Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS DARAH

PADA
Anemia Defisiensi Besi

disusun oleh
Agriana Yudhayanty 15334708

PENDAHULUAN

Pemeriksaan

laboratorium

adalah

suatu

tindakan

dan

prosedur pemeriksaaan khusus yang dilakukan dengan


mengambil bahan atau sampel dari penderita dapat berupa
darah, urin (air seni), sputum (dahak) dengan tujuan untuk
menentukan

diagnosa

atau

untuk

membantu

dalam

menentukan diagnosa dari suatu penyakit dengan ditunjang


beberapa

data

seperti

hasil

anamnesa

dokter

dan

pemeriksaan lainnya.

Dengan

melakukan

pemeriksaan

laboratorium

berupa

analisis darah akan didapatkan informasi yang berguna bagi


dokter dan apoteker dalam pengambilan keputusan klinik
pada proses terapi mulai dari pemilihan obat, penggunaan
obat hingga pemantauan efektivitas dan keamanan dalam
pengobatan.

DARAH

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk


hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan hasil metabolisme tubuh,
Sebagai pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain
sebagainya.

Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah


(cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah
darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas
berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter.

Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami


gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan
kematian

ANALISIS DARAH

PEMBAHASAN

Definisi
Anemia

Defisiensi

Besi

(ADB)

adalah

anemia yang timbul akibat berkurangnya


penyediaan besi untuk eritropoesis, karena
cadangan besi kosong (depleted iron store)
yang

pada

akhirnya

mengakibatkan

pembentukan hemoglobin berkurang

Epidemiologi
Merupakan anemia yang paling sering terjadi
pada bayi dan anak
Anemia

defisiensi

besi

menjadi

salah

satu

masalah gizi utama di Indonesia


Resiko

anemia

ini

dapat

menyebabkan

produktifitas kerja rendah, daya tahan tubuh


terhadap penyakit menurun, dan kemampuan
belajar anak sekolah rendah

Penyebab Anemia Defisiensi


Besi

Rendahnya asupan besi

Gangguan absorbsi besi: gastrektomi, tropical sprue atau kolitis


kronik

Kehilangan besi akibat perdarahan menahun


Saluran cerna: akibat dari tukak peptik, pemakaian salisilat atau
NSAID, kanker lambung, kanker kolon, hemoroid, dan infeksi
cacing tambang

Saluran genitalia perempuan: menorrhagia atau metrorhagia

Saluran kemih: hematuria

Saluran napas: hemoptoe

Gejala Anemia Defisiensi Besi

Seseorang didiagnosis
anemia defisiensi besi bila:
Pada Anamnesis; pasien mengeluh sering pusing, mata
berkunang-kunang, lemas, mual, nyeri menelan.
Pada pemeriksaan fisik; dilihat kesadaran pasien, apakah
pasien

mengalami

sesak

nafas,ada

atau

tidaknya

koilonikia (kuku seperti sendok) atau keilotis angularis


(peradangan pada sudut mulut sehingga tampak bercak
pucat keputihan atrofi papil lidah yang ditandai dengan
permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena
papil lidah menghilang
Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang (laboratorium)
terhadap darah lengkap hasilnya positif menunjukan
anemia defisiensi besi.

Pemeriksaan darah untuk memastikan


seseorang mengidap Anemia Defisiensi
Besi
Hitung sel darah lengkap; Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Hct)

Leukosit (sel darah putih),Trombosit (platelet), Eritrosit (sel darah


merah), Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC), Laju Endap
Darah

(LED), Hitung Jenis Leukosit (Diff Count), Platelet

Distribution Width (PDW)

Dengan menggunakan metode Automatic Analyzer (fotometer)

Peralatan : Cell DYN Emeral, Cell DYN 3200, ABX Pentra XL 180,
Roller mixer, dan tabung vacutainer

Sampel

: Darah EDTA

Prinsip

: Sampel darah dicampur antikoagulan EDTA kemudian

dilakukan perhitungan jumlah sel-sel darah, kadar hemoglobin,


nilai hematokrit, indeks eritrosit, hitung jenis leukosit dengan alat
Pentra XL 80, Cell DYN Emerald an Call DYN 3200

Prosedur Pemeriksaan Darah Lengkap


(DL) dengan menggunakan alat Cell DYN
Emerald

Sampel dihomogenkan selama 5-10 menit dengan roller


mixer.

Klik Ikon New Sampel, kemudian klik next sampel, kemudian


ketik nama pasien dan tempat dirawat. Klik OK.

Tutup tabung sampel dibuka dan kemudian tabung diletakkan


dibawah jarum sampel (sampling nozzle) sampai ujung jarum
menyentuh dasar tabung.

Tombol counting ditekan, sehingga jarum sampel akan


menyedot sampel sampai jarum sampel akan tertarik kedalam
instrument dan sampel secara otomatis akan diproses oleh alat
ini. Ditunggu sampai hasil diprint otomatis oleh alat.

Pemeriksaan LED

Laju Endap Darah (LED) dihitung dengan menggunakan


Metode Westergen

Metode Westergen banyak digunakan, karena metode ini


sangat sederhana. ICSH merekomendasikan sebagai metode
referensi. Hematokrit pasien seharusnya tidak melebihi 35
% karena kemampuan untuk terjadinya sedimentasi
mungkin lebih lambat pada tabung yang sempit

Prinsip.

Sejumlah darah yang telah ditambah dengan NaCL 0,85 %


dala perbandingan (4:1) apabila didiamkan dalam tabung
Westergen dalam posisi tegak lurus, dengan adanya
perbedaan berat jenis antara sel darah dengan plasma,
maka sel darah akan mengendap

Bahan.

Darah vena

Pemeriksaan LED

Reagen

larutan natrium sitrat 0,105 mol (kisaran 0,10 0,136)


adalah antikoagulan yang digunakan sebagai larutan
pengencer.

Prosedur

Sebanyak 2 mL darah ditambahkan ke 0,5 mL natrium sitrat


dan dicampur dengan cara bolak balik

Pipet Westergen diisi sampai tanda 0 dan ditempatkan


vertikal di rak pada suhu kamar tanpa getaran atau paparan
sinar matahari

Setelah tepat 60 menit, jarak dari tanda 0 ke atas kolom


eritrosit dicatat dalam milimeter sebagai nilai LED

Jika batas antara plasma dan sel darah merah kolom adalah
kabut yang diukur adalah kepadatan yang jelas terlihat

Pemeriksaan Kadar / Status besi

Pemeriksaan kadar atau status besi merupakan


pemeriksaan tambahan yang harus dilakukan pada
analisis darah untuk mengetahui apakah seorang
mengidap anemia defisiensi besi atau tidak

Pemeriksaan tersebut,meliputi:

Kadar besi serum (BS): mengukur kadar besi serum yang


berikatan dengan transferin.
Total Iron Binding Capasity (TIBC): Mengukur banyaknya
besi yang dapat diikat transferin bila serum dijenuhkan
dengan besi.
Saturasi Transferin: Persentase transferin yang berikatan
dengan besi dengan rumus:BS / DIBT x 100 %.
Ferritin serum: indikator awal mendeteksi defisiensi besi.

Parameter Pemeriksaan darah lengkap pada


penderita ADB
Parameter

Satuan

Nilai Normal

Anemia def Fe

(PIDK, 2011)
Hemoglobin (Hb)

g/dL

Pria

13 18

< 12

Wanita

12 - 16

< 10

Pria

40 50

Menurun

Wanita

35 - 45

Menurun

Hematokrit (Hct)

Leukosit

Sel/mm3

3200 10.000

Trombosit

Sel/mm3

170 380.000

tinggi

Eritrosit

Juta/mm3

Pria

4,4 5,6

Menurun

Wanita

3,8 5,0

Menurun

Parameter Pemeriksaan darah lengkap pada


penderita ADB
Parameter

Satuan

Nilai Normal

Anemia def Fe

Indeks Eritrosit:
MCV

fL

80 100

Menurun

MCH

pg/sel

28 34

Menurun

MCHC

g/dL

32 36

Menurun

Laju Endap Darah

mm/jam

(LED)
Pria

< 15

Wanita

< 20

Besi Serum
TIBC (total iron

< 50
Ng/dl

240-360

Meningkat

20 - 45

< 16

binding capasity)
Saturasi Transferin
Ferritin serum

Ng/mL

Pria

30 300

Wanita

10 - 200

< 12

Tata Laksana Pada penderita ADB


Setelah diagnosis ditegakkan maka dibuat rencana
pemberian terapi.
Terapi terhadap anemia defisiensi besi adalah:
a. Terapi kausal: terapi terhadap penyebab
perdarahan.
Misalnya pengobatan cacing tambang,
pengobatan

hemoroid, pengobatan

menorhagia. Terapi kausal harus

dilakukan,

kalau tidak maka anemia akan kambuh kembali

Tata Laksana
b. Pemberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam
tubuh (iron replacement therapy):
Terapi Besi Oral

Dosis anjuran adalah 3 x 200 mg. Setiap 200 mg sulfas


ferosus mengandung 66 mg besi elemental. Pemberian
sulfas ferosus 3 x 200 mg mengakibatkan absorbsi besi 50
mg per hari yang dapat meningkatkan eritropoesis dua
sampai tiga kali normal.
Terapi besi parenteral

Terapi besi parenteral bertujuan untuk mengembalikan kadar


hemoglobin dan mengisi besi sebesar 500 sampai 1000 mg
c. Pengobatan lain
Diet: sebaiknya diberikan makanan bergizi dengan tinggi
protein terutama yang berasal dari protein hewani
Vitamin c: vitamin c diberikan 3 x 100 mg per hari untuk
meningkatkan absorpsi besi
Transfusi darah: ADB jarang memerlukan transfusi darah.

Pemeriksaan Darah Lengkap yaitu suatu jenis


pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa
suatu penyakit dan atau untuk melihat bagaimana
respon tubuh terhadap suatu penyakit. Beberapa jenis
parameter pada pemeriksaan darah lengkap, yaitu
Hemoglobin,
Hematokrit,
Leukosit,
Trombosit,
Eritrosit, Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC), Laju
Endap Darah, Hitung Jenis Leukosit, dll.
Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang
timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk
eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted
iron store) yang pada akhirnya mengakibatkan
pembentukan hemoglobin berkurang.
Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh karena
rendahnya asupan besi, ganguan absorbsi, serta
kehilangan besi akibat perdarahan menahun.

KESIMPULAN

Gejala Khas Anemia Defisiensi Besi yang tidak dijumpai pada


anemia jenis lain adalah: Koilonychia: kuku sendok, Atrofi
papil lidah: permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap
karena papil lidah menghilang, stomatitis angularis
(cheilosis): adanya keradangan pada sudut mulut sehingga
tampak sebagai bercak berwama pucat keputihan, disfagia:
nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring.

Untuk memastikan jenis anemia yang dialami oleh seseorang


apakah anemia akibat defisiensi besi atau lainnya hal yang
pertama
harus
dilakukan
adalah
melengkapi
hasil
pemeriksaan darah lengkap, dengan menentukan nilai besi
serum, DIBT, saturasi transferrin, ferritin serum, dan reseptor
transferring (bila perlu).

Makanlah makanan yang mengandung zat besi, asam folat,


vitamin B 12 dan vitamin C untuk menghindari terkena
anemia defisiensi besi terutama pada saat kebutuhan besi
yang tinggi diperlukan, seperti pada anak-anak (selama
pertumbuhan), perempuan (saat hamil dan menstruasi), dll.

Anda mungkin juga menyukai