Anda di halaman 1dari 61

A

T
A

A
C

M
I
E
GLAUCOMA
S
P E M B I M B I N G : D R . N A N D A L E S I S P. M
DISUSUN : NICHOLAS
JOHAN( 406127085)
FA K U LT A S K E D O K T E R A N
TA R U M A N A G A R A
K E PA N I T E R A A N M ATA R S U D C I A W I

Nama

: Ny.S

Umur

: 45 tahun

Agama
Pekerjaan

: Islam
: Ibu Rumah Tangga

Tanggal pemeriksaan

: 05 April 2014

IDENTITAS PASIEN

Keluhan Utama

Mata Kanan Sulit Dipakai Untuk


Melihat

Keluhan
Tambahan

Mata Kanan Seperti tertutup


awan tebal, nyeri, gatal, silau,
pegal jika dipakai terlalu lama
Mata kiri sudah tidak bisa
melihat
Kepala pusing, mual

AUTOANAMNESIS
(05 APRIL 2014 JAM 12.10

Pasien datang dengan keluhan mata kanan


sulit dipakai untuk melihat sejak 3 bulan
yang lalu, pasien juga mengeluh seperti
melihat awan tebal, keluhan disertai nyeri,
gatal, silau, dan terasa pegal jika dipakai
terlalu lama, mata kanan tidak merah,
tidak berair, tidak mengeluarkan sekret,
tidak terasa kering dan mengganjal, pasien
juga mengeluh pusing disertai mual,
muntah(-). Sebelumnya mata kanan pasien
dapat melihat dengan baik tanpa ada
keluhan apapun.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


(KELUHAN UTAMA)

Mata kiri pasien sudah tidak bisa digunakan untuk melihat sejak 2
tahun yang lalu, awalnya mata kiri pasien baik-baik saja namun tibatiba mata kiri pasien mendadak buram lalu secara perlahan
pengelihatan mata kiri pasien makin buruk dan akhirnya mata kiri
pasien tidak dapat melihat apapun termasuk cahaya. Mata kiri pasien
sudah tidak dapat melihat.
Pasien menyangkal adanya penggunaan lensa kontak, trauma, dan
riwayat penggunaan obat tetes mata sebelum matanya sakit. Pasien
sehari-hari bekerja di rumah memasak dan membersihkan rumah,
namun sejak mata kanan pasien sulit digunakan untuk melihat
pasiensudah jarang melakukan pekerjaan rumah. Riwayat terpapar
trauma oleh ranting pohon maupun bagian tumbuh-tumbuhan lainnya
disangkal. Pasien menyangkal adanya bisul-bisul kecil sekita mata
yang muncul sebelum matanya terasa sakit. Tidak ada riwayat
meminum obat-obatan maupun jamu-jamuan. Tidak terdapat demam
dan sakit batuk-pilek sebelumnya.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


(KELUHAN TAMBAHAN)

Keluhan yang serupa pernah dialami namun terjadi pada


mata sebelah kiri, dimana Mata kiri pasien sudah tidak bisa
digunakan untuk melihat sejak 2 tahun yang lalu, awalnya
mata kiri pasien baik-baik saja namun tiba-tiba mata kiri
pasien mendadak buram lalu secara perlahan pengelihatan
mata kiri pasien makin buruk dan akhirnya mata kiri pasien
tidak dapat melihat apapun termasuk cahaya. Pasien tidak
pernah mengalami keluhan serupa seperti ini sebelumnya.
Pasien memiliki riwayat sakit maag, tidak ada riwayat
hipertensi, diabetes mellitus, maupun asma dan alergi
disangkal.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga
yang mengalami keluhan
serupa

Status Generalis
Keadaan umum
: Tampak sakit ringan.
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital
:
TD : 120/80 mmHg
N : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
Kepala/leher
: pembesaran KGB preauriukuler (-)
Thorax, Jantung
: BJ I-II reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru
: SN vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/ Abdomen
: supel, BU (+) normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas
: akral hangat, edema (-), sianosis (-)

PEMERIKSAAN FISIK

Keterangan

OD

OS

Visus
Visus jauh

1/300

NLP

Pin hole

Addisi

Kaca mata lama

Persepsi warna

Ukuran

Normal

Normal

Eksoftalmus

Endoftalmus

Deviasi

Kedudukan bola mata

STATUS OFTALMOLOGI

Keterangan
Gerakan Bola Mata

OD

OS
Baik ke segala arah

Baik ke segala arah

Strabismus

Nystagmus

Hitam

Hitam

Normal

Normal

Tanda peradangan

Rontok

Gerakan abnormal

Membuka mata

Menutup mata

Ptosis

1. SUPERSILIA
Warna
Simetris

1. PALPEBRA SUPERIOR DAN INFERIOR


GERAKAN

Keterangan

OD

OS

TEPI KELOPAK
-

Ankiloblefaron

Ektropion

Entropion

KULIT
-

Perubahan warna

Tanda peradangan

Perdarahan

Edema

Nyeri tekan

Befarospasme

Trikiasis

Sikatriks

Keterangan

OD

OS

APPARATUS LAKRIMAL
SEKITAR GLANDULA LAKRIMALIS
-

Perubahan warna

Perubahan bentuk

Tanda peradangan

Pembesaran

Nyeri tekan

SEKITAR SACCUS LAKRIMALIS


-

Perubahan warna

Tanda peradangan

Nyeri tekan

Fistula

Uji flouresensi

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Uji regurgitasi

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Test Anel

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Keterangan

OD

OS

KONJUNGTIVA PALBEBRAE SUPERIOR


-

Hiperemis

Simblefaron

Korpus alienum

KONJUNGTIVA PALBEBRAE INFERIOR


-

Hiperemis

Penonjolan

Eksudat

Anemis

Litiasis

KONJUNGTIVA BULBI
-

Sekret

Injeksi Konjungtiva

Injeksi Siliar

Keterangan
Perdarahan

OD

OS
-

Subkonjungtiva/kemosis
-

Pterigium

Pinguekula

Flikten

Nevus Pigmentosus

Kista Dermoid

SKLERA
-

Warna

Putih

Putih

Ikterik

Nyeri Tekan

KORNEA
-

Kejernihan

Jernih

jernih

Permukaan

Rata

Rata

Ukuran

12 mm

12 mm

Keterangan
-

Sensibilitas

OD

OS
baik

Baik

Infiltrat

Keratik Presipitat

Sikatriks

Ulkus

Perforasi

Arcus senilis

Edema

Uji Flouresceins

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Test Placido

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Sedang

BILIK MATA DEPAN


-

Kedalaman

Sedang

Kejernihan

Jernih

Jernih

Hifema

Hipopion

IRIS
-

Warna

Coklat

Coklat

Kripte

Sinekia

Kolobama

PUPIL
-

Letak

Tengah

Tengah

Bentuk

Isokor

Isokor

Ukuran

4 mm

4 mm

Refleks Cahaya Langsung

Refleks Cahaya Tidak

Agak keruh

Keruh

Ditengah

Ditengah

Langsung
LENSA
-

Kejernihan

Letak

Test Shadow

Keterangan

OD

OS

PALPASI
-

Nyeri tekan

Massa tumor

Tensi okuli

N+1/palpasi

N+2/palpasi

Tonometer schiotz

7.5/10 25.5

4/10 43.4

Baik

Baik

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

KAMPUS VISI
-

Tes konfrontasi

BADAN KACA
-

Kejernihan

FUNDUS OKULI

Perimeter
Untuk melihat lapang pandang pasien
TesGonioskopi
Untuk melihat sudut bilik mata depan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Telah Diperiksa Ny.S berumur 45 tahun datang dengan keluhan mata


kanan sulit dipakai untuk melihat sejak 3 bulan yang lalu, pasien
juga mengeluh seperti melihat awan tebal, keluhan disertai nyeri,
gatal, silau, dan terasa pegal jika dipakai terlalu lama, pusing
disertai mual. Sebelumnya mata kanan pasien dapat melihat dengan
baik tanpa ada keluhan apapun.
Mata kiri pasien sudah tidak dapat melihat.
Pasien menyangkal adanya penggunaan lensa kontak, trauma, dan
riwayat penggunaan obat tetes mata sebelum matanya sakit.
Riwayat terpapar trauma oleh ranting pohon maupun bagian
tumbuh-tumbuhan lainnya disangkal. Pasien menyangkal adanya
bisul-bisul kecil sekita mata yang muncul sebelum matanya terasa
sakit. Tidak ada riwayat meminum obat-obatan maupun jamujamuan. Tidak terdapat demam dan sakit batuk-pilek sebelumnya.

