MATA DIKLAT
RTRW SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR TERPADU PADA
KAWASAN STRATEGIS
Semarang, 18 29 Juli
2016
Disampaikan oleh:
Ir. Toeti Ariati, MPM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Outline
2
I. Pendahuluan
II. Pengembangan Wilayah
1.Teori Pengembangan Wilayah
2.Analisa Potensi dan Masalah Kawasan
III.Rencana Tata Ruang
1.Pengertian dan Ruang Lingkup Perencanaan Tata Ruang
2.Tujuan dan Sasaran Perencanaan Tata Ruang
3.Peran, Fungsi, dan Muatan Perencanaan Tata Ruang
IV.Wilayah Pengembangan Strategis
1.Konsep Wilayah Pengembangan Strategis
2.Konsep Kawasan Strategis
3.RPJMN dan Renstra PUPR
4.Keterkaitan RTRW dengan Pengembangan Infrastruktur
Terpadu Kawasan Strategis
I.
PENDAHULUAN
MAKSUD
4
TUJUAN
5
SASARAN
6
Aparat pemerintah
di bidang penyusunan program dan
bidang infrastruktur ke-PU Pera-an, di
tingkat pusat dan daerah
(provinsi, kabupaten, dan kota)
Pemahaman
a. Masyarakat tradisional
10
Industrialisasi meningkat
Tabungan dan investasi semakin meningkat
Peningkatan pertumbuhan regional
Tenaga kerja di sektor pertanian menurun
Stimulus ekonomi berupa revolusi politik,
Inovasi teknologi,
Perubahan ekonomi internasional,
Laju investasi dan tabungan meningkat 5 10 persen
dari Pendapatan nasional
Sektor usaha pengolahan (manufaktur)
Pengaturan kelembagaan (misalnya sistem perbankan)
d. Menuju Kedewasaan
13
Memberikan
kejelasan
tahapan-tahapan
pencapaian
kemajuan. Tahapan ini memberikan tawaran secara
terperinci pada pengambil kebijakan di sebuah Negara
tentang tahapan dan prasyarat dari pencapaian tahapan
yang harus dilalui untuk menjadikan sebuah Negara lebih
maju.
Petunjuk
Sering
19
memproduksi kebutuhannya
sendiri
memasuki tahapan lepas landas
memiliki tingkat konsumsi tinggi
memasuki tahap kedewasaan ekonomi
melakukan perdagangan lintas Negara
b. Teori Pertumbuhan
20
Pertumbuhan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Ekonomi Klasik
Neo Klasik
Keynes dan Pasca Keynes
Basis Ekspor
Sektor
Lokasi
Analisa
Bidang
Bidang
Bidang
Bidang
Bidang
Fisik
Ekonomi
Sosial Budaya
Pertahanan dan Keamanan
Kelembagaan
Perencanaan
Aspek
Upaya
Kelembagaan
Alat Analisis
30
analisis
PDB
35
Ruang
adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang
udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah,
tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan
memelihara kelangsungan hidupnya (Ps 1 angka 1 UU No. 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang, yang dimaksud dengan .
D.A.Tisnaamidjaja memaknai ruang sebagai wujud fisik wilayah dalam
dimensi geografis dan geometris yang merupakan wadah bagi manusia
dalam melaksanakan kegiatan kehidupannya dalam suatu kualitas hidup
yang layak.
Tata ruang adalah wujud dari struktur ruang dan pola ruang.
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang
untuk fungsi budi daya
37
38
Perencanaan
41
45
1. KETENTUAN UMUM
2. TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH NASIONAL
3. RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH NASIONAL
A. Sistem Perkotaan Nasional
B. Sistem Jaringan Transportasi nasional
C. Sistem Jaringan Energi Nasional
D. Sistem Jaringan Telekomunikasi Nasional
E. Sistem Jaringan Sumber daya Air
4. RENCANA POLA RUANG WILAYAH NASIONAL, MELIPUTI:
A. Kawasan Lindung Nasional: Jenis dan sebaran, kriteria.
B. Kawasan Budi Daya yang memiliki Nilai Strategis Nasional
5. PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
6. ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH NASIONAL
7. ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH NASIONAL
8. KETENTUAN LAIN-LAIN
9. KETENTUAN PERALIHAN
10. KETENTUAN PENUTUP
LAMPIRAN
47
50
Pengertian Kawasan
Strategis
Kawasan
Kawasan
Kawasan
RTRWN
RDTR
RTRW KOTA
Secara komplementer dan berjenjang, sistem NASIONAL yang termuat dalam RTRWN serta
rencana rincinya (RTR Pulau/Kepulauan dan RTR Kawasan Strategis Nasional) harus
tercantum dalam Rencana Tata Ruang lainnya yang ada di bawahnya yaitu RTRWP, RTRW
Kabupaten dan RTRW Kota hingga ke RDTR.
2.
3.
4.
54
Esensi
yah Pengembangan Strategis
Kawasa
n
Perkotaa
n
Klaster
Industri
Jalur
Infrastruktur
(Jalan/Kereta)
Pelabuha
n/Kawasa
n
Klaster
Industri
Kawasan
Perkotaa
n
Klaster
Industri
Pelabuha
n/Kawasa
n
Arus Perdagangan
Ekspor &
Antarwilayah
Arus
Perdaganga
n
Ekspor &
Antarwilaya
h
No
1.
2.
3.
4.
5.
Pulau/Kepulauan
Pulau Sumatera
Pulau Jawa
Pulau Kalimantan
Pulau Sulawesi
Pulau Bali Nusa
Tenggara
6. Kepulauan Maluku
7. Pulau Papua
WPS
6 WPS
9 WPS
4 WPS
5 WPS
5 WPS
2 WPS
4 WPS
63
Pelabuhan
Tanjung
Priok
Kelas :
Pelabuhan
Utama
Kapasitas :
5,8 juta
TEUs
Bandara
Soetta
Kelas:
Pengumpul
Primer
Kapasitas:
420,000
penerbangan
KI Tanjung
Priok
KI
Marund
a
KI
P
KI
Tangerang
Cilamaya/Karawa
DKI
KIng
Tanggeran
Jakarta
g
KI Bekasi Jababek
P
a
KI
Cibinong
Depok
KI
Jatiluhur
Subang
Purwakart
Bogor
sukamahi
a T
Saguling
Purwakarta (PKW)
Luas :990 km
Penduduk : 898.001 jiwa
(2013)
IPM:72.21 (2012)
PDRB Perkapita :9.799.544
Cimahi
Luas : 40.25 km
Penduduk : 561.386 jiwa
(2012)
IPM:76.28
PDRB Perkapita: 12.089.142
Bandung Barat
Luas: 1.311,31 Km2
Penduduk: 1.624.000jiwa
PDRB: 7.392.200,94
IPM: 74.03 (2012)
Cimahi
P
Bandung
Cirebon: PKN
Luas : 40 km
Penduduk : 301.728 jiwa
