Katarak Imatur OD
Katarak Matur OS
Hipertensi Okular ODS
Penulis
Pembimbing
IDENTITAS
Nama
Umur
Agama
Pekerjaan
Tanggal pemeriksaan
:
:
:
:
Ny. S
45 tahun
Islam
Ibu rumah tangga
: 12 April 2014
Keluhan utama
Mata kiri pengelihatan turun perlahan dan makin
buram, tanpa mata merah
Keluhan tambahan
Mata kiri menjadi berair, sedikit perih.
Riwayat Penyakit
Sekarang
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan.
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital : Tekanan Darah
: 150/90 mmHg
Frekuensi Nadi
: 80 kali/menit
Frekuensi Nafas : 28 kali/menit
Kepala/leher
: pembesaran KGB preauriukuler (-)
Thorax, Jantung : dalam batas normal
Paru : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas
: dalam batas normal
STATUS
OPHTALMOLOGI
KETERANGAN
OD
OS
VISUS
- Visus
6/12,5 ph
1/300
=6/10
- Koreksi
- Addisi
- Persepsi warna
normal
normal
- Eksoftalmus
- Endoftalmus
- Deviasi
Baik ke segala
Baik ke segala
arah
arah
- Strabismus
- Nystagmus
- Gerakan Bola
Mata
SUPERSILIA
- Warna
Hitam
Hitam
- Simetris
Normal
Normal
- Nyeri tekan
- Ekteropion
- Entropion
- Blefarospasme
- Trikiasis
- Sikatriks
- Punctum lakrimal
Normal
Normal
- Fissure palpebral
Tidak
Tidak
dilakukan
dilakukan
- Tes anel
- Folikel
- Papil
- Sikatriks
- Hordeolum
- Kalazion
KONJUNGTIVA BULBI
- Sekret
- Injeksi Konjungtiva
- Injeksi Siliar
- Perdarahan
osis
- Pterigium
- Pinguekula
- Flikten
- Nevus Pigmentosus
Subkonjungtiva/kem
SKLERA
- Warna
Putih
Putih
- Ikterik
- Nyeri Tekan
KORNEA
- Kejernihan
Jernih
Jernih
- Permukaan
Rata
Rata
12 mm
12 mm
Baik
Baik
- Infiltrat
- Keratik
Presipitat
- Sikatriks
- Ulkus
- Perforasi
- Arcus senilis
- Edema
- Ukuran
- Sensibilitas
Cukup
Cukup
- Kejernihan
Jernih
Jernih
- Hifema
- Hipopion
- Efek Tyndall
- Warna
Coklat
Coklat
- Kripte
- Sinekia
- Kolobama
IRIS
PUPIL
- Letak
Tengah
Tengah
- Bentuk
Bulat, Isokor
Bulat, Isokor
- Ukuran
3 mm
3 mm
- Refleks Cahaya
Langsung
- Refleks Cahaya Tidak
Jernih
Jernih
- Letak
Tengah
Tengah
- Test Shadow
Positif
Negatif
Tidak
Tidak
dilakukan
dilakukan
Langsung
LENSA
- Kejernihan
BADAN KACA
- Kejernihan
FUNDUS OCCULI
- Batas
tegas
Sulit dinilai
- Warna
kuning kemerahan
Sulit dinilai
Sulit dinilai
- AVR
2:3
Sulit dinilai
- CDR
0,3
Sulit dinilai
Reflek +
Sulit dinilai
Sulit dinilai
- Eksudat
Sulit dinilai
- Perdarahan
Sulit dinilai
- Sikatrik
Sulit dinilai
- Ablatio
Sulit dinilai
- Neovaskularisasi
Sulit dinilai
- Ekskavasio
- Macula lutea
- Retina
PALPASI
- Nyeri tekan
- Masa tumor
- Tensi Occuli
N+/ palpasi
N+/ palpasi
- Tonometry Schiotz
3/5,5 = 24,4
3/5,5 = 24,4
KAMPUS VISI
- Tes Konfrontasi
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
RESUME
Telah diperiksan pasien perempuan, Ny.S ,
45 thn, ke Poliklinik Mata RSUD Ciawi.
Pasien datang dengan keluhan pengelihatan
turun perlahan sejak 1 minggu SMRS dan
semakin parah pada 5 hari SMRS. Mata kiri
berair, dan terasa perih.
Riwayat minum jamu (+) apabila sakit
pinggangnya kumat lagi, dan hal ini sudah
berlangsung sejak 1 tahun yang lalu.
Status Generalis : dalam batas
tekanan darah 150/90 mmHg
normal,
RESUME
Status Ophtalmologi :
OD
OS
6/12,5 ph = 6/10
Visus
1/300
3/5,5 = 24,4
TIO
3/5,5 = 24,4
Tenang
Cts
Tenang
Tenang
Cti
Tenang
Tenang
Cb
Tenang
Jernih
Jernih
Cukup
CoA
Cukup
Bulat 3mm RC +
Bulat 3mm RC +
Kripta +, Sinekia -
Kripta +, Sinekia -
Sulit dinilai
DIAGNOSA KERJA
Katarak Imatur OD
Katarak Matur OS
Ocular Hypertension ODS
DIAGNOSA BANDING
PENATALAKSANAAN
SICS + IOL OS
R/ Timolol Maleat 0,5% ED fl. No I
S 2dd gtt I OS
Konsul bagian penyakit dalam
PROGNOSIS
OD
OS
Ad Vitam
Bonam
Bonam
Ad Fungsionam
Dubia
Dubia
Ad Sanationam
Dubia
Dubia
Anatomi
KATARAK
DEFINISI
Katarak merupakan abnormalitas pada lensa mata
berupa kekeruhan lensa yang menyebabkan tajam
penglihatan penderita berkurang.
Berasal dari Yunani katarraktes yang berarti air
terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular
dimana seperti tertutup air terjun akibat lensa yang
keruh. Katarak sendiri sebenarnya merupakan
kekeruhan pada lensa akibat hidrasi, denaturasi
protein, dan proses penuaan.sehingga memberikan
gambaran area berawan atau putih.
ETIOLOGI
Proses degenerasi
Faktor risiko pengeruhan lensa : merokok,
paparan sinar UV yang tinggi, alkohol, defisiensi
vit E, radang menahun dalam bola mata, dan
polusi asap motor/pabrik yang mengandung
timbal.
Trauma mata seperti pukulan keras, tusukan
benda, panas yang tinggi, dan trauma kimia
Katarak kongenital akibat peradangan/infeksi
ketika hamil, atau penyebab lainnya.
Komplikasi penyakit infeksi dan metabolik lainnya
seperti diabetes mellitus
Patofisiologi
Teori hidrasi : kegagalan mekanisme pompa aktif
pada epitellensa yang berada di subkapsular
anterior, sehingga air tidak dapat dikeluarkan dari
lensa. Air yang banyak ini akan menimbulkan
bertambahnya tekanan osmotik
yangmenyebabkan kekeruhan lensa.
Teori sklerosis lebih banyak terjadi pada lensa
manula dimana serabutkolagen terus
bertambahsehinggaterjadi pemadatan
serabutkolagendi tengah. Makin lama serabut
tersebut semakin bertambah banyaksehingga
terjadilah sklerosis nukleus lensa.6
KLASIFIKASI
Morfologi
Maturitas
Onset
Kapsular
Insipien
Kongenital
Subkapsular
Intumesen
Infantile
Kortikal
Immatur
Juvenile
Supranuklear
Matur
Presenile
Nuklear
Hipermatur
Senile
Polar
Morgagni
Katarak insipien
Kekeruhan dapat dimulai dari ekuator ke arah sentral
(kuneiform) atau dapat dimulai dari sentral (kupuliform).
Katarak imatur
Kekeruhan belum mengenai seluruh bagian lensa. Volume
lensa dapat bertambah akibat meningkatnya tekanan
osmotik, bahan lensa yang degeneratif, dan dapat terjadi
glaukoma sekunder.
Katarak matur
Kekeruhan sudah mengenai seluruh bagian lensa. Deposisi
ion Ca dapat menyebabkan kekeruhan menyeluruh. Bila
terus berlanjut, dapat menyebabkan kalsifikasi lensa
Katarak hipermatur
Pada stadium ini proteinprotein di bagian korteks
lensa sudah mencair.
Cairan keluar dari kapsul
dan menyebabkan lensa
menjadi mengerut.
Katarak Morgagni
Merupakan kelanjutan dari
katarak hipermatur, di
mana nukleus lensa
menggenang bebas di
dalam kantung kapsul.
Pengeretuan dapat berjalan
terus dan menyebabkan
hubungan dengan zonula
Zinii menjadi longgar.
