Anda di halaman 1dari 27

TERMOREGULASI

Lestari Puji Ayu


0718011065
Prog.Studi
Pend.Dokter
Universitas
Lampung

Dr. H. Prambudi Rukmono, SpA


Perinatologi RSAM/FK Unila Lampung

Termoregulasi

Definisi
Suhu BBL normal adalah 36,5 37,5 C.
Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5 C.
Hipertermia: suhu tubuh di atas 37,5 C.
Suhu lingkungan yang netral (NTE):
Kondisi lingkungan dimana suhu tubuh
bisa normal dengan pengeluaran kalori
dan konsumsi oksigen yang minimal.

Penilaian Suhu
Suhu aksila
Risiko bagi BBL rendah, hygiene
terjaga, penilaiannya relatif mudah
dilakukan.
Letakkan termometer di tengah
aksila dan tempelkan tangan ke sisi
badan BBL selama kurang lebih 5
menit.

Penilaian Suhu

(lanj.)

Kulit di daerah ini tidak bereaksi


terhadap suhu rendah melalui
vasokonstriksi. Meskipun suhunya
sedikit lebih rendah daripada suhu
tubuh yang sebenarnya, tapi akan
berubah sama dengan suhu tubuh.

Penilaian Suhu

(lanj.)

Suhu rektum
Merupakan prosedur invasif dan
tidak selalu bisa diandalkan.
Hanya untuk menilai atresia ani

Penilaian Suhu

(lanj.)

Suhu lingkungan
Setiap ruangan harus mempunyai
termometer.
Pertahankan suhu ruangan antara
24C dan 26C.

Mekanisme Termoregulasi
Termoregulasi adalah
keseimbangan antara kehilangan
panas dan produksi panas. Tujuan
utamanya adalah mengendalikan
lingkungan BBL agar terjaga
suhunya sehingga bisa
meminimalkan pengeluaran
energi.

Mekanisme Termoregulasi (lanj.)


Produksi panas
Pada saat lahir suhu tubuh turun
seketika dan diikuti dengan stres
dingin. Produksi panas diakibatkan
oleh pelepasan norepinephrine yang
menyebabkan metabolisme
simpanan lemak coklat dan
konsumsi oksigen dan glukosa.

Mekanisme Termoregulasi

(lanj.)

NB: Karena BBL tidak menggigil, mereka harus


mengandalkan pada termogenesis tanpa
menggigil atau kimiawi untuk memproduksi
panas.
Kehilangan panas
Kehilangan panasnya sangat banyak sehingga
melebihi kemampuan BBL untuk memproduksi
panas dan menjaga keseimbangan.

Metode kehilangan panas

Evaporasi
Kehilangan panas ke udara di dalam
ruangan melalui kulit atau selaput mukosa.
Konduksi
Terjadi jika BBL diletakkan pada permukaan
yang dingin dan padat.
Radiasi
Ketika panas berpindah dari BBL ke benda
padat lainnya tanpa melalui kontak
langsung.
Konveksi
Kehilangan panas dari kulit BBL ke udara

Metode kehilangan panas


(lanj.)

Semua metode tersebut bisa menjadi masalah


di bagian bayi di rumah sakit. Jika terlalu panas,
BBL mungkin akan mengumpulkan panas,
terutama melalui radiasi dan konveksi.
NB: BBL sakit dan prematur tidak mempunyai
kemampuan untuk meningkatkan suhu
tubuhnya dengan cara meningkatkan
kecepatan metaboliknya dan simpanan lemak
coklat dan subkutannya lebih sedikit daripada
BBL yang cukup bulan.

Hipotermia
Hipotermia: suhu tubuh di bawah
36,5 C
Faktor risiko yang berkaitan dengan
Hipotermia
Lingkungan yang dingin
Asuhan BBL yang tidak tepat segera
setelah lahir misalnya tidak cukup
kering, baju tidak memadai dan
dipisahkan dari ibu.

Faktor risiko yang berkaitan


dengan Hipotermia (lanj.)
Prosedur penghangatan tidak
memadai (sebelum dan selama
perjalanan).
BBL yang sakit dan stres.

Tanda Dan Gejala


Hipotermia
Pengukuran suhu BBL mungkin tidak
bisa mendeteksi perubahan dini
terhadap stres dingin karena BBL
pada awalnya akan menggunakan
simpanan energinya untuk
mempertahankan suhu tubuhnya.

Tanda Dan Gejala Hipotermia

(lanj.)

Tanda-tanda awal Hipotermia


Kaki teraba dingin.
Kemampuan menghisap rendah atau tidak bisa
menyusu.
Letargis dan merintih.
Perubahan warna kulit karena pucat dan
cyanosis terhadap mottling perifer atau plethora.
Tachypnea dan tachycardia.

Tanda Dan Gejala Hipotermia (lanj.)


Saat Hipotermia berlanjut, tandatanda berikut juga berlanjut:
Letargis
Apnea dan bradycardia
Risiko tinggi berlanjutnya hipoglikemia,
asidosis metabolik, gawat nafas dan
faktor pembekuan abnormal (DIC,
perdarahan intraventricular, perdarahan
pulmonar).

Hipertermia

Hipertermia: suhu tubuh di atas 37.5 C


Faktor Risiko Yang Berkaitan Dengan
Hipertermia
Suhu lingkungan
Dehidrasi
Perdarahan Intrakranial
Infeksi
NB: Inkubator harus dipantau ketat jika
terjadi suhu yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah.

Tanda Dan Gejala Hipertermia


Kulit hangat dan terlihat kemerahan
atau merah muda pada awalnya dan
kemudian terlihat pucat.
Berkeringat; tapi ketidakmampuan
BBL untuk mengeluarkan keringat
mungkin merupakan sebagian besar
dari masalah.

Tanda Dan Gejala Hipertermia

(lanj.)

Pola yang mirip dengan hipotermia


mungkin terjadi jika masalah
berlanjut: meningkatnya kecepatan
metabolik, rewel, tachycardia dan
tachypnea.
Dehidrasi, perdarahan intrakranial,
stroke panas dan kematian.

Pengendalian Suhu Di Unit Bayi Baru


Lahir

Di ruang bersalin
Berikan lingkungan yang hangat yaitu
yang tidak ada aliran udara yang
bertiup.
Keringkan BBL segera.
Kontak kulit ibu-bayi langsung bisa
berfungsi sebagai sumber panas.
Selimuti ibu dengan BBLnya sekaligus
atau tutupi dengan kain.

Pengendalian Suhu Di Unit Bayi


Baru Lahir (lanj.)
Di ruang bersalin (lanj.)
Gunakan radiant warmer pada saat lahir
untuk semua BBL dari ibu yang
mempunyai faktor risiko atau
menunjukkan tanda-tanda stres
intrapartum atau nilai Apgar rendah.
Tutup kepala BBL, jika ada, untuk
menutupi bagian kepala.

Penggunaan Radiant Warmer


BBL tidak menggunakan pakaian kecuali
popok dan diletakkan tepat dibawah
penghangat di dalam radiant warmer.
Pengukur suhu harus diletakkan rata di kulit
BBL, biasanya di bagian kanan perut.
Suhu servo harus diatur di 36,5C.
Suhu harus diukur setiap 30 menit atau
sesuai instruksi dokter untuk menentukan
bahwa suhu BBL berada pada kisaran yang
tepat.

Selama Perawatan Inkubator


Pastikan bahwa semua petugas yang terlibat
dalam perawatan ini mampu menggunakan
inkubator dengan benar, memantau suhu BBL
dan menyesuaikan suhu inkubator untuk
mempertahankan suhu lingkugan yang netral
(NTE).
Inkubator memerlukan listrik yang tidak
terputus, petugas terlatih untuk pemeliharaan
dan perbaikan serta ketersediaan suku cadang
jika ada perbaikan.

Selama Perawatan Inkubator

(lanj.)

Perhatikan lokasi inkubator di ruang


bayi. Inkubator harus jauh dari
jendela yang tidak bisa ditutup
rapat. Suhu ruangan harus tepat dan
tiupan angin minimal.
NB: Jika inkubator terkena sinar
matahari langsung atau lampu
phototherapy digunakan,
pemantauan suhu BBL dan
penyesuaian suhu inkubator perlu
sering dilakukan untuk mencegah

Selama Perawatan Inkubator

(lanj.)

Jika BBL memerlukan perawatan


inkubator, penting untuk
menganjurkan orang tua bayi
berkunjung dan memeluk BBL
sesering mungkin dan
memanfaatkan kontak kulit ibu-bayi
agar suhunya stabil.

Selama Perawatan Inkubator

(lanj.)

Suhu BBL harus dipantau secara


berkala, setiap jam atau sesuai
instruksi dokter untuk
mempertahankan suhu pada suhu
36,5 - 37C.
Lubang di inkubator harus digunakan
sebisa mungkin saat melakukan
perawatan BBL, dan tidak dengan
membuka pintu inkubator yang lebih
besar.

Anda mungkin juga menyukai