RESUME

OD

OS

1/300

Visus

NLP

N+1/palpasi (7.5/10>25.5)
Tenang

TIO

N+2/palpasi(4/10-?43.4)

Cts

Tenang

Tenang

Cti

Tenang

Tenang

Cb

Hiperemis

Jernih

Jernih

Sedang

CoA

Sedang

Bulat 4mm RC + , RCI -

Bulat 4mm RC -, RCI +

Kripta +, Sinekia -

Kripta +, Sinekia -

Agak keruh

Keruh

C/D ratio >0.6

Tidak bisa dilakukan

RESUME STATUS OFTALMOLOGI

DIAGNOSIS

Diagnosis kerja
Glaucoma Primer
Sudut Terbuka
OD
Glaucoma
Absolut OS
Katarak Imatur
ODS

Diagnosis banding
Glaucoma
Sekunder e.c
Katarak Imatur
OD
Katarak
Complicata e.c
Glaucoma

AntiGlaukom R/ Timol 0.5% E.D Fl. No.


a
I
S 2 gtt 1 OD
Tetes Mata
R/ Glaucon Tab 250 mg
AntiGlaucom No.XV
a sistemik
S 3 dd 1

Supplemen
Kalium

R/ Aspar-K tab 100 mg


S 1 dd 1 tab

TERAPI

OD

OS

Ad vitam

Dubia ad
Bonam

Malam

Ad
fungsionam

Dubia ad
Malam

Malam

Ad
sanationam

Dubia ad
Malam

Malam

PROGNOSIS

TINJAUAN PUSTAKA

Glaucoma Berasal dari bahasa yunani Glaucos


yang berarti hijau-kebiruan, yang memberikan
kesan warna tersebut pada pupil penderita
glaucoma
suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai
oleh pencekungan (cupping) diskus optikus,
pengecilan lapangan pandang; biasanya disertai
peningkatan tekanan intraokuler.

GLAUCOMA...

Komposisi Humor aquos adalah suatu cairan


jernih yang mengisi bilik mata depan dan bilik
mata belakang.
Volumenya adalah sekitar 250 L, dan
kecepatan pembentukannya, yang bervariasi
diurnal, adalah 1.5-2 L/ mnt.
Komposisi humor aquos serupa dengan
plasma kecuali bahwa cairan ini memiliki
konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang
lebih tinggi dan protein, urea, dan glukosa
yang lebih rendah.

HUMOR AQUEOUS:

Korpus siliaris memproduksi terlalu banyak


cairan bilik mata, sedangkan pengeluaran
pada jalinan trabekular normal
Hambatan pengaliran pada pupil sewaktu
pengaliran cairan bilik mata belakang ke
bilik mata depan
Pengeluaran di sudut bilik mata
terganggu.

Peningkatan TIO

Glaukoma sudut terbuka ditandai dengan

Sudut bilik mata depan yang terbuka


Kemampuan jalinan trabekula untuk mengalirkan cairan
aqueus menurun

Gambaran patologik pada glaukoma sudut


terbuka adalah :
Proses degeneratif di jaringan trabekular berupa
penebalan lamella trabekula yang mengurangi ukuran
pori dan berkurangnya jumlah sel trabekula pembatas.
Terjadi pengendapan bahan ekstrasel di dalam jalinan
dan di bawah lapisan endotel kanalis Schlemm.

Terjadi penurunan drainase humor akueous


yang menyebabkan peningkatan tekanan
intraokuler.

PATOFISIOLOGI

1. Peningkatan tekanan internal mata


(Intraokular pressure)
2. Umur
3. Latar belakang etnik
4. Riwayat Keluarga dengan Glaukoma
5. Kondisi Medis
6. Kondisi mata yang lain
7. Penggunaan kortiosteroid jangka
panjang

FAKTOR RESIKO

Gejala awal :
mungkin tanpa gejala, rasa lelah pada
mata, rasa pegal pada mata, fluktuasi
tajam penglihatan, dan kadang-kadang
melihat seperti pelangi sekitar lampu.
-Gejala lanjut :
penyempitan lapang pandang - buta

GLAUKOMA PRIMER SUDUT


TERBUKA

Peningkatan TIO akan menekan papil


saraf optik
Terjadi proses cupping atau penggaungan
pada akibat dari penekanan pada bagian
tengah papil saraf optik
Mekanisme utama kehilangan
penglihatan pada glaukoma adalah
apoptosis sel ganglion retina.
Influx Ca ion peningkatan nitric oxide
metabolism glutamin proliferasi
astrosit & sel glial remodelling optic
nerve head penurunan
aliran
OPTIC NEUROPATHY
IN
axoplasmic neuropati gangguan
GLAUCOMA
lapang pandang

Pengukuran TIO
Pengukuran Sudut Bilik Mata Depan
Pngukuran Lapang Pandang
Penilaian Optic Disc
Uji Provokasi Glaucoma
Uji
Uji
Uji
Uji
Uji

kopi
minum air
steroid
Variasi diurnal
Kamar Gelap

PEMERIKSAAN PADA GLAUKOMA

TIO normal adalah sekitar 10-21mmHg


Faktor peningkatan TIO :

Produksi humor akuos yang meningkat


Pengeluaran humor akuos menurun
4 macam tonometer :

Tonometer
Tonometer
Tonometer
Tonometer

digital
Schiotz
Aplanasi
MacKay-Marg

PENGUKURAN TIO

GONIOSKOPI
Grade

Lebar
sudut

IV

35-45

III
II

20-35
20

10

Konfigura Kesempa Struktur


si
tan untuk pada
menutup Goniosko
pi
Terbuka
Nihil
SL, TM, SS,
lebar
CBB
Terbuka
Nihil
SL, TM, SS
Sempit
Mungkin
SL, TM
(moderate
)
Sangat
Tinggi
Hanya SL
sempit
Tertutup
Tertutup
tidak
tampak
struktur

Keterangan :
SL : Schwalbes line, TM : trabecular meshwork, SS :
scleral spur, CBB : ciliary body band.

CUPPING PADA OPTIC DISK

PERIMETER

Stadium akhir dari suatu glaukoma


dimana visus mata 0 / NLP.
Bisa berjalan akut atau kronis tergantung
etiologi glaukoma yang terjadi
Pegal atau nyeri di sekitar mata akibat
TIO tinggi
Mata merah (+), halo (+) dapat
ditemukan
Penggaungan / notching total nasalisasi
bayonetting C / D ratio 1.00

GLAUKOMA ABSOLUT

Menurunkan TIO

Penghambat -adrenergik : Timolol maleat


0.25% atau 0.5%
Supresi pembentukan humor akuos

Carbonic anhidrase inhibitor : Asetazolamid


250mg
Fasilitasi aliran keluar humor akuos

Analog prostaglandin : Latanoprost 0.005%


Suplemen tablet kalium

K L-aspartat 100mg
PENATALAKSANAAN

Trabukuloplasti laser
Penggunaan laser untuk menimbulkan luka
bakar melalui suatu geniolensa ke jalinan
trabekular sehingga dapat mempermudah
aliran keluar humor akueous karena efek luka
bakar tersebut
Teknik ini dapat menurunkan tekanan okular 68 mmHg selama dua tahun.
Trabekulektomi
Prosedur yang digunakan untuk memintas
saluran-saluran drainase normal sehingga
terbentuk akses langsung humor akueous dari
bilik mata depan ke jaringan subkonjungtiva
dan orbita
PENATALAKSANAAN

Kontrol tekanan intraokular yang jelek


akan menyebabkan semakin
rusaknya nervus optik dan semakin
menurunnya visus sampai terjadi
kebutaan

KOMPLIKASI

Apabila terdeteksi dini, sebagian


besar pasien glaukoma dapat
ditangani dengan baik secara medis
Tanpa pengobatan, glaukoma dapat
berkembang secara perlahan
sehingga akhirnya menimbulkan
kebutaan total

PROGNOSIS

Berasal dari perkataan Katarrakies


(Yunani), cataract (Inggeris),
cataracta = air terjun.
Kekeruhan pada lensa yang dapat
terjadi akibat hidrasi (penambahan
cairan) lensa, denaturasi protein
lensa, atau akibat kedua-duanya.

