Anda di halaman 1dari 14

Perencanaan Sumber

Daya dan Manajemen


Strategik

Chintya matondang
Boby janrico situmorang
Hamdani
Lasma erika sitopul
Lisa elianti nasution
Muhammad riyadi rambe

2.1 Perencanaan pengadaan


bahan-bahan

Bahan bahan yang dibutuhkan


dalam kegiatan pengolahan dapat
berupa bahan mentah (raw material),
yaitu bahan bahan yang belum
mengalami pengolahan apapun di
perusahaan yang bersangkutan.

Apabila diurutkan, perencanaan dan pengawasan bahan baku


haruslah menghasilkan keputusan tentang, antara lain :
Jenis bahan yang dibutuhkan
Jumlah setiap jenis bahan yang dibutuhkan
Cara memperoleh atau mendapatkan bahan yang
bersangkutan
Tata cara pengadaannya agar tersedia dalam jumlah dan
pada waktu dan tempat yang tepat
Jadwal pemesanaan
Dalam pengadaan dengan pengelohan bahan terdapat
kegiatan penyimpanan (storage), yaitu penahanan atau
penyimpanan bahan-bahan selama selisih waktu antara
diterimanya bahan-bahan tersebut dari pemasok dengan
digunakannya
dalam
kegiatan
pengolahan.
Kegiatan
penyimpanan ini berperan sebagai kegiatan antara, diantara
kegiatan pembelian dan pengolahan, dan juga diantara
berbagai tahap pengolahan lain yang berurutan.

2.2 Tanggung jawab perencanaan dan pengendalian


bahan
Keputusan tentang pihak mana yang akan bertanggung
jawab atas perencanaan dan pengawasan bahan biasanya
dipengaruhi oleh salah satu dari tiga kecenderungan
berikut :
Mengelompokkan seluruh kegiatan perencanaan dan
pengawasan
bahan
dibawah
satu
bagian
atau
departemen.
Memberikan kebebasan kepada setiap bagian untuk
melakukan sendiri perencanaan dan pengawasan bahan
yang dibutuhkannya.
Membentuk satu bagian yang terpisah atau tersendiri
yang khusus bertanggung jawab untuk mengurus bahanbahan.
Namun demikian kecenderungan yang paling lazim akhir ini
adalah kecenderungan yang ketiga yaitu membentuk satu
bagian yang terpisah atau tersendiri yang khusus
bertanggung jawab untuk mengurus persediaan bahanbahan.

Orang yang mengepalai bagian ini biasanya disebut kepala


bagian bahan ( material manager ) atau manajemen perbekalan
( logistic structure ), dalam hubungannya dengan penentuan
pihak yang akan bertanggung jawab atas perencanaan dan
pengawasan bahan, terdapat dua susunan yang berbeda yaitu
susunan terbagi dan susunan terpadu :
Susunan terbagi. Dengan susunan terbagi terdapat tiga bagian
yang terpisah yang bertanggung jawab atas manajemen bahan.
Ketiga bagian itu adalah : a. bagian pembelian, b. bagian
pengendalian produksi, c. bagian penyaluran
Susunan Terpadu. Dengan susunan terpadu hanya terdapat
satu bagian yang bertanggung jawab atas perencanaan dan
pengawasan bahan yaitu bagian manajemen bahan yang
dikepalai oleh seorang eksekutif. Pada susunan seperti ini seluruh
tugas manajemen bahan adalah bagian dari suatu kegiatan yang
luas. Susunan ini memadukan atau menyatukan seluruh kegiatan
yang berkaitan dengan arus pergerakan bahan-bahan.

2.3 Mesin dan peralatan pengelolaan tenaga


kerja

Fasilitas produksi yang dominan di dalam pabrik adalah mesin


dan peralatan. Untuk melakukan pembelian mesin atau peralatan,
harus dipertimbangkan secara ekonomis dan disesuaikan dengan
jumlah produksi barang dan jasa yang dihasilkan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan mesin atau peralatan adalah :
Kapasitas mesin
Kecocokan (Compatibility)
Tersedianya peralatan pelengkap yang diperlukan
Kemudahan
persiapan
dan
instalasi,penggunaan
dan
pemeliharaan
Keamanan
Penyerahan
Keadaan pengembangan. Dalam pembelian jumlah mesin,perlu
dipertimbangkan :
Jumlah produksi yang direncanakan
Perkiraan jumlah produk cacat pada setiap proses produksi
Waktu kerja standar setiap unit produk dan jam operasi mesin.

