsi Perdana Menteri 18 orang
1950
r
Sukiman-Suwirj 27 April 1951
3 April 1952
Sukiman Wirjosan Perdana Menteri 20 orang
o
djojo
Wilopo
3 April 1952
30 Juli 1953
Wilopo
Perdana Menteri 18 orang
Ali Sastroamidjoj30 Juli 1953
12 Agustus 1955
oI
Burhanuddin Ha 12 Agustus 1955 24 Maret 1956
rahap

Ali Sastroamidjoj Perdana Menteri 20 orang


o
Burhanuddin Har Perdana Menteri 23 orang
ahap

Ali Sastroamidjoj24 Maret 1956


o II

14 Maret 1957

Ali Sastroamidjoj Perdana Menteri 25 orang


o

Djuanda

10 Juli 1959

Djuanda

9 April 1957

Perdana Menteri 24 orang

11

Nama Kabinet
Kerja I
Kerja II
Kerja III
Kerja IV
Dwikora I
Dwikora II
Dwikora III
Ampera I
Ampera II

Awal masa
kerja
10 Juli 1959

Akhir masa
Pimpinan
kerja
Kabinet
18 Februari
Ir. Soekarno
1960

Jabatan

Jumlah
personil

Perdana Menter33 orang


i
18 Februari
6 Maret 1962 Ir. Soekarno
Perdana Menter40 orang
1960
i
13 Desember
6 Maret 1962
Ir. Soekarno
Perdana Menter60 orang
1963
i
13 November 27 Agustus
Ir. Soekarno
Perdana Menter66 orang
1963
1964
i
27 Agustus
22 Februari
Ir. Soekarno
Perdana Menter110 orang
1964
1966
i
24 Februari
28 Maret 1966 Ir. Soekarno
Perdana Menter132 orang
1966
i
28 Maret 1966 25 Juli 1966
Ir. Soekarno
Perdana Menter79 orang
i
17 Oktober
25 Juli 1966
Ir. Soekarno
Perdana Menter31 orang
1967
i
17 Oktober
6 Juni 1968
Jend. Soeharto Pjs Presiden
24 orang
1967

12

Akhir masa
kerja

Pimpinan
Kabinet

Jabatan

Jumlah
personil

Pembangunan 6 Juni 1968


I

28 Maret 1973

Jend. Soeharto Presiden

24 orang

Pembangunan I 28 Maret 1973


I

29 Maret 1978

Jend. Soeharto Presiden

24 orang

Pembangunan I 29 Maret 1978


II

19 Maret 1983

Soeharto

Presiden

32 orang

Pembangunan 29 Maret 1983


IV

19 Maret 1988

Soeharto

Presiden

42 orang

Pembangunan 23 Maret 1988


V

17 Maret 1993

Soeharto

Presiden

44 orang

Pembangunan 17 Maret 1993


VI
Pembangunan
14 Maret 1998
VII

14 Maret 1998

Soeharto

Presiden

43 orang

21 Mei 1998

Soeharto

Presiden

38 orang

Nama Kabinet

Awal masa
kerja

13

Anda mungkin juga menyukai