Insipien
Imatur
Matur
Hipermatur
Kekeruhan
Ringan
Sebagian
Seluruh
Masif
Cairan lensa
Normal
Bertambah
(air masuk)
Normal
Berkurang
(air keluar)
Iris
Normal
Terdorong
Normal
Tremulans
Normal
Dangkal
Normal
Dalam
Normal
Sempit
Normal
Terbuka
Shadow test
Pseudops
Penyulit
Glaukoma
Uveitis +
Glaukoma
MANIFESTASI KLINIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penurunan visus
Silau
Perubahan miopik
Diplopia monocular
Halo bewarna
Bintik hitam di depan mata
Diagnosis
Dapat dibuat dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan laboratorium preoperasi dilakukan untuk mendeteksi
adanya penyakit-penyakit yang menyertai, seperti DM,
hipertensi, dan kelainan jantung.
Pada pasien katarak sebaiknya dilakukan pemeriksaan visus
untuk mengetahui kemampuan melihat pasien.
Pemeriksaan adneksa okuler dan struktur intraokuler dapat
memberikan petunjuk terhadap penyakit pasien dan prognosis
penglihatannya.
Pemeriksaan slit lamp tidak hanya difokuskan untuk evaluasi
opasitas lensa tetapi dapat juga struktur okuler lain
Ketebalan kornea harus diperiksa dengan hati-hati, gambaran
lensa harus dicatat dengan teliti sebelum dan sesudah pemberian
dilator pupil, posisi lensa dan intergritas dari serat zonular juga
dapat diperiksa sebab subluksasi lensa dapat mengidentifikasi
adanya trauma mata sebelumnya, kelainan metabolik, atau
katarak hipermatur.
Pemeriksaan shadow test dilakukan untuk menentukan stadium
pada katarak senilis.
Pemeriksaan ofthalmoskopi direk dan indirek dalam evaluasi dari
intergritas bagian belakang harus dinilai
DD
Katarak kongenital yang bermanifestasi sebagai
leukokoria perlu dibedakan dengan kondisi lain
yang menyebabkan leukokoria, seperti
retinoblastoma, retinopathy of prematurity, atau
persistent hyperplastic primary vitreus (PHPV)
TATALAKSANA
Persiapan Pre-Operasi
Pasien sebaiknya dirawat di rumah sakit semalam
sebelum operasi
Pemberian informed consent
Bulu mata dipotong dan mata dibersihkan dengan larutan
Povidone-Iodine 5%
Pemberian tetes antibiotik tiap 6 jam
Pemberian sedatif ringan (Diazepam 5 mg) pada malam
harinya bila pasien cemas
Pada hari operasi, pasien dipuasakan.
Pupil dilebarkan dengan midriatika tetes sekitar 2 jam
sebelum operasi. Tetesan diberikan tiap 15 menit
Obat-obat yang diperlukan dapat diberikan, misalnya obat
asma, antihipertensi, atau anti glaukoma. Tetapi untuk
pemberian obat antidiabetik sebaiknya tidak diberikan
pada hari operasi untuk mencegah hipoglikemia, dan obat
antidiabetik dapat diteruskan sehari setelah operasi
Phacoemulsification
Phakoemulsifikasi (phaco) adalah teknik untuk
membongkar dan memindahkan kristal lensa.
Pada teknik ini diperlukan irisan yang sangat kecil
(sekitar 2-3mm) di kornea. Getaran ultrasonic akan
digunakan untuk menghancurkan katarak,
selanjutnya mesin PHACO akan menyedot massa
katarak yang telah hancur sampai bersih.
Sebuah lensa Intra Okular yang dapat dilipat
dimasukkan melalui irisan tersebut. Karena incisi
yang kecil maka tidak diperlukan jahitan, akan pulih
dengan sendirinya. Tehnik ini bermanfaat pada
katarak kongenital, traumatik, dan kebanyakan
katarak senilis
PROGNOSIS
Tindakan pembedahan secara defenitif pada
katarak senilis dapat memperbaiki ketajaman
penglihatan pada lebih dari 90% kasus. Sedangkan
prognosis penglihatan untuk pasien anak-anak
yang memerlukan pembedahan tidak sebaik
prognosis untuk pasien katarak senilis. Adanya
ambliopia dan kadang-kadang anomali saraf
optikus atau retina membatasi tingkat pencapaian
pengelihatan pada kelompok pasien ini. Prognosis
untuk perbaikan ketajaman pengelihatan setelah
operasi paling buruk pada katarak kongenital
unilateral dan paling baik pada katarak kongenital
bilateral inkomplit yang proresif lambat.
