Dr.H.Achmad Fuadi,SpBKBD,M.Kes
ANATOMI
Posterior
Anterior
DEFINISI
Penimbunan / terkumpulnya cairan
serous diantara kedua lapisan tunica
vaginalis peritonii yang jumlahnya
melebihi normal
(normal beberapa tetes)
INSIDENSI
PATOFISIOLOGI
Intrauterin terjadi descenden testiculorum.
Hubungan tunica vaginalis peritonii parietal
dan visceral adalah kanal kecil yang disebut
Processus Funicularis.
Normal akan terjadi menutup setelah lahir,
sehingga hubungan dengan cavum
abdomen tidak ada.
Bila tidak obliterasi maka terjadi rongga /
saluran tunica vaginalis dengan cavum
abdomen.
PATOFISIOLOGI
Tunica vaginalis berasal dari
peritoneum sehingga mempunyai
sifat membran serosa akan
mensekresi cairan yang diabsorbsi
oleh nnll dan vena pada funiculus
spermaticus.
Bila mekanisme ini terganggu maka
sekresi lebih besar dari absorbsi
sehingga terjadi penimbunan cairan
diantara tunica vaginalis peritonii.
CAIRAN HIDROKEL
Netral
Serous, bening
BD : 1,010 1,025
Mikroskopis : -air
-sel (epithel, endothel, leukosit,
-protein
-elektrolit
-kristal kolesterin
-fibrinogen
limfosit)
ETIOLOGI
Kongenital
-sejak lahir
-tidak terjadi obliterasi, sehingga
terjadi hubungan dengan cavum
abdomen komunikan
-obliterasi tempat-tempat tertentu
non komunikan
-dapat bilateral
ETIOLOGI
Aquisita : -idiopatik
-trauma
-infeksi akut, kronis
-keganasan
-parasit
-radiasi
-sumbatan vena, limfe
DERAJAT HIDROKEL
Belum manifes
Derajat 1: pembengkakan funiculus
spermaticus
Derajat 2: penimbunan cairan di funiculus
spermaticus
Sedah manifes
Derajat 3: panjang hidrokel 6-8 cm
Derajat 4: panjang hidrokel 8-11 cm
Derajat 5: panjang hidrokel 11-15 cm.
Derajat 6: panjang hidrokel >15 cm
GEJALA
TANDA
I. skrotum >, kulit tegang/meregang
bentuk tear drop / pear shape apperance
P. konsistensi lunak tegang
testis tidak teraba, pole atas tercapai, batuk
impuls tidak dijalarkan
P. pekak
A. paristaltik (-)
Diaphanoscopy/transiluminasi (+)
False (+) : hernia pada anak
False (-) : dinding tebal, cairan keruh
DD
Spermatokel : benjolan pada epidydimis (belakang
atas testis),isi sperma
Hernia skrotalis : sosis shape, testis teraba
terpisah dari massa, pole atas tidak tercapai,
batuk impuls dijalarkan, bising usus (+) bila isi
usus, diaphanos (-)
Funiculokel : benjolan pada funiculus spermaticus,
isi cairan, terpisah dari testis
Hematokel: riwayat trauma, > padat, diaphanos (-)
Tumor testis : testis >padat, berbenjol-benjol
Gumma (sifilis tingkat 3) : testis keras, nyeri (-)
BAHAYA HIDROKEL
Kompresi pembuluh darah
azospermi.
a/v testicularis atropi testis,
gangguan spermatogenesis
Supurasi hidrokel piokel, orchitis,
abses testis
Mengganggu aktivitas sehari-hari
Trauma skrotum hematokel
PENGELOLAAN
Konservatif
pada umumnya tidak perlu pengobatan, kecuali bila
ada komplikasi.
A.Yang kecil observasi 1 th,harapan sekresi dan absorbsi
seimbang. Bila besar tetap tidak perlu tindakan.
B.Periodik aspirasi. Bulan-bulan pertama kelahiran dapat
sembuh.
C.Injeksi sklerotik. Terbentuk fibrin, perlekatan tunica
vaginalis, sekresi menurun.
D.Pungsi. Bila trauma ada hematokel
E.Infeksi filaria dengan diethyl carbamazin citrat (6
mg/kgBB /hr selama 2-3minggu)
PENGELOLAAN
Operatif
Indikasi : -konservatif gagal
-tidak nyaman
-menekan testis
-gangguan sirkulasi darah
sakit,
atrofi testis
-kosmetik
PENGELOLAAN
Prinsip pengelolaaan
-mengurangi produksi dan
mempercepat resorbsi
-cara :
reseksi sebagian tunica
vaginalis,
meninggalkan testis tanpa
pembungkus gangguan
spermatogenesis