Anda di halaman 1dari 26

RESPONSI

SINDROM MATA KERING


P E M B I M B I N G : D R . I L H A M I YAT I , S P. M

O L E H : D I YA H N I N G R U M
2 01110 3 3 0 3111 2 8

SMF ILMU KESEHATAN MATA RSU HAJI SURABAYA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn.S
Usia : 61 tahun
No. RM : 622564
Jenis kelamin: Laki-laki
Alamat : Rungkut
Pekerjaan : Pengawas percetakan
Pemeriksaan : 10 Agustus 2016
Keluhan utama : kedua mata terasa perih
Pasien merasa kedua mata terasa perih sejak 1
tahun yang lalu.
Pasien mengaku sering keluar kotoran pada kedua

RPS
mata saat bangun tidur
Pandangan terasa kabur tampak seperti sore hari,
ada bayangan hitam saat bola mata di gerakan
makin lama makin banyak
Kadang terasa nyeri cekot cekot, silau +, gatal
pada mata +, nerocoh -,
Pasien tidak mengeluhkan mata merah selama ini
Sudah di terapi vitrolenta 3 bulan ini

RPD Riwayat Diabetes Mellitus + 15 tahun


(terakhir kontrol 12 juli 2016.
Riwayat Hipertensi + sering kontrol
kedokter,

RPK Riwayat Diabetes Mellitus disangkal


Riwayat hipertensi +
RPSOS Pasien bekerja sebagai
pengawas di percetakan
PEMERIKSAAN FISIK

Visus : VOD : 0,3f cc S+1,50 C-0,50 A180 1,0


VOS : 0,2f cc S+1,75 C-0.75 A120 1,0

Add : +2,75 PD 72/70 mm

Pergerakan
bola mata: OD OS
Baik kesegala arah baik kesegala arah

Tekanan TOD = n/(palpasi)


Intra Okuler TOS = n/(palpasi)
PEMERIKSAAN

OD OS

SEGMEN ANTERIOR

Palpebra : edema -/-, hiperemi -/-,


Konjungtiva : CVI -/- , PCVI -/-, folikel -/-, papil -/-, sekret -/-,
Kornea : jernih + / +
BMD : dalam + / +, jernih + / +
Iris : reguler + / +, cokelat +/+
Pupil : refleks pupil + / +, bulat + / +, 3 mm / 3 mm
Lensa : Jernih / Jernih
SEGMEN POSTERIOR

Fundus Reflek : + / +
Papil N.II : warna normal +/+ , batas tegas +/+ , CD ratio
0,3 / CD ratio 0,3.
Arteri : vena : 2:3 / 2:3
Retina : jernih
Makula : refleks fovea +/+
Vitreous : Jernih/Jernih
Pemeriksaan Lainnya
Schirmer test ODS 4mm

DAFTAR MASALAH
1. Pasien merasa kedua mata terasa perih sejak 1 tahun yang lalu, silau +, gatal +.
2. Pasien mengaku sering keluar kotoran pada kedua mata terutama saat bangun tidur
3. Pandangan terasa kabur tampak seperti sore hari, ada bayangan hitam saat bola mata di
gerakan jumlah bertambah
4. VOD : 0,3f cc S+1,50 C-0,50 A180 1,0
5. VOS : 0,2f cc S+1,75 C-0.75 A120 1,0 Add : +2,75
6. Schirmer test 4mm ODS

DIAGNOSIS
ODS Astigmatisme hipermetrop kompositus + presbiopi
ODS Syndroma Mata Kering + Floaters
PLANNING
Diagnostik : midriasil
lensa indirec (Three mirror goumen)
Terapi : Kaca Mata
Cendolyteers 4x1 ODS
Vitrolenta 3x1 ODS

Monitoring Keluhan pasien


Visus
Segmen anterior
Segmen posterior
Schirmer test
EDUKASI :
Menjelaskan kepada pasien bahwa pasien menderita astigmatisme
hipermetrop kompositus + presbiopi
Menjelaskan bahwa terapinya hanya dengan kaca mata dan kaca
matanya sebaiknya sering digunakan dan diminta kontrol 1 tahun.
Menjelaskan kepada pasien tentang visual higine
Menjelaskan kepada pasien bahwa menderita SMK yaitu syndroma
mata kering yang salah satu faktor penyebabnya adalah usia.
Diberikan terapi cendolyteers 4x1 untuk pengganti air mata boleh
digunakan lebih dari 4x, teteskan bila mata terasa tidak enak
Hindari untuk berada di ruangan ber AC
Mengingatkan kepada pasien bahwa telah diberi terapi vitolenta
untuk mengurangi bayangan hitam nya. Jika makin lama makin
banyak kegera konsul kembali kedokter.
ANATOMI
SINDROM MATA KERING

DEFINISI

Gangguan dari film air mata karena terjadinya kekurangan atau


penguapan yang berlebihan dari air mata, yang menyebabkan
kerusakan pada permukaan mata interpalpebral dan berhubungan
dengan gejala ketidaknyamanan okular.
ETIOLOGI
Penyebab produksi kekurangan air mata adalah sebagai berikut:
defisiensi kelenjar lacrimal
lacrimal kelenjar obstruksi duktus
obat sistemik
Hilangnya penguapan
Meibomiandisfungsi kelenjar
penyakit permukaan okular (misalnya alergi)
Vitamin A kekurangan
obat topikal dan pengawet
Obat yang dapat mengganggu produksi air
Antihistamin
Beta blockers
Fenotiazin
Atropin
Gejala klinis
Perih pada bola mata
Permukaan bola mata terasa seperti berpasir, seolah-olah ada sesuatu
yang mengganjal di permukaan bola mata.
Mata berair setelah suatu periode dimana mata terasa sangat kering.
Belekan, Nyeri dan mata merah.
Penglihatan buram.

Pembagian
Pada sindrom Sjgren, hiposekresi air mata muncul setelah infiltrasi
autoimun dan destruksi kelenjar lakrimal.
Pada sindrom non-Sjgren, defisiensi produksi air mata tidak terkait
dengan penyakit jaringan ikat.
Dry eye evaporatif (penguapan). Terjadi karena kegagalan kelenjar
meibom menghasilkan komponen lemak dari air mata.
ekspresi
interleukin-1 (IL-
1), tumor necrosis
factor--(TNF-),
Meningkatnya dan matriks
menstimuli
osmolalitas lapisan air metaloproteinase 9
mata (MMP-9),

kaskade
mitogen-
produksi sitokin activated
DED inflamasi dan MMPs, protein
kinase
(MAPK)
PEMERIKSAAN
PENATALAKSANAAN
FLOATERS
FLOATERS

DEFINISI

Floaters adalah bintik kecil yang dapat dilihat pada lapang pandang, terutama
ketika Anda melihat area lightcoloured seperti langit biru atau dinding putih.

Patofisiologi

Gambaran ini muncul akibat adanya serat serat dan permukaan kolagen
vitreus yang telah ada sebelumnya. Adanya eritrosit yang kadang-kadang sel
sel radang dalam vitreus dapat menyebabkan pasien melihat floaters.
Gejala klinis

Floaters sentral yang relative tidak bergerak akan mengganggu dan bahkan
dapat menghalangi penglihatan.
Floaters di bagian perifer sering tidak disadari, karena umumnya intermiten
dan memerlukan gerakan mata besar atau posisi khusus agar terlihat.
Informasi visual yang disampaikan dari retina ke otak melalui saraf optik ini.
Floaters cenderung meningkat dengan usia karena humor vitreous menarik
sedikit menjauh dari retina dan berdegenerasi dengan memajukan tahun.
PEMBAHASAN
DAFTAR MASALAH

Pasien merasa kedua mata terasa perih sejak 1 tahun yang lalu, silau +, gatal +.
Pasien mengaku sering keluar kotoran pada kedua mata terutama saat bangun
tidur
Pandangan terasa kabur tampak seperti sore hari, ada bayangan hitam saat bola
mata di gerakan
VOD : 0,3f cc S+1,50 C-0,50 A180 1,0
VOS : 0,2f cc S+1,75 C-0.75 A120 1,0 Add : +2,75
Schirmer test 4mm ODS
Pemeriksaan segmen anterior pada lensa tampak agak keruh minimal
DIAGNOSIS
ODS Astigmatisme hipermetrop kompositus + presbiopi
ODS Syndroma Mata Kering + Floaters

Terapi : Kaca Mata


Cendolyteers 4x1 ODS
Vitrolenta 4x1 ODS
Astigmat hipermeripia kompositus
Presbiopia
VOD : 0,3f cc S+1,50 C-
0,50 A180 1,0 Add : +2,75
VOS : 0,2f cc S+1,75 C-
0.75 A120 1,0
Sindrom Pekerja sebagai pengawas percetakan yang
mata berada di ruangan full AC
kering Penggunaan obat diabetes melitus (15
tahun)

Floaters Usia degenerasi dari vitreus


DAFTAR PUSTAKA

1. Jefri,dr. dry eye syndrom-diagnosis and managament. Medical buletin journal. Hongkong.
2010. Vol-15 page 10-12
2. Vasillis, Eleftheria, Panos,W,et all.Dry eye an clinical disease of tear film diagnosis and
management. Us ophthalmologi review. Touch medical media. 2004. Page109-114
3. Lemp MA, Crews LA, Bron AJ, et al., Distribution of aqueousdeficient and evaporative dry eye
in a clinic-based patient cohort: a retrospective study, Cornea, 2012;31:4728.
4. Optomrty Victoria. Eye Flouters. The better health channel. American. Unauthorized
reproduction. 2015., page 1-2
5. Voughan D G, Absury T, Riodan-eva P. Oftalmologi umum corpus vitreum., ed.14 Jakarta,.
Wijaya Medika: 2000:185-196
6. C, Stephen foster. dry eye syndrome. Acces:
http://emedicine.medscape.com/article/1210417-overview#a8., update:14 july 2016
7. Michael, A. gary N. The Definition and classification of dry eye. Guidelines from the 2007
international dry eye workshop.

Anda mungkin juga menyukai