(2013)
IPM: 76.01 (2012)
PDRB Perkapita: 20.375.967
Pemalang
Luas : 1012km2
Penduduk : 1.279. 596
jiwa (2013)
IPM: 70.66 (2012)
PDRB perkapita:
3.141.616
Indramayu: PKW
Luas : 2.092,9 km
Penduduk :1.672.183 (2013)
IPM:68.89 (2012)
PDRB Perkapita: 9.769.932
KI Subang
Luas : 1000
ha
Aneka
Industri
Pro
fil
KI Candi
Luas : 450 ha
Brebes
Luas : 1.658 km2
Penduduk :1.764.648
jiwa (2013)
IPM: 69.3 (2012)
PDRB perkapita:
3.621.118
Pelabuhan
Cirebon
Kelas:
Pelabuhan
Pengumpul
KI Kendal
Luas :
795,6
ha
KI
Wijayakusum
a
PLTU
Luas : 250 ha
Indramayu
Pekalongan
:
PKW
Indramay
u
Luas : 45,25 Km
Penduduk :
290.870jiwa
(2010)
PLTG Sunyaragi
KI
IPM: 75.24 (2012)
Cirebon
Majalengk
Sumedang
PDRB Perkapita:
Jatigede
a
Brebes Tegal Pemalang 8.460.824
KI
Gedebage
KI
Rancaeke
k
KI
Gedebage
Luas : 20 ha
Bandung: PKN
Luas : 167.7 km
Penduduk : 2.693.500jiwa
(2013)
IPM: 76.86 (2012)
Kuningan
b
w
Tegal : PKW
Luas : 39,467 km2
Penduduk : 243.860 jiwa
(2013)
IPM:69.12 (2012)
PDRB
Simpul Padi
perkapita:17.362.421
KI Rancaekek
Luas : 200 ha
P
T
b
Simpul Teh
Simpul Bawang
KI
Kendal
Kendal
Luas :1.002,23
km2
Penduduk :
926.812 jiwa
(2013)
PDRB:
6.293.012,80
IPM: 71.48
(2012)
Semarang :
PKN
Luas : 373,7
km
Penduduk:
1.644.800 jiwa
(2013)
IPM: 77.98
(2012)
PDRB
Perkapita:
KI Demak
15.623.176
Pekalonga
KI
Semarang
n
Wijayakusu
KI
ma
KI
Candi
BSB
KI BSB
Luas : 115
ha
KI Demak
Luas : 115 ha
KI Candi
Luas: 500 Ha
Kota Magelang
Luas: 18,12 km
Penduduk: 118.227 jiwa
(2010)
PDRB: 5.480.000.000
(2011)
IPM:
(2012)
Kab.77.26
Sleman:
PKW
Luas: 574,82 km
Penduduk: 1.125.369 jiwa
KI Pringapus
Luas: Ha
Kab. Boyolali
Luas: 1.015,10 km
Penduduk: 950.531 jiwa (2010)
Salatiga
Bendungan
Klego
Boyolali
G. Merbabu
3.142 m dpl
G. Sumbing
3.371 m dpl
G. Seblat
2.383 m dpl
(2011)
Semara
ng
Pro
fil
Sleman
G. Merapi
2.912 m dpl
Bendungan
Cengklik
KSPN Merapi-Merbabu
dsk.
Daya Tarik : Bentang Alam,
KSPN
BudayaPrambanan-Kalasan
dsk.
Daya Tarik : Keagamaan,
Bandara Adi Sucipto
Budaya
Kelas : Pusat Penyebaran
Skala Sekunder
Kapasitas : 1,2 juta/tahun
Profil
Semarang
Industrial
Estate
Luas : 300 Ha
: PKN
Luas : 1.812 km2
Penduduk : jiwa
PDRB:
5.250.797,46
IPM: 71.05
(2012)
Gresik : PKN
Luas : 1.137 km2
Penduduk : 1.196.124 jiwa
(2012)
PDRB: 14.506.704,09
IPM: 75.97 (2012)
Kawasan Industri
Wijayakusuma
Penjualan kapling industri dan
persewaan gudang
Kota Semarang : PKN
Luas : 373,67 km2
Penduduk : 1.572.105 jiwa (2013)
PDRB: 6.220.059,17
IPM: 77.98 (2012)
Kota Salatiga : PKN
Luas : 5,678 km2
Penduduk : 186.421 jiwa (2013)
PDRB: 5.567.315,44
IPM: 77.13 (2012)
Demak
Semara
ng
Kota Surabaya :
PKN
Luas : 374,8 km2
Penduduk : 3.110.187
jiwa
PDRB: 31.921.694,82
IPM: 78.33 (2012)
KI
Lamongan:
Luas: 4.000
ha
Industri
Maritim
KI Gresik:
Luas: 135
ha
Aneka
Industri
Gresik
Jomban
g
Surakar
ta
KI Maspion:
Industri makanan
dan minuman,
Manufaktur
Lamong
Surabay
an
a
Salatig
a
Boyolali
Bandara Juanda
Kelas : Pusat
Penyebaran Primer
Kapasitas : 17,2
juta/tahun
Kawasan Industri
Ngoro:
Luas: 450 ha
Industri Makanan,
chemical, furnitur,
tembakau
Kab. Jombang
: PKW
Luas : 1.115,09 km2
Penduduk : 1.427.749 jiwa
(2012)
PDRB: 5.261.945,41
IPM: 73.86 (2012)
Mojoker
to
Kawasan Industri
Rungkut:
Luas: 245 ha
Industri makanan dan
minuman
Kawasan Industri
Brebek:
Luas: 87 ha
Pelabuhan
Carat/Tanjung
Api-Api
Kelas : Pelabuhan
Regional
Kawasan
Industri
Bangka: Tema :
Industri Timah
Luas & Occupansi:
263,26 Ha
Pro
fil
Pangkalpinang:
PKW
Luas : 118,40 km
Penduduk: 327.167
Jiwa
PDRB : 1.462.116
IPM : 98,18
Pelabuhan Pangkal Balam
Kelas : Pelabuhan
Pengumpul
Tanjung Pandan: PKW
Luas : 378,448 km
Penduduk: 95.136 Jiwa
(2014)
PDRB: 1.396.508.000
IPM:95,61
Manggar: PKW
Luas : 25,07 km
Penduduk 33.366 Jiwa
(2010)
PDRB: 996.543.000
IPM:96,69
Bendungan Pice Besar
Debit: 294 m3/detik
Pelabuhan Tanjung
Kalian
Pertamban
gan Timah
Pelabuhan Tanjung
Pandan
Kelas : Pelabuhan
Pengumpul
Bandara H.A.S.
Hanandjoeddin
Kelas: Pengumpul Skala
Tersier
Pelabuhan Belangbelang
Kelas : Pelabuhan
Pengumpul
Mamuju : PKW
Luas : 8.406,03 km
Penduduk: 231.384 jiwa
(2010)
PDRB : Rp 4.083.413
/kapita
IPM : 71,38
Mamasa
Luas : 250,7 km
Penduduk: 22.917 jiwa
(2011)
PDRB : Rp 4.368.869
/kapita
IPM : 72,56
Makale
Luas : 39,75 km
Penduduk: 231.384 jiwa
(2011)
PDRB : Rp 2.994.377
/kapita
IPM : 73,76
Rantepao
Luas : 10,29 km
Penduduk: 25.806 jiwa
(2011)
PDRB : Rp 3.169.360 /kapita
IPM : 71,69
Masamba
Luas : 1.068,5 km
Penduduk: 31.988 jiwa
(2012)
PDRB : Rp 5.332.692 /kapita
IPM : 75,36
Malili
Luas : 92,12 km
Penduduk: 37.656 jiwa
(2012)
PDRB : Rp 20.311.305
/kapita
IPM : 73,96
Danau Matano
Luas : 164,1 km
Bendungan Larona
Kapasitas : 10 juta m
k
N
Nk
Danau Towuti
Luas : 561,1 km
K
K
p
p
Pelabuhan Kendari
Kelas : Pelabuhan Pengumpul
Kapasitas : 150.000 TEUs
N
Nk
k
C
C
k
k
Bau-bau: PKW
Luas : 306 km
Penduduk: 137.118 jiwa
(2010)
PDRB : Rp 5,57 juta
/kapita
IPM : 74,58 (2012)
KSPN Wakatobi
dsk.
Daya Tarik:
Wisata Pantai
Bahari, Bentang
Alam,
Palopo : PKW
Luas : 247,5 km
Penduduk: 152.703 jiwa
(2010)
PDRB : Rp 6.252.872 /kapita
IPM : 77,7
Lasusua
Luas : 287,67 km
Penduduk: 24.476 jiwa
(2013)
PDRB : Rp 7.123.669
/kapita
IPM : 70,65
Unaaha : PKW
Luas : 33,75 km
Penduduk: 23.833 jiwa
(2010)
PDRB : Rp 3.784.389
/kapita
IPM : 71,67
Profil
KI Kolaka
Kegiatan : Industri Nikel
Kolaka: PKW
Luas : 6.918,38 km
Penduduk: 315.232 jiwa (2010)
PDRB : Rp 9.302.229 /kapita
IPM : 72,39
Kendari: PKN
Luas : 295,89 km
Penduduk: 289.966 jiwa (2010)
PDRB : Rp 6.923.287 /kapita
IPM : 77,02
Bandara Haluoleo
Kelas: Bandar Udara
Pengumpul Skala
Tersier
KI Kendari
Kegiatan : Industri
Rotan
KSPN Wakatobi
dsk
Pro
fil
Bendungan Prafi
(Manokwari)
M = Simpul
Migas
Manokwari (PKW)
Luas: 4.650,32 km
Jumlah Penduduk:
150.179 jiwa (2013)
Pelabuhan Manokwari:
Kelas:
Pelabuhan Pengumpul
KI Sorong
Luas: 300 Ha
Jenis Industri: Kayu dan
Ikan Laut
Pelabuhan Sorong:
Kelas: Pelabuhan Utama
Luas: 128.236 m2
Kapasitas Kargo: 500.000
TEUS (2014)
Bandara Rendani
Manokwari
Kelas Bandara:
Luas: 90.000 m2
Bandara Sorong:
Kelas Bandara: Kelas 2
Luas: 57.790 m2
Kapasitas Bandara: 3.393
orang
Simpul Kegiatan Minyak
dan Gas Bumi (M)
32.
Kota
Manokwari:
Luas : 237,24
km2
Jml penduduk:
85.700 Jiwa
IPM: 68,07
PDRB:
Kota
Ransiki:
1.314.000.000
Jml penduduk:
7.084 Jiwa
IPM: PDRB:
175.000.000
Pro
fil
Biak
Luas :
14.250,94
km2
Jml
penduduk:
238.133 Jiwa
IPM: 71,03
PDRB:
1.046.000.00
B
0 andar
Udara Frans
Kaisepo
Kelas:
Pengumpul
Skala:
Internasional
Kapasitas: -
Kota Bintuni:
Luas
kabupaten:
421,75 km2
Jml
penduduk:
18.552 jiwa
IPM: 67,58
PDRB:
6.796.000.000
Simpul
Pelabuhan
Biak
Kelas:
pelabuhan
pengumpul
Luas :
127.530 m2
Kapasitas: Pelabuhan
Korido
Kelas:
Pelabuhan
Pengumpul
Kegiatan
Migas
Kegiatan
Utama: LNG
Pelabuhan
Bintuni
Kelas:
pelabuhan
pengumpul
Luas
Kapasitas
dermaga:
KI Teluk
Bintuni
Jenis industri:
Bandar Udara
Rendani
Kelas: Pengumpul
Skala: Domestik
Pelabuhan Manokwari
Kelas : pelabuhan
pengumpul
Luas :
KPSN Teluk
Bintuni
Daya Tarik: wisata
pantai/bahari,
taman nasional,
KPSN Biak
Daya Tarik: Bentang
Alam, Wisata Bahari,
flora Fauna, situs
bersejarah, adat
Pelabuhan
Saribi
Kelas:
Pelabuhan
Lokal
Pro
fil
Pelabuhan
Nabire
Kelas:
Pelabuhan
Pengumpul
Kapasitas:
Kota Nabire
(PKW)
Penduduk:
82.437 jiwa
(2013)
Luas: 127 km2
IPM: 68,02
PDRB:
Kota
Kigamani
1.089.000.000
(PKL)
Penduduk:
11.326 jiwa
(2013)
Luas: 115,92
km2
Kota Tigi (PKL)
Penduduk:
17.997 jiwa
(2013)
Luas: 14,49
km2
Kota Enarotali
(PKL)
Penduduk:
5.278 jiwa
(2013)
Luas Kec. Paniai
Timur:
588.8km2
Kota Sugapa
(PKL)
Penduduk Kab.
Intan Jaya:
43.405 jiwa
Luas Kab. Intan
Jaya: 2.325 km2
Pelabuhan
Pomako Timika
Kelas:
Pelabuhan
Internasional
Kapasitas:
Bandar Udara
Mozez Kilangin
Timika
Kelas: Bandara
Pengumpul Skala
Tersier
Kapasitas: Kategori:
Kota Timika
(PKN)
Penduduk :
127.278 jiwa
(2013)
Luas: 2.216 km2
IPM: 70,02
PDRB:
Kota Ilaga
(PKL)
Penduduk:
14.233 jiwa
(2010)
Luas: 886 km2
Kota Mulia
(PKL)
Penduduk:
87.248 jiwa
(2013)
Luas: 575.16
Kota
km2
Karubaga
(PKL)
Penduduk:
15.582 jiwa
Luas: 312
km2
Kota
Kobakma
(PKL)
Penduduk:
jiwa
Luas:
Kota 328
km2
Wamena
(PKW)
Penduduk:
48.640 jiwa
(2012)
Luas: 249,31
km2
IPM: 57,22
PDRB:
Bandara
660.000.000
Wamena
Kelas:
Bandara
Perintis
Kapasitas:
Kategori:
Domestik
Airport
Kota Tiom (PKL)
Penduduk Kab.
Lanny Jaya:
161.077 jiwa
Luas Kab. Lanny
Jaya: 3.440 km2
Pro
fil
Pelabuhan Jayapura
Kelas: Pelabuhan Utama
Internasional (Kelas II)
Luas: 5 ha
Kapasitas Dermaga: 100
ribu TEUs/tahun
Kawasan Rencana
Pengembangan Kotabaru
Tanah Merah: PKSN
Luas kabupaten: 27.108
km
Jumlah Penduduk: 30.147
jiwa (2011)
IPM: 51,42
PDRB: 584.000.000
KSPN Wazur-Merauke
dsk
Jenis objek wisata:
Musamus, Tugu Perbatasan,
Suaka Margasatwa Wazur
1)
memiliki kegiatan
teknologi tinggi;
ekonomi
yang
memanfaatkan
77
79
Berfungsi:
Berfungsi:
84
potensi ekspor;
85
86
87
88
89
90
91
92
MISI PEMBANGUNAN
95
Misi Pembangunan
..lanjutan
96
97
5. MENINGKATKAN
6. MEWUJUDKAN
KEMANDIRIAN EKONOMI
7. Melakukan revolusi
karakter bangsa
3. MEMBANGUN INDONESIA
2. Memastikan kehadiran
pelayanan pemerintahan
98
INDONESIA
BERDAULAT,
MANDIRI DAN
BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN
GOTONG ROYONG
9. MENGEMBALIKAN
INDONESIA SEBAGAI
NEGARA MARITIM
102
1) mempercepat pembangunan
infrastruktur transportasi, energi, air
bersih penunjang kegiatan industri;
2) menyediakan perencanaan matang
melalui dokumen perencanaan yang baik;
3) meningkatkan kemampuan koordinasi,
fasilitasi, dan mediasi Dewan Kawasan
dan Badan Usaha Pengelola Kawasan
Ekonomi Khusus;
4) meningkatkan daya saing dan kualitas
tenaga kerja;
Sumber: RPJM Bab 8, hal. 8-66
5) percepatan investasi industri.
Antara lain:
106
STRATEGI MEMPERCEPAT
Pengembangan Pusat-pusat
Pertumbuhan Penggerak Ekonomi
Daerah Pinggiran Lainnya
Antara lain:
ARAH KEBIJAKAN
Pengembangan Kawasan Strategis
Percepatan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi wilayah, terutama di Luar Jawa (Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua) dengan:
1) memaksimalkan keuntungan aglomerasi,
2) menggali potensi dan keunggulan daerah, dan
3) peningkatan efisiensi dalam penyediaan infrastruktur.
Dicapai melalui strategi :
1) pengembangan potensi ekonomi wilayah;
2) percepatan pembangunan konektivitas;
3) peningkatan kemampuan SDM dan IPTEK;
4) regulasi dan kebijakan; serta
5) peningkatan iklim investasi dan iklim usaha.
107
a.
Dasar Hukum
b. Rencana Pembangunan
111
112
d. Fokus
dan
Strategis)
Lokus
113
(Kawasan
Periode Perencanaan
114
Keterkaitan Muatan
115
118
119
SEKIAN
TERIMA KASIH