Hipertensi okuli
didefinisikan sebagai peningkatan tekanan di
dalam bola mata dikarenakan peningkatan
produksi humor aquous di atas normal atau
adanya hambatan aliran humor aquous itu sendiri
tanpa adanya kerusakan saraf optik atau
kehilangan lapang pandang.
Konsensus arus di oftalmologi mendefinisikan
tekanan introcular normal (TIO) adalah antara 10
mmHg dan 21 mmHg.
Merupakan faktor resiko glaukoma atau salah satu
tanda kelainan yang terdapat pada penyakit
glaukoma. Kurang dari 10% penderita hipertensi
okuler akan berubah menjadi glaucoma
Gejala
Kebanyakan orang dengan hipertensi okular tidak
mengalami gejala apapun. Untuk alasan ini,
pemeriksaan mata secara teratur dengan dokter
mata sangat penting untuk menyingkirkan segala
kerusakan pada saraf optik dari tekanan tinggi.
Pemeriksaan
1. Visual acuity : bandingkan visual acuity sekarang dengan visual
acuity yang diketahui sebelumnya (jika berkurang, singkirkan
POAG atau penyebab- penyebab sekunder kehilangan
penglihatan, seperti juga katarak, age-related macular
degeneration, ocular surface disorders (misalnya dry eye), atau
efek merugikan yang timbul dari pengobatan topical (terutama
jika menggunakan miotik).
2. Pupil : ada/tidaknya defek afferen dari pupil (Marcus-Gunn)
harus dilihat.
3. Pemeriksaan slit lamp dari segmen anterior :
a. Cornea : lihat tanda-tanda oedema microcystic (ditemukan
hanya dengan peninggian TIO yang tiba-tiba), keratic
precipitates, pigmen di endothelium (Krukenberg spindle), dan
kelainan kongenital.
b. Bilik mata depan : periksa apakah ada cell atau flare, uveitis,
hyphema, dan sudut tertutup.
c. Iris : defek transiluminasi, atrophy iris, synechiae, rubeosis,
ektropion uvea, iris bombe, perbedaan dalam pewarnaan iris
bilateral (misalnya Fuchs heterokromik iridosiklitis) atau
pseudoexfoliation (PXF) mungkin diobservasi.
Tonometri
Tujuan pemeriksaan dengan tonometer atau
tonometri untuk mengetahui tekanan bola mata
seseorang. Tonometer yang ditaruh pada
permukaan mata atau kornea akan menekan bola
mata ke dalam. Tekanan ke dalam ini akan
mendapatkan perlawanan tekanan dari dalam
bola mata melalui kornea.5
Gonioscopy
Dilakukan untuk memeriksa drainase sudut mata
Anda, untuk melakukannya, lensa kontak khusus
ditempatkan pada mata. Tes ini penting untuk
menentukan apakah sudut terbuka, menyempit,
atau tertutup dan untuk menyingkirkan kondisi
lainnya yang dapat menyebabkan tekanan
intraokular tinggi.
TATALAKSANA
Hipertensi okuler sebagian besar diobati dengan
pilocarpine, timolol, acetazolamide dan clonidine. Ada
juga lainnya, yang kurang umum digunakan, alternatif.
tetes mata awalnya dapat dimulai baik pada salah satu
atau kedua mata
Target pressure permulaan yang dipilih harus setidaknya
20% dibawah TIO sebelum pengobatan, tergantung
pada penemuan klinis.
Validitas dan adekuatnya target pressure harus secara
periodik diukur dengan membandingkan dengan status
nervus optikus dengan pemeriksaan sebelumnya
Jika kontrol tidak dapat dicapai dengan 1-2 kali
pengobatan pertimbangkan diagnosa hipertensi okuli
dengan kemungkinan glaukoma sudut terbuka primer
tahap awal.
KOMPLIKASI
Dengan kontrol tekanan intra okuli yang jelek,
berlanjut dengan timbulnya perubahan pada saraf
optik dan lapang pandangan.
PROGNOSIS
Prognosis sangat baik untuk pasien-pasien
dengan hipertensi okuli. Dengan follow-up yang
sangat baik ditambah dengan obat-obatan,
kebanyakan pasien-pasien hipertensi okuli tidak
berkembang menjadi glaukoma sudut terbuka
primer, dan mereka tetap mempunyai penglihatan
yang bagus seumur hidup mereka
TERIMA KASIH