Disusun oleh :
Anthony Frederick 11.2015.189
Letidebora Enjuvina 11.2015.371
Nyimas Amelia 11.2015.410
Dokter Pembimbing :
dr. Etty Budiasni, Sp.M
dr. Agus Kusumoaji, Sp.M
dr. Irma Andriany, Sp.M
dr. AA Ayu Ratnawati, Sp.M
PENDAHULUAN
Anamnesis
Autoanamnesis
Identitas :
umur, pekerjaan, jenis kelamin
KU & RPS :
Rasa mengganjal pada mata, mata seperti
berpasir, penglihatan kabur, silau/fotofobia, gatal,
nyeri, mata berair
bertambah berat di lingkungan berasap, berdebu,
kering atau setelah membaca & menggunakan
komputer dalam waktu lama
RPD
:
RA, kelainan tiroid, bedah
R. Obat
: antihistamin, beta blocker,
Tes Schirmer
Tear film break-up time
Tes ferning mata
Sitologi impresi
Pemulasan fluorescein
Pemulasan Bengal Rose
Osmolalitas air mata
Pemeriksaan kadar lisozim air mata
Pemeriksaan laktoferin
Diagnosis
Dry Eye (mata kering) /
Keratokonjungtivitis sika
Gangguan pada lapisan air mata yang
disebabkan oleh kurangnya produksi air
mata atau penguapan yang berlebihan.
Dry eye adalah suatu penyakit
multifaktorial
Diagnosis
Diagnosis
1) Keratokonjungtivitis atopik
Riw. dermatitis atopik (+)
Gejala : sensasi terbakar, pengeluaran
sekret mukoid, merah dan fotofobia.
Kasus berat seluruh kornea kabur,
vaskularisasi, penglihatan
Diagnosis
2) Sindrom syogren
Dry eye
Xerostomia
artritis
Trias
Diagnosis
3) Blefaritis Kronik
radang pada kelopak mata
Gejala kelopak mata merah, bengkak,
sakit, eksudat lengket, dan epifora
Etiologi
Epidemiologi
> 40 thn sekitar 10-30%
90 % pada wanita
Banyak terjadi pada ras hispanic dan
asia dibandingkan dengan ras kaukasius
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Komplikasi
Penatalaksanaan
Prognosis
PENUTUP