Anda di halaman 1dari 24

Kelainan Rongga

Mulut
pada Kehamilan

Kenapa penting?
Kesehatan rongga mulut (utamanya
gusi dan gigi) dapat mempengaruhi
kehamilan dan kesehatan bayi
Sebaliknya, kehamilan ibu
mempengaruhi kesehatan rongga
mulut ibu sehingga menghasilkan
kelainan-kelainan yang terasa
mengganggu

Pada masa kehamilan terjadi kelainankelainan di rongga mulut, disebabkan oleh :


perubahan hormon sex wanita
adanya faktor-faktor iritasi lokal dalam
rongga mulut
perubahan vaskular :
meningkatnya volume darah sekitar 30%
meningkatnya kardiac output sekitar 20 -40%

Bila dibiarkan dan tidak dirawat akan


menjadi faktor resiko terjadinya kelahiran
prematur, BBLR dan preeklamsia

Perubahan Pada Rongga Mulut Saat


Kehamilan

Respon Imun yang Menurun


Imunosupresi
pada
ibu
untuk
mempertahankan fetus.
Berkurangnya monosit, respon sel T, respon
PMN, respon cell-mediated immunity (utama
akibat progesterone)
Progesteron pada gingiva berkurangnya IL6 rentan terhadap efek inflamatorik bakteri
Peningkatan hormon meningkatnya PGE1 &
PGE2 meningkatnya respon inflamasi
Progesteron

PAI-2

meningkatnya

proteolisis jaringan gingivitis kehamilan

1. Gingivitis Kehamilan
Peradangan gingiva yang terjadi pada wanita hamil

Insidensi
30-100% dari seluruh wanita hamil, biasanya pada bulan ke 28

Patogenesis
estrogen, progesteron

vaskularisasi, respon inflamasi gusi

gusi mudah mengalami perdarahan

oral hygiene (takut sikat gigi)

iritasi lokal dari plak, kalkulus,,

Manifestasi Klinis

Warna gusi : Merah terang sampai kebiruan


Kontur gusi
: Sela dan pinggiran gusi membulat
Konsistensi
: Bengkak, halus dan mengkilat
Risiko perdarahan : Merah tua menandakan
bertambahnya
aliran darah
Peradangan
: Lokal/menyeluruh

Penanganan
Konseling oral hygiene
Berkumur dengan air garam
Pada gingivitis parah bisa diberikan chlorhexidine

2. Epulis Gravidarum
Epulis gravidarum adalah reaksi jaringan granulomatik
yang
berkembang
pada
gusi
selama
kehamilan
(hiperplastik)
Masa lunak berwarna merah dan terangkat di papila
interdental, disebabkan oleh proliferasi endotel dan
pembuluh kapiler dengan ukuran yang bervariasi.

Papilla interdental terutama pada bagian labial dari gigi


maksila.
Insidensi :
0.2% s.d 9.6% kehamilan
Biasanya mulai muncul bulan ke 2-3

Memiliki angka rekurensi yang tinggi.

Manifestasi Klinis
Lesi lokal menonjol, membentuk lobul, warna merah terang,
vaskularisasi banyak > mudah beradarah, permukaan
halus, diameter hingga 2cm
Penanganan
Konseling oral hygiene
Apabila massa mengalami pendarahan banyak,
mengganggu proses mengunyah, atau tidak hilang setelah
kehamilan dengan ekstraksi massa

3. Karies Gigi
Etiologi
Faktor-faktor yang dapat mendukung lebih cepatnya
proses karies yang sudah ada pada wanita hamil :
Paparan asam lambung pada rongga mulut meningkat
Dietary craving
Berkurangnya oral hygiene
Etiologi streptococcus mutans, Actinomyces,
Lactobacilli
Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan
proliferasi dan deskuamasi mukosa mulut, yang
menjadi nutrisi untuk perkembangan bakteri.

Manifestasi Klinis
Awalnya tampak sebagai daerah demineralisasi putih
dan akan berkembang menjadi daerah kavitasi
berwarna kecokelatan.
Penanganan
Edukasi oral hygiene
Modifikasi asupan makanan

4. Erosi Gigi
Penyebab utama erosi pada enamel gigi adalah adanya
paparan asam lambung terhadap gigi akibat morning
sickness (awal kehamilan) atau tekanan dari uterus dan
melemahnya esophageal spinchter (trimester 2-3).
Pencegahan dengan modifikasi gaya hidup dan asupan
makanan, penggunaan obat antiemetik/antasida, dan
berkumur setiap setelah muntah

5. Periodontitis
Periodontitis disebabkan oleh reaksi inflamasi yang
disebabkan oleh plak dan toksin bakteri yang
menyerang periodontium, gusi, dan tulang.
Penanganan utama: edukasi oral hygiene

6. Pergerakan Gigi / Gigi


Goyang
Gigi wanita hamil bisa longgar atau goyang yang
disebabkan oleh meningkatnya estrogen dan
progesteron yang mempengaruhi periodontium.
Umumnya kondisi ini tidak berbahaya, kecuali apabila
ditemukan komplikasi.

