Anda di halaman 1dari 47

Penatalaksanaan

Kanker 2

Universitas Pakuan 27 Desember 2016

Kemoterapi

Pemberian golongan obat-obat tertentu


dengan tujuan menghambat pertumbuhan
sel kanker atau bahkan ada yang dapat
membunuh sel kanker

Obatnya disebut sitostatika atau anti kanker

Ditinjau dari siklus sel obat


digolongkan dalam 2 golongan:
1. Yg memperlihatkan toksisitas selektif
terhadap fase tertentu dari siklus sel zat cell
cycle spesifik.
Mis: vinkristin,
vinblastin,
Merkaptopurin,
Hidroksiurea,
Metotrexate &
Asparaginase
Zat CSS efektif terhdp
Kanker yg berproliferasi
tinggi kanker sel darah

2. Yg tidak memperlihatkan toksisitas ttt dari


siklus sel zat cell cycle non spesifik
(CCNS)
mis; zat alkilator, antibiotik antikanker
(daktinomisin, daunorubicin, doksorubicin,
plikamisin, mitomisin), sisplatin, prokarbazin

Menurut mekanisme kerjanya,


obat kemo dpt diklasifikasikan:
Alkylating agent

1.

Menghambat sintesa DNA dgn menukar gugus


alkali shg membentuk ikatan silang DNA.
Mengganggu fungsi sel dgn melakukan transfer
gugus alkali pada gugus amino, karboksil,
sulfidril atau fosfat
Merupakan gol sel spesifik non fase spesifik

Yg
-

termasuk gol ini a/:


Cisplatin
- Carboplatin
Dacarbazine
- Cyclophospamid
Ifosphamid

2. Antibiotik
Gol anti tumor antibiotik umumnya obat yg
dihasilkan oleh suatu mikroorganisme, yg
umumnya bersifat sel non spesifik,
terutama berguna utk tumor yg tumbuhnya
lambat. Mekanisme kerjanya: dengan
menghambat sintesa DNA & RNA.
Yg termasuk gol ini:
Bleomicin
- Mitomicyn
Daunorubicin
- Doxorubicin
Epirubicin

3. Antimetabolit
Gol ini menghambat sintesa asam nukleat. Bbrp
antimetabolit memiliki struktur analog dengan
molekul normal sel yg diperlukan utk pembelahan
sel, bbrp yg lain menghambat enzym yg penting
utk pembelahan. Secara umum aktifitasnya
meningkat pada sel yg membelah cepat.
Yg termasuk gol ini:
Cytarabin
- Capesitabin
Fludarabin
- Gemcitabin
Fluorouracil
- Methotrexate
Leukovorin
- Gemcitabine
Hydroxyurea
- Mercaptopurin

4. Mitotic Spindle
Golongan obat ini berikatan dengan
protein mikrotubuler sehingga
menyebabkan disolusi struktur mitotic
spindle pada fase mitosis.
Yg termasuk gol ini:
Paclitaxel
- Vinorelbin
Docetaxel
- Vinblastin
Vincristin

5. Topoisomerase Inhibitor
Obat ini mengganggu fungsi enzim
topoisomerase shg menghambat proses
transkripsi dan replikasi
Yg termasuk gol ini:
Irinotecan
- Etoposid
6. Hormonal
Bbrp hormonal yg dpt digunakan dlm
kemoterapi antara lain:
Adrenokortikosteroid (Prednison,
Metilprednisolon, dexamethason)
- Adrenal inhibitor (Anastrozole, Letroazole)

7. Cytoprotektive Agent
Antara lain: Amifostin
8. Monocronal Antibodies
Obat ini memiliki selektifitas relatif utk
jaringan tumor dan toksisitasnya relatif
rendah. Obat ini dpt menyerang sel tertentu
scr lsg dan dpt digabungkan dgn zat
radioaktif atau kemoterapi tertentu.
Yg termasuk gol ini:
- Rituximab
- Trastuzumab