Jenis mesin dapat dibedakan menjadi dua


macam,yaitu :
Mesin yang bersifat umum atau serbaguna
Mesin yang bersifat khusus
Pembelian antara mesin bermanfaat ganda
dengan mesin bermanfaat khusus dilakukan dengan
mempertimbangkan :
Biaya pengadaan(initial cost) yang harus
disusutkan selama masa manfaat yang
diperkirakan atas mesin
Biaya tenaga kerja langsung(direct labor cost)
Biaya pemasangan dan persiapan.

Pengelolaan tenaga kerja manusia


Salah satu ciri tenaga kerja adalah perbedaan pada daya
hasil(productivity) setiap orang tanpa mempersoalkan upah
yang diterima, keadaan tempat berkerja pelatihan,
perangsangan atau kemampuan dasar masing-masing. Biaya
pengadaan dan pemanfaatannya juga akan sama besarnya baik
untuk tenaga kerja yang baik maupun untuk tenaga kerja yang
buruk,kebijakan sumber daya manusia perusahaan sering tidak
memungkinkan perusahaan untuk segera memberhentikannya
dengan alasan tersebut. Pemanfaatan tenaga kerja manusia
haruslah berdasarkan kesalarasan antara pekerjaan dan tenaga
kerja itu sendiri(employee-job-matching). untuk mencapai
keselarasan tertinggi antar pekerja dengan tenaga kerja, ada
dua hal yang harus dilakukan oleh perusahaan, yaitu :
Penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja melalui
perubahan berbagai unsur yang menyangkut pekerjaan
Penyesuaian tenaga kerja terhadap pekerjaan pelatihan dan
pendidikan.

Perencanaan strategik, model strategik


operasi, misi, sasaran dan kebijakan.

Perencanaan strategik perusahaan adalah suatu rencana jangka


panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumuan ke mana
perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya
dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu
dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan
Ada 3 ( tiga ) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan
Strategis :
Perencanaan strategik memberikan kerangka dasar dalam mana
semua bentukbentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.
Pemahaman
terhadap
perencanaan
strategik
akan
mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
Pemahaman
terhadap
perencanaan
strategik
akan
mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
Model Stategi Operasi
Strategi operasi merupakan penjabaran dari strategi bisnis atau
korporasi sehingga keputusan yang telah diuraikan di atas dapat
diambil secara cepat dan konsisten.

Misi Operasi
Misi operasi mendefinisikan manfaat fungsi operasi
dalam hubungannya dengan strategi bisnis dan strategi
operasi. Sasaran operasi adalah harga, kualitas,
pengiriman dan fleksibilitas.
Sasaran Operasi
Sasaran dalam operasi harus dinyatakan dalam bentuk
kuantitatif yang spesifik dan dalam bentuk yang dapat
diukur.
Kebijakan Operasi
Kebijakan operasi menerangkan bagaimana sasaran
operasi
akan
dicapai.
Kebijakan
operasi
harus
dikembangkan untuk setiap kategori keputusan :
Proses
Kapasitas
Persedian
Kualitas

Alat persaingan andalan

Harga
Harga rendah
Mutu
Kemenarikan rancangan.
Ketaat-azasan mutu
Waktu penyerahan
Kecepatan penyerahan.
Ketepatan waktu penyerahan
Keluwesan
Kemudahan mengubah barang.
Kemudahan mengubah tingkat produksi
Untuk menjadi unggul di pasar, atau untuk bersaing dengan perusahaanperusahaan lain, perusahaan harus memilih satu atau beberapa di antara
ketujuh unsur tersebut untuk diandalkan sebagai alat persaingan.

Pemberlakuan salah satu alat persaingan tersebut


dapat mengorbankan alat-alat persaingan lainnya di
antara ketujuh alat persaingan diatas. Perhatikan
ALAT PERSAINGAN
tabel berikut:
Yang diandalkan

1.Harga yang rendah

2. Rancangan yang menarik


3. Ketaat-azasan mutu.
4. Penyerahan yang cepat.
5.
Kemudahan
barang
6. Kemudahan
produksi

Yang dikorbankan

Mutu,
kecepatan
penyerahan,
kemudahan mengubah barang,
kemudahan
mengubah
tingkat
produksi.
Harga dan kemudahan mengubah
barang
Harga dan kemudahan mengubah
barang
Harga, kemenarikan rancangan,
dan ketaat-azasan mutu.

mengubah Harga, kemenarikan rancanga, dan


ketaat-azasan mutu.

mengubah

tkt Harga

Ulang lupa da,


ingot do so pistar
khita sudena ,,,

Anda mungkin juga menyukai