Anda di halaman 1dari 11

THE MUSCULUS SISTEM AND EXERSICES

KELOMPOK 2

FITRI AMBARYANI
FIRDA NUR ISLAMI
GANES GUSTRIANITA
ASIPAH NURMALA SARI
SELVI ALISYA SEPTIANI
NURHAYATI NASUTION
RAVIE HIDAYAT
MUHAMMAD RIDWAN
BAGUS RAMDANI PUTRA

SISTEM MUSKULOSKELETAL

SISTEM SKELETAL
Sistem skeletal meliputi:
1. Cartilago: tulang rawan, kuat, fleksibel dan relative ringan
2. Osteum: tulang keras, kaku dan lebih berat
3. Articulatio: hubungan 2 tulang atau lebih

Fungsi system skeletal:


1. Menentukan bentuk tubuh
2. Menyangga berat badan
3. Melindungi organ visceral
4. Memproduksi sel darah (bagian medulla osseum)
5. Alat gerak pasif, tempat melekatnya otot untuk bekerja
6. Menyimpan mineral kalsium dan fosfor, dikeluarkan bila
dibutuhkan

Fungsi system skeletal:


1. Menentukan bentuk tubuh
2. Menyangga berat badan
3. Melindungi organ visceral
4. Memproduksi sel darah (bagian
medulla osseum)
5. Alat gerak pasif, tempat melekatnya
otot untuk bekerja
6. Menyimpan mineral kalsium dan
fosfor, dikeluarkan bila dibutuhkan

Klasifikasi tulang berdasarkan bentuk:


1. Os longum: panjang tulang lebih dominan
dibanding lebar. Contoh: humerus, radius,
phalanges dll
2. Os breve: panjang dan lebar tulang
seimbang. Contoh: ossa carpi, ossa tarsi
3. Os planum: tulang berbentuk pipih.
Contoh: costae, scapula, sternum
4. Os irregulare: bentuk tidak beraturan.
Contoh: coxae, os sphenoidale
5. Os pneumaticum: di dalam tulang
terdapat rongga udara (sinus). Contoh: os
frontale, os ethmoidale, os maxillare

ARTICULATIO a.k.a persendian

Articulatio = hubungan dua tulang/cartilago atau lebih.

Anyway, sendi gerak. Why ? ada beberapa sendi yang hanya


memungkinkan sedikit sekali gerakan, bahkan tidak dapat bergerak
(kea yang di tengkorak)

Jenis-jenis persendian:

1. Articulatio fibrosa/sinarthrosis: dihubungkan oleh kolagen.


Contoh: sutura.

Pada persendian jenis initidak ada gerakanantar tulangnya.

Jenis lain dari articulatio fibrosa ini adalahsindesmosis,Contoh :


membran interosseus antara radius dan ulna.

2. Articulatio cartilaginosa/ampiarthrosis: dihubungkan oleh


cartilago.

Cartilago ini memungkinkan terjadinya gerakan minimal. Contoh:


symphisis ossis pubis.

3. Articulatio synovial (diarthrosis):dipisahkan oleh celah


berisi cairan sinovial.

Persendian ini memungkinkan terjadinya berbagai gerakan bebas.


Kebanyakan persendian termasuk jenis ini.

SISTEM

MUSCULI

Jenis-jenis otot berdasarkan tipe selnya :

1. Otot skelet/otot rangka/otot lurik, dengan ciri-ciri:

a. Serabutnya panjang, multinucleated

b. Dipelihara oleh serabut saraf motorik

c. Gerakan terjadi secara sadar

d. Distribusi: melekat pada tulang dan tulang rawan

e. Fungsi : untuk gerakan persendian dan ekspresi muka

2.

Otot polos, ciri-ciri:


Terdapat pada hampir semua dinding pembuluh darah dan viscera

b. Berbentuk kumparan (fusiform)

c. Dipelihara oleh serabut saraf otonom dan hormonal

d. Gerakan terjadi secara tak sadar

e. Fungsi :penting dalam pengaturan fungsi digesti, sirkulasi, sekresi dan ekskresi

f. Distribusi: apparatus digestorius, apparatus respiratorius, apparatus urogenitalis,


pembuluh darah (bagian tunica media), dan kelenjar

a.

3.

Otot jantung, ciri-ciri:


Morfologis seperti otot seran lintang

b. Fungsional seperti otot polos

c. Distribusi: cor (myocardium)

a.

Fungsi

Otot dan gerakan


1. Otot penggerak utama: otot yang
terutama terlibat dalam membuat gerakan
(pada arah yang diinginkan)
2. Otot antagonis: otot dengan aksi
berlawanan dengan penggerak utama:
a. Relaksasi progresif saat penggerak utama
kontraksi
b. Mengontrol aksi dan mencegah reaksi
berlebihan
3. Otot fiksasi: otot yang menstabilan sendi,
memelihara sikap dan posisi sendi

Exercises low back pain


William

Flexion Exerciseadalah salah satu bentuk latihan yang


bertujuan mengurangi nyeri punggung bawah. Caranya adalah
dengan menguatkan (strengthening) otot-otot abdomen dan
gluteus maksimus, serta mengulur (stretching) otot-otot
ekstensor punggung. Bentuk latihannya berupa fleksi lumbosakral.
Untuk dapat diaplikasikan dengan tepat, maka syaratnya adalah :
(1) latihan setiap hari dan (2) tidak melebihi batas nyeri.
Bentuk gerakan intinya adalah :

Pasien

tidur terlentang di tempat tidur atau di lantai dengan


matras, sebaiknya alas yang dipakai agak keras. Terapis
meltakkan tangannya di bawah lumbal. Pasien diminta untuk
menekan tangan terapis tersebut dengan mengkontraksikan otot
abdomen.

Lanjutan
Posisi

dan gerakan masih sama


seperti yang pertama, hanya
saja pasien diminta untuk
mengangkat kepalanya
( melihat kakinya sendiri ).

Posisi

masih tidur terlentang.


Minta pasien untuk
mengangkat kepala dan
menekuk salah satu
tungkainya ke arah dada dan
dipegangi sendiri dengan
kedua tangannya. Menekuknya
tungkai pasien ke dada harus
dengan kontraksi otot
abdomen, bukan karena ditarik
tangan pasien.

Lanjutan

Masih sama dengan gerakan


ke-3, hanya saja kali ini
dengan kedua tungkai ditekuk
ke arah dada bersamaan.

Posisi pasien seperti akan


melakukan start lari. Di mana
dada didekatkan ke paha
dengan mengkontraksikan otot
abdomen.

Pasien berdiri tegak dengan


bersandar pada dinding, di
mana salah satu tungkai lebih
ke depan dan salah satu lagi di
belakang. Minta pasien untuk
berjalan, setiap kali melangkah
berat badan dipusatkan pada
kaki yang di depan.

Exercise CTS

Anda mungkin juga menyukai