Anda di halaman 1dari 17

Capaian Kinerja

Bidang
Kesehatan
Disampaikan pada acara
Sosialisasi dan Perencanaan BOK
Tahun 2016
di Hotel La Ila Kota Bima,
Tanggal, 19 Februari 2016

Gambaran Umum

Puskesmas : 21 unit PKM ( kecamatan Belo, Wera, dan


Langgudu msg@ memiliki 2 PKM , Kec. Belo : PKM Belo
dan Ngali; Kec. Wera : PKM Wera dan Payi; Kec.
Langgudu : PKM Langgudu dan Langgudu Timur)
Pustu : 89 unit Pustu (awalnya 90 tetapi 1 Pustu sdh
ditingkatkan mjd Puskesmas yi Pustu Dumu menjadi
Puskesmas Langgudu Timur)
Poskesdes : 132 Poskesdes (idealnya 1 desa 1
poskesdes) , jumlah desa 191 desa.
Kategori Puskesmas :
- Biasa : 12 Puskesmas
- Terpencil : 8 Puskesmas (Parado, Langgudu,
Langgudu
Timur, Lambitu,
Donggo, Soromandi, Payi, Sanggar)

Alokasi anggaran TA. 2015 - 2016

alokasi anggaran belanja Langsung pada Dinas


Kesehatan Kabupaten Bima Tahun 2016 mengalami
peningkatan dari Rp., 23.463.168.000,- (2015)
menjadi Rp. 48.312.193.000,- (2016) dengan
rincian sebagai berikut :
Program administrasi Perkantoran meningkat dari
Rp.
698.120.000,- (2015) menjadi Rp. 1.071.110.000,- (2016)
Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur
meningkat dari Rp. 140.500.000,- (2015) menjadi Rp.
3.362.000.000,- (2016)
Program Upaya Peningkatan Disiplin aparatur dari Rp.
1.852.800.000,-(2015) menjadi 3.074.600.000,- (2016)
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dari
Rp. 69.000.000,- (2015) mnjadi Rp.83.600.000,- (2016)
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan dari Rp. 12.000.000,- (2015)
menjadi Rp. 20.000.000,- (2016)

Lanjutan alokasi anggaran


Program Obat dan Perbekalan Kesehatan dari Rp. 1.653.938.000,- (2015) menjadi
2.910.195.000,- (2016)
Program Upaya Kesehatan Masyarakat dari Rp. 8.767.830.000,- (2015) menjadi
18.559.648.700,- (2016)
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dari Rp.
210.000.000,-(2015) menjadi Rp. 350.000.000,- (2016)
Program Peningkatan Gizi Masyarakat sebesar Rp. 575.000.000,-(2015) menjadi
Rp. 770.000.000,- (2016)
Program Pecegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular sebesar Rp.
279.000.000,- (2015) menjadi Rp. 505.000.000,- (2016)
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya sebesar Rp. 7.130.000.000,- (2015)
menjadi Rp. 14.094.430.000,-

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan Prasarana Rumah


Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah sakit paru2, jantung/ dan Rumah Sakit Mata sebesar
Rp. 2.075.000.000,- (2015) menjadi Rp. 3.511.609.901,- (2016)
JKN Kapitasi yang disetorkan langsung ke Rekening Puskesmas sebesar
15.865.000.000,- sehingga total APBD Dikes termasuk JKN Kapitasi adalah sebesar
Rp. 64.177.193.601,-

Dukungan dari Dana Alokasi


Khusus
1. DAK Fisik
DAK Yandas sebesar Rp. 11.993.930.000
DAK Farmasi sebesar Rp. 5.947.230.000

2. DAK Non Fisik


BOK : Rp. 5.180.000.000,- (untuk pelayanan di
luar gedung / promotif dan preventif)
Jampersal : Rp. 3.398.048.700, Akreditasi PKM Rp. 429.400.000,-

Realisasi Anggaran Th.


2015

Alokasi Belanja Langsung dari DAU + DAK


2015 sebesar ; Rp. 23.513.168.000,realisasi anggaran sebesar : Rp.
19.327.138.742 ( sebesar 82,20%)

Capaian SPM Bidang


Kesehatan

Dasar Hukum Penetapan dan Penyusunan


SPM
1.

2.

3.

4.

5.

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang


Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan
SPM
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun
2007 tentang Rencana Pencapaian SPM
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
di Propinsi dan Kabupaten/Kota.
Peraturan Gubernur Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota dalam Provinsi NTB
SK Menkes Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang
Pedoman penyusunan SPM Kesehatan bagi Provinsi
dan Kabupaten/Kota

Capaian SPM

Adapun capaian SPM Bidang Kesehatan


berdasarkan Permenkes 741 tahun 2008
adalah sebagai berikut :

Capaian SPM 2011 - 2015


Jenis
Pelayanan
No.
Dasar & Sub
Kegiatan
I Pelayanan
Kesehatan
Dasar

Capaian/Profil

Target Nasional

Indikator

Gap

Target
Nasional

Tahun

6,69

95

2015

110,09

tercapai

80

2015

86,36

88,37

1,63

90

2015

94,12

95,22

85,18

4,82

90

2015

99,46

42,18

53,76

37,51

42,49

80

2010

98,28

93,51

99,27

95,23

94,15

tercapai

90

2010

95,24

97,02

83,25

60,21

91,62

8,38

100

2010

2011

2012

2013

2014

2015*

1 Cakupan
Kunjungan Ibu
Hamil K4.
2 Cakupan Ibu hamil
dengan komplikasi
yang ditangani.
3 Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
bidan atau tenaga
kesehatan yang
memiliki
kompetensi
kebidanan.
4 Cakupan
pelayanan Ibu
Nifas
5 Cakupan neonatal
dengan komplikasi
yang ditangani
6 Cakupan
kunjungan bayi.

92,49

89,84

93,25

90,01

88,31

98,32

100,00

93,08

106,22

88,14

89,89

93,89

89,67

89,93

96,93

7 Cakupan
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization
(UCI).

Capaian SPM 2011 - 2015


Jenis
Pelayanan
No. Dasar &
Sub
Kegiatan

Capaian/Profil

Target Nasional

Indikator

Gap

Target
Nasional

Tahun

6.18

90

2010

68,00

32,00

100

2010

100,00

100,00

tercapai

100

2010

86,99

82,37

98,92

1,08

100

2010

71,04

78,49

77,57

tercapai

70

2010

2011

2012

2013

2014

2015*

8 Cakupan pelayanan
anak balita.

74,60

86,53

90,02

82,48

83,82

9 Cakupan pemberian
makanan
pendamping ASI
pada anak usia 6-24
bulan keluarga
miskin.

18,77

68,45

77,82

100,00

10 Cakupan Balita gizi


buruk mendapat
perawatan

100,00

100,00

100,00

11 Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD
dan setingkat

85,65

83,34

12 Cakupan peserta KB
Aktif

63,33

89,89

Jenis
Pelayana
n
No.
Dasar &
Sub
Kegiatan

Capaian/Profil

Target Nasional

Capaian SPM 2011 - 2015


Indikator

Gap

2011

2012

2013

2014

2015*

13 Cakupan Penemuan
dan penanganan
penderita penyakit

Target
Nasiona Tahun
l

A. Acute Flacid
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 tercapai
Paralysis (AFP) rate
per 100.000
penduduk < 15
tahun
B. Penemuan
8,25
11,27
20,87 19,81 26,38 73,62
Penderita
Pneumonia Balita
C. Penemuan Pasien
65,76 65,76 55,94 45,84 45,22
Baru TB BTA Positif

100

2010

100

2010

100

2010

D. Penderita DBD yang 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 tercapai


Ditangani
E. Penemuan
69,41 97,68 100,44 157,11 64,52 35,48
Penderita Diare

100

2010

100

2010

14 Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin

100

2015

54,39

64,07

50,91

56,27

100

tercapai

Jenis
Pelayanan
No. Dasar &
Sub
Kegiatan

Capaian/Profil

Target Nasional

Capaian SPM 2011 - 2015

II Pelayanan
Kesehatan
Rujukan

Indikator

Gap

Target
Nasion Tahun
al

2011

2012

2013

2014

2015*

15Cakupan
2,03
pelayanan
kesehatan
rujukan pasien
masyarakat
miskin.
16Cakupan
100
pelayanan gawat
darurat level 1 yg
harus diberikan
sarana kesehatan
(RS) di Kab/Kota.

0,97

1,12

1,45

2,32

97,68

100

2015

100

100

100

100

tercapai

100

2015

100

100

100

100

III Penyelidikan 17Cakupan


Desa/Kelurahan
mengalami KLB
yang dilakukan
penyelidikan
epidemiologi <24
jam
IV Promosi
18Cakupan Desa
Siaga Aktif
Rata-rata Pencapaian SPM
Kesehatan

100

100

87,96

77,33 82,53

100

100

96,86

79,74

82,31

79,52

2015
tercapai

100

tercapai

80

2015

Permasalahan yang dihadapi saat ini antara


lain :
masih terbatasnya alokasi anggaran kesehatan dari
APBD Kabupaten Bima, belum mencapai 15 % dari
pagu APBD tetapi pada tahun 2016 menunjukkan
peningkatan yang signifikant.
Masih belum meratanya distribusi penempatan
tenaga kesehatan;
kompetensi tenaga kesehatan masih relative rendah,
kesadaran masyarakat/tingkat partisipasi masyarakat
dalam kegiatan pemberdayaan kesehatan masih
relative rendah, baru mencapai 70%.
Status ketenagaan kesehatan terutama di desa sulit
dan terpencil masih banyak yang pegawai tidak
tetap/sukarela

Kebijakan yang telah diambil oleh


Pemerintah Daerah antara lain :
Mencari sumber pendanaan lain melalui dana Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan, maupun dari sumber pendanaan
yang ada di kementerian lain selain kementerian kesehatan
seperti Kementerian pembangunan daerah tertinggal.
Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan melalui
pendidikan dan pelatihan formal, informal, maupun
pelatihan fungsional
Meningkatkan pemerataan distribusi penempatan tenaga
kesehatan, yang diperkuat dengan SK/peraturan kepala
daerah
Meningkatkan kesadaran/partisipasi masyarakat dengan
melibatkan lintas sektor terkait.
Meningkatkan status tenaga kesehatan melalui
pengangkatan pegawai tidak tetap (PTT) daerah

Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai