Farhan Husein
1510211069
Reproduksi Virus
1. Siklus litik
2. Siklus lisogenik
Siklus litik
Cara reproduksi virus dengan cara
menghancurkan sel inangnya. Virus yang
hanya melakukan reproduksi dengan siklus litik
dinamakan virus virulen. Siklus litik secara
umum mempunyai beberapa tahap, yaitu:
1. Adsorbsi
2. Injeksi/Infeksi/Penetrasi
3. Sintesis/Replikasi (Eklipase)
4. Perakitan (Asembling)
5. Lisis
Adsorbsi
Virus (bakteriofage) dalam fase ini mulai melekatkan diri
dengan organisme inang (bakteri Escherichia coli) pada
bagian permukaan sel bakteri.
Alat yang digunakan oleh virus untuk melakukan perlekatan
adalah serabut ekor yang ada di bagian dekat struktur ekor.
Virus harus mengenali reseptor virus pada permukaan sel
bakteri sebelum melakukan perlekatan.
Injeksi/Infeksi/Penetrasi
pemasukan materi genetik virus (asam nukleat) ke dalam sel organisme inang.
Fase infeksi merupakan fase yang melibatkan Virus melubangi membran sel inang
dengan enzim lisozim. Setelah berlubang, virus akan menyuntikkan materi genetiknya
kedalam sitoplasma sel inang.
Asam nukleat (molekul DNA atau RNA) dimasukkan ke dalam sel dan akan melakukan
tugasnya sebagai blue print kehidupan virus.
Setelah asam nukleat ( DNA/ RNA nya ) masuk ke dalam sitoplasma sel, tahap
selanjutnya ditentukan apakah masuk ke dalam siklus litik atau siklus lisogenik.
Apabila virus masuk ke dalam siklus litik maka tahapan selanjutnya berturut-turut adalah
replikasi, perakitan dan lisis sel bakteri.
Tetapi jika virus masuk ke dalam siklus lisogenik maka tahapan selanjutnya adalah
pengabungan kedua macam asam nukleat (miliki virus dan milik sel inang) membentuk
Profage , dan fase pembelahan.
Sintesis/Replikasi (Eklipase)
DNA dari virus, akan menjadikan sel inang sebuah tempat
pembentukan virus baru.
Materi genetik dari virus akan menonaktifkan materi genetik sel
inangnya, kemudian mengambil alih kerja sel inang.
Molekul DNA Virus memulai fungsinya sebagai materi genetik, yaitu
mensintesis protein yang berhubungan dengan struktur dan enzim
virus.
Struktur virus pada fase ini mulai dibentuk, seperti struktur Kapsid,
ekor dan serabut ekor.
Perakitan (Asembling)
membentuk struktur tubuh virus
Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk
kemudian diselubungi oleh kapsid, berfungsi untuk memberi
bentuk tubuh virus.
Struktur tubuh virus setelah disintesis mulai dirakit menjadi
struktur virus yang utuh sebagai virus-virus baru.
Setiap virus hasil perakitan memiliki struktur lengkap seperti
virus pada umunya (memiliki capsid, ekor dan serabut ekor).
Lisis
penghancuran sel inang dan keluarnya virus baru
Virus-virus yang telah matang akan berkumpul pada
membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom untuk
menghancurkan membran sel.
Virus-virus baru yang telah matang dan telah sempurna
bentuk dan strukturnya akan keluar dari sel inang.
Virus-virus baru siap untuk menginfeksi sel inang lain.
Siklus lisogenik
Pada siklus ini sel inangnya tidak hancur tetapi
disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap
penyisipan tersebut kemudian membentuk
provirus. Virus yang melakukan reproduksi dengan
siklus lisogenik dan siklus litik disebut virus
avirulen/temperate. Siklus lisogenik meliputi
beberapa tahapan, yaitu:
1. Fase Adsorbsi
2. Fase Infeksi (Penetrasi)
3. Fase Penggabungan -Pembentukan PROFAGE
4. Fase pembelahan
Fase pembelahan
Virus pada fase ini akan memanfaatkan proses pembelahan sel
bakteri untuk penggandaan materi genetiknya yang sudah
bergabung dengan DNA Kromosom.
Jika satu sel bakteri membelah menjadi dua bakteri (saat
pembelahan biner), maka akan didapat dua sel bakteri yang
masing-masing di dalamnya terdapat DNA virus.
Begitu juga seterusnya, dari dua sel bakteri tersebut akan tersu
mengalami pembelahan dan jumlah DNA virus yang dihasilkan
adalah sebanding dengan jumlah sel bakteri hasil pembelahan.
Jika jumlah DNA virus yang dibutuhkan sudah cukup, DNA virus
akan memisahkan kembali dan virus akan masuk ke daur litik
melalui fase sintesis (replikasi).
Akhir Cerita DAUR LISOGENIK ini akan berubah menjadi litik
dengan pembentukan virus baru apabila inang tidak kuat
sehingga profage menghancurkan inangnya.
Saluran Pernapasan
Saluran Pencernaan
Kulit dan Mukosa
Plasenta