Kelainan Rongga Mulut Pada Kehamilan
Kelainan Rongga Mulut Pada Kehamilan
Mulut
pada Kehamilan
Kenapa penting?
Kesehatan rongga mulut (utamanya
gusi dan gigi) dapat mempengaruhi
kehamilan dan kesehatan bayi
Sebaliknya, kehamilan ibu
mempengaruhi kesehatan rongga
mulut ibu sehingga menghasilkan
kelainan-kelainan yang terasa
mengganggu
PAI-2
meningkatnya
1. Gingivitis Kehamilan
Peradangan gingiva yang terjadi pada wanita hamil
Insidensi
30-100% dari seluruh wanita hamil, biasanya pada bulan ke 28
Patogenesis
estrogen, progesteron
Manifestasi Klinis
Penanganan
Konseling oral hygiene
Berkumur dengan air garam
Pada gingivitis parah bisa diberikan chlorhexidine
2. Epulis Gravidarum
Epulis gravidarum adalah reaksi jaringan granulomatik
yang
berkembang
pada
gusi
selama
kehamilan
(hiperplastik)
Masa lunak berwarna merah dan terangkat di papila
interdental, disebabkan oleh proliferasi endotel dan
pembuluh kapiler dengan ukuran yang bervariasi.
Manifestasi Klinis
Lesi lokal menonjol, membentuk lobul, warna merah terang,
vaskularisasi banyak > mudah beradarah, permukaan
halus, diameter hingga 2cm
Penanganan
Konseling oral hygiene
Apabila massa mengalami pendarahan banyak,
mengganggu proses mengunyah, atau tidak hilang setelah
kehamilan dengan ekstraksi massa
3. Karies Gigi
Etiologi
Faktor-faktor yang dapat mendukung lebih cepatnya
proses karies yang sudah ada pada wanita hamil :
Paparan asam lambung pada rongga mulut meningkat
Dietary craving
Berkurangnya oral hygiene
Etiologi streptococcus mutans, Actinomyces,
Lactobacilli
Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan
proliferasi dan deskuamasi mukosa mulut, yang
menjadi nutrisi untuk perkembangan bakteri.
Manifestasi Klinis
Awalnya tampak sebagai daerah demineralisasi putih
dan akan berkembang menjadi daerah kavitasi
berwarna kecokelatan.
Penanganan
Edukasi oral hygiene
Modifikasi asupan makanan
4. Erosi Gigi
Penyebab utama erosi pada enamel gigi adalah adanya
paparan asam lambung terhadap gigi akibat morning
sickness (awal kehamilan) atau tekanan dari uterus dan
melemahnya esophageal spinchter (trimester 2-3).
Pencegahan dengan modifikasi gaya hidup dan asupan
makanan, penggunaan obat antiemetik/antasida, dan
berkumur setiap setelah muntah
5. Periodontitis
Periodontitis disebabkan oleh reaksi inflamasi yang
disebabkan oleh plak dan toksin bakteri yang
menyerang periodontium, gusi, dan tulang.
Penanganan utama: edukasi oral hygiene
5. Xerostomia / Mulut
Kering
Dapat menyebabkan peningkatan akumulasi plak pada
gigi dan punggung lidah
Pencegahan dengan meningkatkan asupan air putih
dan menstimulasi salivasi
Analgetik
Parasetamol (acetaminophen) aman digunakan pada
kehamilan.
Hindari aspirin dan NSAIDs karena dapat meningkatkan
risiko penutupan prematur duktus arteriosus dan menekan
jumlah platelet maternal dan fetal.
Obat sedatif dan hipnotik merupakan kontraindikasi relatif.
Referensi
1. Woman CoHCfU. Oral Health Care During Pregnancy &
Through Lifespan. The American College of Obstetrician's &
Gynecologists. 2013;569:1-6.
2. Silk H, Douglas AB, Douglas JM, Silk L. Oral Health During
Pregnancy. American Family Physician. 2008;77:1138-44.
3. Hemalatha VT, Manigandan T, Sarumathi T, Aarthi Nisha V,
Amudhan A. Dental Consideration in Pregnancy A Critical
Review on the Oral Care. Journal of Clinical and Diagnostic
Research.2013.7:948-53
4. Journal of Dental Hygiene. The American Dental Hygienists
Association. 2008 (Supplements)
TERIMA KASIH