Problem Based
Learning
(PBL)
Ol
eh MARCHI
RI FAZQI
INDAH DIRGANTARI
RITONGA
ULfA SYUHADA
Program Pasca Sarjana UNIMED
Matematika B-1
Latar Belakang
Celestine
Freinet
(1920)
Problem
based
learning
masalah
Pertanyaa
n
Fasilitas
investigasi
dan dialog
PBL
Tan (2000)
* kecerdasan
* kemampuan
Nurhadi (2004)
* cara berpikir kritis
* keterampilan
Konsep
pembela
mencipt
jaran ya
akan lin
ng mem
gku n ga n
bantu gu
de ng a n m
pembela
ru
jaran ya
asalah y
ng dimu
a ng pe n t
(bersang
lai
i
n
k
g
ut- pa ut)
dan rele
memung
b
van
ag
kinkan p
eserta di i peserta didik,
d an
dik mem
belajar y
p
eroleh p
ang lebi
en
h realist
ik (nyata galaman
)
Arends (2007)
* menyusun
pengetahua
n
* Menumbuh
kembangkan
keterampila
n
* inkuiri dan
memandirik
an
1.
1.
Pengajuan
pertanyaan.
masalah
2.
Penyelidikan autentik
2.
3.
Menghasilkan
produk/karya
dan memamerkannya
4.
Kerjasama
atau
i
r
o
r
Te
a
j
a
n
l
u
e
k
B
u
d
Pen L
B
P
g
1. Konstruktivisme
siswa harus menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks,
mengecek informasi baru dengan aturanaturan lama, dan merevisinya apabila
aturan-aturan itu tidak sesuai.
2. Kognitif
Menekankan pada apa yang peserta didik
pikirkan selama mereka terlibat dalam
proses pembelajaran, bukan pada apa yang
mereka
kerjakan
dalam
proses
pembelajaran.
3. Jerome Bruner
Belajar penemuan sesuai dengan
pencarian pengetahuan secara aktif
oleh manusia, dan dengan sendirinya
memberi hasil yang paling baik.
Orientasi
Masalah
Penyajian
Hasil
Analisis dan
Evaluasi
Keunggulan PBL
(1) Menantang kemampuan peserta didik serta memberi memberi
kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta didik.
(2)
Kelemahan PBL
(1) Memerlukan waktu yang panjang dibandingkan dengan model
pembelajaran yang lain.
(2) Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak memiliki
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan,
maka akan merasa enggan untuk mencoba.
Hasil yang guru bisa mendapatkan dari penelitian ini adalah penerapan model
pembelajaran matematika yang dikembangkan oleh integrasi PBL dan CL prinsip
untuk sebuah instruksi baik untuk matematika atau bidang studi lainnya, seperti
penciptaan masalah kehidupan nyata dengan mengintegrasikan bidang studi yang
relevan , termasuk bahasa Thai, studi sosial, dan ilmu pengetahuan, bagi siswa di
kedua sekolah dasar dan menengah adalah peningkatan pengetahuan dan
kemampuan dalam memecahkan masalah matematika, serta berkomunikasi dan
menghubungkan pengetahuan matematika. Hal ini juga membantu meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman dalam konsep-konsep matematika dan prosesnya,
serta membantu menghibur siswa, membuat interaksi sosial, dan meningkatkan
kepercayaan diri siswa dalam mengekspresikan ide dan pendapat mereka.
HIPOTESIS PENELITIAN :
1. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara Pembelajaran Berbasis
Masalah pada kelas (PBL Eksperimental) dan kelas Konvensional (Control)
kelompok dalam pre test.
2. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor post tes dan skor pra tes
pada Kelas Konvensional (Control).
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor post tes dan skor pra tes
pada kelas (PBL Experimental).
4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara Pembelajaran Berbasis Masalah
pada kelas (PBL Eksperimental) dan kelas Konvensional (Control) dalam post
test.
5. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan siswa perempuan dalam
kelompok diajarkan oleh PBL
Metode penelitiannya adalah design eksperiman yang diikuti pretest dan
posttest.
Temuan utama dari studi ini menunjukkan bahwa pengajaran PBL lebih
efektif untuk mengajar matematika. Dengan mengadopsi PBL, guru dapat
membuat siswa menjadi pemikir kreatif, pembuat keputusan penting,
pemecah masalah yang sangat banyak dibutuhkan untuk dunia yang
kompetitif.
Pembelajaran berbasis masalah memiliki efek pada pengetahuan konten yang
memberikan peluang yang lebih besar bagi peserta didik untuk belajar dan
meningkatkan partisipasi aktif siswa dan motivasi siswa. Hal ini
menyebabkan peserta didik memiliki sikap positif terhadap matematika dan
membantu mereka untuk meningkatkan prestasi mereka untuk sebagian besar
dan menyebabkan memori jangka panjang. Ini memberi pengalaman untuk
siswa.
Kesimpulan
1.
1.
Problem
Based
Learning
menggunakan
kecerdasan diri individu yang berada dalam
sebuah
kelompok
atau
lingkungan
untuk
memcahkan masalah yang bermakna, relevan
dan kontekstual.
Penerapan PBL dalam pembelajaran menuntut
kesiapan baik dari pihak guru yang harus berperan
sebagai fasilitator sekaligus sebagai pembimbing.
2.
2.
3.