PENDAHULUAN
Reproduksi : menghasilkan makhluk baru untuk melestarikan
keturunannya/jenisnya.
Pokok-pokok Bahasan
1. Pendahuluan.
2. Penampungan Sperma.
3. Penilaian Sperma.
4. Kuis ..
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Sperma.
6. Pengawetan sperma cair (penceran, penyimpanan dan evaluasi).
7. Sperma beku (pembekuan, penyimpanan dan evaluasi).
8 9. UTS ..
10. Sinkronisasi Estrus
12. Super-ovulasi.
13. Teknik IB pada Ternak Ruminansia Besar.
14. Tugas
15. Teknik IB pada Ternak Ruminansia Kecil.
16. Teknik IB pada non-ruminan dan unggas.
17. Produksi (Sumber) dan Transfer Embrio.
18 19. UAS ..
IB ??
Sejak abad lebih IB telah dikembangkan hampir di seluruh
dunia.
Di Indonesia??
IB pertama kali diperkenalkan tahun 1953 oleh Prof. B.
Seit (Denmark),di Bogor , kemudian didirikan stasiun
IB di Jateng, Jatim, Bali KURANG BERHASIL
Kegiatan IB lebih serius dilakukan di Kebumen dan
Ungaran, Ongolisasi dengan pejantan Ongole,
menciptakan ternak serbaguna (susu)
1973 : SEMEN BEKU MASUK INDONESIA
Di NTB ??
IB pertama kali dilakukan pada 5 Oktober 1976 di 3
Kecamatan, yaitu Kec. Narmada, Pringgarata dan Terara.
Tahun II diperluas di 6 lokasi, yaitu Gerung, Narmada,
Praya, Batu Kliang, Mas Bagik dan Aik Mel.
SAAT INI ??
Manfaat IB
1. Pemanfaatan pejantan unggul/berkualitas secara maksimal.
2. Mencegah penularan penyakit kelamin/reproduksi menular
melalui perkawinan alami.
3. Optimalisasi penggunaan sperma berkualitas / ejakulat
dengan memperbesar volume.
4. Memungkinkan perkawinan antara ternak berbeda ukuran
tubuh dan lokasi yang berjauhan.
5. Menghemat biaya, waktu dan tenaga untuk melakukan
perkawinan dalam kelompok besar betina.
6. Mempercepat penyebaran bibit bergenetik unggul dan
peningkatan populasi dengan mengatur musim & jarak
beranak.
Kekurangan/kerugian teknik IB
1. Inseminator yang cerobohh dapat mengakibatkan
penyebaran penyakit kelamin menular.
2. Apabila pejantan terbatas, peternak tidak dapat
memilihh pejantan yang sesuai.
3. Penggunaan satu pejantan secara terus-menerus
dapat menyebabkan in breeding yang merugikan.
4. Inseminasi (intrauterin) dapat menyebabkan abortus
pada hewan yang sudah bunting.
CONTOH HASIL
TEKNOLOGI
REPRODUKSI
TERNAK
Kuliah I selesai,
selamat belajar !!
TERIMAKASIH