O L E H : D I YA H N I N G R U M
2 01110 3 3 0 3111 2 8
Nama : Tn.S
Usia : 61 tahun
No. RM : 622564
Jenis kelamin: Laki-laki
Alamat : Rungkut
Pekerjaan : Pengawas percetakan
Pemeriksaan : 10 Agustus 2016
Keluhan utama : kedua mata terasa perih
Pasien merasa kedua mata terasa perih sejak 1
tahun yang lalu.
Pasien mengaku sering keluar kotoran pada kedua
RPS
mata saat bangun tidur
Pandangan terasa kabur tampak seperti sore hari,
ada bayangan hitam saat bola mata di gerakan
makin lama makin banyak
Kadang terasa nyeri cekot cekot, silau +, gatal
pada mata +, nerocoh -,
Pasien tidak mengeluhkan mata merah selama ini
Sudah di terapi vitrolenta 3 bulan ini
Pergerakan
bola mata: OD OS
Baik kesegala arah baik kesegala arah
OD OS
SEGMEN ANTERIOR
Fundus Reflek : + / +
Papil N.II : warna normal +/+ , batas tegas +/+ , CD ratio
0,3 / CD ratio 0,3.
Arteri : vena : 2:3 / 2:3
Retina : jernih
Makula : refleks fovea +/+
Vitreous : Jernih/Jernih
Pemeriksaan Lainnya
Schirmer test ODS 4mm
DAFTAR MASALAH
1. Pasien merasa kedua mata terasa perih sejak 1 tahun yang lalu, silau +, gatal +.
2. Pasien mengaku sering keluar kotoran pada kedua mata terutama saat bangun tidur
3. Pandangan terasa kabur tampak seperti sore hari, ada bayangan hitam saat bola mata di
gerakan jumlah bertambah
4. VOD : 0,3f cc S+1,50 C-0,50 A180 1,0
5. VOS : 0,2f cc S+1,75 C-0.75 A120 1,0 Add : +2,75
6. Schirmer test 4mm ODS
DIAGNOSIS
ODS Astigmatisme hipermetrop kompositus + presbiopi
ODS Syndroma Mata Kering + Floaters
PLANNING
Diagnostik : midriasil
lensa indirec (Three mirror goumen)
Terapi : Kaca Mata
Cendolyteers 4x1 ODS
Vitrolenta 3x1 ODS
DEFINISI
Pembagian
Pada sindrom Sjgren, hiposekresi air mata muncul setelah infiltrasi
autoimun dan destruksi kelenjar lakrimal.
Pada sindrom non-Sjgren, defisiensi produksi air mata tidak terkait
dengan penyakit jaringan ikat.
Dry eye evaporatif (penguapan). Terjadi karena kegagalan kelenjar
meibom menghasilkan komponen lemak dari air mata.
ekspresi
interleukin-1 (IL-
1), tumor necrosis
factor--(TNF-),
Meningkatnya dan matriks
menstimuli
osmolalitas lapisan air metaloproteinase 9
mata (MMP-9),
kaskade
mitogen-
produksi sitokin activated
DED inflamasi dan MMPs, protein
kinase
(MAPK)
PEMERIKSAAN
PENATALAKSANAAN
FLOATERS
FLOATERS
DEFINISI
Floaters adalah bintik kecil yang dapat dilihat pada lapang pandang, terutama
ketika Anda melihat area lightcoloured seperti langit biru atau dinding putih.
Patofisiologi
Gambaran ini muncul akibat adanya serat serat dan permukaan kolagen
vitreus yang telah ada sebelumnya. Adanya eritrosit yang kadang-kadang sel
sel radang dalam vitreus dapat menyebabkan pasien melihat floaters.
Gejala klinis
Floaters sentral yang relative tidak bergerak akan mengganggu dan bahkan
dapat menghalangi penglihatan.
Floaters di bagian perifer sering tidak disadari, karena umumnya intermiten
dan memerlukan gerakan mata besar atau posisi khusus agar terlihat.
Informasi visual yang disampaikan dari retina ke otak melalui saraf optik ini.
Floaters cenderung meningkat dengan usia karena humor vitreous menarik
sedikit menjauh dari retina dan berdegenerasi dengan memajukan tahun.
PEMBAHASAN
DAFTAR MASALAH
Pasien merasa kedua mata terasa perih sejak 1 tahun yang lalu, silau +, gatal +.
Pasien mengaku sering keluar kotoran pada kedua mata terutama saat bangun
tidur
Pandangan terasa kabur tampak seperti sore hari, ada bayangan hitam saat bola
mata di gerakan
VOD : 0,3f cc S+1,50 C-0,50 A180 1,0
VOS : 0,2f cc S+1,75 C-0.75 A120 1,0 Add : +2,75
Schirmer test 4mm ODS
Pemeriksaan segmen anterior pada lensa tampak agak keruh minimal
DIAGNOSIS
ODS Astigmatisme hipermetrop kompositus + presbiopi
ODS Syndroma Mata Kering + Floaters
1. Jefri,dr. dry eye syndrom-diagnosis and managament. Medical buletin journal. Hongkong.
2010. Vol-15 page 10-12
2. Vasillis, Eleftheria, Panos,W,et all.Dry eye an clinical disease of tear film diagnosis and
management. Us ophthalmologi review. Touch medical media. 2004. Page109-114
3. Lemp MA, Crews LA, Bron AJ, et al., Distribution of aqueousdeficient and evaporative dry eye
in a clinic-based patient cohort: a retrospective study, Cornea, 2012;31:4728.
4. Optomrty Victoria. Eye Flouters. The better health channel. American. Unauthorized
reproduction. 2015., page 1-2
5. Voughan D G, Absury T, Riodan-eva P. Oftalmologi umum corpus vitreum., ed.14 Jakarta,.
Wijaya Medika: 2000:185-196
6. C, Stephen foster. dry eye syndrome. Acces:
http://emedicine.medscape.com/article/1210417-overview#a8., update:14 july 2016
7. Michael, A. gary N. The Definition and classification of dry eye. Guidelines from the 2007
international dry eye workshop.