Anda di halaman 1dari 32

HERNIA INGUINALIS

Pembimbing :
dr. Robert A. Pardede Sp.B
Disusun oleh :
dr. Yohanes Satrya Wibawa

IDENTITAS

Nama
: Tn. D
Umur
: 72 tahun
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Alamat
:Agama
: Islam
Status
: Menikah
Tanggal masuk RS
: 3 Maret 2016

ANAMNESIS

KELUHA
N
UTAMA

Benjolan di kantung
buah zakar kanan

TAMBAHAN
Nyeri perut

Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Kota Tanjung Pinang dengan
keluhan benjolan pada kantung buah zakar sebelah kanan
sejak 6 jam SMRS. Awalnya benjolan terdapat di lipat paha
sebelah kanan, namun makin lama benjolan semakin
membesar bahkan sampai membesar ke kantung
buah zakar sebelah kanan. Benjolan tidak terasa sakit.
Menurut OS ukuran benjolan berubah-ubah saat OS
sedang batuk atau mengedan dan hilang saat berbaring.
Namun sejak 6 jam terakhir benjolan menetap. Riwayat
demam dan benjolan di tempat lain disangkal.

Riwayat Penyakit
Dahulu
Benjolan hilang
timbul sejak 6
bulan terakhir

Hipertensi
Tidak rutin
mengkonsumsi
obat

Riwayat
operasi
Hemoroid
Prostat

DM, Penyakit
Jantung, Paru,
dan Lainnya
disangkal

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan
umum

Kesan sakit : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
Cara berbaring dan mobilitas : Aktif

Tanda vital

TD
: 200/110 mmHg
Nadi
: 84 x/ menit, reguler
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu
: 36.7 C

Status Generalis
Kulit

Warna : sawo matang, pucat(-) sianosis (-), ikterik (-) turgor


kulit baik
Lesi : tidak ada

Kepala

Bentuk : Normocephali, deformitas (-)


Rambut : Rambut berwarna hitam, tebal, distribusi merata,
mudah dicabut (-)

Wajah

Simetris, pucat (-), sianosis (-), dan ikterik (-)

Mata

Kelopak mata: Ptosis (-), Edema (-)


Konjungtiva anemis -/-, Sklera: ikterik -/ Pupil: Isokor, tepi rata, diameter 5 mm, RCL +/+. RCTL+/+
Eksofthalmus (-) dan Nystagmus (-)
Gerakan bola mata baik

Telinga

Normotia,nyeri tarik (-), MAE lapang +/+, serumen -/-,


sekret -/-, membrane timpani intak +/+

Hidung

Bentuk normal, tidak terdapat deviasi septum, sekret -/-

Bibir
Mulut
Tenggorokan

Bentuk normal, simetris, tidak tampak sianosis, mukosa


bibir atas dan bawah tidak hiperemis

Oral hygine baik, karies -/-, gigi ompong -/-,

Tonsil T1-T1, arcus faring simetris, tidak hiperemis, kripta


tidak melebar, detritus -/-, uvula ditengah, mukosa faring
tidak hiperemis dan tidak granuler.

Leher
Thorax - Paru
Thorax Jantung

KGB tidak teraba membesar

Dinding dada tampak simetris


Suara nafas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-)

BJ 1-2 normal, reguler, tidak ada split


murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Abdomen datar, Supel


Nyeri tekan dan nyeri lepas (-), bising usus (+) 5x/
menit

Ekstremitas

Edema (-), akral hangat pada keempat ekstremitas

STATUS LOKALIS
INSPEKSI

PALPASI

AUSKULTASI

Terdapat massa di skrotum dextra,


berwarna seperti warna kulit
disekitarnya, tidak tegang dan tidak
terdapat tanda-tanda radang.
Transiluminasi (-)
Teraba massa dengan ukuran 5 x 4
x 3 cm di daerah skrotum dextra,
permukaan rata, nyeri tekan (-),
massa teraba kenyal, fluktuasi (-),
bisa dimasukkan, testis dextra tidak
teraba. Finger tip test teraba pada
ujung jari.
bising usus (+) lemah

