Anda di halaman 1dari 30

TANATOLOGI

DISUSUN OLEH
HARMIYANI

PEMBIMBING
Dr. Netty Herawati. M.Ked(For). Sp.F

PENGERTIAN

Thanatology

THANATOS
THANATOS :: KEMATIAN
KEMATIAN
LOGOS
LOGOS :: ILMU
ILMU

ilmu pengetahuan yang


mempelajari perubahanperubahan pada tubuh
seseorang yang telah meninggal

Cellular Death

Argor Mortis

Dalam waktu 12 jam suhu mayat akan


sama dengan suhu sekitarnya

Jasing P Modi (India), menyatakan hubungan penurunan


suhu tubuh dengan lama kematian adalah sebagai berikut :
Dua jam pertama suhu tubuh turun setengah dari
perbedaan antara suhu tubuh dan suhu sekitarnya.
Dua jam berikutnya, penurunan suhu setengah dari
nilai pertama.
Dua jam selanjutnya, suhu mayat turun setengah dari
nilai pertama
Dua jam selanjutnya, suhu mayat turun setengah dari
nilai terakhir atau 1/8 dari perbedaan suhu initial tadi.
Dari penelitian di Medan, rata-rata penurunan suhu mayat
0,4-0,5C per jam.

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI SUHU MAYAT

Usia. Penurunan suhu lebih cepat pada anakanak dan orang tua dibandingkan orang
dewasa.
Jenis kelamin. Wanita mengalami penurunan
suhu tubuh yang lebih lambat dibandingkan
pria karena jaringan lemaknya lebih banyak.
Lingkungan sekitar mayat. Jika mayat berada
pada ruangan kecil tertutup tanpa ventilasi,
kecepatan penurunan suhu mayat akan lebih
lambat dibandingkan jika mayat berada pada
tempat terbuka dengan ventilasi yang cukup.

Perbedaan antara lebam mayat dengan memar


Sifat

Lebam mayat

Memar

1. Letak

Epidermal, karena pelebaran pembuluh darah


yang tampak sampai ke permukaan kulit

Subepidermal, karena ruptur pembuluh


darah yang letaknya bisa superfisial
atau lebih dalam

2. Kultikula
(Kuli air)

Tidak rusak

Kulit ari rusak

3. Lokasi

Terdapat pada daerah yang luas, terutama luka


pada bagian tubuh yang letaknya rendah.

Terdapat di sekitar bisa tampak di mana


saja pada bgian tubuh dan tidak meluas

4. Gambaran

Pada lebam mayat tidak ada evalasi dari kulit.

Biasanya membengkak karena resapan


darah dan edema.

5. Pinggiran

Jelas

Tidak jelas

6. Warna

Warnyanya sama

Memar yang lama warnanya bervariasi.


Memar yang baru berwarna lebih tegas
daripada
warna
lebam
mayat
disekitarnya.

7. Pada
pemotongan

Pada pemotongan, darah tampak dalam


pembuluh, dan mudah dibersihkan. Jaringan
subkutan tampak pucat.

Menunjukkan resepan darah ke


jaringan sekitar, susah dibersihkan
jaringan sekitar, susah dibersihkan jika
hanya dengan air mengalir. Jaringan
subkutan berwarna merah kehitaman.

8. Dampak setelah
penekanan

Akan hilang walaupun hanya diberi penekanan


yang ringan

Warnanya berubah sedikit saja jika


diberi penekanan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KAKU MAYAT
1.

Keadaan Lingkungan.
Pada keadaan yang kering dan dingin, kaku mayat lebih lambat
terjadi dan berlangsung lebih lama dibandingkan pada lingkungan
yang panas dan lembab. Pada kasus di mana mayat dimasukkan ke
dalam air dingin, kaku mayat akan cepat terjadi dan berlangsung
lebih lama.
2. Usia.
Pada anak-anak dan orangtua, kaku mayat lebih cepat terjadi dan
berlangsung tidak lama. Pada bayi prematur biasanya tidak ada
kaku mayat. Kaku mayat baru tampat pada bayi yang lahir mati
tetapi cukup usia (tidak prematur)
3. Cara kematian.
Pada pasien dengan penyakit kronis, dan sangat kurus, kaku mayat
cepat terjadi dan berlangsung tidak lama. Pada pasien yang mati
mendadak, kaku mayat lambat terjadi dan berlangsung lebih lama.
4. Kondisi otot.
Terjadi kaku mayat lebih lambat dan berlangsung lebih lama pada
kasus di mana otot dalam keadaan sehat sebelum meninggal,
dibandingkan jika sebelum meninggal keadaan otot sudah lemah.

Diagnosis banding kaku mayat


1.

Kekakuan karena panas (heat stiffening).


Keadaan ini terjadi jika
atau jika
diatas
menjadi

mayat terpapar pada suhu yang lebih tinggi

mayat terkena arus listrik tegangan tinggi. Kedua keadaan

akan menyebabkan koagulasi protein otot sehingga otot


kaku. Pada kasus terbakar, keadaan mayat menunjukkan

postur tertentu yang disebut dengan sikap pugilistik, yaitu suatu


posisi di

mana semua sendi berada dalam keadaan fleksi dan tangan

terkepal. Sikap yang demikian disebut juga sikap defensif.

2.

Kekakuan karena dingin (cold stiffening).


Jika mayat terpapar suhu yang sangat dingin, maka akan terjadi
pembekuan jaringan lemak dan otot. Jika mayat dipindahkan ke tempat
yang suhunya lebih tinggi maka kekakuan tersebut akan hilang. Kaku
karena dingin cepat terjadi dan cepat juga hilang.

3.

Spasme kadaver (Cadaveric spasm).


Otot yang berkontraksi sewaktu masih hidup akan lebih cepat mengalami
kekakuan setelah meninggal. Pada kekakuan ini tidak ada tahap pertama
yaitu tahapan relaksasi. Keadaan ini biasanya terjadi jika sebelum
meninggal korban melakukan aktivitas berlebihan. Bentuk kekakuan akan
menunjukkan saat saat terakhir kehidupan korban.
Fenomena ini sangat jarang ditemukan.

Kepentingan dari segi mediko legal :


Pada kasus bunuh diri, mungkin alat yang
digunakan untuk tujuan bunuh diri masih berada
dalam genggaman.
Pada kasus kematian karena tenggelam, mungkin
pada tangan korban bisa terdapat daun atau
rumput.
Pada kasus pembunuhan, pada gemgaman
korban mungkin bisa diperoleh sesuatu yang
memberi petunjuk untuk mencari pembunuhnya.

Perbedaan antara kaku mayat dengan spasme


kadaver Kaku mayat
Spasme kadaver
1. Mulai timbul

1-2 jam setelah meninggal

Segera setelah meninggal

2. Faktor
predisposisi

Kematian mendadak, aktivitas


berlebih, ketakutan, terlalu lelah,
perasaan tegang, dll.

3. Otot yang
terkena

Semua otot, termasuk otot Biasanya terbatas pada


volunter dan involunter.
kelompok otot volunter

4. Kaku otot

Tidak jelas, dapat dilawan Sangat jelas, perlu tenaga yang


dengan sedikit tenaga
kuat untuk melawan kekakuannya

5. Kepentingan
dari segi
mediko-legal

Untuk
perkiraan
kematian

6. Suhu mayat

Dingin

Hangat

7. Kematian sel

Ada

Tidak ada

8. Rangsangan
listrik

Tidak ada respon otot

Ada respon otot

satu

saat Menunjukkan cara kematian yaitu


bunuh diri, pembunuhan atau
kecelakaan

Pembusukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi


kecepatan pembusukan.
Temperatur.

Temperatur yang paling cocok untuk bakteri mudah berkembang adalah 26380C..
Kelembaban.

Keadaan lembab mempercepat proses pembusukan.


Penyebab

kematian.

Bagian tubuh yang terluka biasanya lebih cepat membusuk. Beberapa jenis
racun bisa memperlambat pembusukan, misalnya arsen, zinc (seng) dan
golongan logam antimon.
Penyakit

Penyakit infeksi seperti peritonitis akan mempercepat proses pembusukan


.

Gambar Proses tanatologi


selengkapnya

terima kasih

Anda mungkin juga menyukai