PEMFIGUS FOLIACEUS
PENDAHULUAN
Istilah pemfigus berasal dari bahasa Yunani
pemphix berarti gelembung/pelepuhan
Pemfigus adalah penyakit autoimun berbula kronik
yang menyerang kulit dan membran mukosa
ditandai
dengan
bula
intraepidermal
akibat
akantolisis dan ditemukan antibodi terhadap
komponen desmoson pada permukaan keratinosit
jenis IgG.
PENDAHULUAN
Pemfigus ditandai dengan keadaan kulit melepuh
ketika digosok (Nikolsky sign)
Dr. Piotr Nikolsky (1858-1940) menerbitkan tesis
tentang pemfigus pada tahun 1895. Nikolsky sign
pertama kali disebutkan tahun 1896 setelah
menggosokan kulit pasien pemfigus foliaceus yang
ditemukan adanya bula pada epidermis.
DEFINISI
Pemfigus Foliaceus (PF) merupakan suatu kelainan
autoimun yang ditandai dengan hilangnya daya
adhesi interselular keratinosit di bagian epidermis
(akantolisis),
yang
akhirnya
mengakibatkan
pembentukan vesikel/bula.
EPIDEMIOLOGI
Insiden & prevalensi PF diseluruh dunia
sangat rendah,
sehingga merupakan penyakit langka
PF dapat terjadi anak-anak & dewasa muda onset dapat
terjadi pada usia 20-30 tahun.
Umumnya pada orang dewasa (40-50 tahun)
Prevalensi pria = wanita
Mengenai semua ras dan etnis.
ETIOLOGI DAN
PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI DAN
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
Gejala klinis khas :
- Pembentukan bula yang kendur pada kulit yang
umumnya normal dan
mudah pecah
- Nikolsky sign positif
- Akantolisis positif
- Adanya antibodi IgG terhadap antigen interseluler di
epidermis
pada serum
GEJALA KLINIS
Penyakit
ini
diawali
dengan
timbulnya
vesikel/bula, skuama, krusta dan sedikit eksudatif,
kemudian pecah dan meninggalkan erosi.
Predileksi : Kepala yang berambut, muka, dada
bagian atas, daerah seboroik
Menjalar simetrik dan mengenai seluruh tubuh
Eritema menyeluruh dengan skuama kasar, bula
berdinding kendur, gatal dan berbau
GEJALA KLINIS
Pemfigus
Foliaceus
DIAGNOSIS
HISTOPATOL
OGI
DIAGNOSIS
Direct
Immunofluoresence
ditemukan IgG dibagian atas
epidermis
karena
kepadatan
desmoglein-1 yang terikat pada
desmosom
permukaan
sel
keratinosit.
Indirect Immunofluoresence
menunjukan pengendapan IgG spesifik
dalam interceluler space epidermis
Enzimed-Linked
Immunosorbent
mendeteksi antibodi
Assay
IgG pada
DIAGNOSIS BANDING
PEMFIGUS
VULGARIS
pada
DIAGNOSIS BANDING
Gejala Klinis :
PV dimulai dengan lesi dikulit kepala berambut/dirongga
mulut berupa erosi disertai krusta.
Menyerang semua selaput lendir & epitel berskuama
(selaput lendir konjungtiva, hidung, faring, laring,
esophagus, uretra, vulva dan serviks)
Bula yang timbul berdinding kendur dan mudah pecah
dengan meninggalkan kulit terkelupas
Tanda nikolski positif karena akantolisis
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING
Histopatologi
Vesikel terletak intraepitel suprabasal
Akantolisis
Sel-sel radang dan eusinofil
DIAGNOSIS BANDING
PEMFIGOID BULOSA
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING
Histopatologi
Celah diperbatsan dermal-epidermal
Bula supepidermal
Infiltrat eusinofil
Indirect
Immunofluoresense
Complemen 3
IgG
DIAGNOSIS BANDING
DERMATITIS
HERPETIFORMIS
DIAGNOSIS BANDING
Gejala Klinis :
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING
Histopatologi
Kumpulan neutrofil pada papil dermal
mikroabses neutrofilik edema papilar
Celah supepidermal
Eusinofil
Penyakit
Lesi
kulit
Membra Distribus
Histo
n
i
patologi
mukosa
Imuno
patologi
Serum
Pemfigus
foliaceus
Krusta, erosi,
vesikel/bula
kendur
Jarang
Daerah seboroik,
kulit kepala
berambut, muka,
dada bagian atas,
dan dapat
generalisata
Akantolisis pada
lapisan
granulosum
IgG
(IIF) Antibodi
IgG terhadap
intraseluler
epidermis
(ELISA)
Antibodi
terhadap Dsg 1
Pemfigus
vulgaris
Bula kendur,
erosi, krusta
Semua
membran
mukosa dan
epitel
berskuama
Lokan atau
generalisata
Akantolisis
suprabasal
IgG
IIF) Antibodi
IgG terhadap
intraseluler
epidermis
(ELISA)
Antibodi
terhadap Dsg 3
Pemfigoid
bulosa
Bula tegang,
eritema,
Mulut 20%
Ketiak, lengan
bagian fleksor,
lipatan paha,
Bula
subepidermal
IgG dan
Complemen 3
pada BMZ
(IIF) Antibodi
IgG terhadap
BMZ
Dermatitis
herpetifor
mis
Ruam polimorfik
(eritema, papul
vesikel, dan
vesikel/bula
yang
berkelompok dan
Tidak perna
Punggung,
daerah saekum,
bokong, daerah
ekstensor
dilengan atas,
sekitar siku dan
Mikroabses
neutrofilik,
Vesikel
subepidermal
IgA
Antibodi
antiendomisial
PENATALAKSANAAN
1.
Kortikosteroid
- Prednison 60-120 mg/hari
2. Terapi Adjuvant
- Azatioprin 50-150 mg/hari atau 1-3 mg/kgBB
- Siklosfofamid 50-100 mg/hari
- Mikrofenolat mofetil (2x1 gram sehari)
PROGNOSIS
Pemberian terapi dapat menurunan angka
kematian sampai dibawah 7%
Kematian bisa disebabkan karena iatrogenik
ataupun komplikasi terapi imunosupresif.
PF lebih jinak dibandingkan PV, namun tingkat
kematian pada PF yang tidak mendapat terapi
(40-60%), sedangkan PF yang mendapat terapi
dan perawatan yang tepat angka kematian <
10%.
TERIMA
KASIH