Anda di halaman 1dari 47

HUMAN ANATOMI

UROGENITALIA MASCULINA

dr. Sutara, MH

BAGIAN ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON 2016

LEARNING
OBJEKTIF

ORGANOGENITALIA MASCULINA
Organogenitalia masculina terdiri atas :
I. Organogenitalia interna
1. Saluran penghantar sperma
A. Canalis inguinales
B. Funiculus spermaticus
2. Kelenjar
A. Testis
B. Vesica seminalis
C. Kelenjar prostat
D. Kelenjar bulbo urethralis
3. Ductus (Saluran)
A. Epidydimis
B. Ductus aberans
C. Ductus deferens
D. Ductus ejaculatorius
E. Kelenjar Cowper
F. Urethra
II. Organogenitalia externa
1. Penis
2. Scrotum

I.

ORGANOGENITALIA INTERNA
1. SALURAN PENGHANTAR SPERMA

A. Canalis inguinales

Adalah celah yang melintas caudal


dinding abdomen ventral tempat funiculus
spermaticus
Terletak sejajar di cranial ligamentum
inguinale, pada laki2 berisi funiculus
spermaticus, sedangkan pada wanita
berisi ligamentum teres uteri dan
n.ilioinguinalis

Canalis inguinalis dibatasi oleh :


1. Dinding ventral oleh aponeurosis m.obliqus
externus abdominis, lateralnya oleh m.obliqus
abdominis internus
2. Dinding dorsal oleh fascia transversalis
sedangkan medial oleh conjoin tendon
m.obliqus abdominis externus dan
m.transversus abdominis
3. Atap oleh m.obliqus internus abdominis dan
m.transversus abdominis
4. Dasar oleh ligamentum inguinale dan medial
oleh ligamentum lacunare
5. Anulus inguinalis superficial, celah segitiga
pada aponeurosis m.obliqus externus
abdominis
6. Anulus inguinalis profundus mrp pelebaran
fascia transversalis di cranial dari ligamentum
inguinale, lateral dari a.epigastrica inferior

B. Funiculus Spermaticus

Berawal dari anulus inguinalis profundus, lateral


a.epigastrica inferior berakhir pada tepi dorsal testis
dan scrotum, brfungsi menggantung testis dlm
scrotum

Pembungkusnya dibentuk oleh tiga lapis fascia, yaitu :


1. Fascia spermatica interna dari fascia transversalis
2. Fascia cremasterica dari fascia m.obliqus internus
abdominis
3. Fascia spermatica externa dari aponeurosis
m.obliqus externus abdominis

Berjalan dari abdomen scr miring masuk ke anulus


inguinalis profundus pada canalis inguinalis
Keluar dari anulus inguinalis superficialis descendens
menuju scrotum, dimana yang sinistra lebih panjang, shg
posisi testis lebih rendah
Struktur funiculus spermaticus tersusun atas:
o Arter/vena
o Saraf
o Nodi lymphatici
o Ductus excretorius dari testis

a. Vascularisasi funiculus spermaticus


o
o
o
o

A.testicularis
A.defferentialis
A.spermatica externa
Sistema vena menerima darah dari epididymis
plexus pamfiniformis

Fascia cremasterica tdp m.cremaster beasal dr m. obliqus


internus abdominis, disarafi oleh n.genitofemoralis, reflexnya
mengangkat testis dr scrotum saat dingin
Komponen funiculus spermaticus adalah :
1. Ductus deferens (vas deferens), menyalurkan sperma
dari epididymis
2. A.testicualaris untuk mendarahi testis dan epididymis
3. Arteri untuk ductus deferens cabang a.vesicalis inferior
4. A.cremasterica cabang a.epigastrica inferior
5. Plexus piriformis
6. Serabut simpatis pada arteri dan serabut simpatis
parasimpatis pada ductus deferens
7. R.genitalis n.genitofemoralis untuk m.cremaster
8. Pembuluh limfe dari testis, nl.lumbales dan
nl.preaortica

2. KELENJAR - KELENJAR
A. Testis

Bentuk oval terdapat dalam scrotum, difiksasi oleh funiculus


spermaticus, meninggalkan canalis inguinalis mll anulus
inguinalis profundus
Testis sinistra tergantung lebih rendah dari dextra
Awal kehidupan testis berada dlm cavum abdomen, sebelum
lahir mengalami penurunan lewat canalis inguinalis,
kemudian keluar melalui anulus inguinalis superficialis dan
masuk ke scrotum
Terbungkus oleh derivat tunica serosa, tunica muscularis,
dan lamina fibrosa dari dinding abdomen juga cutis
Panjang sekitar 4-5 cm, lebar 2,5 cm, diameter
anteroposterior 3 cm dan berat sekitar 0,5-1 gr

a. Bagian dari testis

Testis mempunyai bagian sebagai


berikut :
a. Extremitas superior, menuju ke
ventrolateral
b. Extremitas inferior, menuju ke
dorsomedial
c. Margo anterior yang convex, menuju
ke ventrocaudal
d. Margo posterior, tempat melekat
funiculus spermaticus, menuju
dorsocranial

Testis dibungkus oleh lapisa berikut :


1. Tunica vaginalis
2. Tunica albugenia
3. Tunica vasculosa

1.

Tunica Vaginalis
Membrana serosa derivat dari saccus vaginalis
peritonei saat fetus
Dibedakan menjadi dua yaitu :
a.
Lamina visceralis
Plica dari lamina ini menghubungkan
testis dg epididymis
Dari margo posterior testis melipat ke
fascia interna akan melapisi scrotum
b.

Lamina parietalis
Bentuk lebih tebal, membentang ke
atas sampai pd ventromedial funiculus
spermaticus, dan margo inferior testis
Facies interna tunica vaginalis dibtk
diantara lamina visceralis dan lamina
parietalis disbt cavum vaginalis testis

Kadang kantung peritoneum tidak mengalami


obliterasi, sehingga cavitas peritoneal di abdomen
akan berhubungan langsung dengan cavum
peritoneal testis, hal ini memudahkan terjadinya
hernia inguinalis

2. Tunica Albugenia

Terdiri dari jaringan ikat fibrosa, berwarna kebiruan


Menutupi testis, kecuali daerah perlekatan dari epididymis
pada testis dan sepanjang margo posterior testis
Trabecula/septula testis membagi testis dalam 200-300
lobulus
Tiap
lobulus
mengandung
beberapa
tubulus
seminiferi/tubulus contortus yang berkelok-kelok
Tubulus seminiferi yang matur dan imatur dipisahkan oleh
membrana basalis, dimana dari sel-sel yang berada di
dinding tubulus inilah spermatozoa di produksi, dan sel
yang membentuk hormon terletak pada jaringan ikat
diantara tubuli
Tubuli seminiferi masuk ke mediastinum menjadi lurus
sebagai tubulus rectus seminiferus ahirnya membentuik
rete testis
Anyaman retet testis tempat mengalirnya spermatozoa dari
ductus eferentes sebelum menuju ductus epididymis yang
selanjutnya sebagai ductus deferens

3. Tunica Vesiculosa

Capsula vasculair tersusun atas plexus, vasa dan jaringan ikat


longgar
Melapisi seluruh celah-celah dalam testis

b. Vascularisasi testis
Testis mendapat perdarahan dari
1. A.spermatica interna
(a.testicularis)
2. A.spermatica externa cabang dari
a.epigastrica inferior
3. A.pudenda externa
c. Inervasi testis
Testis mendapat persarafan dari
1. Inervasi duct.epididymis dari
cabang plexus gasticus inferior
2. N.spermaticus/n.pudendus
cabang dari n.genitofemoralis
3. N.scrotalis posterior

B. Vesicula seminalis

Dua kantung berlobus, letak posterior vesica urinaria, ukuran


sekitar 5 cm
Bagian medial merupakan terminal dari ductus deferens,
sementara di posterior berbatasan dengan rectum
Inferior menyempit bersatu dengan ductus deferens
membentuk ductus ejaculatorius
Berfungsi menghasilkan sekret sebagai nutrisi spermatozoa,
dan dindingnya selama ejaculasi berkontraksi mendorong
isinya ke ductus ejaculatorius dan mengeluarkan
spermatozoa dari urethra, tidak menimbun sperma
Batas batas :
o Medial : ampulla ductus deferns
o Lateral : m.levator ani
o Ventral : fundus vesicae
o Dorsal : ampulla recti
o Caudal : glandula prostat
o Cranial : pangkal dari ureter

a. Vascularisasi Vesicula seminalis

A.vesicalis inferior
A.defentialis
A.haemorrhoidalis media
A.rectalis media
Sistema vena bermuara sesuai dengan
arterinya
sistema limfonodi akan bermuara ke nl.iliaci
interna (412a
b. Inervasi Vesicula seminalis
Dari segmen lumbalis II-IV mll plexus
hypogastricus, kmd mencabangkan plexus
prostaticus dan memberikan cabang ke glandula
vesicalis
Persarafan serabut simpatis praganglion berasal
dr n.lumbales superior dan parasimpatis dr
n.splanchnici pelvici

C. Glandula Prostata

Organ fibromuscular sebesar kemiri,


berfungsi kelenjar aksesori, memiliki
capsula fibrosa yang padat ditutupi
oleh vagina prostat
Menghasilkan secret bersifat alkalis,
merupakan glandula tubuloalveolar
Terletak antara basis vesica urinaria
dan m.transversus perinei profundus,
ditembus oleh urethra pars prostatica
dan ductus ejaculatorius
Ductuli prostatica berjumlah 20-30
buah, bermuara ke sinus prostaticus di
dorsal
pars
prostatica
urethra,
menyumbang sekitar 20% volume
cairan sperma

Batas batas prostat


o Superior : melanjut sbg collum vesica
urinaria
o Inferior : letak pd permukaan atas
diafragma urogenitalis
o Anterior : symphisis pubis
o Posterior : anterior ampulla recti
o Lateral : serabut anterior m.levator ani
Lobus pada prostat, yaitu :
1. Anterior (isthmus prostat), ltk ventral
urethra, mengandung jaringan kelenjar
dan lemak
2. Posterior ltk dorsal urethra dan caudal
kedua ductus ejaculatorius,teraba pd
pemeriksaan rectal
3. Lateral ltk pd sisi kanan kiri urethra,
bagian utama prostat
4. Medius ltk antara urethra dan kedua
ductus ejaculatorius, berhubungan
dengan cervix vesicae

a. Vascularisasi glandula prostat


1. Cabang a.vesicalis inferior dan a.rectalis media
cabang a.iliaca interna
2. Vena membentuk plexus prostaticus yg
menerima darah dari v.dorsalis profundus penis
dan v.vesicalis v.iliaca interna
3. Plexus venosus juga berhubungan dengan
plexux venosus vesicalis dan plexus venosus
lumbales
b. Inervasi glandula prostat
1. Bersifat otonom dari plexus prostaticus cabang
plexus hypogastricus inferior
2. Persarafan serabut parasimpatis dari n.splanchnici
pelvici (S2-S4), sedang simpatis dari plexus
hypogastricus inferior
c. Systema lymphatica glandula prostat

Mengalir dan berakhir ke nl.iliaca interna dan


nl.sacrales

3. DUCTUS (SALURAN SALURAN)


A. Epidydimis

Letak di lateral margo posterior testis, melekat padanya seperti ekor


Di dalamnya membentang ductus epididymis (caput ke cauda), panjang 5
cm berkelok, caputnya mrp muara dari vas eferent (ductus eferent)
Bagian epididymis yaitu :
a. Caput epididymis

Letak di kutub atas testis, tdp pipa buntu disbt appendix


epididymis
Sebagian besar disusun oleh ductus eferent
Spermatozoa mll rete testis terkumpul di 10-20 ductus eferent
Caudal vas eferent tdp pipa buntu disbt ductus abberans superior

b. Corpus epididymis,

Bagian badan central,


cekungan antara corpus dan testis disbt sinus
epididymis/fossa digitalis
Terdapat pipa buntu disbt ductus abberans
inferior
c. Cauda epididymis

Melanjut sebagai ductus deferent (Vas


deferent)
Tempat penyimpanan spermatozoa

a. Fixasi ductus epididymis


1. Ligamentun epididymis superior
Memfixasi caput epididymis pada extremitas superior
2. Ligamentum epididymis inferior
Mengeratkan cauda epididymis dengan extremitas inferior testis
b. Appendix testis
o Appendix testis, letak di extremitas superior testis
o Tepat di bawah caput epididymis mrp masa oval tdk
bertangkai
o Sisa dari ductus mulleri
c. Appendix epididymis
o Letak di caput epididymis
o Masa kecil bertangkai atau pedunculus hydatid
o Terlihat seperti ductus eferant yang terlepas

B.

DUCTUS ABBERANS

Ductus abberans inferior


menghubungkan bagian bawah ductus epididymis dan awal ductus
deferens
Panjang sekitar 3,5 cm, kadang tidak berhubungan dengan ductus
epididymis

Ductus abberans superior


B erhubungan dengan rete testis

Paradidymis atau organon Geraldes


Kumpulan dari tubulus contortus yg kecil
Letak di depan ujung bawah funiculus spermaticus, di atas caput
epididymis

C.

DUCTUS DEFERENS

o Lanjutan dari ductus epididymis, berfungsi untuk


transport spermatozoa
o Berjalan bersama pembuluh darah dan saraf di
dalam funiculus spermaticus mll canalis inguinalis
o Muara ductus membentuk ampulla ductus
defrerens yang terletak pada ostium vesicula
seminalis, berlanjut sebagai ductus ejaculatorius
a. Vascularisasi
o A,vesicalis media, vesicalis inferior
o Aa.ductus deferentis
o A.rectalis media
b. Inervasi
o Dari nervus yang berasal dari plexus
deferentialis yang mengelilingi aa.ductus
deferentis

D. DUCTUS EJACULATORIUS

Ductus ejaculatorius panjangnya kira-kira 2,5 cm. Ductus ini


berjalan melewati prostat dan bertemu dengan uretra. Dengan
demikian ductus ejakulatorius ini menghubungkan vasa deferentia
(vas deferens) dengan uretra, dibentuk oleh persatuan ductus
excretorius vesicula seminalis dengan ductus deferens
Bermula dari basis glandula prostata, dan sepanjang utriculus
prostaticus pada urethra pars prostatica dekat dengan orificium
utriculus prostaticus setelah menembus prostat
Dinding ductus ejaculatorius tersusun atas :
1. Tunica fibrosa
2. Tunica muscularis
3. Tunica mucosa
Kedua ductus ejaculatorius melintas prostat dan bermuara pada
lubang yang terdapat pada dorsal pars prostatica urethra
Fungsinya mengalirkan air mani yang sudah berisi sperma matang
yang siap membuahi sel telur menuju uretra untuk dikeluarkan saat
ejakulasi.

Vasculariasi, Inervasi dan Pembuluh


lympe
Sistema arteri, semua darah
yang memasok ductus
deferens akan mendarahi
ductus ejaculatorius, yaitu:
1. Cabang dari a.vesicalis
medialis
2. A. vesicalis inferior
3. A.hemoroidalis medialis
Vena bergabung dg plexus

venosus prostaticus dan plexus


venosus vesicalis
Inervasi cabang dari flexus
pelvicus
Pembuluh limfe ditampung
oleh nl.iliaci extena

E. GLANDULA COWPER/BULBOURETHRALIS

Kelenjar ini terletak inferior dari kelenjar prostat, kelenjar


Cowper menghasilkan sejumlah kecil cairan pra-ejakulasi. Jadi
cairan ini keluar sebelum orgasme dan ejakulasi terjadi.
Cairan dari kelenjar ini berfungsi sebagai lubrikasi uretra agar
dapat dilalui spermatozoa dan membantu menetralisir
keasaman urine, menyingkirkan sisa urin serta benda asing
lainnya.
Kelenjar ini berhomolog dengan kelenjar bartholini pada wanita.
Dua kelenjar kecil letak dibawah m.sphincter urethra
Saluran keluarnya menembus fascia trigoni urogenetale inferior
dan bermuara dalam fossa intrabulbaris menembus membrana
perineal dan masuk ke urethra pars penis
Sekresi dicurahkan ke urethra saat ereksi
Cairannya sebagai lendir yang bersifat alkalis yang berguna
membersihkan urethra dari sisa-sisa urine

Ukuran sebesar kacang polong, letak


dorsolateral
terhadap
pars
membranacea urethra
Ductus
glandula
bulbourethralis
menembus diaphragma uregenitale
bersama urethra dan bermuara ke
bagian proksimal pars spongiosa
urethra dalam bulbus penis
Getahnya menyerupai lendir, masuk
urethra saat perangsangan seksual

F.

URETHRA

Panjang sekitar 20 cm, terbentang dari collum


vesicae urinaria sampai osterum urethra
externus pada gland penis, Urethra
menyalurkan urin keluar dari vesica urinaria
melalui ostium urethra externa (OUE) pada
ujung glans penis

Urethra juga merupakan penyalur cairan mani


(sel sperma dan sekret atau semen dari
kelenjar misalnya prostat)

Ada tiga bagian yaitu pars prostatica urethra,


pars membranacea urethra dan pars spongiosa
urethra

1. Pars Prostatica Urerhrae


Panjang 3 cm, berawal dari ostium urethra
interna pada puncak trigonum vesicae dan
melintas caudal menembus prostat dengan
membentuk lengkung ke ventral
Pada permukaan dinding dalam terdapat rigi di
median yakni cristra urethralis kedua sisinya
beralur yaitu sinus prostaticus tempat muara dr
ductus prostaticus
Bagian tengah tdp benjolan yakni colliculus
seminalis dengan lubang berupa celah yang
mengantar produk ke kantong rudimenter kecil
disebut urticulus prostaticus
Samping kanan kiri dr lubang tersebut terdapat
muara dari kedua ductus ejaculatorius

Vascularisasi
Vascularisasi dari rami prostatici cabang
a.vesicalis inferior dan a.rectalis media (48.b)
Sistema vena akan bermuara ke v.vesicalis
inferior kemudian ke v.rectalis media,
sedangkan pembuluh limfe akan bermuara ke
nl.iliaci externi (49a
Inervasi:
a. n.pudendus dan plexus prostaticus
sistema saraf otonom.
b. Plexus prostaticus berasal dari bagian
caudal plexus hypogastricus inferior
(plexus pelvicus) (49b

2. Pars membranacea
Lanjutan dari urethrae pars prostatika
Urethra berawal pada apex prostat dan
berakhir pada bulbus penis untuk beralih
menjadi pars spongiosa urtehra
Bagian ini melintas lewat spatium perinei
profunda dan dilingkari oleh m.sphincter
urethrae dan membrana perinei, didorsolateral
kanan kiri terdapat glandula bulbourethralis

3. Pars penis

Terletak dalam gland penis melebar


membentuk fossa navicularis (fossa terminalis

Terpanjang, mlewati bulbus penis dan corpus


spongiosa penis berahir sebagai ostium
urethrae externa, ke bagian ini bermuara
lubang renik merupakan muara glandula
urethralis yang menghasilkan lendir(419.ab

Vascularisasi
Sistema arteri pars membranacea dan
spongiosa urethra dari cabang
a.pudenda interna (418b
Sistema vena bermuara ke v.pudenda
interna
Sistea limfonodi bermuara ke ln.iliaci
interna, sedangkan pars spongiosa
urethra ke ln.inguinalis profunda
kemudian ke ln.iliaci externa (419c
Persarafan oleh n.pudendus, serabut
aferen dari n.splanchnici pelvici. Saraf
plexus prostaticus dari plexus
hypogastricus interior disebarkan ke
semua bagian urethra

Pada laki2 melekat pada rectum, prostat,


vesica urinaria dan os pubis
Fascia yang melekat pada prostat dan
vesica urinaria membetuk ligamentum
puboprostaticum (pubovesicale) medial
dan ligamentum puboprostaticum
(pubovesicale) lateral
Spatium retropubicum terletak antara
fascia pelvis parietal dan ventral vesica
urinaria, ruang ini berisi jaringan ikat,
lemak, pembuluh dan saraf
Ruang ini memungkinkan vesica urinaria
menggelembung dengan bertambahnya
volume urine

II. ORGANOGENITALIA EXTERNA


1. PENIS
Genitalia externa, yang berfungsi sebagai alat copulasi/coitus
Ditutupi kulit yg dpt digeser pd corpus dan melekat pd gland penis, kulit yg menutupi bagian
ini disebut preputium, dibgian ventral dihubungkan erat dg gland penis oleh frenulum
Frenulum mengandung glandula preputialis (Tyson), menghasilkan sekret dan epitel yg
lepas disbt smegma
Dibedakan menjadi pars fixa dan pars libera
1. Pars fixa, bagian ini tersusun atas :
a. Radix penis
Lanjutan dari corpus cavernosum penis
Memisahkan diri menjadi 2 crura, msg2 dilapisi oleh m.ischiocavernosus dg gerakan
refleks dpt mengalirkan darah dari crus ke corpus penis
b. Bulbus penis/bulbus urethra

2. Pars libera/pars peduncularis


disebut juga batang penis
Terdiri dari 2 buah corpora cavernosa penis dan 1
buah corpus cavernosus urethrae
a.Corpora cavernosa penis
Merupakan jaringan ikat erektil, jumlah sepasang
Dinding tersusun atas jaringan ikat disbt tunica
albugenia, membentuk ruangan disbt cavernae,
yg melebar terisi darah saat ereksi
Tunica albugenianya dextra sinistra saling
melekat sehingga membentuk septum
pectiniforme penis
Akibat persatuan kedua corpora cavernosa di
daerah supeior terbentuk cekungan yang
ditempati v.dorsalis penis, sedangkan dibagian
inferior ditempati corpus spongiosum penis

b.Corpus cavernosum urethrae


Jumlah tunggal, btk silindris uniform dan lebih
kecil dari corpus cavernosum penis
Ujung distal membentuk gland penis, ke proximal
sbg bulbus penis
Ditembus oleh urethra pars cavernosa berakhir
pada OUE
Gland penis
Ujung anterior corpus cavernosum urethrae,
menutupi ujung corpus cavernosum penis,
berakhir pada corona glandis
Proximal corona glandis tdp penyempitan disbt
sulcus retroglandularis dan collum penis
Dipuncaknya tdp celah disbt orificium urethra
externa

c.

a. Fascia penis
1. Fascia subcutanei penis
Lanjutan dari scrotum dan tidak mengandung
jaringan lemak
2. Fascia profunda penis (Fascia Buck)
Ke proximal membungkus crura dan bulbus
penis
Melekat pada ramus ischiopubicus dan pd
lamina superficialis diaphragma urogenital
b. Fixasi penis
1. Radix penis
2. Ligamentum suspensorium penis
3. Ligamentum fundiforme penis
4. M.bulbocavernosus/m.bulbospongiosus
5. M.ischiocavernosus

c. Vascularisasi penis
1. A.profunda penis
2. V.dorsalis penis
d. Inervasi penis
1. Saraf cerebrospinalis oleh n.pudendus, sebagai
refleks ereksi pada:
. Gland penis
. Reseptor capsulated vater pacini dan capsula
genetale
2.

Sarat autonom
.
Parasimpatis : MS segmen sacralis II-IV
.
Simpatis
: MS segmen lumbalis I-III

e. Systema lymphatica penis

Struktur kulit dialirkan lewat nl.inguinalis


superficialis medialis
Profunda mengalir ke nl.iliaca interna

MEKANISME EREKSI DAN EJAKULASI


a. Ereksi

Pembesaran penis yang berangsur sebagai akibat


rangsang sexual, dapat terjadi karena :
o Rangsang reseptor menerus pada kulit dan
gland penis
o Vesica urinaria yang penuh
o Ductus deferens yang penuh
o Rangsang serebral berupa penglihatan,
pembauan dan perabaan

Mekanisme sebagai berikut:


aa.Helicinae dalam corpus cavsernosum
dilatasi dan darah masuk mengisi cavernae
shg tunica albugenia teregang, vena2 yang
menembus tunica terjepit
Otot tuberculair relaksasi shg anastomose
arteriovenosus tertutup

b. Ejaculatio

Saat copulasi rangsang sexual meningkat, MUE glad penis basah akibat
sekresi kelenjar bulbourethralis
Gesekan penis diperkuat impuls afferns lain merangsang saraf simpatis ke
otot polos ductus epididymis, ductus deferens, vesicula seminalis dan
prostat spermatozoa dan hasil sekresi kelenjar keluar ke urethra pars
prostatica
Spermatozoa dan cairan bulbourethralis, kelenjar paraq urethralis
disemprotkan dari urethra pars cavernosa akibat kontraksi ritmis
m.bulbospongiosum yang menekan urethra
Kontraksi sphincter vesica urinaria mencegah reflux spermatozoa ke
vesica urinaria

2.

SCROTUM

Kulit berbentuk kantung yang membungkus testis,


penebalan dilinea mediana disebut raphe scroti
lanjutan dari raphe penis
Berfungsi mengatur temperatur testis
Lapisan scrotum terdiri atas:
o kulit
o Tunica dartos/fascia superficialis

Tunica dartos

Berfungsi untuk mengerutkan kulit scrotum, shg testis


terangkat ke atas (mendekati tubuh), untuk mengatur
suhu testis sama dengan suhu tubuh

Ke ventral fascia superficialis dilanjutkan menjadi lapis dalamnya yang berupa selaput pada dinging abdomen ventrolateral, dan
ke caudal menjadi fascia superficialis perineum

Embrionalnya scr bilateral mjd nyata dr raphe scroti di grs tengah yg dilanjutkan pd permukaan ventral penis sbg raphe penis, ke
dorsal sbg raphe perinei mengikuti grs median perineum

Mekanisme pengaturan sebagai berikut:


o

Saat dingin, kontraksi shg testis mendekati tubuh

Saat panas, relaksasi shg testis menjauhi tubuh shg scotum turun

Sistema arteri tunica dartos


Ada dua baian yaitu:
a. Ventral a.pudenda externa
b. Dorsal a.pudenda interna,
a.testicularis dan
a.cremasterica
V.scrotale bermuara ke v.pudenda
externa, sdg pembuluh limfe dr
scrotum ditampung oleh
nl.inguinalis superficialis
Sistema persarafan
a. Ventral n.ilioinguinalis dan
ramus genitalis
n.genitofemoralis
b. Dorsal ramus medialis dan
ramus scrotalis n.perinealis
dan ramus perinealis
n.cutanei femoralis posterior

a. Vascularisasi scrotum
1. r.scrotalis anterior
2. A.spermatica externa
3. R.scrotalis posterior
b. Inervasi scrotum
1.
2.
3.
4.

Rr.scrotalis anterior
N.pudenda interna
Rr.scrotalis posterior
N.cutaneus femoralis posterior

c. Systema lymphatica scrotum

Dari dinding scrotum dialirkan ke


nl.inguinalis superficialis medialis
Dari testis dan epididymis mll funiculus
spermaticus berahir pd nl.lumbalis (paraorta)

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai