PARASITOLOGY
PARASITOLOGY
NEMATODA
USUS
1.
2.
3.
DISUSUN OLEH:
ETI KUSMIATI
PIPIT EKA P.
PUTRI SULISTIARINI
NEMATODA USUS
PENDAHULUAN
Manusia merupakan hospes beberapa
nematoda usus. Sebagian nematoda ini
meyebabkan masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia.
Berdasarkan cara penyebarannya,
nematoda usus dibagi kedalam dua
kelompok, yaitu:
1. nematoda usus yang membutuhkan
tanah untuk pematangan dari bentuk
non-infektif menjadi bentuk infektif,
2. nematoda usus yang yang tidak
membutukan tanah dalam siklus
hidupnya.
Ascaris lumbricoides
( CACING GELANG)
Penyakit : Askariasis
Hospes : Manusia
Penyebaran Geografis : Daerah tropis lembab
Morfologi cacing dewasa
Jantan : 10 31 cm, ekor melingkar , punya 2
spikula atau bagian seperti untaian rambut di
ujung ekornya (posterior).
Betina : 22-35 cm, Ekor lurus, Cincin atau
gelang kopulasi (1/3 anterior ), Mulut : 3 buah
bibir
JANTAN
BETINA
Morfologi Telur
Telur dibuahi :
60 x 45 ,
Btk oval
Berdinding tebal dg 3 lapisan:
1. Luar
: albuminoid, berbenjolbenjol.
2. Tengah
: lap. Hialin
3. Paling dlm
: lap. Vitelin
Isi embrio
Telur tidak dibuahi:
+ 90 40
Bentuk bulat lonjong , tidak teratur
Dinding 2 lapis
Isi : Granula
- Telur Decorticated
Telur tanpa lap. Albuminoid yg lepas karna
proses mekanik
TIDAK DIBUAHI
DIBUAHI
DECORTICATED
Diagnosis
Pemeriksaan telur dalam tinja
Cacing dewasa keluar melalui mulut, hidung atau
tinja
Daurhidup
Siklus hidup
Siklus hidup dimulai bila telur cacing yang
berembrio tertelan bersama makanan ,
menetas di dalam intestinum , menjadi
larva . Larva segera menembus dinding
pembuluh darah atau lympha dinding
intestinum dan dengan aliran darah
masuk ke paru-paru , menembus
alveolus , naik ke trachea , pindah ke
oesophagus, tertelan dan sampai ke
intestinum kmd menjadi cacing dws .
Cacing dewasa ini akan menghasilkan
telur yang akan ke luar bersama faeces yg
akan mengulangi siklus tadi .
Gejala Penyakit
1. Reaksi terhadap larva migran
Sewaktu larva bermigrasi menembus dinding
intestinum dan alveolus terjadi perdarahan
kecil kecil . Penderita akan demam , batukbatuk, dan kadang-kadang terjadi
hemoptysis
2. Reaksi terhadap cacing dewasa
Gejalanya berupa nyeri perut biasanya di
daerah umbilicus , perut buncit, muntah
,dan kadang-kadang obstipasi .
Seringkali ascariasis tdk menunjukkan gejala
sama sekali
Komplikasi yg sering terjadi adalah obstruksi
intestinal baik partial maupun total.
Pencegahan
Hendaknya pembuangan tinja(feces)pada W.C
yang baik.
Pemeliharaan kebersihan perorangan dan
lingkungan.
Penerangan melalui sekolah, organisasi
kemasyarakatan oleh guru-guru dan pekerjapekerja kesehatan.
Hendaknya jangan menggunakan faces sebagai
pupuk kecuali sudah dicampur dengan zat kimia
tertentu
Pengobatan
Pengobatan dengan farmasi
Pengobatan askariasis dapat digunakan obatobat sepreti pirantel pamoat,
mebendazol,albendazol, piperasi.
Pengobatan tradisional
Beberapa hasil studi terbaru dalam
literature medis yang mengusulkan benih
semangka dan papaya yang dijemur
dibawah terik matahari dapat mengurangi
infeksi cacing. Pada orang dewasa
diberikan dosis satu sendok makan benih
yang dicampur dengan gula dalam satu
gelas air satu kali seminggu selama dua
minggu. Gula memberikan rasa pahit
yang bertindak sebagai obat pencuci
perut.
Penyakit :
Ankilostomiasis
Nekatoriasis
Hospes
: Manusia
Habitat pada hospes : Usus halus
Penyebaran geografis
:
Seluruh daerah khatulistiwa
Daerah perkebunan & pertambangan
Morfologi cacing
Ancylostoma duodenale
Panjang + 1 cm
Bentuk seperti huruf C
Mulut : 2 ps gigi
Cacing jantan : Ada bursa kopulatriks (pada
ekor)
Cacing betina :Ekor runcing
Necator Americanus:
Panjang + 1 cm
Bentuk : spt huruf S
Mulut ada benda kitin
Cacing jantan : Ekor ada bursa kopulatriks
Cacing betina : Ekor runcing
Produksi telur : 9000 / hr
mempunyai mulut seperti pengait yang
dapat melukai dinding usus inangnya.
Morfologi telur
Ukuran + 70 x 45
Bentuk : Bulat lonjong
Dinding tipis
Kedua kutub mendatar
Isi beberapa sel
Morfologi larva
Larva Rabditiform :
Panjangnya 250
Rongga mulut panjang dan sempit , oesefagus dg 2
bulbus dan menempati 1/3 pjg bdn anterior
Larva Filariform :
Panjangnya + 500
Ruang mulut tertutup esofagus menempati pjg
bdn bag anterior
( Bentuk infektif )
Larva rabditiform
Larva filariform
Diagnosis
Menemukan telur & larva dalam tinja
Daur hidup
Oxyuris vermicularis
(Cacing Kremi)
Penyakit
: Oksiuriasis
Hospes
: manusia
Penyebaran :
Daerah dingin >> daerah panas
Lingkaran hidup
Menelan telur matang
Larva yg menetap di anus kembali ke
usus ( retrofeksi)
Daur hidup O.vermicularis
Daur hidup : 2 minggu 2 bulan
Cacing jantan mati setelah kopulasi
Cacing betina mati setelah bertelur
Diagnosis
Menemukan telur pd anal swab
Melakukan perianal swab ( apusan perianal ) yang
dilakukan pagi hari , sebelum penderita mandi
dan defecate ( buang air besar )
Adanya rasa gatal di anus pada malam hari
Epidemiologi
Penularan dpt dipengaruhi oleh :
1. Autoinfeksi
2. Debu Berperan sbg sumber infeksi
3. Retrofeksi melalui anus
Frekuensi di Indonesia tinggi terutama pd
anak2
Kebersihan individu : penting untuk
pencegahan
Pengobatan sekeluarga : Dianjurkan
Trichuris trichiura
(CACING CAMBUK)
Penyakit
: Trikuriasis
Hospes
: Manusia
Habitat pada hospes:
Usus besar,sekum, Apendiks
Penyebaran GeografiK :
daerah iklim panas & lembab
Morfologi Cacing
Cacing jantan
Panjang + 4 cm
Anterior halus seperti cambuk
Ekor melingkar
Cacing Betina
Panjang + 5 cm
Anterior halus seperti cambuk
Ekor lurus tumpul
Morfologi telur
Ukuran 50 x 22
Bentuk seperti tempayan
Kedua ujung menonjol
Berdinding tebal
Berisi larva
Siklus hidup
Cacing dewasa hidup di usus besar manusia ->
telur keluar bersama tinja penderita -> di tanah
telur menjadi infektif -> infeksi terjadi melalui
mulut dengan masuknya telur infektif bersama
makanan yang tercemar atau tangan yang kotor.
Masa pertumbuhan mulai dari telur yang tertelan
sampai cacing dewasa betina melatakkan telur
kira-kira 30-90 hari.
Gejala Penyakit
Bila infeksinya ringan, biasanya asymptomatis (tanpa
gejala). Bila jumlah cacingnya banyak,biasanya timbul
diare dengan feces yang berlendir, nyeri perut,
dehidrasi, anemia, lemah, dan berat badan menurun.
Diagnosis
Menemukan telur dalam tinja
KESIMPULAN
Nematoda mempunyai jumlah spesies yang
terbesar diantara cacing-cacing yang hidup
sebagai parasit. Nematoda terdiri dari beberapa
spesies, yang banyak ditemukan didaerah tropis
dan tersebar diseluruh dunia.
Akibat utama yang ditimbulkan bila menginfeksi
manusia adalah anemia mikrositik hipokromik,
karena Nematoda dapat menyebabkan
pendarahan di usus.
GAMSAHAMIDA