Anda di halaman 1dari 30

Assalamualaikum

Wr.Wb.

VERTIGO
OLEH :

dr. A. Alamanda Irwan


EDITOR :
dr. Moch. Erwin Rachman, M.Kes, Sp.S

SMALL GROUP LEARNING


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014

INTRODUCTION :

Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan


atau gangguan orientasi di ruangan .

Banyak sistem atau organ tubuh yang ikut terlibat dalam mengatur dan
mempertahankan keseimbangan tubuh , yaitu sistem vestibular, sistem visual
(penglihatan) dan sistem somatosensorik (proprioseptik; perasaan)

Serangan vertigo dapat disertai dengan gangguan otonom seperti rasa mual,
pucat,keringat dingin,muntah,perubahan denyut nadi dan tekanan darah.

DEFINITION :
Vertigo
Ilusi bergerak / halusinasi gerakan
Lingkungan bergerak / penderita bergerak
Gerakan berputar / gerakan linear

CLASIFICATION :
Berdasarkan kelainan yg mendasari :
Vertigo Fisiologik : motion sickness, perubahan TD tiba-tiba
Vertigo Patologik :
- Vestibuler (True vertigo) Perifer (telinga dalam/saraf vestibuler)
Sentral (otak,batang otak,serebelum)
- Non Vestibuler (Pseudo vertigo) : gangguan tonus otot

VESTIBULER PRIMER

MOTION SICKNESS,BENIGN PAROXIXMAL POSITIONAL VERTIGO, MENIERE DISEASE,


NEURONITIS VESTIBULER, DRUG INDUCED

VESTIBULER SEKUNDER

MIGREN VERTEBROBASILER, INSUFISISENSI VERTEBROBASILER, NEUROMA AKUSTIK

GANGGUAN SEREBELAR, HIPERVENTILASI, PSIKOGENIK

BPPV

Vertigo tipe perifer paling sering disebabkan oleh BPPV

Biasanya dicetuskan pada situasi pada saat berbaring dan menengadah


barang di rak yang lebih tinggi.

Penyebabnya idiopatik, namun dapat juga diakibatkan karena trauma


kepala, pasca pembedahan telinga atau neuronitis vestibuler.

Menghilang spontan

Perbedaan klinis vertigo vestibular


dan vertigo nonvestibular
Gejala

Vertigo
Vestibular

Sifat vertigo

Rasa berputar
(true vertigo)

Serangan
Mual/muntah
Ggn pendengaran
Gerakan pencetus
Situasi pencetus

Episodik
(+)
(+)/(-)
Gerakan kepala
(-)

Vertigo Nonvestibular
Melayang, hilang
keseimbangan
Lightheaded
Kontinyu
(-)
(-)
Gerakan obyek visual
Ramai orang, lalu lintas
macet, supermarket

dan tipe sentral


Gejala Klinis
Bangkitan vertigo
Derajat vertigo
Pengaruh gerakan kepala
Gejala autonom
(mual, muntah, keringat)
Ggn pendengaran
(tinitus, tuli)
Tanda fokal otak

Tipe Perifer

Tipe Sentral

lebih mendadak lebih lambat ringan


(beberapa detik)
(-)
Berat
()
(+)
( ++ )
(-)
(+)
(+/-)

(+)
Cth : perubahan
sensibilitas dan
fungsi
motoric,diplopia
dan parestesi

Berdasarkan gejala klinis yang menonjol :


1.Vertigo paroksismal (BPPV)
2.Vertigo akut (tiba-tiba dan cepat)
3.Vertigo kronik (terus menerus)
Masing-masing terbagi lagi atas :
a. Yang disertai keluhan telinga
b. Tanpa keluhan telinga
c. Timbulnya dipengaruhi perubahan posisi kepala

LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSA:

ANAMNESIS : perlu ditanyakan apakah ada pengaruh sikap atau


perubahan sikap terhadap munculnya vertigo. Posisi mana yang memicu
vertigo. Atau ada riwayat vertigo sebelumnya.

Terkadang ada penderita yang mengalami gangguan input


visual,misalnya lebih nyaman pada keadaan yang gelap atau merasa
nyaman pada lingkungan yang ramai, dll.

Gejala lain berupa mual atau disertai muntah

Perlu diingat bahwa

gejala objektif

daripada vertigo ialah

nistagmus (gerakan ritmik bola mata


yang involunter), Gejala Autonom,
sempoyongan (berdiri/berjalan)
adanya

Bedasarkan bidang geraknya dibagi menjadi 3, yaitu nistagmus


horizontal,rotatoar dan vertical.

PEMERIKSAAN FISIS:
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Mata dan THT
Tes KeSeimbangan
Tes Menulis Vertikal
Tes Hipotoni
Tes Koordinasi

Laboratorium
Radiologi

Gejala Penyerta :
1. Kelainan THT (gangguan Pendengaran)
2. Kelainan Mata (nistagmus)
3. Kelainan Saraf (kelemahan anggota gerak, nyeri kepala) tipe
sentral
4. Kelainan sistem sirkulasi (hipertensi, penyakit jantung)
5. Psikis
6. Konsusmsi obat-obat ototoksik (streptomisin, kanamisin,asam
salisilat)

INTERPRETASI :
Tipe Perifer : 2-10 dtk
Tipe Sentralis :
Langsung muncul

Interpretasi Tes Kalori Sederhana

Tes-tes Keseimbangan :
Tes Headshake Nystagmus
Tes Dynamic Visual Acuity
Tes Head Thrust (Head Impluse)
Tes Romberg
Tes Melangkah ditempat (stepping test)
Tes Walking

Interpretasi Tes Romberg

kelainan vestibuler

Mata terbuka

tdk jatuh

Mata tertutup jatuh ke satu sisi

kelainan serebelum

Mata

terbuka dan tertutup jatuh

Interpretasi
Stepping Test
Caranya : Pasien disuruh untuk berjalan
ditempat dengan mata tertutup sebanyak 50
langkah dengan kecepatan seperti berjalan
biasa.

(+) apabila bila penderita beranjak


>1 meter dari titik awal atau badan
terputar > 30 derajat

Hasilnya

TES MENULIS VERTIKAL

Duduk depan meja, tangan tdk boleh sentuh meja


Satu tangan di atas lutut
Satunya tulis A B C D susun ke bawah
Mata terbuka kemudian tertutup.

Interpretasi Tes Menulis Vertikal


Deviasi huruf dari atas ke bawah

100

A
B

Kelainan labirin

unilateral

C
D

Tulisan tdk teratur dan makin besar

Kelainan serebelum

TES HIPOTONI
Fleksi ekstensi tungkai dan lengan

Hipotoni tanpa adanya lesi

lmn

menunjukkan Lesi Serebelar ipsilateral

SINERGISME DAN DISMETRI


Tes pronasi-supinasi(disdiadokinesia) N : tipe
perifer
Tes tunjuk hidung dgn jari

TES WALKING :
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara pasien
disuruh untuk berjalan pada satu garis lurus
kedepan, sambil kedua tangan berada
disamping badan dan pandangan menghadap
kedepan. Begitupun sebaliknya setelah
mencapai jarak terakhir.
Pemeriksaan ini tidak dapat ditentukan jenis
vertigonya.

PENATALAKSANAAN

Tujuan Pengobatan mengurangi/menghilangkan gejala


1. Ca-entry blocker

flunarizin (3x5-10mg / hari)

Cinnarizine (3 x 15 mg/ hari atau 1 x 75 mg/hari)

2. Antihistamin dimenhidrinat (3x50 mg / hari) DRAMAMINE


betahistine (3 x 8 mg/hari) MERISLON/BETASERC
Diphenhydramine HCL (4 x 25 mg/hari) BENADRYL

3. Fenotiazine chlorpromazine (3x25mg / hari) sbg anti-emetik


4. Benzodiazepine Diazepam (3x25mg / hari) sbg penenang
5. Anti emetic lain Metoclopramide (3 x 10 mg/hari)
6. Anti kolenergik + simpatomimetik Skopolamin (3 x 0,3 mg/hari) +
efedrin (4 x 10 mg/hari)

PENYAKIT MENIERE

OLEH :
dr. A. Alamanda Irwan
EDITOR :
dr. Moch. Erwin Rachman, M.Kes, Sp.S

SMALL GROUP LEARNING


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014

DEFINITION :

Adalah suatu kelainan labirin yang etiologinya belum diketahui. Dan


memiliki

trias

(tinnitus),
vertigo.

gejala yang khas,yaitu gangguan pendengaran

penurunan pendengaran

(tuli)

dan serangan

Pada umumnya didapatkan pada wanita yang berusia 30 60 tahun

Literatur lain : penyebabnya adalah peningkatan cairan endolimfe pada


ampula

PHYSICAL EXAMINATION :

Pada pemeriksaan telinga, tidak ditemukan kelainan.

Tes garputala tuli sensorineural

Ditemukan gejala-gejala trias pada penyakit ini

SYMPTOMS :

Penurunan pendengaran

Tinitus yang kadang menetap pada telinga yang sakit

Rasa penuh dalam telinga / rasa tertekan

Serangan berlangsung antara 15-20 menit hingga beberapa jam

Vertigo disertai muntah

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

Tes Audiogram tuli sensorineural

PENATALAKSANAAN :

Pada umumnya secara simptomatik

Sama dengan vertigo

Diet : rendah garam pada meniere syndr, bila perlu berikan diuretik

Bedah

Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai