Anda di halaman 1dari 30

Peradangan pada parenkim paru, bronkiolus terminalis

bagian distal yang mencakup bronkiolus respiratorius dan


alveoli

Konsolidasi (timbulnya eksudat) jaringan paru

gangguan pertukaran gas


setempat

infeksi

Non
infeksi

Usia diatas 65 tahun


Aspirasi sekret
orofaringeal
Sakit yang parah yang
menyebabkan
imunodefisiensi
Penyakit pernapsan
kronik
Kanker( terutama kanker
paru )

Trakeostomi
ataupemakaian
endotrakeal
Bedah abdominal atau
toraks
Fraktur tulang iga
Pengobatan dengan
imunosupresif
AIDS
Riwayat merokok
Alkoholisme

inhala
si

Dalam keadaan sehat

Tidak akan terjadi


pertumbuhan Mo di paru

MEKANISME
PERTAHANAN

Saluran Pernapasan Atas


Bulu hidung
Lapisan mukus
Gerakan silia
Antibodi IgA dalam sekret
mukosa saluran pernapasan
Enzim lisozim
Reflek batuk

Saluran Pernapasan
Bawah
Reflek epiglotis
Gerakan silia
Sekret
Aliran limfe
sel-sel fagosit
Flora normal

inhala
si

Ukuran
KOLONISASI
droplet PD
BAKTERI
SAL. NAPAS
- Ukuran
10
tidak dapat
ATAS
melewatifaring
- 3 - 10 dapat
ASPIRASI
KE SAL.
berjalan
NAPAS sampai
BAWAHke
saluran napas yang

besar
INOKULASI
- 0.5 3 dapat
sistem
mencapai
INFEKSI
alveolaris

INFEKSI

STADIUM I
KONGESTI
( 4-12 JAM )

INFEKSI

reaksi peradangan

Dilatasi Dan Kongesti Kapiler

disusul dengan infiltrasi sel-sel PMN, fibrin dan eksudasi


eritrosit

STADIUM II
Konsolidasi
HEPATISASI MERAH

( 48 JAM BERIKUTNYA )

oDeposisi fibrin semakin bertambah


oTerdapat fibrin dan leukosit PMN di alveoli
oTerjadi proses fagositosis yang cepat
STADIUM II

HEPATISASI KELABU
terjadi resolusi dengan banyak bakteri yang mati, leukosit,
( 3-8 HARI )
dan alveolar makrofag

STADIUM III
RESOLUSI
( 8-11 HARI )

demam

Menggigil

Suhu tubuh meningkat sampai dapat > 40 derajat

batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang


disertai darah

sesak napas

nyeri dada

Pneumonia TIPIKAL

Pneumonia ATIPIKAL :
Chlamydia

Pneumonia VIRUS

Pneumonia JAMUR

: bakteri
Mycoplasma,

Legionella dan

Pneumonia alveolar (Pneumonia


pneumococal)
Pneumonia lobular (bronkopneumonia)
Pneumonia interstisial
Pneumonia campuran, merupakan
gabungan ketiganya.

PARU

Pada Inspeksi : Terlihat bagian dada yang sakit tertinggal waktu


bernapas

Pada palpasi

: Fremitus dapat mengeras

Pada perkusi

: Redup

Pada Auskultasi : Terdengar suara napas bronkovesikuler sampai


bronchial, dapat disertai ronkhi basah halus yang kemudian menjadi
ronki basah kasar pada stadium resolusi.

LABORATORIUM

- Leukositosis umumnya menandai adanya infeksi bakteri;


- leukosit normal atau rendah infeksi virus.
- leukopenia menunjukkan depresi imunitas
-

peningkatan LED

Kultur darah
tidak diobati

: dapat positif 20-25 % pada penderita yang

Analisis Gas Darah

:pada stadium lanjut dapat

terjadi asidosis respiratorik.


-

Pemeriksaan Dahak, Kultur Darah dan Serologi


(Untuk menentukan diagnosis etiologi)

GAMBARAN RADIOLOGI
Dengan

foto

toraks

(posisi

PA/Lateral)

merupakan

pemeriksaan penunjang utama untuk menegakkan diagnosis.

Gambarannya berupa :
Dapat berupa infiltrate sampai konsolidasi dengan air
bronchogram, penyebaran bronkogenik dan intertisial serta
gambaran kaviti.

air bronkogram

terperangkapny
a udara dalan
bronkus karena
tiadanya
pertukaran
udara
pada
alveolus

secara radiologis sesuai dengan lokasi


anatomisnya:
Pneumonia lobaris

Pneumonia yang terjadi pada satu lobus atau


segmen, kemungkinan sekunder disebabkan oleh
adanya obstruksi bronkus misalnya pada aspirasi
benda asing, atau adanya proses keganasan.

Gambar. Pneumonia lobaris foto PA dan lateral (kanan)


tampak perselubungan pada lobus kanan paru.

Pneumonia lobular (bronkopneumonia)

gambaran konsolidasi berdensitas tinggi


pada satu segmen atau lobus atau
bercak yang mengikut sertakan alveoli
yang tersebar

Kesan: tampak adanya perselubungan diparu kanan,


corakan bronkovaskuler yang meningkat.

Pneumonia interstisial (bronkiolitis)

Radang

pada

dinding

alveoli

peribronkhial dan jaringan interlobular

(intertisium),

Kesan: pada foto thoraks PA, tampak adanya perselubungan


inhomogen pada kedua lapangan paru, silhoute sign (+), densitas
corakan bronkovaskuler meningkat, bercakan bercakan infi ltrat
(+), bronkogram (+)

Efusi pleura

Empiema

Abses paru

Pneumothoraks

Gagal napas

Sepsis

PENGOBATAN KAUSAL

tergantung mikroorganisme penyebab

Bakteri, : antibiotic spectrum luas yang kemudian sesuai hasil kultur diubah
menjadi spectrum sempit sesuai hasil mikroorganisme penyebab. Umumnya terapi
diberikn selama 7-10 hari

Viral : antiviral sesuai virus penyebab.

Virus influenza amantadin, rimantidin, oseltamivir, zanamivir

Jamur : anti jamur sesuai dengan jamur penyebab

PENGOBATAN SUPORTIF

Terapi O2, untuk mencapai PaO2 80-100 mmHg atau saturasi 95-96% berdasarkan
pemeriksaan analisis gas darah

Humidifikasi dengan nebulizer untuk pengenceran dahak yang kental, dapat disertai
nebulizer untuk pemberian bronkodilator bila terdapat bronkspasme

Fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak, khususnya anjuran untuk batuk dan napas
dalam

Posisi tidur setengah duduk untuk melancarkan pernapasan

Pengaturan cairan. Keutuhan kapiler paru sering terganggu pada pneumonia

Anda mungkin juga menyukai