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(3 MARET 2016)
Parameter

Nilai

Nilai Rujukan

Satuan

Darah Lengkap
Leukosit

9.500

5 10

103/uL

Eritrosit

5,1

4,5 - 5,5

106/mm3

Hemoglobin

15,2

14 18

g/dL

Hematokrit

46

43 51

Trombosit

153.000

150 400

103/mm3

Kimia Darah
Ureum

28

17 43

mg/dl

Creatinin

0.9

0,9 1,3

mg/dl

Hematologi
Bleeding time

300

16

Menit

Clothing time

1130

10 16

Menit

< 200

mg%

Gula Darah
Glukosa Sewaktu

136

RESUME
Laki-laki, 72 tahun, datang dengan keluhan benjolan pada kantung
buah zakar sebelah kanan sejak 6 jam SMRS. Awalnya benjolan
terdapat di lipat paha sebelah kanan, namun makin lama benjolan
semakin membesar bahkan sampai membesar ke kantung buah
zakar sebelah kanan. Benjolan tidak terasa sakit. Menurut OS ukuran
benjolan berubah-ubah saat OS sedang batuk atau mengedan dan hilang
saat berbaring. Namun sejak 6 jam yang lalu benjolan dirasakan
menetap. Riwayat demam dan benjolan di tempat lain disangkal. Pada
pemeriksaan fisik status lokalis region inguinal dan genitalia eksterna
terdapat massa di skrotum dextra, berwarna seperti warna kulit
disekitarnya, tidak tegang dan tidak terdapat tanda-tanda radang,
massa dengan ukuran 5 x 4 x 3 cm di daerah skrotum dextra,
permukaan rata, nyeri tekan (-), massa teraba kenyal, fluktuasi (-), tidak
bisa dimasukkan, testis dekstra tidak teraba, pada auskultasi bising
usus (+) lemah.Transiluminasi (-) Pada pemeriksaan finger tip test

DIAGNOSIS

HERNIA INGUINALIS
LATERALIS DEXTRA

HERNIA SKROTALIS
DEXTRA
IREPONIBLE

DIAGNOSIS TAMBAHAN : hipertensi grade II

TATALAKSANA
(PREOPERATIF)
MEDIKA MENTOSA

IVFD RL 20 tts/m
Inj. Ketorolac 1x30mg
Ranitidin 1x150mg
(po)
Metronidazole
2x500mg (po)
Amlodipin 1x10mg
(po)
Captopril 3x25mg (po)

NON MEDIKA MENTOSA

Konsul spesialis
Penyakit Dalam untuk
toleransi operasi
Pasien dipuasakan
Foto ronsen thorax
Klisma
Pasang kateter

FOLLOW UP PRE
OPERASI
(4 MARET 2016)

ANAMNESA

Tidak bisa BAK


sejak pemasangan
kateter, sudah
mengejan urin
tetap tidak keluar.
Nyeri perut bawah

PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan darah :
150/80
Nadi : 84x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36,5o C
St. Generalis DBN
St. Lokalis :
Nyeri tekan
suprapubik (+)
VU teraba penuh
Urine bag : 50cc

Diagnosa
Suspek striktur uretra ec pemasangan kateter
DD/ ruptur uretra

RETENSI URINE

TATALAKSANA
Spooling selang kateter
Didapatkan darah segar +
stolsel
Urine belum keluar.
Lapor dr.Robert Sp.B, advis :
Pasang Catheter three-way
no 22
Spooling dengan NaCl 2 kolf
Pemasangan kateter gagal
didapatkan tahanan
Dicoba melakukan
pembebasan lumen uretra
dengan menggunakan busi
juga tidak berhasil.

SARAN : URETROGRAFI

URETROGRAFI

Kesan :
Pasase kontras lancar
Mukosa uretra pars bulbosa, pars membranasea, dan pars
prostatika tampak sedikit ireguler ec ? DD/ infeksi

FOLLOW UP
(6 MARET 2016)
ANAMNESA
Sudah bisa kencing tanpa
mengejan
Benjolan di buah zakar
mengecil

PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital
Kesadaran : Compos
mentis
Keadaan umum : Tampak
sakit sedang
Tekanan darah : 140/80
Nadi : 80x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36,5o C
Status Generalis :
dalam batas normal
Status Lokalis :
Benjolan mengecil,
dapat didorong masuk
ke dalam.
Nyeri tekan (-)

RENCANA TERAPI
Operasi ditunda sampai
tanggal 18 Maret 2016
Pasien boleh rawat jalan
Bed rest, tidak boleh
bekerja terlalu berat
Bila muncul benjolan
lagi,nyeri, dan tidak bisa
didorong masuk, segera
ke IGD RS

HERNIA INGUINALIS LATERALIS DEXTRA REPONIBLE

HERNIA INGUINALIS

DEFINISI
Protrusi atau penonjolan isi suatu rongga
melalui defek atau bagian lemah dari
dinding rongga bersangkutan (fascia dan
muskuloaponeurotik) yang memberi jalan
keluar pada alat tubuh selain yang biasa
melalui dinding tersebut.

HERNIA
INGUINALIS

HERNIA INGUINALIS
LATERALIS (INDIREK)
HERNIA INGUINALIS
MEDIALIS (DIREK)

HERNIA SCROTALIS
Hernia scrotalis
merupakan hernia
inguinalis lateralis yang
mencapai scrotum.
Melalui annulus
inguinalis abdominalis
(lateralis/internus) dan
mengikuti jalannya
funikulus spermatika di
canalis inguinalis serta
dapat melalui annulus
inguinalis subcutan
(externus) sampai

FAKTOR RISIKO
HEREDITAS
JENIS
KELAMIN
USIA
KONSTITUSI
TUBUH

Sering terjadi pada penderita yang


mempunyai orang tua, kakak atau nenek
dengan riwayat hernia inguinalis.

Laki-laki > perempuan (9:1)

>50 tahun
Peningkatan aktifitas
Lemak preperitoneal >> desakan dinding
abdomen Locus minoris (kelemahan otot)
Relaksasi annulus

HERNIA

HERNIA REPONIBLE
nyeri(-)

SIFAT/KLINI
S

HERNIA
IREPONIBLE
nyeri (-) tanda
sumbatan usus(-)

HERNIA
INKARSERATA
gangguan pasase +
vaskularisasi
HERNIA
STRANGULATA
gangguan
vaskularisasi;
bendungan
nekrosis

PATOFISIOLOGI

PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
PALPASI
ZIEMENT TEST

AUSKULTASI

THUMB TEST

FINGER TIP TEST

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

Peningkata
n leukosit

Electrolyte
imbalance

TATALAKSANA
(IGD)

Mengurangi hernia.

Menurunkan tegangan otot abdomen.

Memberikan sedasi yang adekuat dan analgetik untuk mencegah nyeri.


Pasien harus istirahat agar tekanan intraabdominal tidak meningkat .
Posisikan pasien berbaring terlentang dengan bantal di bawah lutut.
Pasien pada posisi Trendelenburg dengan sudut sekitar 15-20terhadap
hernia inguinalis.

Kompres dengan kantung dingin untuk mengurangi


pembengkakan dan menimbulkan proses analgesia.
Posisikan kaki ipsi lateral dengan rotasi eksterna dan posisi
flexi unilateral (seperti kaki kodok)
Posisikan dua jari di ujung cincin hernia untuk mencegah
penonjolan yang berlanjut selama proses reduksi penonjolan
Konsul ke ahli bedah jika usaha reduksi tidak berhasil dalam 2
kali percobaan
Teknik reduksi spontan memerlukan sedasi dan analgetik yang
adekuat dan posisikan Trendelenburg, dan kompres dingin
selama 20-30 menit.

KONSUL SPESIALIS
BEDAH
Reduksi hernia tidak berhasil
Adanya tanda strangulasi dan keadaan umum pasien
yang memburuk
Hernia ingunalis harus dioperasi meskipunada sedikit
beberapakontraindikasi . Penanganan ini teruntuk
semua pasien tanpa pandang umurinkarserasi dan
strangulasi hal yang ditakutkan dibandingkan dengan
resiko operasinya.
Pada pasien geriatri sebaiknya dilakukan operasi elektif
agar kondisi kesehatan saat dilakukan operasi dalam
keadaan optimal dan anestesi dapat dilakukan. Operasi
yang cito mempunyai resiko yang besarpada pasien
geriatri
Operasi hernia dapat ditunda jika massa hernia dapat
dimanipulasi dan tidak ada gejala strangulasi.

TINDAKAN OPERATIF

HERNIOTOMY

HERNIORAPHY

HERNIOPLASTY

PROGNOSIS
AD VITAM
Dubia ad
Bonam

AD
SANATIONAM
Dubia ad
Bonam

AD
FUNCTIONAM
Dubia ad
Bonam

KESIMPULAN
Laki-laki, 72 tahun, datang dengan keluhan benjolan pada
kantung buah zakar sebelah kanan sejak 6 jam SMRS. Awalnya
benjolan terdapat di lipat paha sebelah kanan, namun makin
lama benjolan semakin membesar bahkan sampai membesar ke
kantung buah zakar sebelah kanan. Benjolan tidak terasa sakit.
Menurut OS ukuran benjolan berubah-ubah saat OS sedang batuk
atau mengedan dan hilang saat berbaring. Namun sejak 6 jam
yang lalu benjolan dirasakan menetap. Riwayat demam dan
benjolan di tempat lain disangkal. Pada pemeriksaan fisik status
lokalis region inguinal dan genitalia eksterna terdapat massa di
skrotum dextra, berwarna seperti warna kulit disekitarnya, tidak
tegang dan tidak terdapat tanda-tanda radang, massa dengan
ukuran 5 x 4 x 3 cm di daerah skrotum dextra, permukaan
rata, nyeri tekan (-), massa teraba kenyal, fluktuasi (-), bisa
dimasukkan, testis dextra tidak teraba, pada auskultasi bising
usus (+) lemah. Pada pemeriksaan finger tip test teraba pada
ujung jari. Pada pasien ini operasi dapat ditunda karena hernia
dapat dimodifikasi dan tidak terdapat tanda strangulasi, selain
mengingat usia pasien yang sudah tergolong geriatri sehingga

Anda mungkin juga menyukai