5. Xerostomia / Mulut
Kering
Dapat menyebabkan peningkatan akumulasi plak pada
gigi dan punggung lidah
Pencegahan dengan meningkatkan asupan air putih
dan menstimulasi salivasi

Komplikasi Penyakit Rongga


Mulut pada Masa Kehamilan
Kelahiran prematur, BBLR, dan eclampsia
merupakan komplikasi utama yang disebabkan oleh
kelainan atau gangguan rongga mulut berat pada masa
kehamilan.
Kondisi ini didasarkan pada adanya peningkatan
mediator inflamasi (terutama akibat bakteri anaerob)
yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kelainan pada
plasenta atau komponen kehamilan lainnya. Umumnya
komplikasi dialami oleh ibu hamil dengan gangguan
periodontal berat.

Efek Penyakit Periodontal


Pada Kehamilan

Pedoman Manajemen Gigi


Pada Masa Kehamilan
TRIMESTER 1

1. Edukasi pasien mengenai perubahan gigi dan


mulut pada kehamilan.
2. Menekankan oral hygiene dan kontrol plak.
3. Dental treatment hanya sebatas periodontal
prophylaxis
dan tindakan emergensi.
4. Hindari radiografi rutin.
5. Harus ada kejelasan obat, termasuk obat anestesi
lokal, analgesik, dan antibiotik.

Pedoman Manajemen Gigi


Pada Masa Kehamilan
TRIMESTER 2

1. Oral hygiene dan kontrol plak.


2. Scaling, polishing, dan curretage dapat dilakukan bila
perlu.
3. Rawat penyakit gigi dan mulut yang aktif.
4. Elective dental care aman dilakukan. Namun,
penundaan sampai kehamilan selesai tetap paling
disarankan.
5. Lakukan pemeriksaan radiografi bila diperlukan
(gunakan teknologi fast film). Namun, penundaan
pemeriksaan sampai kehamilan selesai tetap paling
disarankan.
6. Harus ada kejelasan obat, termasuk obat anestesi
lokal, analgesik, dan antibiotik.

Pedoman Manajemen Gigi


Pada Masa Kehamilan
TRIMESTER 3

1. Oral hygiene dan kontrol plak.


2. Scaling, polishing, dan curretage dapat dilakukan
bila perlu.
3. Hindari elective dental care selama pertengahan
akhir trimester ketiga.
4. Lakukan pemeriksaan radiografi bila diperlukan
(gunakan teknologi fast film). Namun, penundaan
pemeriksaan sampai kehamilan selesai tetap
paling disarankan.
5. Harus ada kejelasan obat, termasuk obat anestesi
lokal, analgesik, dan antibiotik.

Obat-Obatan pada Masa


Kehamilan
Anestetik
Lokal : dapat digunakan pada semua usia kehamilan.
Umum : harus dihindari karena terjadi peningkatan risiko
persalinan prematur dan aspirasi maternal.

Analgetik
Parasetamol (acetaminophen) aman digunakan pada
kehamilan.
Hindari aspirin dan NSAIDs karena dapat meningkatkan
risiko penutupan prematur duktus arteriosus dan menekan
jumlah platelet maternal dan fetal.
Obat sedatif dan hipnotik merupakan kontraindikasi relatif.

Obat-Obatan pada Masa


Kehamilan
Antimikroba
Penisilin, sefalosporin, dan klindamisin serta asiklovir
dapat digunakan selama kehamilan.
Hindari pemberian metronidazol, mikonazol, dan
amphoterisin.
Tetrasiklin tidak boleh diberikan selama hamil karena
menyebabkan pewarnaan gigi dan tulang.
Nystatin dapat diberikan untuk mengobati oral candidiasis.

Konseling Ibu Hamil


Pilihlah sikat gigi yang lembut dan berkualitas
baik, dan sikatlah gigi lebih hati-hati.
Hindari banyak makan makanan yang banyak
mengandung gula.
Kontrol ke dokter gigi secara teratur (3 bulan
sekali).
Kebutuhan nutrisi dipenuhi (protein, kalsium,
fosfat, vitamin).
Gunakan pasta gigi yang mengandung baking
soda dan fluoride untuk menetralkan asam yang
disebabkan muntah berulang (morning sickness).
Kumur dengan air putih setelah muntah.

Referensi
1. Woman CoHCfU. Oral Health Care During Pregnancy &
Through Lifespan. The American College of Obstetrician's &
Gynecologists. 2013;569:1-6.
2. Silk H, Douglas AB, Douglas JM, Silk L. Oral Health During
Pregnancy. American Family Physician. 2008;77:1138-44.
3. Hemalatha VT, Manigandan T, Sarumathi T, Aarthi Nisha V,
Amudhan A. Dental Consideration in Pregnancy A Critical
Review on the Oral Care. Journal of Clinical and Diagnostic
Research.2013.7:948-53
4. Journal of Dental Hygiene. The American Dental Hygienists
Association. 2008 (Supplements)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai