Masyarakat tinggal
di rumah tidak layak huni
2
DIPERLUKAN :
Melalui Pembinaan
OPTIMALISASI PEMBINAAN
BACKLOG
15
JT
UNIT
RUMAH
PEMBINAAN
Negara bertanggung jawab atas
penyelenggaraan
perumahan
dan kawasan permukiman yang
pembinaannya dilaksanakan
oleh pemerintah.
DI TINGKAT PUSAT OLEH
MENTERI
DI TINGKAT PROVINSI OLEH
GUBERNUR
DI TINGKAT KABUPATEN KOTA
OLEH BUPATI/WALIKOTA
Pelaksanaannya secara
berjenjang
Meliputi aspek
Perencanaan;
Pengaturan;
Pengendalian; dan
Pengawasan
Pembinaan
dilaksanakan
dengan cara:
koordinasi;
sosialisasi
peraturan
perundangundangan;
pemberian
bimbingan,
supervisi dan
konsultasi;
pendidikan dan
pelatihan;
penelitian dan
pengembangan;
pendampingan
dan
pemberdayaan;
dan/atau
pengembangan
sistem layanan
informasi dan
komunikasi.
Pasal 36
(2) Pembangunan rumah umum harus mempunyai akses menuju pusat pelayanan
atau tempat kerja.
(3) Kemudahan akses diatur dengan peraturan daerah.
Pasal 38
(3) Pembangunan rumah (tunggal, deret, dan susun) dapat dilakukan oleh setiap
orang, Pemerintah, dan/atau pemerintah daerah.
Pasal 39
(2) Pembangunan rumah khusus dan rumah negara dibiayai melalui anggaran
pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja
daerah.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi;
b.
menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah dengan berpedoman pada strategi nasional dan provinsi tentang
pendayagunaan dan pemanfaatan hasil rekayasa teknologi di bidang perumahan dan kawasan permukiman;
c.menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat
kabupaten/kota;
d.
menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan kebijakan kabupaten/kota dalam
penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman;
e.melaksanakan pemanfaatan teknologi dan rancang bangun yang ramah lingkungan serta pemanfaatan industri
bahan bangunan yang mengutamakan sumber daya dalam negeri dan kearifan lokal yang aman bagi kesehatan;
f.melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan, kebijakan,
strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota;
g.
melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota;
h.
melaksanakan peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota;
i.melaksanakan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman;
j.melaksanakan kebijakan dan strategi daerah provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan;
k.permukiman dengan berpedoman pada kebijakan nasional; melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan
utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman;
l.mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di bidang perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat kabupaten/kota;
m.
mengalokasikan dana dan/atau biaya pembangunan untuk mendukung terwujudnya perumahan bagi MBR;
n.
memfasilitasi penyediaan perumahan dan permukiman bagi masyarakat, terutama bagi MBR;
o.menetapkan lokasi Kasiba dan Lisiba; dan
p.
memberikan pendampingan bagi orang perseorangan yang melakukan pembangunan rumah swadaya.
14
4 Bab 19 Pasal
15
Pasal 3
16
TUJUAN
a.memberikan kepastian hukum;
b.
mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk
d.
memberdayakan para pemangku kepentingan bidang pembangunan perumahan
17
KEWENANGAN
Pemerintah (Pasal 16)
Pemerintah Provinsi (Pasal 17)
Pemerintah Kabupaten/Kota (Pasal 18)
terhadap aspek
Penyusunan NSPK, Basis Data, PUU
Pemberdayaan pemangku kepentingan
Koordinasi, sosialisasi, sinkronisasi PUU
Pemanfaatan teknologi
Evaluasi PUU
Pengendalian
Peningkatan kualitas
Penetapan kebijakan dan strategi
Memfasilitasi pengelolaan PSU
Memfasilitasi kerjasama di bidang PKP
18
PEMBINAAN...[1]
Pembinaan Perencanaan dilakukan
terhadap
penyusunan:
perencanaan program
dan kegiatan bidang PKP
pada tingkat nasional,
provinsi, atau
kabupaten/kota yang
ditetapkan dalam rencana
pembangunan jangka
panjang, jangka menengah,
dan tahunan
dilakukan
oleh
Menteri
kepada
gubernur
dan
bupati/walikota
dalam
rangka
penyusunan
program dan kegiatan
Pasal 4
penyusunan:
perencanaan
pembangunan dan
pengembangan PKP
tingkat nasional,
provinsi, dan
kabupaten/kota.
19
Pasal 5
PEMBINAAN...[2]
Pembinaan Pengaturan dilakukan dalam
penyusunan peraturan perundang-undangan.
Pembinaan pengaturan
di bidang perumahan
dan kawasan
permukiman selain
rumah susun dilakukan
terhadap aspek:
penyediaan tanah;
pembangunan;
pemanfaatan;
pemeliharaan; dan
pendanaan dan
pembiayaan.
Pembinaan pengaturan
di bidang rumah susun
dilakukan terhadap
aspek:
pembangunan;
penguasaan, pemilikan,
dan pemanfaatan;
pengelolaan;
peningkatan kualitas;
20
Pasal 6
PEMBINAAN...[3]
Pembinaan Pengendalian
dilakukan terhadap
rumah, perumahan,
permukiman, lingkungan
hunian, dan kawasan
permukiman
Pada kegiatan :
perizinan, penertiban, dan
penataan
Sesuai ketentuan PUU
21
Pasal 7
PEMBINAAN...[4]
Pembinaan Pengawasan
PKP
Pembinaan
pengawasan
dilakukan melalui
kegiatan
pemantauan,
evaluasi, dan koreksi
pemantauan
merupakan kegiatan
untuk melakukan
pengamatan dan
pencatatan
evaluasi merupakan
kegiatan untuk menilai dan
mengukur hasil
penyelenggaraan PKP
koreksi merupakan kegiatan
untuk memberikan rekomendasi
perbaikan terhadap hasil
evaluasi
22
Pasal 9
PEMBINAAN...[5]
Pembinaan melalui
Koordinasi
Koordinasi
merupakan
kegiatan
sinkronisasi dan
evaluasi antarpemerintahan
dalam
penyelenggaraan
PKP
Untuk .
1. merumuskan dan
menetapkan kebijakan
dan strategi nasional
2. mengawasi dan
mengendalikan kebijakan
di bidang PKP dan/atau
3. pemanfaatan teknologi dan rancang
23
Pasal 10
PEMBINAAN...[6]
Pembinaan melalui
Sosialisasi Peraturan PerundangUndangan
Sosialisasi peraturan
perundang-undangan serta
kebijakan dan strategi
penyelenggaraan PKP
dilakukan oleh
Menteri kepada
gubernur dan/atau
bupati/walikota.
Sosialisasi standar
pelayanan minimal di
bidang PKP
24
PEMBINAAN...[7]
Pembinaan melalui
Bimbingan, Supervisi, dan
Konsultasi
menyusun norma, standar,
prosedur, dan kriteria
Pemberian
bimbingan,
supervisi, dan
konsultasi
dilakukan
terhadap
kebijakan di
bidang PKP dalam
rangka
Pasal 11
memfasilitasi kerjasama
antara Pemerintah dan
badan hukum di bidang PKP
menyusun dan
menyempurnakan peraturan
perundang-undangan
melakukan peningkatan kualitas
terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh;
mengelola prasarana,
sarana, dan utilitas
umum;
mengelola bagian bersama
dan benda bersama rumah
susun;
25
PEMBINAAN...[8]
Pembinaan melalui
Pendidikan dan Pelatihan
teknis manajerial;
penyelenggaraan PKP ;
dan/atau
dilakukan untuk
meningkatkan
kapasitas dan
kompetensi
pemangku
kepentingan
dalam
penyelenggaraan
PKP .
Pasal 12
26
PEMBINAAN...[9]
Pembinaan melalui
Penelitian dan
Pengembangan
dilaksanakan sesuai
kebutuhan.
Melalui bekerjasama
dengan perguruan tinggi
atau lembaga lainnya
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.
Pasal 13
menganalisis
pelaksanaan
kebijakan di bidang
PKP
menghasilkan teknologi
perumahan dan kawasan
permukiman yang bermanfaat,
aplikatif, inovatif,dan
kompetitif serta berwawasan
lingkungan;
PEMBINAAN...[10]
Pembinaan melalui
Pendampingan dan
Pemberdayaan
dilakukan dalam rangka
peningkatan kemampuan
dalam pelaksanaan kebijakan
tingkat nasional dan/atau
tingkat daerah.
Pemberdayaan pemangku
kepentingan dilakukan melalui:
fasilitasi forum pengembangan PKP
Pasal 13
mengakomodasi partisipasi
masyarakat dalam
penyelenggaraan PKP; dan
meningkatkan pengawasan
terhadap penyelenggaraan PKP
28
PEMBINAAN...[11]
Pembinaan melalui
Pengembangan Sistem
Layanan Informasi dan
Komunikasi dilakukan dalam
rangka memberikan informasi di
bidang PKP kepada pemangku
kepentingan.
Pasal 17 & 18
29