CRS Diare
CRS Diare
CRS Diare
Laporan
Kasus
Identitas pasien
Nama: By. S
Anamnesis
Keluhan Utama:
Mencret
Anamnesis Khusus:
Pasien menderita diare sejak hari Jumat (6 hari). Diare disertai dengan
lendir, darah dan tanpa ampas. Frekuensi diare pada hari pertama
adalah 15x. Sedangkan, hari-hari berikutnya sekitar 8x/hari. Volume
kotoran dalam sekali BAB ialah sekitar 25 cc. Kotoran memiliki
konsentrasi cair, berwarna hijau dan berbau menyengat. Diare disertai
dengan demam sejak hari pertama. Diare disertai dengan nyeri perut.
Tidak ada riwayat muntah. Pasien tidak meminum susu formula dan
meminum obat antibiotik sebelumnya. Pasien tidak pernah
menggunakan botol susu. Sumber air minum dibuat sendiri dengan
cara direbus. Pasien tidak pernah mengalami kejang sebelumnya.
Riwayat makan :
0-6 bulan : ASI eksklusif
6 bulan-sekarang : MP ASI (bubur sayur, nestle, buah)
Sumber air: air mentah yang direbus
Riwayat imunisasi :
Lengkap
Riwayat alergi:
Tidak ada
Pemeriksaan Fisis
Status Gizi
BB: 7 kg
BB/U: <-1 SD
PB: 67 cm
PB/U: <-1 SD
LK: 42,4 cm
LK/U: median
BB/PB: median
Tanda vital :
N: 104X/mnt
R: 30x/mnt
S: 36.7 C
Pemeriksaan Fisis
KEPALA:
Ubun-ubun besar
sedikit cekung,
mata cekung, air
mata tidak ada,
konjungtiva tidak
anemis, sklera
tidak ikterik,
pernapasan cuping
hidung tidak ada,
sianosis perioral
tidak ada, mukosa
mulut kering
LEHER:
KGB tidak teraba
THORAKS:
PULMO: gerak dan
bentuk simetris.
Tidak ada retraksi
dinding dada. VBS
kiri=kanan.
CARDIO: Bunyi S1
S2 murni reguler.
Pemeriksaan Fisis
ABDOMEN
Datar, lembut.
Tidak ada
retraksi
epigastric.
Bising usus
meningkat.
Hepar dan lien
tidak teraba.
Turgor kembali
lambat
ANOGENITALIA
:
Tidak ada
kelainan
genital. Tidak
ada perianal
rash.
EXTREMITAS:
Akral hangat.
CRT normal.
Usulan Pemeriksaan
Darah rutin
Elektrolit
Feses rutin
Hasil Laboratorium
Diketahui Hb 11,9g/dL, leukosit 17,000
Pada pemeriksaan feses rutin ditemukan gambaran sebagai berikut:
Makroskopis:
Warna : hijau
Konsistensi : cair
Bau : amis
Lendir : +
Darah : -
Mikroskopis:
Leukosit : 4-11
Eritrosit : 0-1
Diagnosis Kerja
Diare akut dysentriform + dehidrasi ringan-sedang
Differential diagnosis:
Penatalaksanaan
Cefotaxime 3 x 350 mg
Probiotik
Prognosis
Pembahasan
Definisi
Epidemiologi
Faktor Risiko
Etiologi
Infeksi (gastroenteritis)
Virus: Rotavirus, Norwalk virus,
Adenovirus
Bakteri: E. coli, Shigella,
Salmonella, Vibrio, Yersinia,
Campylobacter
Parasit: Entamoeba histolytica,
Giardia lamblia, Cryptosporidium
parvum
Non-Infeksi
Malabsorpsi nutrien: defisiensi
laktase kongenital, gangguan
penyerapan karbohidrat, lemak
Imun/inflamasi: alergi makanan ,
defisiensi imun
Gangguan motilitas: thyrotoxicosis
Neoplasia: tumor yang
mensekresi hormon
neuroendokrin (apudoma) seperti
Zollinger Ellison, VIPoma, dll.
Diare karena substansi eksogen:
intake berlebih terkait minuman
bersoda, antasida atau laksatif
mengandung Mg(OH)2, minuman
mengandung methylxantines
(cola, kopi, teh)
Etiologi
Patomekanisme
Sekretorik
Patomekanisme
Invasif
Non-dysentriform: Tidak
berdarah, umumnya
karena Rotavirus. Invasi
menyebabkan kerusakan
vili sehingga defisiensi
laktase.
Dysentriform: Berdarah,
umumnya karena Shigella,
Salmonella, EIEC. Invasi
membentuk mikroulkus,
BAB berlendir dan
berdarah.
Patomekanisme
Osmotik
Manifestasi Klinis
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat imunisasi
Diagnosis
Pemeriksaan Fisis
Diagnosis
LIHAT :
- Keadaan
Umum
- Mata
- Haus
- Air mata
- Mulut/lidah
Sadar
*gelisah
atau
Normal
rewel
Minum
normal, Cekung
tidak
*Kehausan,minu
kehausan
m
dengan
Basah
semangat
Basah
Kering
Kering
RASAKAN :
*Kembali sangat
lambat
Jika terdapat 1
tanda * ditambah
1 atau lebih
tanda lain pada
gejala C maka
dehidrasi sedang
berat
Rencana C
Diagnosis
Apakah anak batuk? Jika iya, cek kecepatan nafas dan lihat
apakah bernafas normal atau tidak, apakah dada pasien
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Banding
Diagnosis
Akuta
Cholera
Dysentri
Diare dengan
Gejala
> 3x mencret/ hari
<14 hari
Tidak ada darah
Diare berlebihan dengan dehidrasi
berat
kultur vibrio cholerae (+)
Darah pada feses
Nyeri perut
Demam
Kejang
Letargi
Dehidrasi
Diare disertai malnutrisi berat
Mencegah dehidrasi;
Rencana A
Prinsip 1: Beri anak cairan yang lebih dari biasanya untuk
mencegah dehidrasi
Sangat haus
Demam
Terapi B
Anak diberikan cairan oralit dan zinc. Jumlah oralit yang diberikan adalah
75mg/kgBB. Jika berat badan tidak diketahui, berikan sesuai dengan umurnya.
Usia
Berat
Badan
Cairan
Rehidra
si (mL)
<
4 4-11
bulan
bulan
< 5kg
5 - 7,9
kg
200-400 400-600
12-23
bulan
8 10,9
kg
600-800
2-4
5-14
>15
tahun
tahun
tahun
11
16
> 30 kg
15,9 kg
29,9 kg
800120022001200
2200
4000
Bagi anak < 2 tahun menggunakan 1 sendok teh setiap 1-2 menit;
Anak yang lebih tua dan orang tua meminum menggunakan gelas
Jika anak muntah, tunggu 5-10 menit, lalu diberi oralit lagi tetapi lebih perlahan (1
sendok tiap 2-3 menit).
Terapi C
Usia
< 12 bulan
12 bulan 5 tahun
Infus
RL
30
mL/kgBB dalam
1 jam
jam
Infus
RL
70
mL/kgBB dalam
5 jam
2 jam
Lakukan penilaian kembali dalam 1-2 jam, jika keadaan belum membaik
drip dipercepat. Berikan juga cairan per oral sebanyak 5 mL/kgBB/jam
ketika anak sudah mulai mau minum. Setelah terapi selesai, nilai ulang
status dehidrasi.
Bila tidak ada akses intravena, rujuk ke fasilitas lain yang dapat dicapai
dalam waktu 30 menit
Bila tidak bisa dirujuk, berikan cairan melalui pipa nasogastrik sebanyak 20
mL/kgBB/jam selama 6 jam dengan total pemberian 120 mL/kgBB
Penyebab
Kolera
Antibiotik
Tetrasiklin 50 mg/kgBB/hari
dibagi dalam 4 dosis selama
3 hari
Alternatif
Eritromisin 50 mg/kgBB/hari
dibagi dalam 4 dosis selama 3
hari
Pada pasien gizi baik dengan diare cair dan berdarah, berikan
antibiotik untuk mengatasi Shigella (Siprofloksasin, kotrimoksazol,
atau tiamfenikol) kemudian lihat kembali keadaan pasien setelah 2
hari. Jika keadaan membaik, lanjutkan pengobatan hingga total 5
hari
Bila tidak ada faktor risiko, ganti antibiotik ke lini kedua. Cek
keadaan pasien setelah 2 hari. Jika keadaan membaik, lanjutkan
pengobatan hinggal total 5 hari
Pencegahan
ASI
Mencuci Tangan