Davin Pannaausten
Pembimbing : dr Jusdiono, SpJP FIHA
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam
RSAU dr.Esnawan Antariksa
DEFINISI
Seseorang akan dikatakan hipertensi bila memiliki
tekanan darah sistolik 140 mmHg dan atau
tekanan darah diastolik 90 mmHg, pada
pemeriksaan yang berulang.
Tekanan darah sistolik merupakan pengukuran
utama yang menjadi dasar penentuan diagnosis
hipertensi.
<120
Dan <80
Prehipertensi
120-139
Atau 80-89
Hipertensi
derajat 1
140-159
Atau 90-99
Hipertensi
derajat 2
160
Atau 100
Normal
HIPERTENSI SEKUNDER
Hipertensi yang diakibatkan
suatu penyakit atau kelainan
mendasari,
seperti
stenosis
arteri
renalis,
penyakit
parenkim
ginjal,
feokromositoma,
hiperaldosteronisme,
dan
sebagainya
Diagnosis hipertensi
ANAMNESIS
Kebanyakan asimtomatik.
Beberapa pasien mengalami sakit kepala, rasa seperti berputar,
atau penglihatan kabur. Kecurigaan hipertensi sekunder:
penggunaan obat-obatan (kontrasepsi hormonal, kortikosteroid,
dekongestan, OAINS), sakit kepala paroksismal, berkeringat, atau
takikardi (feokromositoma), riwayat penyakit ginjal sebelumnya.
Cari faktor risiko kardiovaskular: merokok, obesitas, inaktivitas fisik,
dyslipidemia, DM, mikroalbuminuria, atau laju filtrasi glomerulus
<60 ml/menit, usia (laki-laki >55 tahun, perempuan >65 tahun),
riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular dini (laki-laki <55
tahun atau perempuan <65 tahun)
DIAGNOSIS HIPERTENSI
PEMERIKSAAN FISIK
Nilai tekanan darah diambil dari rerata 2 kali pengukuran pada tiap
kali kunjungan. Bila tekanan darah 140/90 mmHg pada 2 kali atau
lebih kunjungan, hipertensi dapat ditegakkan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Memeriksa komplikasi
yang telah atau sedang
terjadi
o Lab: darah lengkap, kadar
ureum,
kreatinin,
gula
darah,
lemak
darah,
elektrolit, kalsium, asam
urat, dan urinalisis.
o
Lainnya:
pemeriksaan
fungsi
jantung
(EKG),
funduskopi, USG ginjal, foto
thorax, echo
KOMPLIKASI
Serebrovaskular: stroke, transient ischemic attacks, demensia
vascular.
Mata: retinopati hipertensif
Kardiovaskular: penyakit jantung hipertensif, disfungsi atau
hipertrofi ventrikel kiri, penyakit jantung coroner
Ginjal: nefropati hipertensif, albuminuria, penyakit ginjal kronis
Arteri perifer: klaudikasio intermiten
Derajat 1
TDS 140-159 atau TDD 90-99
mmHg
Berikat diuretik tipe thiazide
Pertimbangkan : ACEI, ARB, BB,
CCB atau kombinasi
Derajat 2
TDS > 160 atau TDD > 100
mmHg
Berikan :
Kombinasi 2 obat (tipe tiazide
+ ACEI/ARB/BB/CCB)
THANK YOU
THE END
Hipertensi
Hipertensi