9. Hematopoietic Growth
Obat- obat ini srg digunakan dlm kemoterapi,
tapi tdk satupun yg menunjukkan peningkatan
survival secara nyata.
Yg termasuk gol ini:
Eritropoitin
- Coloni stimulating Factors
10. Lain lain
Obat ini tidak mempunyai mekanisme khusus,
antara lain:
-L- Asparaginase
- Interferon alfa IL-2
Levamizole
- Estramustine

Hasil pengobatan sitostatika


dipengaruhi oleh:
Pertumbuhan sel kanker
Fraksi tumor terbesar saat ukuran tumor
37% dari ukuran maksimal
Sitostatik efektif pada sel yg mengalami
mitosis, terutama pd saat sel tumor msh
kecil
Mutasi genetic: tergantung ketidakstabilan
gen dan besarnya tumor shg diperlukan
kombinasi dgn dosis maximal
Intensitas dosis: Jumlah obat dalam kurun
waktu tertentu

Pemilihan Obat Anti kanker 5


T&1W
1.

Tepat indikasi

2.

Tepat jenis

3.

Tepat dosis

4.

Tepat waktu

5.

Tepat cara pemberian

6.

Waspada efek samping

Modifikasi empirik pada pasien


dengan penyakit ginjal dan hati
Kerusakan/ Gagal
ginjal
Methotrexate
Sitarabin
Fludarabin
Cisplatin
Karboplatin
Cyclophospamid
Bleomisin

Disfungsi hati

Doksorubicin
Daunorubicin
Vinkristin
Vinblastine
Vinorelbine
Gemsitabin
Dosetaxel
Paclitaxel

Kanker Payudara

Adalah suatu keganasan yg berasal dari jaringan


payudara.

Dibedakan atas 2 tahap, tahap awal berpotensi utk


disembuhkan dan tahap metastase yg biasanya
tidak dpt disembuhkan.

Faktor risiko yg paling kuat a/ jenis kelamin dan


faktor endokrin (menstruasi dini, melahirkan anak
pertama pada usia tua, tidak mengandung, terapi
penggantian hormon), faktor genetik, faktor
lingkungan serta gaya hidup.

Diagnosa

benjolan tidak nyeri biasanya solid, keras,


tidak beraturan, tidak dpt digerakkan.

Tanda awal yg kuranng umum adalah nyeri


dan perubahan puting

Pd kasus lbh lanjut terdapat edema kulit yg


terlihat, kemerahan, hangat dan
pengerasan

Regimen umum utk kanker


payudara
Kombinasi AC (Doksorubicin, cyclophospamid)
ulangi siklus tiap 21 hari 4 siklus
Kombinasi CAF (Cyclophospamid,
Doksorubicin, Fluorouracil) ulangi siklus 21
28 hari utk 6 siklus
AC Paclitaxel
Doksorubicin, Cyclophospamid siklus tiap
21 hari utk 4 siklus
Diikuti dengan Paklitaxel selama 3 jam,
ulangi setiap 21 hari utk 4 siklus

Regimen Metastase agen


tunggal
Paclitaxel 175 mg/m2 selama 3 jam tiap 21
hari
Paclitaxel 80 mg/m2 tiap mgg
Doksetaxel 60 100 mg/m2 tiap 21 hari
Doksetaxel 30 35 mg/ m2 tiap minggu
Gemsitabin 600 1000 mg/ m2 tiap mgg
hari 1,8 dan 15 ulangi siklus tiap 28 hari
Kapesitabin 2000 2500 mg/ m2 perhari
secara oral, dibagi jadi 2 xsehari selama 14
hari ulangi tiap 21 hari

Regimen Kombinasi Kemoterapi


Metastase
Doksetaxel + kapesitabin
Doksetaxel 75 mg/ m2, Kapesitabin 2000
2500 mg/ m2 oral 2 x sehari, selama 14
hari, ulangi siklus tiap 21 hari

Paclitaxel + gemcitabin
Paclitaxel 175 mg/m2 hari 1
Gemcitabin 1250 mg/m2 hari 1 dan 8
ulangi tiap 21 hari

Kanker rahim
Bermula

pada endometrium.
Patofisiologi:
Tidak diketahui dengan tepat penyebabnya
Beberapa faktor risiko penyakit yang sudah
diketahui adalah:
Usia, paling sering terjadi pada wanita
diatas 50 tahun
Hiperplasia endometrium

lanjutan

Terapi pengganti estrogen utk


mengontrol gejala yang berkaitan dengan
menopause agar mencegah osteoporosis.
Sebaiknya digunakan terapi kombinasi
progesteron dan estrogen. Progesteron
melindungi endometrium dari efek
penyebab kanker
Kelebihan berat badan lemak dapat
mengubah hormon tertentu menjadi
estrogen

lanjutan

Diabetes dan tekanan darah tinggi


Ras wanita kulit putih risiko > wanita kulit
hitam
Sejumlah studi wanita yang menggunakan
kontrasepsi oral kombinasi estrogen dan
progesteron risiko kanker lebih rendah

Manifestasi klinik:
Perdarahan vagina abnormal, terutama
setelah menopause , sakit atau sukar saat
buat air kecil gejala awal yang paling umum
Terapi
Regimen kemoterapi yang digunakan meliputi:
- CAP (Cyclophospamid, Adriamisin, cisplatin)
atau karboplatin dan paclitaxel

Kanker Paru
Ada 2 jenis utama:
1.

Kanker paru-paru bukan sel kecil (NSCLC/Non-small cell


lung cancer) NSCLC merupakan jenis kanker paru-paru
yang lebih umum, dan tidak seagresif SCLC. NSCLC
cenderung tumbuh dan menyebar lebih lambat. Jika
terdeteksi sejak dini, pembedahan dan/atau terapi radiasi
dan kemoterapi bisa memberikan kemungkinan untuk
sembuh.

2.

Kanker paru-paru sel kecil (SCLC/Small cell lung cancer)


SCLC dapat tumbuh dan menyebar cepat ke aliran darah
dan bagian tubuh lain. Biasanya, kanker ini diobati dengan
kemoterapi

Patofisiologi
83% kasus kanker paru diperkirakan karena
merokok
Karsinoma paru muncul dari sel epitel
pluripoten stlh paparan karsinogen ( asap
rokok) yg dpt menyebabkan inflamasi kronik
dan akhirnya mengarah pada perubahan
genetik dan sitologik yg berkembang pada
karsinoma.

Manifestasi klinik
Tanda dan gejala , awal yg plg umum:
Batuk, nyeri dada, dispnea, produksi
sputum dan hemoptisis.
Gejala sistemik seperti: anoreksia,
penurunan bobot badan dan kelelahan
Penyakit yg meluas dpt menyebabkan
defisit neurologik dari metastase SSP, nyeri
tulang atau patah tulang sekunder sampai
metastasis tulang atau disfungsi hati.

Diagnosis
Foto sinar X dada deteksi kanker paru primer
CT scan

Terapi
Untuk Non Small Cell Lung Cancer
Kombinasi
(CE) Cisplatin dan Etoposide setiap 3 4 minggu
(ICE) Ifosfamid, Karboplatin, Etoposid setiap 3
mgg

Terapi untuk SCLC


Kombinasi CAV ( Cyclophospamid,
Doksorubicin, Vinkristin) setiap 3 mgg x 4
Kombinasi ICE ( Ifosfamid, Carboplatin,
Etoposide) setiap 3 atau 4 mgg
Kombinasi CAE (Cyclophospamid,
Doksorubicin, Etoposid) setiap 3 mgg
kombinasi CE (Carboplatin, Etoposid) setiap
3 4 mgg

Carboplatin

Farmakologi:
Mekanisme kerja: berikatan dengan DNA
sehingga menyebabkan hambatan replikasi
dan transkripsi.
Ekskresi terutama melalui ginjal, 32% dalam
bentuk utuh.
Indikasi:
Kanker ovarium, NSCLC & SCLC, kanker kepala
& leher (sel skuamous), kanker kandung
kemih (sel transisional), kanker serviks

Kontraindikasi:
Mielosupresi berat, gangguan fungsi ginjal berat,
hipersensitif, tumor dengan perdarahan, kehamilan &
laktasi.
Peringatan dan Perhatian:
- Setelah dilarutkan, hanya bertahan selama 8 jam.
- Perlu pemantauan fungsi ginjal, hematologi, saraf.
Efek Samping:
Mielosupresi, mual muntah, gangguan saluran cerna,
nefrotoksik, ototoksik, peningkatan kadar enzim hati,
reaksi alergi.

