Anda di halaman 1dari 44

PENELITIAN

EXPERIMEN
PERTEMUAN KE 10
METODOLOGI PENELITIAN
PE FE UNESA

PENGERTIAN
Metode: Cara yang tepat melakukan sesuatu

(Cholid Narbuko,2008)
Logos : ilmu/pengetahuan.
Penelitian berasal dari kata Inggris, research.
Research itu sendiri berasal dari kata re, yang
berarti kembali, dam to search yang berarti
mencari.
Dengan demikian, arti sebenarnya dari research
adalah mencari kembali.

Menurut David H. Penny, penelitian

adalah pemikiran yang sistematis


mengenai berbagai jenis masalah yang
pemecahannya memerlukan pengumpulan
dan penafsiran fakta-fakta.
Penelitian: Suatu cara untuk memahami
sesuatu dengan melalui penyelidikan atau
melalui usaha mencari bukti-bukti yang
muncul sehubungan dengan masalah itu,
yang dilakukan secara hati-hati sekali
sehingga diperoleh
pemecahannya(Mohammad Ali dalam

Stages of the Research Process


Problem Discovery
and Definition

Research
Design

Discovery and
Definition

and so on
Conclusions and
Report

Sampling
Data Processing
and Analysis
Data
Gathering

Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah

yang digunakan untuk mendapatkan data


dengan tujuan tertentu.
Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh
metode keilmuan.

Jenis Penelitian
Menurut
Menurut
Menurut
Menurut

Penggunaannya
Metodenya
Sifat Permasalahannya
Bidang Ilmu

Menurut Penggunaannya
Penelitian dasar atau penelitian murni

( pure research ) adalah setiap penelitian


yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan
bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan
praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil
penelitian itu tidak segera dipakai namun
dalam waktu jangka panjang juga akan
terpakai.
Penelitian terapan ( applied reaserch )

Menurut Metodenya
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Penelitian

Historis
Filosofis
Observasional
Ekspremental

Menurut Sifat
Permasalahannya

Penelitian
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Penelitian

Historis
Deskriptif
Perkembangan
kasus dan Penelitian lapangan
Korelasional
Kausal-Komparatif
Eksperimental
Tindakan

PENELITIAN EKSPERIMEN

Pengertian
Penelitian eksperimental adalah penelitian di

mana peneliti memanipulasi satu variabel bebas


atau lebih, mengendalikan variabel di luar
variabel bebas, dan melakukan observasi
(pengukuran) terhadap satu atau lebih variabel
terikat untuk menemukan variasi yang muncul
seiring dengan manipulasi variabel bebas
tersebut.
Dalam penelitian non-eksperimental peneliti
tidak dapat memanipulasi variabel karena
sifat-sifat tertentu dari variabel-variabel yang
digunakan tidak memungkinkan adanya
manipulasi.
Penelitian non-eksperimental sering disebut
penelitian ex post facto.

Rms masalah: manakah yang lebih baik, metode diskusi


atau metode ceramah pada prestasi belajar matematika?
Variabel terikat:

prestasi belajar
Variabel bebas:
metode pembelajaran
Variabel luaran:
(1) kemauan belajar,
(2) kemampuan awal,
(3) gaya berpikir,
(4) aktivitas belajar,
(5) gizi siswa,
(6) lama tidur,
(7) fasilitas belajar di rumah,
(8) jarak rumah ke sekolah,
(9) keikutsertaan dalam bimbingan
belajar,
(10) waktu mengajar,
(11) kemampuan guru mengajar,
(12) IQ,
(13) tingkat pendidikan orang tua,
(14) lingkungan sekolah,
(15) dst

Variabel luaran yang dapat


dikontrol, misalnya:
(1) waktu mengajar: semua
dilakukan pagi hari (by
design)
(2) IQ siswa, dilakukan dengan
pemadanan IQ (by design)
(3) keikutsertaan dalam
bimbingan belajar, dengan
melarang semua siswa ikut
bimbingan belajar (by design)
(4) kemampuan awal, dikontrol
secara statistik, menggunakan
anakova (by statistics)
Variabel lainnya dianggap
berefek sama.

Ciri Penelitian
Eksperimental
1. pengendalian,
2. manipulasi, dan
3. pengamatan

Prosedur Meningkatkan
Kesamaan
1. penempatan secara acak (random),
2. pemadanan (matching), dan
3. pemilihan kelompok-kelompok yang
homogen (cluster)

Penggolongan
Disebut penelitian eksperimental

sungguhan (true experimental research)


apabila peneliti dapat mengendalikan
semua variabel luaran dengan ketat
Disebut penelitian eksperimental semu
(quasi experimental research) apabila
peneliti tidak memungkinkan
mengendalikan semua variabel luaran
yang relevan.

BEBERAPA BENTUK DESAIN


EKSPERIMEN
1. Pre-Experimental Design
Belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh karena masih
terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya
variabel independen.
One-Shot Case Study
Terdapat suatu kelompok diberi
treatment/perlakuan selanjutnya
diobservasi hasilnya.
Contoh : Pengaruh alat kerja baru diklat
(X) terhadap produktifitas kerja
karyawan (O).

One-Group Pretest-Posttest Design

Pada design ini terdapat pretest sebelum


diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan
dapat diketahui lebih akurat karena dapat
membandingkan dengan keadaan
sebelum diberi perlakuan.
Intact-Group Comparison
Satu kelompok digunakan untuk
penelitian tetapi dibagi dua yaitu
setengah kelompok untuk eksperimen
(yang diberi perlakuan) dan setengah
kelompok untuk kelompok control (yang
tidak diberi perlakuan).

2. True Experimental Design


Peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen.
Sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun
sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu sehingga cirinya adalah kelompok
kontrol dan sampel dipilih secara random.
Posttest-only control design
Terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan
X dan kelompok yang lain tidak. Jika terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka perlakuan
yang diberikan berpengaruh secara signifikan.
Pretest-Posttest control group design
Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan
awal adakah perbedaan kelompok antara
eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang
baik bila tidak terdapat perbedaan antara kedua
kelompok tersebut.

3. Factorial Design
Semua kelompok dipilih secara random
kemudian masing-masing diberi pretest.
Kelompok untuk penelitian dinyatakan
baik bila setiap kelompok nilai
pretestnya sama.
Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh prosedur kerja baru terhadap
kepuasan pelayanan pada masyarakat.
Untuk itu dipilih empat kelompok secara
random. Variabel moderatornya adalah
jenis kelamin yaitu laki-laki dan
perempuan.

4.

Quasi Experimental Design

Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak


dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabelvariabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.

Sering tidak mungkin menggunakan sebagian para


karyawan untuk eksperimen dan sebagian tidak.
Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang lain
tidak.
Time series design

Kelompok yang digunakan untuk penelitian diberi


pretest sampai empat kali dengan maksud untuk
mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan
kelompok sebelum diberi perlakuan.

Perlakuan diberikan setelah kedaan kelompok stabil.


Dalam hal ini hanya satu kelompok saja tidak perlu
kontrol.
Nonequivalen Control Group Design

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak


dipilih secara random.
Contoh :

Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan


senam pagi terhadap derajat kesehatan karyawan.

Langkah-langkah
1. Identifikasikan dan rumuskan masalah
penelitian.
2. Lakukan telaah pustaka yang berkaitan
dengan variabel penelitian.
3. Rumuskan hipotesis berdasarkan
penelaahan kepustakaan.

Langkah-langkah
4. Definisikan secara operasional variabelvariabel penelitian.
5. Susunlah rencana eksperimen.
6. Laksanakan eksperimen.
7. Kumpulkan data dan aturlah dalam cara
yang mempermudah analisis selanjutnya
dan tempatkan dalam rancangan yang
memungkinkan memperhitungkan efek
yang diperkirakan ada.

Langkah-langkah
8. Lakukan uji statistik yang relevan. Biasanya
adalah uji komparasi, misalnya uji t, analisis
variansi, atau analisis kovariansi.
9. Buatlah interpretasi mengenai uji yang telah
dilakukan, berikan diskusi (pembahasan)
seperlunya, dan tuliskan laporan hasil
penelitiannya.

Rancangan Faktorial
(untuk dua atau lebih variabel bebas)

Terdapat dua jenis rancangan faktorial

(factorial design).
Pada rancangan jenis pertama, semua
variabel bebas merupakan variabel
eksperimental. Peneliti tertarik pada
beberapa variabel bebas dan ingin menilai
pengaruh variabel-variabel bebas itu baik
secara terpisah maupun secara bersamasama.

Rancangan Faktorial
Rancangan faktorial yang paling

sederhana adalah rancangan 2 X 2, di


mana masing-masing variabel bebas
mempunyai dua tingkatan.
Analisis statistik yang digunakan pada
rancangan faktorial pada umumnya adalah
analisis variansi atau analisis kovariansi.
Semakin kompleks rancangannya,
semakin kompleks pula perhitunganperhitungan yang harus dilakukan.

Contoh
Rancangan faktorial 2 X 3

Efek Utama
Peneliti dapat melihat efek utama (main effect)

yaitu efek utama pada baris atau kolom dengan


tidak memperhatikan sel-selnya.
Pada contoh di muka, peneliti dapat melihat efek
utama pada baris, yaitu apakah metode
pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi
belajar (dalam arti apakah terdapat beda rerata
antara kelas yang diberi pelajaran dengan metode
A dan rerata kelas yang diberi pelajaran dengan
metode B, dan kemudian menentukan metode
mana yang lebih baik).
Pada contoh di muka, peneliti juga dapat melihat
efek utama pada kolom, yaitu apakah terdapat
perbedaan rerata antara siswa yang mempunyai
IQ tinggi, sedang, dan rendah, dan kemudian
menentukan kelompok mana yang memperoleh
prestasi lebih baik.

