Anda di halaman 1dari 19

Simulasi Pemasangan Infus

dan
Menghitung Tetesan Infus
By : Group 6

Defenisi
Pemasangan infus adalah suatu tindakan memasukkan
cairan elektrolit,obat,atau nutrisi kedalam pembuluh
darah vena dalam jumlah dan waktu terentu dengan
menggunakan set infus.(Ratna hidayati,2014)
Pemasangan infus adalah proses memasukkan jarum
abocat kedalam pembuluh darah vena yang kemudian
disambungkan dengan selang infus dan dialirkan
cairan infus.
(khilod rhosidy,2013)

Tujuan
1. pemberian obat atau terapy,produk darah
2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit
3. Memberi zat makanan pada pasien yang tidak dapat
makan atau minum
4. Pada pasien yang akan dilakukan tindakan
operasi dan pascabedah

Next.

Indikasi
1.

Pemberian cairan intravena

2.

Pemberian nutrisi parenteral( langsung masuk ke dalam


darah)dalam jumlah terbatas

3.

Pemberian kantong darah dan produk darah

4.

Pemberian obat yang terus menerus

5.

Pra dan pasca bedah

6.

Dipuasakan

Kontraindikasi
1. Inflamasi dan infeksi dilokasi pemasangan
infus
2. Daerah lengan bawah pada pasien gagal
ginjal, karena lokasi ini akna digunakan untuk
pemasangan vistula arteri-vena(A-V shunt)
pada tindakan hemodialisa(cuci darah)
3. Obatobatan yang berpotensi iritan terhadap
pembuluh vena kecil yang aliran darahnya
lambat(pembuluh darah ditungkai dan kaki)

Lokasi pemasangan infuse

Persiapan alat
1.

Cairan infus

2.

Set infus
dewasa:makrodrip
anak:mikrodrip(bila perlu dengan alt pengontrol

volume)
3. Cateter IV
4. kassa steril dan plester/hipafix
5. Touniquet
6. Cairan antiseptik:alkoholsuap providonneiodine
7. Sarung tangan bersih
8. Alas atau perlak

Next:
9. Piala ginjal,gunting
10. Tiang infus
11. Papan pengangga lengan(bila diperlukan)
12. Alat infus elektronik
13. Cek cairan IV dan tambahkan obat yang dibutuhkan sesuai pesanan
medik.
Persiapan klien dan lingkungan:
Jelaskan prosedur pada klien tujuan pemberian trapy intravena dan ha
hal yang perlu dilaporkan selama menggunakan infus dan atur posisi
pasien pada lokasi yang akan dipasang infus.pastikan cahaya terang.

Prosedur pelaksanaan:
1. Cuci tangan
2. Siapkan cairan infus dan selang IV

Perhatika teknik asepsi saat membuka set infus steril dan cairan IV
Klem selang, buka tutp penusuk dan tusukan kebagian botol atau kontainer cairan
intravena

Tekan chamber drip dan isi hingga separuhnya mengobservasi tetesan

Buka klem pengatur tetesan dan alirkan cairan melalui selang sehingga gelembung
udara hilang. Tutup pengatur tetesan dan pasang penutup ujung selang, pertahankan
sterilitas

Beri label obat yang ditambahkan ke konteiner

Next

Pasang label waktu pada konteiner IV


3. Berikan posisi supine pada klien, letakkan alas dibawah lengan klien.pilih lokasi yang
memungkinkan dan vena yang teraba.
Gunakan vena dibagian distal terlebih dahulu pada lengan yang tidak dominan
Hindari area yang nyeri saat dipalpasi, area luka,jaringan sekar, edema,ineksi
Pilih vena yang sesuai dengan ukuran IV kateter
Hindari vena dikaki kecuali lokasi lain tidak dapat diakses
Hindari daerah pembedahan.contoh:post op mastektomi,adanya shunt dialisis.
Hindari lokasi pada daerah penonjolan tulang area flexi.
Sesuaikan dengan jenis cairan yang diberikan: cairan hipertonis, obat iritative,
pemberian cairan kecepatan tinggi harus diberikan melalui vena yang besar.
4. Bila lokasi penusukan berbulu, sebaiknya digunting sekitar 5 cm dari lokasi tusukan.
5. Pasang torniquet 12-15cm diatas lokasi punksi vena untuk menghambat aliran
vena.pasang torniquet tidak terlalu kencang dan tidak lebih 2 menit.

Buerger Disease

Next.

