Anda di halaman 1dari 17

REVIEW KASUS

STROKE
Oleh : Aan Nuraeni

KASUS
Tn. 51 tahun diantar oleh keluarga ke IGD karena
saat pasien mandi tiba-tiba jatuh dan tak
sadarkan diri. Pada pengkajian , didapatkan
E2V2M4, TD 200/100 mmHg, N 56 x/menit, RR34
x/menit

ANALISIS KASUS
Hasil kajian awal :
Pasien tidak sadar GCS E2V2M4 tidak dapat

dilakukan anamnesis untuk keluhan utama


Airway : Gargling (+) banyak sekret di jalan
nafas mengganggu proses ventilasi Gangguan
bersihan jalan nafas
Suction selanjutnya pemberian oksigen tambahan

ANALISIS KASUS
Kembangkan pengkajian :
Kaji riwayat kesehatan :
Pasien sedang mandi dan tiba-tiba jatuh ditemukan
sudah tidak sadarkan diri.
Serangan tiba-tiba saat aktivitas, kemungkinan stroke
hemoragik
Penyebab Stroke hemoragik : >>> hipertensi
1. Kaji riwayat hipertensi / keluhan sering nyeri kepala
(AVM atau aneurisma)
2. Kaji TTV

ANALISIS KASUS
Kaitan hipertensi dengan kondisi pasien :

PATOFISIOLOGI
stroke_patof001.jpg

Paofisiologi..cont...
stroke_patof002.jpg

Faktor resiko stroke


Non modifiable:
Gender
Umur
Ras
Hereditas
Modifiable :
Life style (konsumsi alkohol, rokok, obesitas, diet tinggi lemak, penyalahgunaan
obat)
Penyakit :
Penyakit jantung
Diabetes mellitus
Hipertensi
Hiperkoagulasi
Faktor resiko pada kasus Usia dan hipertensi

Manifestasi klinis stroke

Dalam kasus tidak disebutkan


secara lengkap

Vascularisasi

Manifestasi Klinis

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN


INTERVENSI

Dx 1 : Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d


akumulasi sekret ditandai oleh gargling
Tujuan : suara nafas bersih
Intervensi :
1. Lakukan suction
2. Beri oksigen tambahan
3. Cek jalan nafas

Dx 2 : Peningkatan TIK b.d penurunan


perfusi cerebral
Tujuan : gangguan perfusi cerebral dapat diatasi dengan kriteria : TTV

stabil, level kesadaran meningkat, tanda2 peningkatan TIK menurun


atau tidak ada, tanda2 defisit neurologik menurun.
Intervensi :
1. Monitoring status neurologik
2. Menjaga kepatenan airway
3. Tinggikan posisi kepala pasien 30 derajat
4. Berikan oksigen tambahan
5. Monitor tanda-tanda vital
6. Cegah tindakan yang meningkatkan ICP (batuk, suctioning, posisi
prone; trendelenberg, nyeri, stress, leher flexi, hipercapnea;
hipoxia)
7. Jaga ruangan dalam keadaan tenang

Intervensi..cont..
8. Kolaborasi medikasi :
Antiplatelet agents (aspirin, clopidogrel dsb)
Neuroprotectant (melindungi otak dari secondary
injury: Ca-chanel antagonist, Na channel blockers,
oxygen free radical scavengers, glutamat receptor
antagonist etc )
Anticoagulants (heparin, lovenox) kontraindikasi :
infark besar, rata2 arterial presure > 130 mmHg
Antihipertensive terapi (diberikan setelah melewati
fase emergensi)
Trombolitik (< 3 jam setelah serangan)
Hipervolemik-hiperdilusi terapi (manitol)
9. Kolaborasi surgical terapi ( Carotid endarterectomy)

Intervensi yang harus dipertimbangkan


selanjutnya..
Diet
NPO sampai diketahui kemampuan menelan.
Sementara menggunakan NGT

Aktivitas
Pasien dengan intracereberal hemoragik bedrest s.d resiko re-bleeding

berkurang atau ICP stabil.


Iskemik stroke : setelah stabil ( 48 jam) dimulai mobilisasi

Healt promotion & prevention


Kontrol hipertensi
Menurunkan kadar kolesterol
Berhenti merokok
Mengontrol diabetes

TERIMA KASIH
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai