ASSALAMUALAIKUM
DASAR HUKUM
firman Allah SWT dalam surat al-Isra ayat 33,
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunhnya0, melainkan dengan suatu alasan yang benar. Dan barang siapa
dibbunuh secara zalim, maka sesungguhnya kami telahmemberikan kuasa
kepada ahli warisnya, tetapijanganlah ahliwaris itu melampaui batas
dalammembunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.
(QS. Al-Isra,17:33).
Dan firmanNya,
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kami qishash berkenaan
dengan orang-orang yangdibunuh, (QS. Al-Baqarah,2:178)
1. Jenis-jenis pembunuhan.
) .
a. Pembunuhan sengaja (
Maksudnya adalah pembunuhan terencana dengan menggunakan
alat yang mematikan, baik yang melukai atau memberatkan.
Contoh :
- Membunuh dengan cara menembak.
- Melukai dengan benda tajam.
- Melukai dengan alat-alat yang berat.
- Membunuh dengan dimasukan ke dalam sel yang hampa
udara.
- Membunuh dengan diracun.
- Disuntik dengan obat yang mematikan.
- Membunuh dengan tidak memberi makan dan minum, dsb.
Pembunuh diqishsash dengan syarat si pelaku adalah :
- baligh,
- berakal sehat,
- disengaja dan,
- yang dibunuhnya orang baik.
) .
b. Pembunuhan seperti sengaja (
Maksudnya adalah pembunuhan tidak terencana dengan
menggunakan alat yang tidak mematikan, namun
menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
Contoh :
-Memukul seseorang dengan sapu lidi, kemudian mati.
-Membakar petasan, disamping orang. Ternyata yang
mendengar itu mati.
-Menakut-nakuti dengan boneka, kemudian mati.
Pembunuh tidak diqishsash, tapi ia kena diyat atau denda
(QS. Al-Nisa, 4:92)
dengan syarat si pelaku adalah :
- baligh,
- berakal sehat,
- tidak berniat.
- Yang dibunuhnya orang baik.
) .
c. Pembunuhan tersalah (
Maksudnya adalah pembunuhan yang tidak ditujukan pada
seseorang, namun ia mati karena perbuatannya. Jenis
pembunuhan ini, ada 3 kemungkinan :
1. Perbuatannya tanpa maksud melakukan kejahatan tap
mengakibatkan kematian seseorang. Dalam hokum kesalahan
ini disebut salah sasaran (error in concrieto). Contohnya :
seseorang menembak harimau, namun tembakannya nyasar
mengenai seseorang sehingga tewas.
2. Perbuatannya ada niat untuk membunuh, namun
ternyata orang yang terbunuh tidak boleh dibunuh. Kesalahan
terbebut dalam hukum disebut kesalahan maksud (error in
objecto). Contohnya menembak seseorang yang dikira musuh,
ternya teman sendiri.
3. Perbuatan yang tidak ermaksud jahat, namun
menyebabkan kematian oran lain. Contohnya seseorang yang
jatuh dariatas pohon, karena kelalaiannya menimpa seseorang
sehingga meninggal dunia.
,
Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin
dengan sengaaja, maka balasannya adalah neraka
jahanam kekal ia di dalamnya, dan Allah marah
kepadanya dan mengutuknya dan menyediakan adzab
yang besar baginya. (QS. Al-Nisa,4:92)
2. Jenis-jenis qishash.
a.Qishash jiwa, hukumannya adalah mati juga.
b.Qishash anggota badan maka hukumannya adalah
qishahsh anggota badan itu lagi atau bias juga denda (diyat).
3.Syarat-syarat qishash.
a.Pelaku sudah baligh dan beakal sehat.
b.Pelaku bukan anak dari yang dibunuh. Jika benar
danterbukti ia anaknya, maka tidak ada qishash.
c.Jenis pembunuhan disengaja.
d.Orang yang dibunuh yang terpelihara darahnya, artinya
bukan orang jahat.
E.Orang yang dibunuh sama derjatanya.
4. Hikmah diberlakukannya
qishash.
5. Pembunuh massa.
Dari beberapa riwayat diceritakan bahwa tindakan pembunuhan oleh
sekelompok masa, maka semua yang terlibat langsung maupun tidak
langsung mendapat hukuman yang setimpal dengan pembunuhan
tersebut.
Ibnu Abbas r.a mengandaikan jika sekelompok orang meskipun 100 orang
bersepakat membunh seseorang maka mereka akan diqishash seluruhnya.
Al-Mughira.r.a pernah mengqishash 7 orang sahabat yang membunuh
seseorang. Demikian pula Sang Khalifah Umar Bin Khattab r.a pernah
berkata, Kalau seluruh penduduk ikut membunuh seseorang, niscaya aku
bunuh mereka semua.
( )
Dari Said Bin Al-Musayyab, bahwa sesungguhnya Ummar r.a pernah
menghukum 5 atau 6 orang laki-laki yang membunuh seseorang secara
zalim (ditipu) di tempat sepi, dan Ia berkata: seandainya seluruh
penduduk Shuna bersepakat membunuh niscaya akan aku bunuh mereka
semuanya karena seorang laki-laki yang dibunuh itu. (HR. al-Syafiiy).
Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin
(yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa
yang membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia
memerdekakan seorang hamba shaya yang beriman serta membayar
diat (dendaan) yang diserahkan kepada keluarganya (siterbunuh itu),
kecualai jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. (QS. AlNisa,4:92)
2. Sebab-sebab diyat.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa diyat
dibayarkan karena si pelaku pembunuhan tidak
dihukum qishash, adapun penyebabnya :
a.Pembunuhan disengaja yang dimaafkan oleh ahli
warisnyan atau keluarganya.
b.Pembunuh larinamun sudah diketahui identitasnya
sehingga diyat dibebankan kepada ahli warisnya.
c.Pembunuhan seperti sengaja.
d.Pembunuhan tersalah.
e. Qishash sulit dilaksanakan.
Diyat berupa unta bisa dikonfersi dengan nilai harga lain, semisal
100 ekor unta sama dengan 200 ekor sapi atau 2000 ekor domba.
5.Hikmah diyat.
Hikmah diyat di antaranya adalah :
a.Ujian kesabaran karena menerima
kenyataan pahit yang terjadi.
b.Mendorong manusia berpikir sehat, karena
hukuman diyat (dendaan) tersebut bisa
membuat seseorang melarat dan sangat
memberatkan.
c.Menjaga jiwa yang lindungi oleh hokum dan
syari.
2. Macam-macam kifarat.
a. Kifarat karena pembunuhan.
Bagi pembunuhan ada hukuman lain yang wajib ditunaikan atau dijalani. Yakni
memerdekakan seorang hamba sahaya mukmin atau berpusa selama dua bulan
berturut-turut.
Hal ini sejalan dengan amanat yang termuat dalam al-Quran Surat al-Nisa ayat
92,
Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorangmukmin (yang lain),
kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa yang membunuh seorang
mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba shaya yang
beriman serta membayar diat (dendaan)yang diserahkan kepada keluarganya
(siterbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si
terbunuh) dari kaum kafir yang ada perjanjian (damai) antara mereka denganmu,
maka (hedaklah si pembunh) membayar diyat yang diserahkan kepada keluarganya
(si terbunuh) serta memerdekakan hamba shaya yang beriman. Barangsiapa yang
tidak memperoleh, maka hendkalah ia (si pembunh) berpuasa dua bulan berturutturut untuk penerimaan taubatnya dari Allah. Dan adalah Allah Maha Mengethaui
lagi Maha Bijaksana.QS.Al-Nisa,4:92).
3. Hikmah kifarat.
a. Manusia menyesali perbuatannya yang keliru.
b. Bertaubat dengan menyesali diri atas kelemahannya.
c. Percaya diri dengan diterimanya taubat manusia akan
lebih tenang karena tuntunan agama telah dipenuhi.
CUKUP SEKIAN
WASSALAMUALAIKUM