Anda di halaman 1dari 26

Pelanggaran

Etika dan
Hukum dalam
Perundungan di
Dunia Kesehatan
dan Kedokteran
DR. Dr. ABD. HALIM, SpPD.SH.MH.MM.CMHt.CM.NLP
(Sekretaris Umum PP PDHMI)
Webinar Nasional Perundungan
Perhimpunan Dokter Hipnosis Medis Indonesia
Minggu, 19 Pebruari 2023
Dalam rangka Hari Hipnosis Medis Sedunia
PERUNDUNGAN
DALAM PENDIDIKAN  Bullying lingkungan pendidikan kedokteran,
KEDOKTERAN “Kebiasaan dan Penyakit Kronis “
 Korban perundungan umumnya peserta didik atau
junior, sedangkan pelaku perundungan antara lain
pendidik dan senior.
 Perundungan merupakan bentuk pelanggaran etik
dasar dan hak asasi manusia, yang dapat
berdampak buruk terhadap peserta didik, lingkungan
kerja, maupun kualitas pelayanan kesehatan.
 Untuk itu diperlukan upaya komprehensif dengan
menyertakan berbagai pihak terkait guna mencegah
dan menghentikannya.
 Perbaikan kurikulum pendidikan yang
mengutamakan prinsip kesetaraan dan etika
kesejawatan, diharapkan dapat mencegah dan
menghentikan tindakan perundungan secara
bertahap dan sistematis.
• Bullying atau merundung menurut KBBI
berarti menyakiti orang lain, baik secara fisik
maupun psikis, dalam bentuk kekerasan
Defenisi verbal, sosial, atau fisik berulang kali dan dari
Perundungan waktu ke waktu, misalnya memanggil nama
seseorang dengan julukan yang tidak disukai,
memukul, mendorong, menyebarkan rumor,
mengancam, atau merongrong.

• Perundungan adalah suatu tindakan


penggunaan kekuasaan untuk menyakiti
seseorang atau sekelompok orang, baik
secara verbal, fisik, maupun psikologis,
sehingga korban merasa tertekan, trauma,
dan tak berdaya
 Dapat melibatkan tenaga pendidik, residen,
perawat, dan mahasiswa.
 Pada umumnya korban perundungan adalah
mahasiswa kedokteran, termasuk peserta
Perundungan pendidikan dokter spesialis (PPDS), teman sejawat
di Dunia perempuan serta lulusan asing atau internasional.
 Pelaku perundungan umumnya adalah dokter senior
Kedokteran atau pemilik otoritas.

 Survei terkait perundungan : 594 anggota BMA menunjukkan


220 orang pernah mengalami perundungan.
Penelitian pada 2.300
 Survei pada 833 dokter residen di Kanada
mahasiswa di 16 sekolah • lebih dari 75% residen pernah menerima perilaku tidak
kedokteran menunjukkan 85% pantas selama proses pendidikan.
mahasiswa pernah mengalami • Sebanyak 77,1% residen pernah mengalami tindakan
tindakan kekerasan atau perundungan oleh pasien;
• 55,3% oleh paramedis;
pelecehan, sedangkan 40% • 51,9% oleh staf medis; 3
mahasiswa mengalami kedua • 5,7% oleh residen lain dan
perlakuan buruk itu • 7,6% oleh pengelola program studi.
• Paling banyak dialami oleh residen bedah (85,7%) dan
paling sedikit oleh residen kedokteran keluarga (69,5).
• Bentuk perundungan dapat berupa perilaku
kekerasan meliputi pemaksaan, baik fisik
maupun psikologis terhadap seseorang atau
Bentuk sekelompok orang yang lebih lemah.
perundungan • Perundungan dan perilaku kekerasan itu dapat
berupa ancaman terhadap kelangsungan
pendidikannya, ancaman terhadap martabat/
harga diri, isolasi, beban kerja berlebih, dan
pengaruh terhadap kepercayaan diri terundung.
• Pada umumnya kebiasaan merundung
berlangsung terus menerus, semakin buruk,
dan merugikan.
• Kebiasaan buruk tersebut berakibat pada
gangguan kestabilan psikologi terundung
dalam hal kemampuannya di masa depan,
pilihan karir, dan kemauannya untuk bertahan
dalam profesi tersebut
• Perundungan dapat mencakup berbagai aspek:
• kekerasan fisik,
ASPEK • verbal,
• relasional,
PERUNDUNGAN • cyber.
• Kekerasan fisik dapat berupa
• pukulan,
• cekikan, dan tindakan lain yang umumnya mudah
dideteksi.
• Kekerasan verbal dapat berbentuk
• julukan,
• celaan, dan
• fitnah, serta pernyataan tak pantas terkait masalah
seksual.
• Kekerasan relasional biasanya menargetkan harga diri
korban, sehingga sulit terdeteksi.
• Kekerasan cyber merupakan tindakan perundungan yang
memanfaatkan teknologi, internet, dan media sosial.
• Perundungan dapat berupa tindakan pelemparan
Perundungan barang, mengecilkan pendapat residen, teriakan,
ancaman, dan komentar yang tidak pantas.
Dalam • Selain bentuk perundungan yang nyata, terdapat
bentuk lain yang lebih kecil, misalnya nada bicara sinis
Pedidikan dan penolakan saran-saran.
Kedokteran • Perundungan biasanya dilakukan oleh senior atau
pengajar terhadap peserta didik junior

 Hal itu dikaitkan dengan struktur hierarki tradisional dan


konservatif dalam pendidikan kedokteran, sehingga muncul
suatu siklus kekerasan.
 Peserta didik mendapat perlakuan tidak pantas dalam
perjalanannya menjadi seorang dokter.
 Siklus kekerasan itu menjadi kurikulum tersembunyi yang
diwariskan dari generasi ke generasi, selanjutnya
berkembang menjadi perundungan yang berbasis
penyalahgunaan wewenang.
 Tidak semua korban perundungan menunjukkan perubahan
Akibat psikologis sebagai respons terhadap perlakuan buruk yang
dialaminya.
perundungan  Sebagian terundung menganggap bahwa perlakuan tak
terhadap menyenangkan yang mereka alami merupakan upaya
meningkatkan kualitas kompetensi dan kemampuan
korban beradaptasi di dunia kerja.
 Dalam kenyataannya, tindakan perundungan ini dalam
banyak kasus bersifat persisten dan dapat menimbulkan
gangguan psikologis terhadap korban, serta dapat
mempengaruhi kinerja masa depan, pilihan karir, dan
kemampuan bertahan di profesi tersebut.
 Beberapa terundung mengalami trauma dan dampak
negatif, seperti alkoholisme, depresi, upaya bunuh diri, dan
kekecewaan terhadap profesi dokter yang menjadi
pilihannya.
 Terdapat dampak negatif berupa penurunan kemampuan
kognitif sebesar 60%, serta penurunan koordinasi
psikomotor.
 UU 39 tahun 1999 pasal 33 ayat 1 :
 “Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan,
penghukuman, atau perlakuan yang kejam, tidak
Kaitan manusiawi, merendahkan derajat dan martabat
kemanusiaannya.”
perundungan  Universal Declaration of Human Rights pasal 26 ayat 2,
dengan HAM dinyatakan bahwa “
 Education shall be directed to the full development of
the human personality and to the strengthening of
respect for human rights and fundamental freedoms,
....”.
 Berdasarkan deklarasi hak asasi manusia, pendidikan
seharusnya membuat seorang individu berkembang
dengan selalu mengutamakan rasa hormat.
 Untuk itu, selain berhak mendapatkan ilmu dari pendidik,
setiap peserta didik berhak mendapatkan perlindungan
dan rasa aman dari berbagai bentuk perundungan di
lingkungan pendidikan
SUMPAH DOKTER
Pelanggaran 10. Saya akan perlakukan teman sejawat saya
Etik (KODEKI) sepertisaudara kandung.
11. Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik
Kedokteran Indonesia.

Pasal 18
Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya
sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan

Penjelasan pasal.
• Sesama dokter sebagai sejawat sebenarnya ingin saling
diperlakukan sama oleh teman sejawatnya (golden rule).
Majelis Kehormatan Etik
• Konteks kesejawatan dalam hal ini adalah kesetaraan
Kedokteran (MKEK)
hubungan antar sejawat,
memiliki peran penting
• Makna berikutnya ialah agar setiap dokter menahan diri
dalam mencegah dan
untuk tidak membuat sulit, bingung, kecewa/marah
mengatasi pelanggaran
sejawatnya
etik terkait perundungan
21 KEWAJIBAN DOKTER
KEWAJIBAN UMUM KEWAJIBAN THD PASIEN

1. sumpah dokter 14. tulus ikhlas,merujuk


2. profesional, independen 15. kesempatan berinteraksi&beribadat
16. merahasiakan sesuatu yg diketahui
3. kemandirian profesi
17. pertolongan darurat
4. tidak memuji diri sendiri
5. persetujuan pasien KEWAJIBAN THD SEJAWAT
6. hati-hati menerapkan teknik baru
7. memberi keterangan yg tlh diperiksa 18.memperlakukan sebagaimana ia
sendiri kebenarannya sendiri ingin diperlakukan
8. pelayanan kompeten, kasih sayang 19.tidak mengambil alih pasien dari
dan perlindungan HAM teman sejawat, kecuali dg
9. jujur persetujuan keduanya atau
10. hak pasien, sejawat &tenaga kes berdasarkan prosedur yg etis
lain KEWAJIBAN THD DIRI SENDIRI
11. menghormati&melindungi 20.menjaga kesehatan
kehidupan 21.mengikuti perkembangan
12. pelayanan komprehensif iptekdok
13. kerjasama
LAFAL SUMPAH DOKTER
(DALAM KODEKI 2012)
DEMI ALLAH SAYA BERSUMPAH BAHWA:
1.Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan kemanusiaan
2.Saya akan menjalankan tugas dg cara terhormat dan bersusila sesuai dg martabat pekerjaan saya
sebagai dokter
3.Saya akan memelihara dg sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran
4.Saya akan merahasiakan sesuatu yg saya ketahui karena keprofesian saya
5.Saya tidak akan menggunakan pengetahuan saya untuk sesuatu yg bertentangan dg
perikemanusiaan, sekalipun diancam
6.Saya akan menghomati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan
7.Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien,dg memperhatikan kepentingan masyarakat
8. Saya akan berikhtiar dg sungguh-sungguh supaya saya tiak terpengaruh pertimbangan keagamaan,
kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan social, dan jenis penyakit dlm menunaikan
kewajiban terhadap pasien
9.Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima ksh yg selayaknya
10.Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara kandung
11.Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia
12.Saya ikrarkan Sumpah ini dg sungguh-sungguh dan dg mempertaruhkan kehormatan diri saya
Menjungjung Tinggi Kesejawatan
Setiap dokter wajib memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana
ia sendiri ingin diperlakukan
CAKUPAN PASAL:
(1) Setiap dokter yang saling berdekatan tempat pengabdiannya wajib memperlakukan sejawat
tersebut untuk saling berlomba unjuk prestasi menuju praktek profesional tidak terlibat
kearah persaingan yang saling menjatuhkan
(2) Setiap dokter yang termasuk sukses atau terpandang pengabdian profesinya di suatu
wilayah wajib mawas diri bahwa reputasi dirinya juga berkat pengorbanan teman
sejawat satu lingkungan profesi atau fasilitas pelayanan kesehatan yang sama
(3) Setiap dokter wajib menegakkan sewajarnya budaya menolong teman sejawatnya
yang sakit, tertimpa musibah, bencana dan kesulitan berat lainnya
(4) Setiap dokter wajib berupaya untuk mencegah dan tidak memulai terjadinya
konflik etikolegal di dalam dan/atau antar profesi dalam bentuk apapun serta
dilarang bertengkar dengan sejawat pada saat tugas profesi
(5) Setiap dokter DPJPdi suatu fasilitas pelayanan kesehatan seyogyanya membentuk
tim pelaksana rawat Bersama atau saling berkonsultasi dg sejawat berkompeten
lainnya apbl menangani penderita dg penyulit penyakit lintas bidang spesialisasi
(6) Setiap dokter dilarang memberikan komentar negatif tentang sejawat lain pada
saat di depan pasien/keluarganya..
PENJELASAN PASAL:
Sesama dokter diperlakukan sama oleh teman sejawatnya , kesetaraan hubungan antar
sejawat, tidak ada salah satu yang diduga berperilaku menyimpang. Agar setiap dokter
menahan diri untuk tidak membuat sulit, bingung, kecewa/marah sejawatnya

PENJELASAN CAKUPAN PASAL:


 Sejawat yunior yang akan melewati kemampuan seniornya di suatu fasilitas pelayanan
kesehatan, seharusnya aktif memberitahu bahwa dirinya punya teknik baru melalui temu
ilmiah
 Wajib bersilaturahmi lebih dahulu terhadap teman sejawat yg sudah lebih dulu merintis di
bidang kompetensinya dimana ia bekerja merupakan perbuatan terpuji
 Pada keadaan terjadi hubungan buruk dengan teman sejawatnya, wajib diselesaikan secara
musyawarah antar sejawat.
 Perlakuan dokter terhadap sejawat yang menjadi pasiennya :
sebaiknya memperkenalkan diri secara jujur bahwa dia adalah dokter ketika berobat ke dokter
yang mengobat
e. Dokter wajib membebaskan jasa medis bagi sejawat nya,, istri/suami , anak yang masih
menjadi tanggungan, serta orangtua sejawat yang di RI/RJ kecuali ditanggung oleh asuransi.
Faktor Faktor penyebab perilaku bullying
Perundungan di tempat kerja :
ditempat kerja Ada beberapa faktor yang
menyebabkan bullying di tempat
kerja terjadi, faktor individu
dan juga organisasi, seperti:

kepemimpinan yang toxic


narsisme
rasa insecure
kurangnya kontrol emosional
desain pekerjaan yang bermasalah
(misalnya, konflik peran)
budaya organsasi yang tidak sesuai
Bentuk Bullying Bullying yang dilakukan di
ditempat kerja lingkungan kerja dapat diwujudkan
dalam beberapa hal, antara lain:

 Kritik hasil pekerjaan anak buah secara kasar


 berteriak/membentak
 berulang-ulang mengingatkan kesalahan
karyawan
 menyebarkan gosip atau kebohongan
 penolakan atau pengucilan terhadap karyawan
tertentu
 menjadi bahan lelucon
 Diberi tugas dengan arah yang tidak jelas
 penolakan terus-menerus atas permintaan cuti
tanpa alasan yang jelas
 ancaman, penghinaan, dan pelecehan verbal
lainnya
 pemantauan kinerja yang berlebihan
Perbedaan Etik dan Hukum
Etik berlaku untuk Sanksi terhadap
lingkungan profesi, hukum pelanggaran HUKUM
berlaku untuk umum berupa tuntunan
HUKUM

Etik di susun berdasarkan


kesepakatan anggota
Pelanggaran etik diselesaikan
profesi, hukum di susun
oleh MKEK
oleh badan pemerintah

Etik tidak seluruhnya Penyelesaian pelanggaran etik


tertulis tidak selalu disertai bukti fisik
dan berupa sanksi Etik
Perbuatan Pasal 351
Melawan 1. Penganiayaan diancam dengan pidana
Hukum penjara paling lama dua tahun delapan bulan
Pembullyan atau pidana denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah,
2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka
• Pasal 351 KUHP : Penganiayan berat, yang bersalah diancam dengan pidana
• Pasal 170 KUHP : Kekerasan penjara paling lama lima tahun.
• Pasal 310 KUHP : Kehormatan 3. Jika mengakibatkan mati, diancam dengan
• Pasal 311 KUHP : Pencemaran/fitnah pidana penjara paling lama tujuh tahun.
• Pasal 289 KUHP : Kesusilaan 4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja
• Pasal 45B UU 19 2019 ITE
merusak kesehatan.
5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini
• Pasal 80 UU 35 2014 Perlindungan anak
tidak dipidana.
Pasal 170
• (1) Barang siapa dengan terang-terangan dan dengan
Perbuatan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap
orang atau barang, diancam dengan pidana penjara
Melawan paling lama lima tahun enam bulan.
Hukum Pasal 310
Pembullyan (1) Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau
nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu
hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui
• Pasal 351 KUHP : Penganiayan umum, diancam karena pencemaran dengan pidana
• Pasal 170 KUHP : Kekerasan
penjara paling lama sembilan bulan atau pidana
denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
• Pasal 310 KUHP : Kehormatan (2) Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran
• Pasal 311 KUHP : Pencemaran/fitnah yang disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di
muka umum, maka diancam karena pencemaran
• Pasal 289 KUHP : Kesusilaan
tertulis dengan pidana penjara paling lama satu
• Pasal 45B UU 19 2019 ITE tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak
• Pasal 80 UU 35 2014 Perlindungan anak empat ribu lima ratus rupiah.
Pasal 311
Perbuatan • (1) Jika yang melakukan kejahatan pencemaran atau
Melawan pencemaran tertulis dibolehkan untuk membuktikan
Hukum apa yang
membuktikannya,
dituduhkan
dan
itu
tuduhan
benar, tidak
dilakukan
Pembullyan bertentangan dengan apa yang diketahui, maka dia
diancam melakukan fitnah dengan pidana penjara
paling lama empat tahun.
• Pasal 351 KUHP : Penganiayan
• Pasal 170 KUHP : Kekerasan Pasal 281
Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun
• Pasal 310 KUHP : Kehormatan
delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat
• Pasal 311 KUHP : Pencemaran/fitnah ribu lima ratus rupiah:
• Pasal 289 KUHP : Kesusilaan 1. barang siapa dengan sengaja dan terbuka
melanggar kesusilaan;
• Pasal 45B UU 19 2019 ITE
2. barang siapa dengan sengaja dan di depan orang
• Pasal 80 UU 35 2014 Perlindungan anak lain yang ada di situ bertentangan dengan
kehendaknya, melanggar kesusilaan
• Cyberbullying merupakan bentuk intimidasi
yang menggunakan teknologi informasi dan
Cyberbullyin komunikasi untuk keperluan yang disengaja,
dilakukan terus menerus, dengan tujuan untuk
g merugikan orang lain dengan
cara mengintimidasi, mengancam, menyakiti
atau menghina harga diri orang lain, hingga
menimbulkan permusuhan oleh seorang individu
atau kelompok
• Beberapa jenis cyberbullying sendiri antara
• flaming (pesan dengan amarah),
• harrasment (gangguan),
• denigration (pencemaran nama baik),
• impersonation (peniruan),
• outing (penyebaran),
• trickery (tipu daya),
• exclusion (pengeluaran), dan
• cyberstalking.

Salah satu kerusakan berat akibat tindak


pidana cyberbullying yakni korban dapat
mengalami tekanan secara psikis dan dapat
berpotensi bunuh diiri
Pasal 29 UU 11 2008
PASAL PIDANA • Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau
CYBERBULLYING Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan
atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.

UU 19 2016 Pasal 45B UU 19 2016


• Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
UU 11 2008 mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau
INFORMASI DAN Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan
TRANSAKSI ELEKTRONIK atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp750.000.000,00
(tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
Pasal 80
1. Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 76C, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak
Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).
2. Dalam hal Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) luka berat,
maka pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus
Pasal 76C
juta rupiah).
Setiap Orang dilarang menempatkan,
3. Dalam hal Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mati, maka
membiarkan, melakukan, menyuruh
pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)
melakukan, atau turut serta
tahun dan/atau denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga
melakukan Kekerasan terhadap
miliar rupiah).
Anak.
4. Pidana ditambah sepertiga dari ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) apabila yang melakukan
penganiayaan tersebut Orang Tuanya.
Perundungan di dunia pendidikan kedokteran masih kerap
SIMPULAN terjadi, terutama dilakukan terhadap peserta didik junior. Pada
kenyataannya, perundungan merupakan pelanggaran terhadap hak
asasi manusia dan nilai-nilai etik dasar. Untuk itu, upaya mengatasi
perundungan harus dilakukan terus-menerus, berupa intervensi
institusi pendidikan dalam hal perbaikan kurikulum, menciptakan
lingkungan kerja aman dan nyaman, serta memperkuat kesadaran
setiap individu untuk menghentikannya. Selain itu kerja sama
antarlembaga terkait juga diperlukan dalam penetapan kebijakan
yang selaras demi kepentingan Bersama.

Perundungan di dunia Kesehatan dan kedokteran selain


melanggar Etika profesi dan juga dapat dikatagorikan sebagai
pembuatan melawan hukum yang bisa dijerat dengan KUHP dan
KUHPerdata dan UU Perlindungan anak dan UU ITE.
• Lahir di Barabai HST Kalsel , 1967
• Surveior Akreditasi RS LAFKI
• ASN Dokter Ahli Utama RSDI Banjarbaru/ Pembina Utama (4e)
• Ketua Bidang Hukum dan Advokasi MD KAHMI Banjarbaru Kalsel
• Ketua Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota IDI Wilayah Kalsel
• Pengurus PERSI Pusat Kompatemen HUKUM ADVOKASI MEDIASI DAN
ORGANISASI PERIODE 2021 -2024
• Ketua ARSSI Cabang Kalimantan Selatan 2022 - 2025
• Direktur RSU Mawar Banjarbaru 2022
• Sekretaris PERSI wilayah Kalimantan Selatan
• Wakil Ketua Komite Etik dan Hukum RSDI
• Founder Klinik Utama Halim Medika
• Founder The Banua Law Center dan Idaman Justitia Law Firm
• Ketua Bidang Advokasi Medikolegal dan Etika PAPDI Cabang Kal-Sel
• Ketua Harian Perkumpulan Professional Hypnotherapy Iindonesia Pusat
• Pengurus Pusat PERDAHUKKI Bidang llmiah dan Litbang SDM 2021- 2024
• Anggota Kongres Advokat Indonesia ISL dan IPHI.
• Anggota Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI)
• Anggota ASOSIASI PROFESOR DAN DOKTOR HUKUM INDONESIA (APDHI)
• Ketua DPD Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) KALSEL
• Sekum PP Perhimpunan Dokter Hipnosis Medis Indonesia
• Dosen Pengampu Matkul MBRS dan Etika Profesi dan Hukum Kesehatan
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA
SEMOGA BERMANFAAT

Alfarezel Maulana Raziq bin Abd Halim 15022023


Putra ke 6

Anda mungkin juga menyukai