SISTEM PENDINGIN

TENAGA SURYA
SEBAGAI PEMANFAATAN
ENERGI ALTERNATIF
RAMAH LINGKUNGAN
Anak Agung Ngurah Bagus
Mulawarman
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali
Email : brendz39@yahoo.com

FAKTOR PEMICU

KETERBATASAN
KETERBATASAN SUMBER
SUMBER

ENERGI
ENERGI MINYAK
MINYAK BUMI

PROTOKOL MONTREAL

PENGHAPUSAN CFC

PROTOKOL KYOTO
KYOTO EMISI
EMISI
GAS
GAS PEMBENTUK
PEMBENTUK EFEK
EFEK
RUMAH KACA

KEPPRES
KEPPRES 23/1992
23/1992

PERLINDUNGAN OZON

UU
UU 17/2004
17/2004

PEMANASAN GLOBAL

INPRES 10/2005
PENGHEMATAN ENERGI

TEKNOLOGI PENDINGIN
TENAGA SURYA
SOLAR THERMAL
COLLECTOR
Evacuated
Tube+reflector
Evacuated Tube
Flat Plate

Absorption
Double-effect
Single-effect

AC

Adsorption
Heat Engines

Single-stage

FOOD,
VACCINE

Rankine
Stirling

Desiccant
Ejector

PHOTOVOLTAIC
PANEL

AC

Vapour Compression
Thermoelectric
Stirling
Thermoacoustic
Magnetic

FREEZING

KARAKTERISTIK SISTEM
SIKLUS

KOMPONEN
MEKANIK

MEDIA RAMAH
LINGKUNGAN

COP

ABSORPSI
DOUBLE EFFECT

1,2

ABSORPSI SINGLE
EFFECT

0,5 ~ 0,8

ADSORPSI

0,1 ~ 0,7

DESICCANT

0,7

EJECTOR

0,3

KOMPRESI UAP

1,1 ~ 3,3

THERMOELEKTRIK

STIRLING

1,7

THERMOAKUSTIK

1,5 ~ 2,76

MAGNETIK

1,8 ~ 3

, tanpa
refrigeran

0,3 ~ 0,6

JENIS KOLEKTOR SURYA MENURUT

TEMPERATUR

PERBANDINGAN
PERFORMA
Efficiency

COP

Absorption
SOLAR
SOLARTHERMAL
THERMAL
COLLECTOR
COLLECTOR
Evacuated
EvacuatedTube
Tube

x 0,5

500 W

150C

Single-effect

90C

Flat
FlatPlate
Plate
Evacuated
Evacuated
Tube+reflector
Tube+reflector

x 0,5

200C

500 W

Single-stage

x 0,5
Desiccant

1000 W

Ejector

Heat
Rankine
Engines

Vapour Comp.

Stirling
x 0,2

100 W

Thermoelectric
Stirling

PHOTOVOLTAIC
PANEL

x 1,2
x 0,8

600 W
400 W

Adsorption

500 W

1000 W

Double-effect

x 0,1

100 W

Thermoacoustic
Magnetic

x 0,7
x 0,7
x 0,3
x 3,0
x 0,5
x 1,7
x 2,0
x 3,0

350 W
350 W
150 W
300 W
50 W
170 W
200 W
300 W

KESIMPULAN
Prioritas sistem menurut performa : absorpsi

double effect, absorpsi single effect dan

adsorpsi satu tingkat.
Prioritas sistem menurut performa dan biaya :
absorpsi single effect, adsorpsi satu tingkat
dan absorpsi double effect.
Untuk sistem surya thermo-electric dan solar
electric paling menguntungkan menggunakan
siklus kompresi uap.

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

SOLAR THERMO-MECHANICAL
sol-heat = Qg/Qs = Qg/(Ip
Qs

SOLAR COLLECTOR, TH
Qg

ENGINE
Qa
Ambient, TM
Qc
Condenser

Evaporator
Qe
Cooling Load, TL

x As )
heat-pow = W/Qg
pow-cool = Qe/W
sol-cool = sol-heat x heat-pow
x pow-cool = Qe/Qs
EFISIENSI RANKINE:
20-35%
EFISIENSI STIRLING :
40%, TURUN PD
KENAIKAN KAPASITAS

SIKLUS CARNOT

cool(ideal) = T1/(T2-T1), heat(ideal) = 1-(T1/T2)

SIKLUS RANKINE

= [(h3-h4)-(h2-h1)]/(h3-h2)

SIKLUS STIRLING

FORMULASI EFISIENSI=SIKLUS CARNOT

SOLAR ABSORPTION
SYSTEM

SOLAR ABSORPTION
SYSTEM
Amoniak murni keluar dari evaporator dan masuk ke absorber. Di
dalam absorber, amoniak larut dalam air sehingga terbentuk larutan
air-amoniak. Karena pelarutan amoniak akan berlangsung dengan
lebih baik pada temperatur yang lebih rendah maka larutan dalam
absorber didinginkan dengan cooling water. Larutan air-amoniak
kemudian masuk ke pompa untuk mengalami proses kompresi dan
masuk ke regenerator untuk menerima panas. Pemanasan larutan
air-amoniak lebih lanjut dilakukan dalam generator dengan sumber
panas, misalnya dari energi surya, sehingga terjadi proses
penguapan larutan. Larutan yang menguap kemudian masuk ke
rectifier untuk dilakukan pemisahan amoniak dan air. Amoniak murni
masuk ke kondenser dan melanjutkan siklus refrigerasi, sedangkan
air kembali masuk generator untuk dipakai kembali sebagai media
transport. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa prinsip sistem
absorpsi adalah sama dengan dengan sistem kompresi uap, hanya
berbeda pada bagian dalam garis putus-putus.

SOLAR ADSORPTION
SYSTEM

SOLAR DESICCANT
SYSTEM
CAIR

PADAT

SOLAR ELECTRIC: KOMPRESI UAP

SOLAR ELECTRIC: THERMOELECTRIC

Siklus
refrigerasi
termoelektrik
akan
memanfaatkan
efek
Peltier dimana apabila
dialirkan arus listrik
dalam rangkaian yang
terbuat dari dua buah
logam yang berbeda,
maka pada ujung yang
satu
terjadi
penyerapan kalor dan
pada
ujung
yang
satunya
terjadi
pembuangan kalor

SOLAR ELECTRIC: THERMOELECTRIC

SOLAR ELECTRIC: THERMOACOUSTIC

Kompresor digantikan oleh gelombang suara intensitas tinggi dalam

tabung resonansi tertutup. Temperatur gas naik dan ditransfer ke
tumpukan plat (Stack). Panas diserap pada Hot Heat Exchanger. Gas
yang dingin digunakan untuk mendinginkan beban melalui Cold Heat
Exchanger.

SOLAR ELECTRIC: MAGNETIC

1. Refrigeran (air +ethanol) didinginkan dengan udara di penukar

kalor E-101, didinginkan lebih lanjut melalui magnetocaloric
material (MCM) di luar medan magnet. Selanjutnya digunakan
untuk menyerap beban panas
pada evaporator (E-102).
(Gambar kiri)
2. Refrigeran dipanaskan melalui MCM dalam medan magnet
untuk meningkatkan entropinya, untuk kemudian didinginkan
pada penukar kalor E-101 lagi. (Gambar kanan)

SOLAR ELECTRIC: EJECTOR

Solar generator mengumpulkan energi panas untuk menguapkan

refrigeran
Uap refrigeran dipercepat pada gas/liquid ejector sehingga
mengisap refrigeran cair kembali ke generator
Uap refrigeran dari evaporator diisap oleh gas/gas ejector yang
digerakkan oleh uap refrigeran dari generator, kemudian masuk
ke kondensor
Keluaran kondensor sebagian mengalir ke evaporator dan
sisanya diisap ke generator