Anda di halaman 1dari 28

Disusun oeh :

Nabilah Fajriah Barsah


1102012187

R E F E R AT
T U M O R VE S I C A U R I N A R I A
K E P A N I T E R A A N K L I N I K B E D A H F A K U LT A S K E D O K T E R A N U N I V E R S I T A S Y A R S I R S U D
A R JAW I N A N G U N 2 0 1 6

Pembimbing :
Dr. Herry Setya Yudha
Utama, SpB, MHKes, FInaCS

BAB I
PENDAHULUAN

Tumor ganas vesika urinaria sekitar 90% adalah karsinoma sel


transisional dan 10% adalah ca skuamosa dan jarang sekali
adenokarsinoma yang berasal dari jaringan urakus. Didaerah
sistoma dapat menyebabkan kanker skuamosa. Kanker vesika
urinaria dapat kapiler, noduler, ulseratif atau infiltratif. Derajat
keganasan ditentukan oleh tingkat deferensiasi dan penetrasi ke
dalam dinding atau jaringan sekitar vesika urinaria. Epitel
transisional terdiri dari 4-7 lapisan sel epitel ketebalan lapisan
tergantung dari tingkat distensi vesika urinaria. Adapun yang
berperan dalam masalah ini adalah sel basal, sel intermediate, sel
superficial, inilah yang akan menutupi sel intermediate, bergantung
pada apakah kandung kemih dalam keadaan distensi atau tidak.

BAB II
ANATOMI VESICA URINARIA

Vesica urinaria terletak tepat di belakang pubis di dalam cavitas


pelvis

Vesica urinaria yang kosong berbentuk piramid, mempunyai apex,


basis, dan sebuah facies superior serta dua buah facies
inferolateralis; juga mempunyai collum.

VASKULARISASI VESICA
URINARIA

Arteria vesicalis superior dan inferior,


cabang arteria iliaca interna.

Vena membentuk plexus venosus vesicalis,


di bawah berhubungan dengan plexus
venosus prostaticus; dan bermuara ke
vena iliaca interna.

BAB III
TUMOR VESICA URINARIA

1.1 Definisi
Kanker vesika urinaria (kandung kemih) adalah kanker yang berasal
dari kandung kemih (tempat menampung urin di daerah pelvis).
Kanker ini bermula dari sel-sel yang melapisi lapisan dalam vesika
urinaria. Kanker ini biasanya menyerang orang tua, namun dapat
terjadi di segala usia.

1.2 EPIDEMIOLOGI
Diseluruh dunia kanker kandung kemih menempati kedudukan
sebesar 3% dari semua tumor ganas. Setiap tahunnya ada lebih
dari 350.000 orang divonis kanker kandung kemih. Kanker kandung
kemih dapat terjadi pada usia berapa saja tetapi disaat menginjak
usia 50-60 tahun kemungkinan insidennya menjadi lebih tinggi.
tingkat kejadian akan meningkat sejalannya dengan dengan
pertambahan usia, tingkat kejadian pada laki-laki adalah sekitar 3-4
kali pada perempuan.

1.3 FAKTOR RISIKO


Merokok
Usia tua
Laki-laki

Saat
merokok,
tubuh
memproses zat kimia dalam
rokok dan mengekskresikannya
dalamini
urin.dapat terjadi di
ke
Kanker
segala usia, namun jarang
ditemukan pada orang dengan
di bawah
tahun. terkena
usia
Laki-laki
lebih40sering
kanker
vesika
urinaria
dibandingkan
dengan
perempuan.

Paparan
terhadap zat
kimia
tertentu
Terapi
kanker
sebelumnya
Inflamasi
kandung
kemih kronik

Ginjal berperan sebagai penyaring zat


kimia berbahaya dalam darah dan
memindahkannya ke dalam kandung
kemih. Karena inilah, zat-zat tersebut
meningkatkan risiko terjadinya kanker
kandung kemih.
Terapi
dengan
obat
antikanker
siklofosfamid
meningkatkan
risiko
terjadinya kanker kandung kemih.
Infeksi atau inflamasi kronik/berulang
pada kandung kemih (sistitis), yang dapat
terjadi pada penggunaan kateter urin
jangka panjang dapat meningkatkan
risiko terjadinya kanker kandung kemih
tipe karsinoma sel skuamosa.

1.4 KLASIFIKASI
Karsinoma sel
transisional

Karsinoma sel
skuamosa

Adenokarsino
ma

Kanker ini terjadi pada sel yang


melapisi bagian dalam kandung kemih.
Sel transisional meregang bila
kandung kemih penuh dan
berkontraksi bila kandung kemih
kosong.
Sel skuamosa berfungsi untuk
merespon adanya infeksi dan iritasi.
Dalam jangka waktu tertentu, sel ini
juga berpotensi menjadi kanker.
Kanker ini bermula dari sel yang
menyusun kelenjar yang menghasilkan
mukus pada kandung kemih

KLASIFIKASI DUKE-MASINA, JEWTT DENGAN


MODIFIKASI STRONG-MARSHAL UNTUK
MENENTUKAN OPERASI ATAU OBSERVASI:
T

Pembesaran local tumor primer, ditentukan melalui: Pemeriksaan


klinis, uroghrafy, cystoscopy, pemeriksaan bimanual di bawah
anestesi umum dan biopsy atau transurethral reseksi

Tis

Carcinoma insitu (pre invasive Ca)

Tx

Cara pemeriksaan untuk menetapkan penyebaran tumor, tak dapat


dilakukan

To

Tanda-tanda tumor primer tidak ada

T1

Pada pemeriksaan bimanual didapatkan masa yang bergerak

T2

Pada pemeriksaan bimanual ada indurasi dari pada dinding buli-buli.

T3

Pada pemeriksaan bimanual indurasi atau masa nodular yang bergerak


bebeas dapat diraba di buli-buli.

T3a

Invasi otot yang lebih dalam

T3b

Perluasan lewat dinding buli-buli

T4

Tumor sudah melewati struktur sebelahnya

T4a

Tumor mengadakan invasi ke dalam prostate, uterus vagina

T4b

Tumor sudah melekat pada dinding pelvis atau infiltrasi ke dalam abdomen.

Pembesaran secara klinis untuk pemebesaran kelenjar limfe.


Pemeriksaan kinis: lympgraphy, urography, operative

Nx

Minimal yang ditetapkan kel. Lymfe regional tidak dapat ditemukan

No

Tanpa tanda-tanda pemebsaran kelenjar lymfe regional

N1

Pembesaran tunggal kelenjar lymfe regional yang homolateral

N2

Pembesaran kontralateral atau bilateral atau kelenjar lymfe regional yang


multiple

N3

Masa yang melekat pada dinding pelvis dengan rongga yang bebas
antaranya dan tumor

N4

Pembesaran lkelenjar lymfe juxta regional

Metastase jauh termasuk pembesaran kelenjar limfe yang jauh.


Pemeriksaan klinis: thorax foto, dan test biokimia

Mx

Kebutuhan cara pemeriksaan minimal untuk menetapkan adanya metastase


jauh, tak dapat dilaksanakan

M1

Adanya metastase jauh

M1
a

Adanya metastase yang tersembunyi pada test-test biokimia

M1
b

Metastase tunggal dalam satu organ yang tunggal

M1
c

Metastase multiple dalam satu terdapat organ yang multiple

M1
d

Metastase dalam organ yang multiple

1.5 PATOFISIOLOGI

1.6 MANIFESTASI KLINIS


Hematuria

Rasa terbakar
atau nyeri ketika
berkemih tanpa
indikasi ISK

Desakan untuk
berkemih

Sering berkemih
terutama malam
hari dan pada
fase selanjutnya
sukar kencing

Badan terasa
panas dan lemah

Nyeri pinggang
karena tekanan
saraf

Nyeri pada satu


sisi karena
hydronefrosis

1.7 DIAGNOSIS
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hb, Hb menurun oleh karena
kehilangan darah, infeksi, uremia, gros atau micro
hematuria
Pemeriksaan Leukosit, Leukositosis bila terjadi
infeksi sekunder dan terdapat pus dan bakteri dalam
urine
Cystocopy dan Biopsi
Cystoscopy hampir selalu menghasilkan tumor
Biopsi dari pada lesi selalu secara rutin. dikerjakan

Pemeriksaan Radiologi
Excretory urogram biasanya normal, tapi mungkin
dapat menunjukkan tumornya.
Retrograde cystogram dapat menunjukkan tumor
Fractionated cystogram adanya invasi tumor dalam
dinding buli-buli
Angography untuk mengetahui adanya metastase
lewat pembuluh lymphe
Cystologi
Pada sedimen urine terdapat transionil cel daripada
tumor

1.8 PENATALAKSANAAN
OPERASI
Operasi kanker yang terbatas pada permukaan dalam kandung
kemih atau hanya menyusup ke lapisan otot paling atas, bisa
diangkat seluruhnya melalui sistoskopi. Tetapi sering terbentuk
kanker yang baru, kadang di tempat yang sama, tetapi lebih sering
terbentuk di tempat yang baru. Jika kandung kemih diangkat
seluruhnya, maka harus dipasang alat untuk membuang air
kemih.Biasanya air kemih dialirkan ke suatu lubang di dinding perut
(stoma) melalui suatu saluran yang terbuat dari usus, yang disebut
ileal loop. Selanjutnya air kemih dikumpulkan dalam suatu kantong.

Cara untuk mengalihkan air kemih pada penderita yang kandung


kemihnya telah diangkat, digolongkan ke dalam 2 kategori:
Orthotopic neobladder
Continent cutaneous diversion.

CHEMOTERAPI
Obat-obat anti kanker :
a) Citral, 5 fluoro urasil
b) Topical chemotherapy yaitu Thic-TEPA, Chemotherapy
merupakan paliatif. 5- Fluorouracil (5-FU) dan doxorubicin
(adriamycin) merupakan bahan yang paling sering dipakai.
Thiotepa dapat diamsukkan ke dalam Buli-buli sebagai pengobatan
topikal. Klien dibiarkan menderita dehidrasi 8 sampai 12 jam
sebelum pengobatan dengan theotipa dan obat diabiarkan dalam
Buli-buli selama dua jam

1.9 PENCEGAHAN
1. Tidak merokok. Tidak merokok berarti zat kimia penyebab kanker
tidak terkumpul di dalam kandung kemih.
2. Berhati-hati terhadap zat kimia. Jika Anda bekerja menggunakan
zat kimia, ikuti semua instruksi yang aman untuk mencegah
terjadinya paparan.
3. Minum banyak air setiap hari. Pada teorinya, meminum cairan,
terutama air mineral, dapat melarutkan racun sehingga dapat
terkonsentrasi dalam urin dan dapat dikeluarkan dengan segera.
Studi menyatkan bahwa meminum air setiap hari dapat
menurunkan risiko kanker kandung kemih.
4. Memilih berbagai buah-buahan dan sayur-sayuran. Memilih diet
yang kaya akan buah dan sayuran dengan warna beragam.

1.10 KOMPLIKASI
Kanker kandung kemihdapat menyebar ke organ terdekat. Sel
kanker juga dapat melakukan perjalanan ke kelenjar getah bening
panggul dan menyebar ke hati , paru-paru, dan tulang. Selain itu
kanker kandung kemih juga dapat menyebabkan beberapa
komplikasi berikut:
1. Anemia
2. Radang ureter ( hidronefrosis )
3. Striktur uretra
4. Inkontinensia urin dan berbagai penyakit lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Iqfadhilah., 2015. Gejala Penyakit Kanker Kandung Kemih, Penyebab, Komplikasi, dan
Pengobatan
[Serial
Online]
[Cited
2016
June
13].
Available
from
URL:
http://www.idmedis.com/2015/01/gejala-penyakit-kanker-kandung-kemih.html
Price, S. A., Wilson, L. M., Patofisiologi (Konsep klinis proses-proses penyakit) Edisi 6. Jakarta,
EGC.
Suzanne, S. C., Brenda, G. B., 2001. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8, volume 2 Jakarta,
EGC.
Kanker Kandung Kemih [Serial Online] [Cited 2016 June 13]. Available from URL:
http://www.dokterdigital.com/id/penyakit/130_kanker-kandung-kemih.html
Kanker Kandung Kemih [Serial Online] [Cited 2016 June 14]. Available from URL:
http://www.asiancancer.com/indonesian/cancer-topics/bladder-cancer/?utm_source=ggserp&utm_medium=cpc&utm_term=cara%2Bmengobati%20tumor%20kandung
%20kemih&utm_content=Tumor%2BKandung
%20Kemih&utm_campaign=complex.co.id&gclid=CLee7KP9pM0CFQsQvQodbqwGKA

Anda mungkin juga menyukai