Cisplatin
Farmakologi:
Mekanisme kerja: berikatan dengan DNA sehingga
menyebabkan hambatan replikasi dan transkripsi.
Ekskresi terutama melalui ginjal (27-43%).

Indikasi:
Kanker testis, kanker ovarium, kanker kandung kemih.
Dosis:
50-120 mg/m2.

Kontraindikasi:
Gangguan fungsi ginjal, mielosupresi, gangguan
pendengaran, hipersensitif, kehamilan & laktasi.
Peringatan dan Perhatian:
- Perlu prahidrasi dan pascahidrasi, pemantauan kadar
elektrolit, hematologi, fungsi ginjal, saraf,
pendengaran, hati.
- Umumnya perlu premedikasi anti-mual muntah.
Efek Samping:
Nefrotoksik, ototoksik, mielosupresi, mual muntah,
neurotoksik, reaksi alergi, gangguan elektrolit serum,
hiperurisemia.

Paclitaxel

Farmakologi:

Mekanisme kerja: menghambat depolimerisasi mikrotubulus.


Kadar plasma bifasik, nonlinear, metabolisme di hati oleh cytochrome P450, ekskresi
terutama nonrenal.
Indikasi:
Kanker payudara (lini kedua), ovarium (lini pertama & kedua).
Dosis:
175 mg/m2.
Kontraindikasi:
Neutropenia < 1.500/L, trombositopenia < 100.000/L, hipersensitif.
Peringatan dan Perhatian:
- Hindari kontak dengan bahan PVC
- Perlu premedikasi
- Perlu pemantauan hematologi, kardiovaskuler, sistem saraf, fungsi hati
Efek Samping:
Mielosupresi, reaksi alergi, perubahan EKG, neuropati perifer, mialgia/artralgia, mualmuntah, diare, mukositis, alopesia, gangguan fungsi hati.

Doxorubicin

Farmakologi:
Mekanisme kerja: menghambat enzim topoisomerase II
sehingga menghambat proses pembelahan sel dan
pembentukan DNA.
Bersihan plasma cepat, ekskresi terutama melalui empedu.
Indikasi:
Leukemia akut, tumor Wilm, neuroblastoma, sarkoma
jaringan lunak dan tulang, kanker payudara, kanker
ovarium, kanker kandung kemih (sel transisional), kanker
tiroid, kanker paru, kanker lambung, limfoma Hodgkin &
non-Hodgkin.
Dosis:
60-75 mg/m2 q3wk; 20 mg/m2 qwk.

Kontraindikasi:
Mielosupresi, penyakit jantung, telah mendapat dosis kumulatif
maksimum anthracycline, hipersensitif, kehamilan.
Peringatan dan Perhatian:
Perlu pemantauan hematologi, fungsi hati, dan jantung.
Dapat menyebabkan perubahan warna urin.
Efek Samping:
Mielosupresi, gangguan fungsi jantung, alopesia, hiperpigmentasi, mualmuntah, stomatitis, flebosklerosis.

Vinkristin

Farmakologi:
Mekanisme kerja: mencegah polimerisasi tubulin menjadi
mikrotubulus.
Cepat terdistribusi ke jaringan, dimetabolisme luas di hati, ekskresi
terutama melalui saluran empedu.

Indikasi:
Leukemia akut, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, neuroblastoma,
rabdomiosarkoma, osteosarkoma, sarkoma Ewing, fungoides mikosis,
tumor Wilms, kanker payudara, kanker serviks, kanker paru.

Dosis:
- Anak : 1,5 - 2,0 mg/m2.
- Dewasa : 0,4-1,4 mg/m2.

Kontraindikasi:
Sindroma Charcot Marie-Tooth, mendapat radioterapi yang
meliputi liver.

Peringatan dan Perhatian:


-Vesikan
- Tidak boleh diberikan intratekal.
- Perlu penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan
fungsi hati
- Wanita hamil/menyusui.
Efek Samping:
Neurotoksik, konstipasi, ileus paralitik, alopesia,
mielosupresi, mual-muntah, diare, stomatitis.

Cyclophospamide

Farmakologi:
Mekanisme kerja: berikatan silang terhadap DNA sehingga menghambat
proliferasi.
Mengalami biotransformasi di hati menjadi bentuk aktif, ekskresi
terutama melalui ginjal.
Bioavailabilitas sediaan tablet 75%.

Indikasi:
Kanker payudara, kanker paru, kanker ovarium, limfogranulomatosis,
limfosarkoma, sarkoma sel retikulum, leukemia, multipel mieloma.

Dosis:
Tablet : 80-240 mg/m2
Vial : 80-1.600 mg/m2

Kontraindikasi:
Kelainan sumsum tulang, hipersensitif, sistitis
hemoragik, wanita hamil & menyusui.

Peringatan dan Perhatian:


Hati-hati pada pasien mielosupresi, infiltrasi sel kanker
ke sumsum tulang, radioterapi, pernah mendapat obat
sitotoksik, gangguan fungsi hati, ginjal.
Efek Samping:
Sistitis hemoragik steril, alopesia, mual muntah,
mielosupresi, amenorrhea, gangguan fungsi hati,
hiperpigmentasi, ulserasi oral.

5 Fluorouracil
Farmakologi:
Mekanisme kerja: menghambat pembentukan
thymine yang diperlukan untuk sintesis DNA.
Metabolisme di hati menjadi bentuk tidak aktif,
ekskresi terutama melalui ginjal.

Indikasi:
Kanker kolon, kanker rektum, kanker payudara,
kanker lambung, kanker pankreas.

Dosis:
Bervariasi (maksimum 800 mg/hari).

Kontraindikasi:
Status nutrisi buruk, mielosupresi, hipersensitif.
Peringatan dan Perhatian:
Hati-hati pada pasien dengan radioterapi dosis
tinggi, pernah mendapat agen pengalkil, metastatik
ke sumsum tulang, wanita hamil/menyusui.
Efek Samping:
Stomatitis, diare, mual muntah, leukopenia,
alopesia, dermatitis.

Gemcitabine
Farmakologi:
Mekanisme kerja: menghambat sintesis DNA.
Dimetabolisme menjadi 2 metabolit aktif dan
mengalami deaminasi menjadi metabolit uracil
inaktif, terutama diekskresikan melalui ginjal.

Indikasi:
Kanker payudara, paru jenis bukan sel kecil,
pankreas, ovarium, kandung kemih.
Dosis:
Bervariasi (sesuai regimen)

Kontraindikasi:
Hipersensitif.

Peringatan dan Perhatian:


Hati-hati pemberian infus lama > 60 menit, pemberian pada
mielosupresi, sindroma uremia hemolitik dan/atau gagal ginjal,
toksisitas paru berat, pasien usia lanjut, gangguan fungsi hati dan
ginjal.
Efek Samping:
Mielosupresi, mual muntah, peningkatan ALT, AST, alkaline
phosphatase, nyeri, demam, ruam, dispnea, konstipasi, diare,
perdarahan, infeksi, alopesia.

Bleomycin
Farmakologi:
Mekanisme

kerja: menghambat sintesis DNA. Ekskresi utama di urin.

Indikasi:
- Kanker kulit meliputi kanker penis, skrotum, dan vulva,
-

Kanker kepala & leher: kanker maksilla, lidah, bibir, faring, rongga mulut,
dll

Kanker esofagus

Kanker serviks

Limfoma: retikulosarkoma, limfosarkoma, penyakit Hodgkin, dll

Efusi pleura maligna.

Dosis:
IM/SC : 15-30 mg; IV: 15-30 mg; Intrapleura: 30-60 mg

Kontraindikasi:
Wanita hamil, menyusui, infeksi paru akut,
gangguan fungsi paru berat, hipersensitif.

Peringatan dan Perhatian:


Perlu pemantauan fungsi paru, gangguan fungsi
ginjal, pasien anak.

Efek Samping:
Pulmotoksik, demam, penebalan dinding vena,
mual-muntah.

Anda mungkin juga menyukai