6. Anjurkan klien untuk membuka dan menutup genggamannya.observasi dan palpasi


vena yang memungkinkan untuk punksi.jika vena tidak teraba cobalah beberapa teknik
dibawah ini:
o Lepaskan torniquet dan anjurkan klien untuk merendahkan lengannya dibawah
posisi jantung, pasnag kembali tourniquet dengan lembut.
o Lepaskan tourniquet dan beri kompres hangat diatas vena yang diinginkan selama
10-15 menit.
7. Gunakan sarung tangan.berikan area punksi dengan cairan antiseptik.
8. Gunakan tangan non dominan untuk menahan kulit sekitar 2-5 cm dibawah lokasi
vena yang dipunksi.
9. Tusukan IV perlahan dengan memegang hub kateter ditangan dominan, bevel
menghadap keatas dan sudut 10-30 derajat.kateter dapat ditusukkan tepat diatas vena
masukkan sesuai arah vena.

Next.
10. Jika nampak darah keluar dari lumen jarum atau cahmber cateter, masukkanlah plastik cateter
lebuh jauh lagi ke vena.masukkan plastik kateter hingga hub mencapai lokasi tusukan.
Lepaskan penutup selang IV segera dan hubungkan selang dengan kateter atau stabilkan ,
tahan kateter dengan tangan non dominan dan lepaskan tourniquet dengan tangan yang lain.
11. Mulaikan teteskan cairan dengan mengatur klem amati kulit sekitar tusukan untuk melihat
tanda tanda infiltrasi. Bila perlu fiksasi kateter dengan kasa diletakkan dibawah hub,beri
plester secara chevron, H atau U
12. Pasang kassa steril diatas lokasi tusukan beri plester pada selng diatas kassa kemudain
rapikan
13. Beri label tanggal, jam, lokasi punksi vena dan ukuran cateter yang digunakan pada plester di
selang, kalo perlu fiksasi lengan pada papan spalk.
14. Atur tetesan cairan infus sesuai jumlah cairan yang dianjurkan. Rapikan semua alat lepaskan
sarung tangan dan cuci tangan

Next
Menghitung
tetesan infus

Penurunan rumus dewasa:


- Merek otsuka
jumlah tetes/mnt
- Merek terumo= 20 tts/mnt
Untuk anak ( microdrip)= 60 tts/mnt

Contoh soal
pasien dengan berat 60 kg datang ke klink dan
Seorang

membutuhkan 2400 ml cairan RL. Berapa tetes infus yang


di butuhkan jika kebutuhan cairan pasien mesti dicapai
dalam waktu 12 jam ?.diklinik tersedia set infus merek
otsuka.

Diketahui:
Cairan =2400ml(cc)
Waktu=12 jam
Faktor tetes otsuka= 15 tts/ml
Jawab:
Jlh tetes/mnt(otsuka)
= 200/ 4 = 50

Ukuran Iv cath
a.

Ukuran 16G warna abu-abu Guna : Dewasa, Bedah Mayor, Trauma, Apabila sejumlah

besar cairan perlu diinfuskan Pertimbangan Perawat : Sakit pada insersi, Butuh vena besar
b.

Ukuran 18G Warna hijau Guna : Anak dan dewasa, Untuk darah, komponen darah, dan

infus kental lainnya Pertimbangan Perawat : Sakit pada insersi, Butuh vena besar
c.

Ukuran 20G Warna merah muda Guna : Anak dan dewasa, Sesuai untuk kebanyakan

cairan infus, darah, komponen darah, dan infus kental lainnya Pertimbangan Perawat :
Umum dipakai .
d.

Ukuran 22G Warna biru Guna : Bayi, anak, dan dewasa (terutama usia lanjut), Cocok

untuk sebagian besar cairan infus Pertimbangan Perawat : Lebih mudah untuk insersi ke
vena yang kecil, tipis dan rapuh, Kecepatan tetesan harus dipertahankan lambat, Sulit
insersi melalui kulit yang keras .
e.

Ukuran 24G Warna kuning, 26 Warna putih Guna : Nenonatus, bayi, anak dewasa

(terutama usia lanjut), Sesuai untuk sebagian besar cairan infus, tetapi kecepatan tetesan
lebih lambat Pertimbangan Perawat : Untuk vena yang sangat kecil.

Jenis
ja ir a
n
infu
s

1 Cairan Kristaloid
Larutan Kristaloid adalah larutan air dengan elektrolit atau dextrose, yang tidak
mengandung molekul besarJenis cairan kristaloid yaitu :
a.NaCl0,9%
b.Ringer laktat
c.Dekstrose atau glukosa
2 Cairan Koloid
Koloid mempunyai kelebihan yaitu dapat menggantikan dengan cepat dan dengan
volume cairan lebih sedikit, ekspansi volume plasma lebih panjang, dan resiko edema
peripheral kecil. Secara umum koloid diergunakan untu:
1. Resusitasi cairan pada penerita dengan defisi cairan berat(syok hemoragik) sebelum
transfudi tersedia
2.

Resusitasi cairan padat hipoalbuminemia misalnya pada luka bakar.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai