4.gangguan Keseimbangan Asam Basa Patofis
4.gangguan Keseimbangan Asam Basa Patofis
Keseimbangan
Asam- Basa
Kelompok 2 :
Afifah Irbah
Iin Kurnia Sari
Olivia Nur Fathya
ASAM
Suatu substansi yang mengandung satu /
lebih ion H+ yang dapat dilepas dalam
larutan.
Proses metabolisme dalam tubuh
menyebabkan terjadinya pembentukan dua
jenis asam :
1. Asam volatil / mudah menguap
contoh : karbondioksida
2. Asam non-volatil / tidak mudah menguap
terbagi atas organik, contohnya asam
laktat, asam keton dan anorganik .
BASA
Substansi yang dapat menangkap /
bersenyawa dengan ion hidrogen
sebuah larutan.
Basa kuat (NaOH) mudah terurai
dalam larutan dan bereaksi kuat
dengan asam basa lemah (NaHCO3)
Keseimbangan asam
basa
Homeostatis Kadar ion Hidrogen pada cairan
tubuh
Keseimbangan asam basa dalam tubuh perlu
dijaga, karena adanya perubahan ion Hidrogen
atau pH sedikit saja dari nilai normal dapat
menyebabkan gangguan
kesetimbangan
dalam
tubuh dan
dapat menyebabkan
kematian.
Keseimbangan Asam Basa dalam tubuh
tergantung pada konsentrasi ion H+
Konsentrasi ion Hidrogen cairan ekstraseluler
dalam keadaan normal = 4 x 10-8 M
pH = 7,4
Ketidakseimbangan
asam basa
Secara klinis batas normal pH darah adalah
7,35-7,45. Jika pH darah kurang dari 7,35,
maka disebut asidimia dan proses
penyebabnya disebut asidosis. Jika pH darah
>7,45, maka, disebut alkalemia dan proses
penyebabnya disebut alkalosis. pH yang lebih
besar dari 7,55 dapat membahayakan jiwa dan
PH yang lebih besar dari 7,8 tidak dapat
ditanggulangi oleh tubuh perbandingan basa
terhadap asam harus 20:1 agar pH dapat
dipertahankan dalam batas normal.
Skala PH:
PH < 7 Asam
PH = 7 Netral
PH > 7 Basa
Gangguan
keseimbangan
asam-basa
Gangguan keseimbangan asam-basa ada
4 macam, yaitu:
1. Asidosis respiratorik (contoh: PPOK)
2. Alkalosis respiratorik (contoh: asthma
bronkiale).
3. Asidosis metabolik (contoh: diare)
4. Alkalosis respiratorik (contoh:
muntah-muntah
1. Asidosis respiratori
hipoventilasi retensi CO2
H2CO3H+
2. Alkalosis respiratori
hiperventilasi CO2 banyak yg
hilang H2CO3 H+
3. Asidosis metabolik
Diare, DM HCO3- PaCO2
H+
4. Alkalosis metabolik
muntah H+ HCO3- PaCO2
KLASIFIKASI
Asidosis Respiratori Akut: Terjadi jika komponen ginjal belum
berjalan dan HCO3- masih dalam keadaan normal. Seperti pada
edema pulmonal akut, aspirasi benda asing, atelektasis,
pneumutorak, syndrome tidur apnea, pemberian oksigen pada
pasien hiperkapnea kronis (kelebihan CO2 dalam darah), ARSP.
Asidosis Respiratorik Kronis :Jika kompensasi ginjal telah
berjalan dan HCO3- telah meningkat. Terjadi pada penyakit
pulmunari seperti emfisema kronis dan bronchitis, apnea tidur
obstruktif.
Gambaran Klinis
Pada umumnya, dengan semakin besar dan cepat
peningkatan PaCO2 hingga mencapai 60 mmHg atau lebih
akan menyebabkan terjadinya somnolen, kekacauan
mental, supor, dan akhirnya koma.
Pengobatan asidosis respiratorik akut adalah
pemulihan ventilasi yang efektif sesegera
mungkin dengan pemberian terapi oksigen. PaCO2
harus ditingkatkan hingga sedikitnya 60 mmHg dan pH
di atas 7,2 untuk menghindari timbulnya disritmia
jantung. Konsentrasi oksigen yang tinggi (50%) dapat
diberikan kepada pasien selama 1-2 hari bila tidak
terdapat hiperkapnia kronis
Alkalosis Respiratorik
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana
darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat
dan dalam, sehingga menyebabkan kadar
karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
Penyebab
1. Alkalosis respratorik terjadi bila ada
hiperventilasi. Hiperventilasi menyebabkan
kadar CO2 tubuh turun sehingga terjadi
kompensasi tubuh untuk menurunkan pH
dengan meretensi H+ oleh ginjal agar absorpsi
2. HCO3- berkurang. Ingat, bila pH tinggi berarti
[H+] turun.Penyebab hiperventilasi yang paling
sering ditemukan adalah kecemasan.
3. Penyebab akut dapat berupa stimulasi saraf
sentral pada tumor serebri,ensefalitis, dan
intoksikasi. Penyebab kronis dapat berupa
penyakit paru kronis.
Alkalosis metabolik
Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam
keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat.
Penyebab
Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak
asam.Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama
periode muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot
dengan selang lambung (seperti yang kadang-kadang dilakukan di
rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut).Pada kasus yang
jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi
terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat.Selain itu,
alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau kalium
dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam
mengendalikan keseimbangan asam basa darah.
Diagnosis
Dilakukan pemeriksaan darah arteri untuk
menunjukkan darah dalam keadaan basa
Penanganan
Alkalosis metabolik responsif-klorida yang
ringan dapat dikoreksi dengan mengganti
kekurangan Cairan Ekstra Sel (CES)
dengan larutan salin isotonik parenteral
ditambah KCl. Asetazolamid, inhibitor
karbonik anhidrase yang meningkatkan
ekskresi HCO3, dapat diberikan pada pasien
yang mengalami kelebihan volume cairan
(misalnya pasien gagal jantung kongestif yang
mendapat pengobatan diuretik). KCl juga
bermanfaat untuk mengobati dan mencegah
terjadinya alkalosis dan hipokalemia
INTERPRETASI AGD
Lihat pH darah
pH < 7,35
pH > 7,45
ASIDOSIS
ALKALOSIS
Lihat PaCO2
Lihat HCO3-
< 40mmHg
> 40 mmHg
METABOLIK
RESPIRATORIK
< 24 mM
RESPIRATORIK
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006
> 24 mM
METABOLIK
22