Anda di halaman 1dari 6

Dimensi Heads-on keterampilan dalam

Tujuan Pendidikan IPS


Menurut istilah Jarolimek (1985) disebut sebagai
tujuan keterampilan/kecakapan. Menurutnya dimensi
ini mencakup 3 aspek kecakapan sebagai berikut:
1. Kecakapan hidup dan bekerja sama, mampu
mengharigai hak orang lain, dan memiliki kepekaan
social
2. Terdapat proses pembelajaran diri untuk
mengantrol dan mengendalikan diri.
3. Kecakapan membagi/memberikan gagasan dan
pengalaman dengan orang lain.

Dimensi Heads-on (sikap dan


perasaan)dalam Tujuan Pendidikan IPS
Jarolimek (2985) menyebutnya sebagai tujuan sikap dan nilai-nilai.
Menurutnya tujuan ini mencakup 6 aspek kemampuan yaitu:
1. Memahami nilai-nilai yang berlaku ditengah-tengah masyarakat,
dalam hubungannya dengan dokumen sejarah bangsa, hokum
ditanah air, keadilan, dan agama
2. Mampu mengambil keputusan yang melibatkan berbagai pilihan
nilai
3. Memahami jaminan atas hak-hak azasi manusia untuk semua
warga Negara
4. Mengembangkan sikap loyal yang rasional terhadap Negara.
5. Mengambangkan sikap menghargai gagasan, warisan, dan
lembaga-lembaga Negara
6. Mengembangkan sikap dan keinginan untuk membantu sesame
anggota masyarakat.

Prospek Pembelajaran IPS di SD


Siswa sering kali merasa bosan dengan pelajaran IPS
disekolah. sehingga perlu dicari alternatif metode
pembelajaran yang sesuai dengan sifat dan tujuan dari
pendidikan IPS di sekolah. Upaya dan metode yang
dapat dijadikan acuan bagi guru atau calon guru SD
dalam pembelajaran yang akan dilakukan, tujuan
tersebutantara lain, untuk mendapatkan kemampuan:
1. Materi dalam Pembelajaran IPS
2. Metode Inkuiri Sosial dalam Pembelajaran IPS
3. Pembelajaran fakta dan konsep dalam IPS
4. Pendidikan IPS dengan Model Pembelajaran Multi
Etnik dan Pembelajaran Kooperatif

Penggunaan Metode Inquiri


Setelah mengenali isi materi pembelajaran IPS,
maka seorang calon guru akan lebih mudah mencari
metode yang cocok untuk materi pembelajaran yang
dirancang. Salah satu metode yang dipandang efektif
falam pembelajaran IPS ialah metode inkuiri sosial
(the method of social inquiry). Metode ini bertujuan
utamanya adalah untuk membangun teori. Suatu
pekerjaan berat yang biasanya dikerjakan oleh para
ilmuwan-ilmuan sosial. Akan tetapi mereka yakin
bahwa metode inkuiri ini perlu diajarkan kepada
anak sejak di tingkat pendidikan dasar, untuk
membentuk kemampuan berpikir kritis mereka.

Metode inkuiri sosial diimplementasikan dalam bentuk


pembelajaran dengan model inkuiri.Dengan kata lain,
model inkuiri sosial adalah merupakan perwujudan dari
pelaksanaan metode inkuiri sosial dalam pembelajaran
IPS. Menurut Banks (1990:75) model inkuiri sosial
memiliki prosedur dalam beberapa tahapan, yaitu:
1. perumusan masalah,
2. perumusan hipotesa,
3. definisi (konseptualisasi) masalah,
4. pengumpulan data,
5. evaluasi dan analisis data,
6. pengujian hipotesis untuk membentuk generalisasi dan
teori, serta
7. kembali ke awal secara siklus melakukan inkuiri sekali
lagi.

Ikhtisar
Pendidikan IPS adalah program pendidikan yang memilih bahan
pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu social dan humanity, yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan. Yang dimaksud ilmiah ialah bahwa pendidikan IPS
disajikan secara sistematis dangan memperhatikin urutan isi yang logis.
Sedangkan psikologis dimaksudkan bahwa pendidikan IPS disusun
berdasarkan kondisi siswa, guru, ruang kelas, sekolah, yang berbeda
dalam: kultur, harapan, aspriasi, perasaan, lingkungannya dan factor
psikis lainnya.
Karakteristik pokoknya ialah bahwa pendidikan IPS menggunakan
pendekatan multi dan tras-disiplin, bahannya bersumber dari
pengetahuan social dan humaniora.
Tujuan pendidikan IPS antara lain adalah berupaya meningkatkan
kemampuan warga Negara dalam memahami dan menghayati hak dan
kewajibannya, dalam kerangka membangun masyarakat demokratis
ditengah-tengah masyarakat yang majemuk. Secara khusus, tujuan
pendidikan IPS mencakup tujuan pada aspek pengetahuan/kognitif
(Heads-on), aspek keterampialan (Heads-on), dan aspek sikap (Headson).

Anda mungkin juga menyukai