PEMBIMIMBING:
Dr. Netty Herawati. M.Ked(For). Sp.F
Lebam mayat
Kaku mayat
Tanda-tanda kematian setelah selang waktu yang lama:
Proses pembusukan
Mumifikasi
Suhu tubuh pada orang yang sudah meninggal perlahanlahan akan sama dengan suhu lingkungannya karena
mayat tersebut akan melepaskan panas dan suhunya
menurun. Kecepatan penurunan suhu pada mayat
bergantung kepada suhu lingkungan dan suhu mayat tu
sendiri. Pada iklim yang dingin maka penurunan suhu
mayat berlangsung cepat. Menurut Sympson (Inggeris),
menyatakan bahwa dalam keadaan biasa tubuh yang
tertutup pakaian mengalami penurunan temperatur 2,5
derajat F setiap jam pada enam jam pertama dan 1,6-2
derajat F pada enam jam berikutnya, maka dalam 12 jam
suhu tubuh akan sama dengan suhu sekitarnya
Usia. Penurunan suhu lebih cepat pada anakanak dan orang tua dibandingkan orang
dewasa.
Jenis kelamin. Wanita mengalami penurunan
suhu tubuh yang lebih lambat dibandingkan
pria karena jaringan lemaknya lebih banyak.
Lingkungan sekitar mayat. Jika mayat berada
pada ruangan kecil tertutup tanpa ventilasi,
kecepatan penurunan suhu mayat akan lebih
lambat dibandingkan jika mayat berada pada
tempat terbuka dengan ventilasi yang cukup.
Sinonimnya adalah
Hipostatis
Post mortem staining
Livor mortis
Vibises
Suggilation
Lebam mayat terjadi akibat terkumpulnya
darah pada jaringan kulit dan subkutan
disertai pelebaran pembuluh kapiler pada
bagian tubuh yang letaknya rendah atau
bagian tubuh yang tergantung. Keadaan ini
memberi gambaran berupa warna ungu
kemerahan.
Misalnya :
Kematian karena asfiksia, lebam mayat
berwarna merah cerah
Pada keracunan karbon monoksida dan asam
hidrosianida, lebam mayat berwarna merah
terang atau merah jambu.
Pada keracunan kalium klorat, lebam mayat
berwarna coklat.
Pada keracunan fostor, lebam mayat
berwarna biru gelap.
4. Dapat juga digunakan memperkirakan saat
kematian
Sifat
Lebam mayat
Memar
1. Letak
2. Kultikula
(Kuli air)
Tidak rusak
3. Lokasi
Terdapat pada daerah yang luas, terutama luka Terdapat di sekitar bisa tampak di mana
pada bagian tubuh yang letaknya rendah.
saja pada bgian tubuh dan tidak meluas
4. Gambaran
5. Pinggiran
Jelas
Tidak jelas
6. Warna
Warnyanya sama
7. Pada
pemotongan
8. Dampak setelah
penekanan
Kaku mayat
Spasme kadaver
1. Mulai timbul
2. Faktor
predisposisi
3. Otot yang
terkena
4. Kaku otot
5. Kepentingan
dari segi
mediko-legal
Untuk
perkiraan
kematian
6. Suhu mayat
Dingin
Hangat
7. Kematian sel
Ada
Tidak ada
8. Rangsangan
listrik
satu
terapung.
Bentuk tubuh. Orang yang gemuk dan kuat,
mayatnya cepat terapung. Mayat yang kurus lebih
lambat terapung.
Keadaan air. Pada air yang jernih, pengapungan
mayat lebih lambat terjadi dibandingkan dnegan
pada air kotor.
Cuaca. Pada musin panas, pengapungan mayat 3
kali lebih cepat dibandingkan pada musim dingin.
Temperatur.
Mayat
mengalami
pengawetan
akibat
proses
pengeringan dan penyusutan bagian-bagian tubuh. Kulit
menjadi kering, keras dan menempel pada tulang
kerangka. Mayat menjadi lebih tahan dari pembusukan
sehingga masih jelas menunjukkan ciri-ciri seseorang.
Fenomena ini terjadi pada daerah yang panas dan
lembab, di mana mayat dikuburkan tidak begitu dalam
dan angin yang panas selalu bertiup sehingga
mempercepat penguapan cairan tubuh.
Lama terjadinya mummifikasi adalah antara 4 bulan
sampai beberapa tahun. Kepentingan medikolegal dari
mummfikasi
adalah
dapat
menunjukkan
tempat
kematian (kering, panas atau tempat basah).