ANALISIS JURNAL
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Biotenologi
yang dibina oleh Ibu Siti Imroatul Maslikah, S.Si, M.Si
Disusun Oleh:
Della Azizatul Faraoidah
(140342600478)
1. Pendahuluan
Penggunaan pupuk kimia dapat mengakibatkan lahan subur berkurang dan daya tahan
tubuh manusia menurun. Kesadaran masyarakat akan produk sehat yang bebas residu bahan-
bahan kimia berbahaya maka mulai banyak digunakan pupuk organik sebagai sumber hara
bagi tumbuhan. Gracilaria sp., rumput laut ini merupakan salah satu jenis alga merah yang
dapat dijadikan pupuk dengan teknologi fermentasi (pengomposan) menggunakan
bioaktivator/agen dekomposer yakni Effective Microorganism 4 (EM4) yang memiliki tujuan
untuk mempercepat pembentukan pupuk cair. EM4 mengandung mikroorganisme fermentasi
dan sintetik yang terdiri dari bakteri asam laktat (Lactobacillus sp.), bakteri Fotosintetik
(Rhodopseudomonas sp.), Actinomycetes sp., Streptomycetes sp. dan ragi (Yeast).
Penambahan tepung ikan rucah bertujuan untuk meningkatkan kandungan unsur hara melalui
proses dekomposisi oleh mikroorganisme dan dijadikan sebagai pemanfaatan limbah.
Spesifikasi pupuk organik cair rumput laut diantaranya kadar C-Organik (C), nitrogen (N),
fosfor (P), kalium (K), nilai pH dan kandungan bakteri patogen dalam pupuk organik cair.
Sehingga dapat dijadikan alternatif pengganti pupuk kimia.
2. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan bioaktivator EM4 dan penambahan tepung
ikan terhadap kandungan C-organik, nitrogen, fosfor, dan kalium, pH dan kandungan bakteri
patogen dalam pupuk organik cair.
3. Metode
Proses pembuatan pupuk cair organik rumput laur sebagai berikut:
4. Rancangan Penelitian
Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 taraf perlakuan yaitu
perlakuan A merupakan control, perlakuan B merupakan perlakuan dengan EM4, dan
perlakuan C merupakan perlakuan EM4 dan tepung ikan masing-masing 3 kali ulangan.
6. Kesimpulan
Pupuk organik cair dengan bioaktivator EM4 dan penambahan tepung ikan dapat
meningkatkan kandungan unsur hara makro. Kandungan unsur hara makro dari rumput laut
Gracilaria sp. dan bebas dari kontaminasi bakteri pathogen dapat dijadikan sebagai bahan
baku pembuatan pupuk organik cair.
8. Refleksi
Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat diperoleh pengetahuan mengenai metode
pembutan pupuk organik cair, pengaruh penggunaan bioaktivator EM4 dan penambahan
tepung ikan terhadap kandungan C-organik, nitrogen, fosfor, dan kalium, pH dan kandungan
bakteri patogen dalam pupuk organik cair. Dengan begitu dapat diketahui perlakuan mana
saja yang menghasilkan kualitas pupuk yang baik dan dapat dijadikan sebagai sarana
pemanfaatan limbah menjadi lebih optimal.