PRINSIP
Vitamin A bereaksi dengan antimony triklorida membentuk warna biru
yang dapat diukur intensitasnya dengan spektrofotometer.
PEREAKSI
1. Pereaksi antimon triklorida.
2. Kloroform dicuci dengan sejumlah volume air yang sama dua atau tiga
kali, kemudian bebas airkan dengan potassium karbonat anhydrous.
3. Didistilasi, 10% destilat yang pertama dibuang. Selama pengeringan
dengan potassium karbonat dan distilasi, kloroform dihindarkan dari
cahaya.
4. Antimony triklorida dicuci dengan kloroform murni bebas air sampai
cucian jernih.
5. Larutan jernih antimony klorida yang sudah dicuci dibuat dalam
kloroform murni bebas air. Larutan ini mengandung 21-23% (w/v) SbCl 3
lalu disimpan dalam botol berwarna coklat dan ditutup rapat.
6. Untuk menguji kandungan SbCl3 , 1 ml larutan SbCl3 dicampur dengan 2
g sodium potassium tartrat dalam 20 ml air. Ditambahkan 2 g sodium
bikarbonat dan dititrasi dengan larutan Iod 0.1 M (1 ml Iod 0.1 M =
0.01141 G SbCl3).
CARA KERJA
Jika lemak/minyak diduga mengandung vitamin A dalam jumlah tinggi, maka
dapat langsung digunakan. Lemak/minyak dilarutkan dalam kloroform hingga
konsentrasinya 20% (w/v).
Untuk sampel yang kadar vitamin A-nya tidak tinggi maka perlu dilakukan proses
saponofikasi seperti pada prosedur penetapan vitamin A pada margarin, dan
bahan yang tidak tersabunkan diekstrak dengan kloroform.
Absorbansi warna yang terbentuk pada panjang gelombang 620 nm diukur. Kardar
vitamin A dalam sampel ditentukan berdasarkan kurva standart yang telah dibuat
sebelumnya. Membuat kurva standart hubungan absorbansi dengan konsentrasi
vitamin A asetat dengan kisaran 0-15 U per ml.
VITAMIN B1 : METODE
HPLC
PRINSIP
Vitamin B1 diekstrak dari bahan makanan dengan
hidrolisis asam. Perlakuan dengan papain dilakukan untuk
menghilangkan senyawa pengganggu analisis berupa
protein, sedang perlakuan yang diastase dilakukan untuk
membebaskan vitamin dari bentuk fosfatnya.
PEREAKSI
1. Asam sulfat 0.25 N.
2. Larutan buffer.
3. Takadiastase.
4. Asam trikloro asetat.
5. Merckosorb SI 60.
6. Larutan stok tiamin standart, 500 g/ml.
7. Larutan kerja tiamin standart, 4 g/ml.
PERALATAN
a. Oktoklaf
b. Penangas air
c. Sentrifus
d. Tabung sentrifus
e. Peralatan untuk HPCL. Bagian yang harus ada:
Pompa bertekanan tinggi
Sampler
Kolom logam
Sample loop, 60 l.
Detector fluorimeter dengan sampel, panjang
gelombang eksitasi 366 nm, emisi 464 nm.
f. Pompa pengatur
CARA KERJA
1. Sampel yang mengandung 0.5 g padatan ditimbang dan dimasukkan ke dalam
tabung sentrifus 50 ml.
2. Ditambahkan akuades menggunakan pipet Mohr sampai kandungan air total
menjadi 2 g.
3. 2 ml larutan kerjatiamin standart dipipet dan dimasukkan ke dalam sebuah
tabung sentrifus lainnya.
4. Masing-masing tabung ditambahkan 10 ml asam sulfat 0.25 N.
5. Tabung-tabung ditutup dengan alumunium foil.
6. Dipanaskan dalam oktoklaf pada 1210C selama 15 menit.
7. Didinginkan dan ditambahkan 1.5 ml larutan buffer lalu dikock sampai pH
mencapai 4.6.
8. Ditambahkan 1 ml suspense takadiatase dan dikocok merata.
9. Tabung diletakkan dalam penangas air bergoyang pada 40 0C selama 25 menit.
10.Ditambahkan 1 ml larutan papain, dikocok merata dan dilanjutkan pemanasan
selama 2 jam pada 40-450C.
11.Ditambahkan 2 ml asam trikloro asetat
12.Tabung dipanaskan selama 5 menit dalam penangas air 50-60 0C.
13.Sentrifus tabung selama 5 menit pada kecepatan 300000 x g
14.Diinjeksi secara manual 60 g. supernatant kedalam kolom HPCL atau secara
otomatis.
15.Kromatografikan dengan kecepatan aliran 1ml per menit dan ditambahkan
pereaksi ferisianida basa dengan kecepatan aliran 0.3 ml per menit.
PERHITUNGAN
Misalkan : tinggi puncak sampel = h
Tinggi puncak standart = H
Berat sampel (g)
=W
Maka:
Kadar tiamin dalam sampel (mg/100
mg) sebagai tiamin klorida HCl = (8 x
h x 100) / W x H x 1000 = 0.8 H/ W x H
VITAMIN B6 : METODE
MIKROBIOLOGIS
PRINSIP
Vitamin B6 diekstrak dari makanan dengan menggunakan asam.
Sesudah pengenceran secukupnya, kadar vitamin B6 ditentukan
secara nefelometrik dengan menggunakan pertumbuhan khamir
Saccharomyces carlsbergensis yang mempunyai pertumbuhan
spesifik terhadap vitamin B6 pada kondisi yang terkontroldan
mempunyai aktivitas vitamin B6 total.
PEREAKSI
a. Medium peridoksin
b. Asam sulfat 0.44 N.
c. Larutan NaOH 0.4 N.
d. Larutan stok periodoksin standart (A) , 10 g/ml. melarutkan
122 gr piriidoksin hidroklorida dalam 1 liter etanol 25%.
Simpan refrigerator sampai waktu diperlukan.
e. Organisme penguji Saccharomyces carlsbergensis
CARA KERJA
Ekstraksi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tabung dipindahkan dari oktoklaf, didinginkan sampai suhu 30 0C dalam penangas air.
Persiapan inoculum
Sel Saccharomyces carlsbergensis
dipindahkan dari agar miring kedalam
tabung yang mengandung 5 ml medium
peridoksin Y double strength steril.
Pengukuran Pertumbuhan
Masing-masing tabung assay dikocok dengan vortex.
PERHITUNGAN
a. Kurva standart yang menghubungkan hubungan pembacaan
pada alat nefolometer dibuat dengan jumlah ng peridoksin
per tabung untuk standart.
b. Jumlah peridoksin ditentukn masing-masing pasangan tabung
assay x1, x2, x3. Jika ml alikuot yang diambil untuk assay
berturut-turut v1,v2, dan v3 maka konsentrasi perisoksin=
(x1/v1 x x2/v2 x x3/v3) / 3 = ng/ml
Jika berat sampel = W
Volume ekstrak = V
Maka kadar piridoksin (mg/100g) =
(W x 102)
= axV
W x 104
(a x V x 10 2)
PRINSIP
Vitamin B12 dipisahkan dari makanan dengan menggunakan larutan
buffer asetat pada pH 4.5. Kobalamin yang dibedakan tidak stabil,
dengan penamaan sodium siamida dapat diubah menjadi sianokobalamin
yang stabil. Kadar vitamin B12 ditetapkan secara nefelometrik
dengancara menumbuhkan Lactobacillus leichmanii.
PEREAKSI
1. Buffer asam asetat
2. Larutan sodium sianida 1%
3. Media assay vitamin B12
4. Micro inoculum broth
5. Larutan stok vitamin B12 standart
6. Organisme penguji Lactobacillus leichmanii.
. PERALATAN
1. Tabung reaksi assay
2. Penangas air
3. Kertas saring Whatman
Cara Kerja
Ekstraksi
Bahan ditimbang 0.25-5 g.
Ditambahkan 20 ml larutan buffer asetat dan 2 tetes
larutan sodium sianida.
Tabung ditutup dengan alumunium foil.
Direndam dalam penangas air suhu 1000C selama 30
menit.
Didinginkan dan ekstrak diencerkan dengan air
menjadi 50 ml.
Disaring dengan kertas Whatman.
Jika diperlukan filtrate dapat disimpan di refrigerator
selama semalam
Persiapan Inokulum
Regenerasi bakteri Lactobacillus leichmanii selama semalam,
dipindahkan dari agar miring kedalam tabung yang mengandung 5
ml micro inoculum broth steril.
Diinkubasi selama semalam pada suhu antara 370C.
Pengukuran Pertumbuhan
Masing-masing tabung assay dikocok dengan vortex.
Tabung blanko yang tidak diinokulasi ditempatkan
kedalam alat nefolometer, lalau diatur pada
pembacaan nol.
Tabung assay ditempatkan kedalam alat pada standart
tertinggi dan pembacaan jarum penunjuk diatur pada
95-100% skala penuh.
Kekeruhan tabung assay lainnya diukur.
PERHITUNGAN
a. Kurva standart yang menghubungkan hubungan pembacaan
pada alat nefolometer dibuat dengan jumlah ng peridoksin
per tabung untuk standart.
b. Jumlah peridoksin ditentukn masing-masing pasangan tabung
assay x1, x2, x3. Jika ml alikuot yang diambil untuk assay
berturut-turut v1,v2, dan v3 maka konsentrasi perisoksin=
(x1/v1 x x2/v2 x x3/v3) / 3 = ng/ml
Jika berat sampel = W
Volume ekstrak = V
Maka kadar piridoksin (mg/100g) =
(W x 102)
= axV
W x 104
(a x V x 10 2)
CARA KERJA
Titer
Persiapan sampel
Sari buah:
Makanan
padat atau
semi padat:
sampel ditimbang 100
g, diaduk dengan 50-60
ml HPO3 3% dalam
blender, diencerkan
sampai volume 100 ml
dengan HPO3 3%.
Kemudian disaring atau
disentrifus.
Perhitungan:
1 ml 0.01 N Yodium = 0,88 mg asam
askorbat.
VITAMIN C
Vitamin C. Cara 2,6 D (AOAC)
Air buah diperas atau disaring secara langsung atau menghancurkan
dalam waring blender dan disaring melalui kertas saring yang kasar.
Menukur volume cairan atau berat bahan mula-mula.
Menghitung equivalen titrasi terkoreksi (titrasi sesungguhnyatitrasi blanko) yang menunjukkan 1 ml larutan 2,6 D dengan
jumlah mg asam askorbat.