KATARAK

EYE WITH NORMAL


LENS

EYE WITH CATARACT IN


LENS

NORMAL EYE
A healthy, clear lens allows a
sharp image to fall on every part
of the retina allowing a crisp,
clear image to be seen

CATARACT EYE
A cloudy lens scatters light,
causing a hazy image to be seen
49

Jaringan yang berasal dari ektoderm


permukaan, berbentuk cakram.
Terletak di dalam mata, di belakang iris,
bersifat bening.
Terdiri daripada zat tembus cahaya.
Dapat menebal dan menipis saat
akomodasi.
Bentuk: lempeng cakram bikonveks.
Dibentuk oleh sel epitel lensa serat
lensa di dalam kapsul lensa.

LENSA

ANATOMI LENSA

Katarak
Katarak
Katarak
Katarak
Katarak

kongenital (< 1 thn)


juvenil (> 1 thn)
senil (> 50 thn)
komplikata
sekunder

KLASIFIKASI KATARAK

STADIUM KATARAK SENIL


INSIPIEN

IMATUR

MATUR

HIPERMATUR

Ringan

Sebagian

Seluruh

Masif

Cairan lensa

ber+ (air
masuk)

Ber- (air+massa
lensa keluar)

Iris

Terdorong

Tremulans

Bilik mata depan

Dangkal

Dalam

Sudut bilik mata

Sempit

Terbuka

Shadow test

(+)

Pseudopos

Penyulit

(-)

Glaukoma

(-)

Uveitis + glaukoma

Kekeruhan

Stadium katarak: insipien/ imatur, intumesen,


55
matur, hipermatur, morgagni

Penglihatan seperti berasap & tajam penglihatan


secara progresif
Kekeruhan lensa lensa tidak transparan pupil
berwarna putih atau abu-abu.
Ciri lensa katarak:
Edema lensa
Perubahan protein
Peningkatan proliferasi
Kerusakan kontinuitas normal serat-serat lensa

GEJALA KLINIS

oftalmoskop, kaca pembesar, ataupun


slitlamp
Funduskopi pada kedua mata bila
mungkin
Tonometri
Pemeriksaan tajam penglihatan

PEMERIKSAAN

Pembedahan dilakukan bila tajam


penglihatan sudah menurun
sedemikian rupa sehingga
mengganggu pekerjaan sehari-hari
atau bila telah menimbulkan penyulit
seperti glaukoma dan uveitis.

PENATALAKSANAAN

Indikasi sosial: jika pasien mengeluh adanya gangguan


penglihatan dalam melakukan rutinitas pekerjaan
Indikasi medis:
Katarak hipermatur
Lens induced glaucoma
Lens induced uveitis
Dislokasi / subluksasi lensa
Korpus alienum intralentikular
Retinopati diabetik yang diterapi dengan fotokoagulasi laser
Ablasio retina atau patologi segmen posterior lainnya dimana
diagnosis atau tata laksananya akan terganggu dengan adanya
opasitas lensa
jika dari hasil pemeriksaan visus dengan hitung jari dari jarak
3 m didapatkan hasil visus 3/60

INDIKASI OPERASI

Intraoperatif
Kerusakan endotel kornea
Ruptura kapsula posterior lensa
Prolapsus dan degenerasi
vitreus
Hyphaema
Hemoragik ekspulsif
Dislokasi nucleus ke dalam
vitreus
Postoperatif
Dini
Edema kornea
Bekas luka
Prolapsus iris
Bilik mata depan yang dangkal

Hifema
Glaukoma
Dislokasi IOL
Endophthalmitis
Lanjut
After cataract
Cystoid macular edema
(CME)
Vitreous touch syndrome
Vitreous wick syndrome
UGH syndrome (uveitis,
glaucoma and hyphaema)
Bullous Keratopathy
Glaukoma

KOMPLIKASI OPERASI KATARAK

Anda mungkin juga menyukai