Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN

KEUANGAN
PUBLIK
3&4
NEGARA/PEMERINTAH SEBAGAI.
PENYELENGGARA KEUANGAN PUBLIK
Disampaikan Oleh:
CHOIRUL SALEH, Dr. Drs, MSi
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011

A. PENGERTIAN NEGARA DAN PEMERINTAH


Negara adalah persekutuan dari pada keluarga dan desa guna
memperoleh derajad kehidupan yang sebaik-baiknya
(Aristoteles, dalam Politica)

Negara adalah sistem dan organisasi kekuasaan yang diciptakan


oleh sekelompok masyarakat/manusia yang mempunyai
kesadaran untuk mencapai tujuan bersama yang merupakan
tujuan rakyat. Oleh karan itu harus ada pemerintah yang
berdaulat (Kranenburg; 1955)
Bertolak dari kedua pengertian tersebut, negara harus memiliki tiga
(3) unsur utama yang terdiri dari:
1) Rakyat atau Warga Negara yang berkumpul dan berserikat
2) Wilayah politis dengan batas-batas kedaulatan yang jelas
3) Pemerintah yang absah yang mendapat kepercayaan dari
masyarakat/warga negara dalam menjalankan hak dan
kewajibannya

B. PENYELENGGARA NEGARA
Penyelenggara negara adalah pejabat negara yang
memegang fungsi fungsi:
1. Eksekutif
2. Legislatif
3. Yudikatif, dan pejabat lain yang TUPOKSI-nya berkaitan
dengan penyelenggaraan negara.
Penyelenggara negara meliputi;
Pejabat negara pada Lembaga Tertinggi Negara
Pejabat negara pada Lembaga Tinggi Negara
Menteri
Gubernur
Hakim
Pejabat Negara yang lain, sesuai dengan perpUU-an yang
berlaku
Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis berkaitan
dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan per-UU-an
yan berlaku (termasuk di alamnya Duta Besar, Gubernur,
Bupati dan para wakilnya, Pejabat BUMN/ BUMD dlsb

C. PEMERINTAH
Pemerintah secara etimologis adalah kekuasaan untuk
memerintah suatu negara yang dilaksanakan oleh
Eksekutif (dipimpin oleh Presiden yan dibantu oleh para
meneteri yang tergabung dalam kabinet pemerintahan.
Antara Negara dan Pemerintah memiliki hubungan
yang sangat erat, dimana negara sebagai wadah atau
organisasi, sedangkan pemerintah sebagai
pelaksananya
Berkaitan dengan pembahasan tentang
administrasi/manajemen keuangan publik, istilah negara
dan pemerintah sering kali dipergunakan secara
intechangable, misalnya:
- Anggaran Negara (Budget of state)
- Anggaran Pemerintah ( Government Budget), karena
yang menguasai anggaran negara adalah pemerintah.

D. ADM/MANAJEMEN KEUANGAN & SEKTOR PUBLIK


Sektor Publik adalah birokrasi dan kesatuan ekonomi yang
dijalankan oleh pemerintah sesuai dengan kewenangannya dalam
menjalankan fungsinya untuk melakukan:
1) Alokasi sumber-sumber ekonomi yang langka (Specific economic
resource)
2) Redistribusi pendapatan(Redistribution of income)
3) Pengendalian stabilitas ekonomi (Direct of economy stability)
4) Penyediaan barang publik (public goods) & jasa publik (public
services) yang tidak bisa disediakan oleh swasta demi
terciptanya kesejahteraan (welfare society) dan pelayanan
masyarakat (public services)
Karakteristik utama dari barang publik (public goods) adalah bersifat
5) Non-exclusive ( dibutuhkan & dimanfaatkan oleh semua warga
atau masyarakat)
6) Non-rivalitas ( untuk mendapatkannya tidak diperkenankan
berbasis pada persaingan dan diskriminasi)

ADM/MANAJEMEN KEUANGAN & SEKTOR PUBLIK (lanjutan)


Menurut Masgrave & Masgrave fungsi dan peran pemerintah dalam
mengelola barang publik & jasa publik dapat diklasifikasi menjadi
tiga (3) kategori yaitu:
1. Alokasi
Alokasi sumber-sumber ekonomi langka ke dalam produksi barang
& jasa publik dan barang sosial untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat melalui anggaran belanja pemerintah (government
expenditure)
2. Distribusi
Redistribusi pendapatan oleh pemerintah untuk menangani
program program kesejahteraan rakyat, dengan cara membuat
fiscal policy sesuai dengan regulatory function dan budgetary
function dengan mendayagunakan instrumen APBN (government
revenue and expenditure)
3.

Stabilitas
Menciptakan stabilitas ekonomi dan perluasan kesempatan kerja
serta pengendalian terjadinya fluktuasi ekonomi (inflasi dan
deflasi) dn lain sebagainya

D. 1. ADM/MANAJEMEN KEUANGAN & SEKTOR PUBLIK

Untuk menjalankan ketiga fungsi/peran tersebut


Pemerintah didukung oleh BI sebagai:
1. Pengendali stabilitas moneter
2. Memperlancar sistem pembayaran, dan
3. Mengatur lalu lintas devisa dan sistem nilai
tukar dalam mekanisme pasar (market
mechanism), dengan tujuan untuk:
-.Menanggulangi distorsi atau kegagalan sistem
pasar bebas dalam pembentukan harga.
-.Menghindari adanya free fight liberalism
maupun kecenderungan negatif kearah
terbentuknya etatism perekonomian negara
-.Mencegah terjadinya kekuatan ekonomi dalam
bentuk monopoli

E. EKSISTENSI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


Eksistensi organisasi sektor publik (public
organization) dalam sistem pemerintahan NKRI
meliputi:
1. Lembaga-lembaga Negara
2. Pemerintah Pusat dan Instansi Vertikal
Pemerintah Pusat di Daerah
3. Pemerintah Daerah (tidak dijelaskan lebih lanjut)
4. Unit Swadana, merupakan unit kerja tertentu dari
Instansi Pemerintah yang diberi wewenang untuk
menggunakan penerimaan fungsionalnya secara
langsung (Misal: RUMAH SAKIT)
5. Aparatur Perekonomian Negara dan Daerah,

F. UNIT SWADANA
Unit swadana adalah satuan kerja (Satker) tertentu dari
Instansi Pemerintah yang diberi wewenang untuk
menggunakan penerimaan fungsionalnya secara langsung.
Latar Belakang Pembentukan Unit Swadana
Berdasarkan ketentuan ICW (Indonesische Comptabiliteit
Wet) bahwa semua penerimaan atas keuntungan negara
harus disetor dahulu ke Kas Negara sebelum digunakan.
Kebijakan tersebut tidak selalu mendukung secara positif
terhadap kinerja UPT (Unit Pelayanan Teknis) dalam
memberikan public services secara cepat, tepat, akurat
dan fleksibel serta profesional, sehingga pemerintah
merasa perlu membentuk Unit Swadana berdasarkan
KEPRES RI No. 38/1991.

F. 1. TUJUAN PEMBENTUKAN UNIT SWADANA


Tujan Pembentukan Unit Swadana adalah sebagai berikut:
UNIT
SWADANA
Mendorong
peningkatan mutu
pelayanan yang
diberikan oleh
SATKER sebagai
bagian dari Instansi
Pemerintah

Memperlancar
tugas tugas
pelayanan publik
sesuai kebutuhan
riil masyarakat

Excellent
Cervices

Meningkatkan mutu
manajemen dan
profesionalitas
Aparatur negara
dalam menjalankan
fungsi pelayanan
bagi masyarakat

F. 2. KRETERIA UNIT SWADANA


1.SATKER Instansi Pemerintah baik UPT maupun Non UPT yang memenuhi
syarat sbb:
a) Penerimaan fungsionalnya merupakan unsur biaya yang diperlukan bagi
proses produksi barang/jasa yang diminta oleh masyarakat
b) Penerimaan yang dimaksud merupakan penerimaan fungsional yang tetap
dan kontinyu
c) Kegiatannya merupakan aktivitas pelayanan yang tidak semata-mata untuk
mencarai keuntungan (profit oriented)
2.Seluruh kekayaan Unit Swadana merupakan kekaaan negara yang diurus
langsung oleh negara (Kekayaan yang tidak dipisahkan)
3.Dana Unit Swadana hanya boleh digunakan untuk kegiatan operasional &
biaya pemeliharaan, serta peningkatan SDM
4.Untuk pembiayaan investasi prasarana & sarana sesuai ijin MENKEU
5.Apabila biaya operasionalnya & investasi masih kurang masih disediakan
DIK/DIKDA
6.Seluruh penerimaan/pengeluaran Unit Swadana merupakan bagian dari
APBN/APBD
7.Setiap Akhir Tahun Anggaran harus dilaporkan kepada MENKEU
8.Apabila terdapat Saldo Anggaran Akhir Tahun merupakan Saldo Awal atas
Anggaran pada Tahun berikutnya

G. APARATUR PEREKONOMIAN NEGARA & DAERAH

1. BANK INDONESIA (BI)


2. BADAN USAHA MILIK
NEGARA (BUMN)
APARATUR
PEREKONOMIA
N NEGARA &
DAERAH

3. Bank (BUMN)
4. BENTUK USAHA
KHUSUS
5. BADAN USAHA MILIK
DAERAH
6. Bank BUMD

Dibahas pada
MK.
Manaj.
Perusahaan
Negara

H. BANK INDONESIA (BI)


Karakteristik Bank Indonesia (BI) adalah:
(1) Merupakan Bank Sentral Indonesia
(2) Lembaga Negara yang Independen
(3) Berbadan Hukum berdasarkan UU No.
23/1999 tentang Bank Indonesia
Tujuan Pembentukan Bank Indonesia (BI)
Tujuan pembentukan BI adalah digunakan untuk
mencapai dan memelihara stabilitas nilai uang
rupiah, sehingga untuk dapat mencapai tujuan
tersebut BI diberi wewenang dan tugas-tugas
khusus

H. 1. TUGAS & WEWENANG BANK INDONESIA


1.Menetapkan & melaksanakan semua kebijakan moneter
yakni; kebijakan pembangunan ekonmi nasional yang
diarahkan untuk menciptakan dan menjaga stabilitas
moneter, dengan kewenangan sbb:
a) Menetapkan sasaran & pengendalian dibidang moneter
b) Memberikan kredit jangka pendek kepada bank-bank
berdasar prinsip syariah dalam rangka mengatasi
kesulitan likwidasinya
c) Kebijakan nilai tukar dan mengelola cadangan devisa
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
sehingga berwenang dan bertanggungjawab secara luas
pada kegiatan-kegiatan sbb:
d) Kliring
e) Jasa transfer dana
f) Penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar Bank
g) Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah
h) Pengawasan jasa sistem pembayaan

TUGAS & WEWENANG BANK INDONESIA

(LANJUTAN)

3. Bertugas mengatur dan mengawasi Bank, dengan


kewenangan sbb:
a) Menetapkan peraturan & perijinan bagi kelembagaan &
kegiatan usaha Bank (Bank umum maupun BPR) serta
memberi sanksi terhadap Bank bermasalah sesuai per-Uuan yang berlaku
b) Menetapkan penyaluran dana kepada GEL dan Koperasi
c) Mengatasi/menanggulangi krisis ekonomi dalam waktu
sesingkat-singkatnya demi terkendalikannya nilai tukar
rupia yang wajar.
4. Melakukan tindakan pengawasan terhadap semua bank
(baik Bank umm, BPR maupun Bank milik negara) yang
meliputi:
d) Pengawasan Langsung berupa: pemeriksaan yang
disusul dengan tindakan perbaikan
e) Pengawasan tidak langsung berupa: pengawasan dini
melalui penelitian, analisis, serta evaluasi laporan Bank

KITA LANJUT PADA BAB BERIKUTNYA

16

Anda mungkin juga menyukai