STRATEGI PENYELAMATAN
1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
Direktur Gizi Masyarakat
Doddy Izwardy
Disampaikan Pada:
Pertemuan Advokasi dan Koordinasi Program Gizi
Bersama Lintas Program/Lintas Sektor Tingkat Provinsi
Banten
BANTEN 19 April 2016
1. Pendahulua
n:
GIZI IBU
HAMIL
24,1
%
PENTING
belum tercukupi
konsumsi energi dan
proteinnya
35% mengaku
makan lebih sedikit
jumlahnya terutama
pada trimester 1
kehamilan dengan
alasan mual
*hasil formative research
Kemenkes-MCAI, 2014
Pantangan makanan
sumber protein hewani
(gurita/cumi)
2. AKIBATNYA
.. ??
PERIODE
KRITIS
SEPANJA
NG 1000
HPK
8 minggu
pertama
sejak
pembuahan
terjadi
pembentuka
n semua
cikal bakal
organ tubuh
Perkemba
ngan
penting
sebagian
organ
berlanjut
sampai
akhir
kehamilan
Perkemb
angan
penting
sebagia
n organ
berlanjut
sampai
kira-kira
2 tahun
pertama
kehidupa
n
Konsekuensi
Stunting dari umur (1)Lokasi
Indonesia Timur
Konsekuensi
Stunting dari umur (2).Lokasi di Asia Selatan
Usia 4 tahun
4 bulan
Stunting*
Istilah stunting di masyarakat
33%
67%
Tidak Ya
*hasil formative research
Kemenkes-MCAI, 2014
3.APA BISA
DIPERBAIKI?
PENYELAMATA
N
MELALUI
GERAKAN
1000 HPK
Gizi pada
1000 HPK
(janin dan
bayi 2 tahun)
Mati
Dampak jangka
pendek
Dampak jangka
panjang
Perkembangan
otak
Kognitif dan
Prestasi belajar
Pertumbuhan
massa tubuh
dan komposisi badan
Kekebalan
Kapasitas kerja
Metabolisme
glukosa, lipids, protein
Hormon/receptor/gen
Diabetes, Obesitas,
Penyakit jantung dan
pembuluh darah,
kanker, stroke,
dan disabilitas lansia
Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000)
17
17
a
n
s
a ila
M am
h
e
K
270 hari
selama
kehamilan
730 hari
kehidupan
pertama bayi
setelah
dilahirkan
Anak-anak dari ibu obese atau diabetes mempunyai risiko lebih tinggi
menderita diabetes dan komplikasi kardiometabolik lainnya.
(Chan, JCN et al. 2009)
TUMBU
H
GEMUK
Sumber:
Riskesdas
2010 & 2013
E
B
O
S
A
T
SI
Jumlah dianalisis 8
Kab/Kota
KAB/KOTA
PENDEK
KURUS
MASALAH GIZI
PANDEGLANG
29.7
15.0
LEBAK
29.2
11.5
TANGERANG
20.7
14.3
SERANG
KOTA
TANGERANG
KOTA CILEGON
28.5
14.9
akut-kronis
akut-kronis
akut-kronis
akut-kronis
12.4
14.9
akut
20.1
12.4
KOTA SERANG
KOTA
TANGERANG
SELATAN
27.3
15.3
akut-kronis
akut-kronis
17.8
13.8
akut
Batasan
Masalah
Gizi
masyaraka
t
Nasional
Banten
18,8
17.9
> 10%
- Pendek
29,0
23,2
> 20%
- Kurus
11,9
14,0
> 5%
15,1
13.6
> 10%
- Pendek
23,1
15,1
> 20%
- Kurus
12,8
15,2
> 5%
Indikator Kinerja
Status Gizi Komposit Berdasarkan 3 Indeks (BB/U, TB/U dan BB/TB) Prevalensi Balita Gizi Kurang dalam 6 Kategori
Di Indonesia
Balita Gizi
Kurang 18,8%
penurunan
stunting
sudah tepat
karena dapat
menurunkan
balita gizi
Status Gizi Komposit Berdasarkan 3 Indeks (BB/U, TB/U dan BB/TB) Prevalensi Balita Gizi Kurang dalam 6 Kategori
Di Provinsi Banten
Balita Gizi
Kurang 17,9%
penurunan
stunting
sudah tepat
karena dapat
menurunkan
balita gizi
5. Strategi
untuk
Provinsi
Banten
IMPLEMENTASI GERNAS
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
31
GERAKAN TERPADU
PARLEME
N
ORGANISA
SI PROFESI
&
AKADEMISI
Think Tank
UN
NETWORK
memperluas
dan
mengembang
kan kegiatan
PEMERINTA
H PEMDA
inisiator,
fasilitator
dan
motivator
MITRA
PEMBANGUN
AN
memperkuat
kolaborasi
DUNIA
USAHA
pengemban
gan produk
PERCEPATAN
PERBAIKAN
GIZI
ORGANISASI
KEMASYARAKAT
AN
analisa kebijakan
serta pelaksana
pada tingkat
masyarakat
MEDIA MASSA
menyebarluask
an informasi
terkait pangan
dan gizi secara
terus menerus
33
mendukung
gizi sebagai
isu prioritas
nasional dan
daerah
mendorong
kerjasama
antar negara
kerjasama
dan bantuan
teknis
Lembaga
Sosial
Kemasy.
integrasi
Gerakan 1000
HPK ke dlm
LSK
memperkuat
keterkaitan
LSK dgn
pemerintah
advokasi
untuk
mendukung
Gerakan 1000
HPK
Dunia
Usaha
fasilitasi dunia
usaha dalam
Gerakan 1000
HPK
CSR untuk
Perbaikan gizi
tukar menukar
pengalaman
termasuk
penggunaan
teknologi
inovasi
Org Profesi
&
Akademisi
Implementasi Tri
darma PT dlm
perbaikan gizi
Meningkatkan
mutu pelayanan
gizi yg
profesional
memberikan
masukan
berdasarkan
hasil penelitian
Pemerintah
Pusat, Prov,
Kab/Kota
Nilai Sosial
Bersama
Komunitas
Sektor
Swasta dan
Dunia Usaha
Akademisi
&
Masy.
Madani 35
Balita
Skrining pengukuran BB TB
Pemantauan pertumbuhan
PMT pada balita sasaran
dengan pendampingan
Pemberian mikro nutrient
(Taburia, Vit A)
ASI Eksklusif
Konseling gizi
Sasaran Stunting
Balita = 23,2% * 1.229.320 =
285.203
Baduta = 15,1%* 487.064 =
73.547
-
Ibu Hamil
PMT
pada
bumil sasaran
dengan
pendampingan
Pemberian
mikro nutrient
(TTD)
Konseling gizi
Edukasi IMD
K
I
F
I
S
E
P
S
-
Ibu Menyusui
- Pemberian
mikro nutrient
(Vit A)
- Konseling gizi
- ASI Eksklusif
PERBAIKA
N GIZI
Peningkatan
akses dan mutu
3
paket yankes dan
Penguatan peran
Linsek
dalam rangka
intervensi sensitif dan
spesifik
Penguatan
pelaksanaan 5
dan pengawasan
regulasi dan
standar gizi
4
Peningkatan
peran serta
masyarakat
dalam perbaikan
gizi
6. Lansia
1. Ibu hamil
2.Ibu
Menyusui
Kepada ibu menyusui
Promosi
menyusui / ASI
Eksklusif
Konseling
Menyusui
3.Bayi &
Balita
Pemantauan pertumbuhan
Suplemen vitamin A
Pemberian garam iodium
PMT / MPASI
Fortifikasi besi dan kegiatan
suplementasi (Taburia)
Zink untuk manajemen diare
Pemberian obat cacing
Konseling gizi
Pelayanan gizi
Lansia
5. Remaja &
Usia produktif
Kespro remaja
Konseling: Gizi
Suplementasi Fe
4. Usia sekolah
Penjaringan
Bln Imunisasi Anak Sekolah
Upaya Kes Sekolah
PMT anak sekolah
Promosi MJAS di sekolah
BKP/PERTANIAN
Air Bersih
& Sanitasi
Ketahanan
Pangan dan
Gizi
PP DAN
PA
BPJS
Remaja
Perempuan
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat
AGAM
A
Pendidikan
SOSIAL
Penanggulang
an Kemiskinan
BKKB
N
Gizi
Masyarakat
DIKBU
D
Keluarga
Berencan
44
TANTANGAN
1. PEMAHAMAN dan KOMITMEN yang sama tentang
penyelesaian faktor penyebab tidak langsung dan akar
masalah gizi;
2. PENGINTEGRASIAN kegiatan-kegiatan antar lembaga
dan antar tingkat pemerintahan di lapangan dalam
rangka pelaksanaan Gernas Percepatan Perbaikan Gizi;
3. PERUBAHAN STRUKTUR DEMOGRAFI, baik yang
berkaitan
dengan
urbanisasi
dan
semakin
meningkatnya proporsi penduduk lansia;
4. PERUBAHAN GAYA HIDUP meliputi;
-. kebiasaan makan diluar rumah dan konsumsi pangan olahan
meningkat
-. makan tidak seimbang, tinggi minyak/lemak, gula, karbohidrat,
rendah sayur, buah, pangan hewani
-. ancaman keamanan pangan karena banyak industri makanan
rumah tangga
46
HARAPAN
1. PENGUATAN KELEMBAGAAN di Daerah
2. PENGUATAN KERJASAMA Kementrian/Lembaga dan
pemangku kepentingan lainnya Roadmap
penyelesaian komprehensif dari aspek produksi,
distribusi sampai dengan pola konsumsi di level
rumah tangga.
3. KOMUNIKASI, INFORMASI dan EDUKASI yang cukup
untuk masyarakat melalui berbagai media.
4. PENINGKATAN CAKUPAN DAN KUALITAS pelayanan
gizi dengan pendekatan CoC
5. MENGOPTIMALKAN SUMBER DAYA yang ada dan
dilakukan secara integrasi mulai dari perencanaan
6. PENGEMBANGAN INOVASI intervensi Gizi
47
n
o
C
toh
Penyebaran
informasi gizi
PEMBERDAYAA
N PEREMPUAN
&
PERLINDUNGAN
ANAK
KOMUNIKASI
&
INFORMATIKA
PERTANIAN
PERBAIKA
N GIZI
SOSIAL
Ketersediaan
makanan di
rumah tangga,
jumlah dan jenis
asupan gizi.
KELAUTAN &
PERIKANAN
Produksi
perikanan
nasional,
gerakan gemar
makan ikan
Penanganan
masalah gizi pada
keluarga miskin
DUNIA
USAHA
PERINDUSTRIA
N
&
PERDAGANGAN
AGAMA
PENDIDIKAN
&
KEBUDAYAAN
TERIMA KASIH
50