ORGANISASI
BERINTEGRITAS
Dipresentasikan oleh:
Indrayeni
Riani Sukma Wijaya
Ikhsan Akbari
IKLIM ETIKA
Menurut Victor dan Cullen (1987), iklim etika
organisasi (organizational ethical climate) adalah
persepsian dan penerimaan individu-individu terhadap
praktik dan prosedur yang ada dalam organisasi karena
etika yang muncul di dalam organisasi akan sangat
berpengaruh terhadap perilaku dan pengetahuan
individu untuk mencapai kinerja yang baik.
Tseng dan Fang (2011), iklim etika organisasi sangat
terkait dengan manajemen pengetahuan karena
individu dapat berdiskusi dan berbagi pengetahuan
yang dimiliki jika iklim etika yang muncul dalam
organisasi dapat mendorong individu-individu untuk
berbagi pengetahuan sesama mereka dengan baik
melalui teknik dan cara tertentu.
Iklim Etika dan Organisasi
Beritegritas
IKLIM ETIKA
Victor dan Cullen (1987 dan 1988)
menyatakan terdapat tiga faktor utama yang
menyebabkan terciptanya iklim etika dalam
perusahaan.
1.Terciptanya budaya perusahaan yang baik.
2.Terbangunnya suatu kondisi organisasi
berdasarkan saling percaya (trust-based
organization).
3.Terbentuknya manajemen hubungan antar
pegawai (employee relationship
management).
Iklim Etika dan Organisasi
Beritegritas
KOMPONEN IKLIM
ETIKA
PENTINGNYA MEMBANGUN
IKLIM ETIKA DAN
ORGANISASI
BERINTEGRITAS
PROGRAM
COMPLIANCE
Program compliance menekankan pada pencegahan tindakan
yang melawan hukum, melalui peningkatan pemantauan dan
pengawasan serta dengan memberikan hukuman kepada
pelanggar.
Menugaskan pegawai-pegawai
yang memiliki jabatan tinggi
untuk mengawasi kepatuhan
terhadap standar dan prosedur
Menghindari pendelegasian
wewenang kepada orang-orang
yang berpotensi untuk
melakukan pelanggaran
standar dan
Melakukan langkah-langkah
KETERBATASAN
PROGRAM COMPLIANCE
Perbedaan hukum dan aturan di tiap negara.
Terlalu menekankan pada pemberian
ancaman deteksi dan hukuman untuk
mendorong perilaku yang mentaati hukum.
Program ini cenderung untuk tidak mendorong
terciptanya imajinasi moral atau komitmen.
Bukan pedoman etika untuk perilaku
keteladanan atau bahkan praktik-praktik yang
baik.
Iklim Etika dan Organisasi
Beritegritas
INTEGRITAS SEBAGAI
TATA KELOLA ETIKA
Pendekatan berbasis integritas membuat organisasi
memiliki standar yang lebih kuat.
Program compliance berakar pada upaya untuk
menghindari pelanggaran hukum, maka organisasi
yang berintegritas berbasis konsep pengelolaan
sendiri (self-governance) berdasarkan sekumpulan
prinsip.
Dari prinsip integritas, tugas dari manajemen
etika adalah:
Untuk mendefinisikan dan menghidupkan nilai
organisasi
Untuk menciptakan lingkungan yang
mendukung prilaku etika yang baik
Untuk menanamkan rasa akuntabilitas bersama
Iklim Etika dan Organisasi
8
Beritegritas
antar pegawai
INTEGRITAS SEBAGAI
TATA KELOLA ETIKA
Bentuk dari program integritas menyerupai
dengan program compliance, seperti kode
etik, pelatihan, mekanisme pelaporan,
investigasi atas potensi pelanggaran, dan
audit dan pengawasan untuk menjamin
standar dan aturan perusahaan dijalankan
dan dipatuhi.
Pendekatan berintegritas lebih luas, lebih
dalam, dan lebih sulit dari program
compliance.
Iklim Etika dan Organisasi
Beritegritas
Perbedaan Karakteristik
Program Compliance dan
Integritas
Karakteristik
Program Compliance
Program Integritas
Etika
Tujuan
Kepemimpinan
Metode
Pendidikan, pengurangan
kewenangan, auditing dan
pengawasan, pemberian
hukuman
Pendidikan, kepemimpinan,
akuntabilitas, sistem organisasi
dan proses pengambilan
keputusan, auditing dan
pengawasan, pemberian
hukuman.
Asusmsi
perilaku
Otonom/individualis yang
didorong oleh kepentingan
diri sendiri yang bersifat
Iklim Etika dan Organisasi
10
material
Beritegritas
Perbedaan Implementasi
Program Compliance dan
Integritas
Implemen
tasi
Program
Compliance
Program Integritas
Standar
Staffing
Ahli hukum
Kegiatan
Mengembangkan
standar compliance
dan komunikasi,
pelaporan
pelanggaran,
investigasi, audit
atas ketaatan,
penegakan standar
Menjalankan organisasi
berdasarkan nilai-nilai dan
standar, pelatihan dna
komunikasi, pengintegrasian nilainilai ke dalam sistem organisasi,
memberikan bimbingan dan
pelatihan, menilai kinerja
berbasis nilai-nilai, identifikasi
dan pemecahan masalah,
11
mengawasi ketaatan
PROGRAM INTEGRITAS
YANG EFEKTIF
Nilai dan komitmen yang masuk akal dan secara jelas
dikomunikasikan
Pimpinan organisasi secara pribadi memiliki komitmen,
dapat dipercaya, dan bersedia untuk melakukan tindakan
atas nilai-nilai yang mereka pegang
Nilai-nilai yang digunakan terintegritas dalam proses
pengambilan keputusan manajemen dan tercermin dalam
kegiatan-kegiatan penting organisasi
Sistem dan struktur organisasi mendukung dan
menguatkan nilai-nilai organisasi
Seluruh manajer memiliki ketrampilan pengambilan
keputusan, pengetahuan dan kompetensi yang dibutuhkan
untuk membuat keputusan yang berbasis etika setiap hari
12
14
PROFIL PERUSAHAAN
Infosys didirikan pada tanggal 2 Juli
1981 oleh tujuh pengusaha, yaitu:
Nagavara Ramarao
Narayana Murthy,
Nandan Nilekani,
Kris Gopalakrishnan,
SD Shibulal,
K. Dinesh dan
NS Raghavan
15
PROFIL PERUSAHAAN
Tahun 1993, Infosys go public di bawah ketentuan
yang dipersyaratkan, telah diselamatkan oleh US
bankir investasi Morgan Stanley yang mengambil
13% dari ekuitas pada harga penawaran Rs. 95
per saham. Harga saham melonjak ke Rs. 8.100
pada tahun 1999.
Tahun 2000, saham Infosys menyentuh Rs. 310
karena insiden bencana 11 September yang
mengubah semua itu.
Tahun 2001, Infosys dinilai sebagai Best Employer
di India oleh Business Today. Infosys dinilai sebagai
employer terbaik yang bekerja untuk tahun 2000,
2001, dan 2002 oleh Hewitt Associates
Iklim Etika dan Organisasi
Beritegritas
16
PROFIL PERUSAHAAN
Pada tahun 2007, Infosys menerima
lebih dari 1,3 juta aplikasi dan
memperkerjakan sedikitnya 3% dari
pelamar. Infosys adalah satu-satunya
perusahaan India yang memenangkan
penghargaan Global MAKE (Most
Admired Knowledge Enterprises) untuk
tahun 2003, 2004 dan 2005, dan
dilantik ke Global Hall of Fame pada
saat yang sama
Iklim Etika dan Organisasi
Beritegritas
17
18
19
20
TINDAKAN INFOSYS
TECHNOLOGIES, LTD.
Infosys tidak mengindahkan permintaan petugas
pemerintah dan berbuat hanya yang sesuai dengan
aturan.
Dalam hal memenangkan tender, Infosys berani
menolak memberikan mobil.
Perusahaan menjalankan praktek (zero tolerance policy)
sehingga pegawai yang tidak mematuhi nilai-nilai
perusahaan tidak dipekerjakan kembali.
Infosys mengutamakan transparansi atas pengungkapan
pada laporan keuangan sehingga stakeholders.
Setiap keputusan yang diambil merupakan values-based
decision, tidak hanya melihat nilai uang.
21
SISTEM NILAI
INFOSYS (C-LIFE)
Customer delight (Kepuasan Pelanggan):
Fairness (Keadilan)
22
KESIMPULAN
Infosys telah membangun perusahaan
mereka dengan nilai-nilai etika sebagai
pondasinya, sehingga dapat dikatakan
bahwa Infosys merupakan suatu
perusahaan yang berintegritas karena
memegang teguh nilai-nilai perusahaan.
Infosys telah merancang dan
mengimplementasikan program etika
dan sistem nilai.
Iklim Etika dan Organisasi
Beritegritas
23