Interaksi
Bila metode pembelajaran yang berbeda

memberikan efek yang berbeda pada


masing-masing tingkatan tingkat
kecerdasan (dalam arti tidak konsisten),
maka dikatakan terdapat interaksi.
Hal yang sama terjadi apabila pada
masing-masing metode pembelajaran,
perbedaan rerata pada masing-masing
tingkatan IQ tidak konsisten.

Efek Sederhana
Efek sederhana (simple effect)

adalah efek baris tertentu dengan


memperhatikan tingkatan (variasi)
pada kolom, atau efek kolom tertentu
dengan memperhatikan tingkatan
(variasi) pada baris.

Efek Sederhana
Pada contoh di atas, peneliti dapat melihat efek

metode kalau ditinjau dari tingkat kecerdasan.


Yang berarti peneliti melihat:
apakah terdapat efek metode pada siswa-siswa
yang mempunyai IQ tinggi (dalam arti apakah
rerata siswa yang mempunyai IQ tinggi berbeda
jika dikenai metode yang berbeda; kalau ya,
mana yang lebih baik);
apakah terdapat efek metode pada siswa-siswa
yang mempunyai IQ sedang (dalam arti apakah
rerata siswa yang mempunyai IQ sedang
berbeda jika dikenai metode yang berbeda;
kalau ya, mana yang lebih baik);
apakah terdapat efek metode pada siswa-siswa
yang mempunyai IQ rendah (dalam arti apakah
rerata siswa yang mempunyai IQ rendah
berbeda jika dikenai metode yang berbeda;
kalau ya, mana yang lebih baik);

Pertanyaan yang mungkin pada

rancangan faktorial 2 x 2

Jika rancangan penelitiannya


adalah faktorial 2 x 2, seperti pada
diagram di atas, ada berapa
pertanyaan penelitian yang dapat
dikaji?

Pertanyaan yang mungkin pada

rancangan faktorial 2 x 2

1. Manakah yang memberikan prestasi


belajar lebih baik, metode A atau
metode B?

Pertanyaan yang mungkin pada

rancangan faktorial 2 x 2

2. Manakah yang memberikan prestasi


belajar lebih baik, ukuran kelas Kecil
atau ukuran kelas Besar?

Pertanyaan yang mungkin pada

rancangan faktorial 2 x 2

3. Pada Kelas Kecil, manakah yang


memberikan prestasi belajar lebih baik,
metode A atau metode B?

Pertanyaan yang mungkin pada

rancangan faktorial 2 x 2

4. Pada Kelas Besar, manakah yang


memberikan prestasi belajar lebih baik,
metode A atau metode B?

Pertanyaan yang mungkin pada

rancangan faktorial 2 x 2

5. Pada Metode A, manakah yang


memberikan prestasi belajar lebih baik,
ukuran Kelas Kecil atau ukuran Kelas
Besar?

Pertanyaan yang mungkin pada

rancangan faktorial 2 x 2

6. Pada Metode B, manakah yang


memberikan prestasi belajar lebih baik,
ukuran Kelas Kecil atau ukuran Kelas
Besar?

PENELITIAN
PENGEMBANGAN
Metode
penelitian
yang
digunakan
untuk
menghasilkan
produk
tertentu,
dan
menguji
keefektifan produk tersebut.

Langkah-Langkah
Pengembangan
Versi Borg dan Gall (1989) ada 10

tahap
Versi 4 D (2007) ada 4 tahap
Versi Dick- Carey ada 10 tahap
Versi ADDIE ada 5 Tahap

Potensi dan
Masalah

(1989)
Produksi Masal

Pengumpulan
Data

Desain Produk

Validasi Produk

Revisi Desain

Uji coba
Pemakaian

Revisi Produk

Ujicoba Produk

Langkah-langkah yang dikembangkan

Borg n Gall kemudian disederhanakan


oleh Tim Puslitjaknov (2008) menjadi
1. Melakukan analisis kebutuhan
2. Mengembangkan Produk Awal
3. Validasi ahli dan revisi
4. Ujicoba lapangan skala kecil
5. Ujicoba lapangan skala besar

VERSI 4 D
Pendefenisian

Perencanaan

Pengembangan

Penyebaran

Contoh-Contoh
Penelitian Pengembanga
Pengembangan Modul Berbasis Multiple

Inteligent untuk pembelajaran Fisika


Pengembangan Bahan Ajar fisika
Rancang Bangun alat Praktikum Archimedes
untuk Anak Tunanetra
Pengembangan CD pembelajaran Materi Kalor
berbasis Pendekatan Lingkungan
Pengembangan Video Praktikum Fisika untuk
kelas VII SMP/MTs
Pengembangan Modul IPA Trepadu berbasis
Saling Temas

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai